Manajemen Industri: Pengertian, Fungsi dan Tingkatan Manajemennya

Tidak hanya mempelajari mengenai finansial atau keuangan, tetapi ilmu ekonomi juga mempelajari manajemen. Manajemen ini pun memiliki banyak jenisnya dari mulai manajemen keuangan, manajemen sumber daya, hingga manajemen industri.

Pelaku bisnis yang berkecimpung di dunia industri harus memahami manajamen industri agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan tepat dan efektif dalam mencapai tujuan.

Artikel ini akan mengulas lengkap mengenai pengertian manajemen industri, fungsi beserta tingkatan dalam manajemen industri. Yuk disimak!

Apa Itu Manajemen Industri?

Dalam manajemen industri, sebuah industri perlu menggunakan empat konsep utama yaitu planning (perencanaan), organizing (pengaturan), leading (kepemimpinan) dan controlling (pengendalian).

Pengertian manajemen industri itu sendiri adalah sebuah tindakan atau cara yang dilakukan sebuah industri secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bisnisnya.

Manajemen industri menjadi salah satu cabang dalam manajemen yang berkaitan dalam menciptakan dan mengelola sistem serta mengintegrasikan dengan berbagai resources seperti sumber daya alam, manusia dan teknologi.

Manusia dan teknologi yang berupa sistem informasi merupakan dua faktor penting dalam pengaplikasian manajemen ini. Harapannya akan menjadi sebuah sistem yang produktif dan bisa meningkatkan keuntungan bagi bisnis tersebut.

Baca Juga: Sistem Manajemen Informasi (SMI): Pengertian, Fungsi, Jenis Laporan dan Contohnya

Fungsi Manajemen Industri

Manajemen industri itu sendiri memiliki banyak fungsi antara lain dari segi planning (perencanaan), organizing (pengaturan), leading (kepemimpinan) dan controlling (pengendalian).

Segi Planning (Perencanaan)

Fungsi pertama yaitu proses perencanaan yang biasanya dilakukan oleh manajer tiap divisi di perusahaan. Proses perencanaan harus dilakukan dengan matang untuk memperoleh hasil dan tujuan yang maksimal. Begitu pun dengan penentuan proses yang akan dilakukan, agar tercipta efisiensi kerja dari seluruh divisi.

Hal yang biasanya dilakukan dalam proses awal ini:

  • Membuat dan menjabarkan suatu tujuan atau sasaran dari sebuah proses industri.
  • Membangun strategi yang tepat agar tujuannya bisa terwujud.
  • Membantu mengembangkan suatu rencana untuk melakukan koordinasi sebuah kegiatan dalam industri.
Manajemen Industri – Planning

Baca Juga: Manajemen Produksi: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis dan Tahapannya

Segi Organizing (Pengaturan)

Fungsi berikutnya dari manajemen ini adalah pengaturan (organizing). Perencanaan yang sudah ditentukan di tahap sebelumnya, lalu diatur mengenai cara pelaksanaannya agar tidak ada hal bias dan mengakibatkan pihak-pihak yang terkait merasa bingung. Berikut ini cara yang dilakukan:

  • Membantu menentukan keperluan dan kebutuhan dalam sebuah industri.
  • Menentukan pihak atau individu yang bertanggung jawab melakukan kegiatan.
  • Menentukan cara kerja dari kegiatan yang sudah ditentukan.
  • Menentukan pihak atau individu yang harus melaporkan dan kepada siapa mereka harus melaporkannya.

Segi Leading (Kepemimpinan)

Agar semua pekerja yang terlibat menjalankan tugas sesuai prosedur dan berjalan baik, maka diperlukan seorang pemimpin baik itu CEO atau manajer.

Para pemimpin ini harus bisa menciptakan suasana kerja yang menyenangkan serta memotivasi pekerja agar seluruh pekerjaannya berjalan maksimal. Tujuannya tentu saja agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Membantu mengarahkan semua individu di dalam tim.
  • Memberikan motivasi agar kinerja dapat selalu berjalan baik.
  • Membantu komunikasi yang efektif antar tim.
  • Membantu menyelesaikan permasalahan atau konflik dalam sebuah kegiatan industri.

