Manajemen Produksi: Fungsi, Jenis dan Tahapannya

Berbicara soal manajemen produksi, mungkin hal yang akan kamu pikirkan pertama kali adalah proses bisnis di sebuah perusahaan.

Tanpa adanya manajemen yang baik dari sebuah perusahaan, proses produksi mungkin tidak akan berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan.

Selain itu juga, pengetahuan terkait manajemen produksi sangat penting diketahui bagi para pebisnis baik pemula maupun profesional.

Meski sudah profesional, bukan berarti kamu berhenti belajar manajemen produksi.

Hal itu dilakukan karena kehidupan atau zaman terus mengalami perkembangan, mulai dari teknologi, gaya hidup, nilai mata uang dan lain-lain yang tentu akan mengubah proses produksi.  

Bagaimana untuk pebisnis pemula yang sama sekali tidak mengetahui apa itu manajemen produksi?

Tenang, di sini kamu akan belajar dan mengetahui apa itu manajemen produksi beserta fungsi, jenis, hingga tahapannya.

Yuk, langsung saja intip informasi dan rangkuman terkait manajemen produksi berikut ini.

Pengertian Manajemen Produksi

Secara umum, manajemen produksi merupakan sebuah proses penyusunan rencana produksi dari suatu bahan baku (bisa barang atau hal lainnya) hingga menjadi produk jadi.

Dalam proses penyusunan perencanaan tersebut, manajemen produksi harus melibatkan beberapa hal.

Mulai dari adanya susunan tim, alur atau arah, metode pelaksanaan kegiatan dan target. 

Dalam manajemen produksi juga harus ada hal-hal untuk mendukung dan menjalankan kegiatan produksi tersebut.

Apa saja hal-hal yang dimaksud? Biasanya, orang-orang sering menyebutnya sebagai 6 M, yaitu men (manusia), money (uang), machine (mesin), material (bahan), method (cara kerja) dan market (pasar)

Tujuan Manajemen Produksi

Manajemen produksi dibuat perusahaan dengan tujuan mengubah sebuah bahan baku menjadi produk jadi berupa barang atau jasa yang memiliki kualitas sesuai perencanaan.

Tujuannya tidak hanya menghasilkan kualitas barang yang bagus, tetapi juga harus menghasilkan barang dengan jumlah yang sesuai/tepat/pas, begitu juga dengan waktu yang tepat hingga biaya yang dikeluarkan jika perlu harus seminimal mungkin.

Jadi, manajemen produksi juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi, terlebih dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Kualitas bagus saja tidak cukup!

Kamu harus bisa memastikan kapasitas produk selalu tersedia dengan hasil yang optimal dan pastinya konsisten.

Baca Juga: Laporan Keuangan Perusahaan (Jenis dan Fungsinya)

Fungsi Manajemen Produksi

Merencanakan Pemilihan Jenis Produk serta Desain

Fungsi manajemen produksi yang pertama adalah agar bisa merencanakan pemilihan jenis produk barang yang akan diproduksi beserta rencana desainnya.

Dengan rencana ini, kamu dan tim bisa melakukan riset terlebih dahulu, melakukan evaluasi dan akhirnya menemukan jawaban.

Pengelompokan Tim dan Tugasnya

Fungsi yang kedua adalah bisa merencanakan pengelompokan tim sesuai dengan job desk yang akan dilakukan pada proses produksi.

Menentukan Sistem Proses Produksi

Ada banyak sistem produksi yang bisa dilakukan, kamu dan tim bisa menentukan sistem apa yang akan digunakan untuk kegiatan produksi nanti.

Mulai dari jenis teknologi yang digunakan, mesin, material dan jenis produksinya akan seperti apa (per batch, massal, atau sistem pesanan).

Menentukan Kapasitas Produksi

Dalam manajemen produksi, kamu juga harus bisa menentukan kapasitas produksi yang akan ditargetkan.

Dengan menentukan kapasitas di awal, kamu juga bisa merencanakan apakah bisa dikerjakan produksi jangka panjang pendek atau panjang.

Merencanakan Alur Produksi

Tanpa alur atau jadwal produksi, proses produksi tidak akan berjalan lancar sesuai target waktu.

Merencanakan alur produksi sangat penting agar bisa berjalan sesuai jalur kerja serta urutan operasinya.

Selain itu, produksi yang dijalankan sesuai urutan yang sudah ditetapkan akan membantu proses pengecekan dan pengawasan barang.