Segi Controlling (Pengendalian)

Fungsi yang terakhir adalah controlling atau pengendalian. Seluruh pekerjaan perlu dikontrol agar bisa berjalan sesuai rencana dan tujuan yang sudah ditentukan.

Controlling ini tujuannya agar bisa segera melakukan koreksi dan memperbaiki apabila ada kesalahan yang ditemui, sebelum kesalahan tersebut semakin besar dan malah menyebabkan banyak kerugian bagi bisnis.

Pihak yang bertanggung jawab dalam proses ini adalah manajemen puncak dan menengah. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

  • Melakukan monitor terhadap kegiatan agar sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
  • Memperbaiki penyimpangan atau kesalahan yang terjadi dalam kegiatan industri.

Tingkat Manajemen Industri

Ada dua tingkatan manajemen yaitu vertikal dan horizontal. Apa bedanya, ya?

Tingkat Manajemen Vertikal

Tingatan manajemen vertikal dibagi menjadi top management (manajemen puncak), middle management (manajemen menengah) dan first line management (manajemen fungsional).

Top Management

Tingkatan paling atas dalam manajemen adalah seorang CEO (Chief Executive Officer) atau disebut juga Direktur Utama. CEO memiliki tugas manajerial yang merupakan pembuat kebijakan dan strategi untuk jangka waktu yang panjang untuk perusahaan.

CEO adalah orang yang akan memastikan semua kegiatan perusahaan dapat berjalan baik dan bisa menghasilkan keuntungan yang diinginkan perusahaan.

Middle Management

Middle management biasanya berisi para manajer dari tiap divisi industri. Tanggung jawab manajer adalah membuat dan merencanakan kegiatan yang bersifat teknis seperti misalnya produksi barang yang harus dilakukan tepat waktu termasuk pengirimannya.

First Line Management

Tingkatan di bawah middle management adalah first line management atau manajemen fungsional dan diisi oleh supervisor. Tugas supervisor ini adalah mengarahkan pekerjaan tim di bawahnya dan biasanya bersifat operasional. Pekerjaan yang perlu dilakukan berdasarkan pada rencana yang sudah dibuat manajer divisi terkait.

Tingkat Manajemen Horizontal

  • Produksi: bertugas melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses produksi termasuk tanggung jawab terhadap bahan baku dan produk jadi.
  • Keuangan: bertugas melakukan pengelolaan keuangan bisnis agar kegiatan operasionalnya bisa berjalan baik.
  • Akuntan: bertugas dan bertanggung jawab terhadap pencatatan transaksi keuangan bisnis serta laporan keuangannya.
  • Personalia: bertugas mengelola SDM dari pengrekrutan, penilaian hingga penggajian karyawan.
  • Administrasi: bertugas melakukan arsip, surat menyurat dan kegiatan administrasi lainnya yang diperlukan perusahaan. Divisi administrasi perlu memahami tentang segala hal yang berhubungan dengan manajemen administrasi.
  • Penelitian dan pengembangan: bertugas meriset market (pasar), melakukan pengembangan produk dan menganalisis kompetitor.

Baca Juga: Manajemen Operasional : Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Strateginya

Kesimpulan

Manajemen industri merupakan sejumlah tindakan atau cara menciptakan dan mengelola sistem serta mengintegrasikan dengan berbagai resources seperti sumber daya alam, manusia dan teknologi secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

Manajemen industri memiliki fungsi antara lain dari segi planning (perencanaan), organizing (pengaturan), leading (kepemimpinan) dan controlling (pengendalian).

Ada dua tingkatan manajemen yaitu vertikal (top management, middle management dan manajemen fungsional) dan horizontal (produksi, keuangan, akuntan, personalia, administrasi, litbang, dan lain-lain).

Untuk memudahkan Anda mengintegrasikan semua urusan organisasi, Anda dapat menggunakan software ERP (Enterprise Resources Planning) seperti MASERP. Software MASERP dapat membantu dalam proses manajemen bisnis karena dapat menggabungkan data bisnis untuk pengambilan keputusan yang tepat.

Untuk mengantisipasi risiko bisnis dan tertarik untuk menggunakan software MASERP, segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami, gratis!

New call-to-action

Baca Juga : Manajemen Aset Beserta Tujuan dan Manfaatnya