Mengontrol Produksi

Dalam manajemen produksi, prosesnya tidak hanya memproduksi lalu tinggal melihat hasil.

Manajer produksi juga harus memantau jalannya produksi.

Mulai dari mengontrol persediaan barang baku, sumber daya manusia, alur operasi, mengetahui apakah barang sudah sesuai target dan lain-lain.

Mengontrol Kualitas Produk dan Pengeluaran

Tidak hanya mengontrol kualitas barang yang dihasilkan sesuai target atau tidak.

Dalam sebuah produksi barang, biaya juga harus dikontrol.

Hal tersebut dilakukan agar biaya yang keluar harus seimbang dengan barang yang dihasilkan.

Mengendalikan Persediaan Bahan Baku serta Hasil Produk

Ketika sudah merencanakan target barang yang akan dibuat, maka bahan baku juga harus diperhitungkan. Jangan sampai ditengah produksi, ketersediaan bahan baku kurang.

Begitupun juga dengan hasil barang, manajer harus mengendalikan terkait persediaan stok agar tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan.

Mengontrol Aktivitas Mesin dan Perawatannya

Di dalam manajemen produksi, tidak hanya manusia yang bekerja tetapi juga ada mesin yang membantu pekerjaan manusia.

Mesin sewaktu-waktu mungkin akan cepat rusak jika tidak diperhatikan masa kerjanya, tidak dirawat dan tidak dibersihkan.

Jika mesin bermasalah akan mempengaruhi ke proses produksi.

Pastikan kamu melakukan perawatan, jika perlu penggantian mesin yang sudah rusak atau kinerjanya sudah memburuk. 

Jenis Produksi

Produksi Batch

Jenis produksi yang pertama adalah produksi batch. Jenis produksi ini adalah proses yang dilakukan untuk membuat produk dalam batch atau jumlah yang kecil, besar atau banyak.

Proses produksi batch dilakukan oleh serangkaian operasi. Setiap operasi akan dilakukan pada keseluruhan batch sebelum menuju ke operasi selanjutnya sampai produk selesai diproduksi.

Produksi Massal

Produksi massal artinya produksi dilakukan dalam jumlah yang besar atau banyak.

Produksi ini bertujuan agar sebuah perusahaan bisa memiliki persedian atau pasokan berkelanjutan.

Untuk proses produksinya, bahan baku akan dibuat dengan serangkaian operasi. Di mana setiap prosesnya akan berjalan terus ke operasi berikutnya sampai selesai.

Produksinya tidak harus menunggu satu batch selesai di operasi pertama karena proses produk harus selesai sesegera mungkin.

Produksi Pesanan

Untuk proses produksi pesanan, proses produksi harus melibatkan prosedur yang sesuai dengan pesanan si pelanggan.

Mulai dari bahan baku yang digunakan, tingkatan kualitas, jumlah produk, waktu yang targetkan hingga penyesuaian biaya.

Sehingga, bisa dibilang produksi ini tidak terstandar dan heterogen.

Tahapan Manajemen Produksi

Perencanaan Produksi

– Menentukan jenis barang yang akan diproduksi

– Menentukan kualitas barang (grade A/B/C)

– Menentukan berapa jumlah barang yang akan diproduksi

– Menentukan bahan baku yang akan digunakan

– Pengendalian produksi

Pengendalian Produksi

– Menyusun Perencanaan

– Membuat tim atau organisasi dan pembagian kerja

– Membuat jadwal kerja

– Menentukan pasar atau target sasaran

Pengawasan Produksi

– Menetapkan kualitas barang dan konsisten

– Menetapkan standar barang yang dihasilkan

– Melaksanakan kegiatan produksi tepat waktu

– Menggunakan bahan dan biaya yang sudah diperhitungkan

Kesimpulan

Nah, itu dia beberapa informasi terkait manajemen produksi yang bisa bermanfaat untuk para wirausaha.

Tidak harus perusahaan besar, bisnis kecil juga butuh manajemen produksi agar proses produksi bisa berjalan dengan lancar.

Selain proses produksi yang lancar, laporan keuangan juga harus diperhatikan agar informasi terkait anggaran bisa tercatat dengan jelas.

Nah, untuk urusan data keuangan, kamu bisa serahkan pada software akuntansi modern seperti MASERP.

Data keuangan akan tersimpan rapi dan pastinya software bisa disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan keuanganmu.

Nantikan artikel manajemen selanjutnya, ya!

Baca Juga: Macam-macam Software Akuntansi Berdasarkan Ukuran Perusahaan