4 Tahapan Product Life Cycle dan Strategi Pemasaran Produk

Sama halnya dengan bisnis yang perlu proses dan tahapan untuk bisa berkembang dan berjalan dengan baik, begitu pula dengan produk dan layanan siklus produk atau yang disebut product life cycle adalah ditentukan dari berapa lama dipasarkan. Poin terpenting dari kinerja dan mendapatkan keuntungan adalah dari kemampuan pelacakan hidup produk atau layanan.

Namun tidak hanya itu, product life cycle juga besar pengaruhnya terhadap strategi pemasaran. Oleh karena itu, Anda sebagai pebisnis harus selalu memantau pergerakan produk. Lalu apa pengertian dari product life cycle? Nah, pada artikel kali ini kita akan lebih lanjut membahas mengenai istilah tersebut. 

Tentunya ini akan bermanfaat untuk Anda yang saat ini baru mulai atau sedang menjalani bisnis. Yuk, simak pembahasannya berikut ini!

Pengertian Product Life Cycle

Product life cycle adalah tahapan atau proses perjalanan dari suatu produk. Dimulai dari seorang menawarkan produk, memasarkan produk, hingga pada akhirnya nanti akan diganti lagi dengan produk baru yang lebih terbaru. Hal ini memerlukan strategi yang tepat agar produk tersebut umurnya bisa panjang dan eksis di pasaran.

Product life cycle juga berguna untuk tahu kapan produk baru bisa menggeser produk lama untuk keluar dari pasaran. Apalagi di dalam kehidupan sehari-hari, Anda pasti pernah melihat produk lama yang dikeluarkan perusahaan di pasar kemudian digantikan kembali dengan produk baru yang memiliki peluang untuk lebih sukses.

Tentu saja hal tersebut memperlihatkan bagaimana product life cycle ini memiliki peranan penting untuk perusahaan dalam menjalankan bisnis jangka panjang. Pada umumnya, siklus hidup produk terdiri dari lima periode sebagai berikut:

  • Pengembangan
  • Pengenalan
  • Pertumbuhan
  • Kematangan
  • Penurunan

Anda perlu tahu dimana produk saat ini sedang ditempati, karena tahap ini menentukan banyak metode pendekatan lainnya seperti manajemen, penjualan, pemasaran, hingga dukungan produk, mulai dari menentukan posisi hingga pengembangan fitur juga prioritasnya.

Baca Juga: 6 Strategi Bisnis Agar Bisa Tembus Pasar Internasional

Tahapan dari Product life Cycle

Tahap Pengenalan (Introduction)

Bisa dibilang tahapan ini merupakan tahap yang cukup berat untuk perusahaan. Perusahaan harus bisa membangun kesadaran atau awareness konsumen terhadap produk yang diluncurkan. Pada tahap ini juga Anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk iklan.

Namun, disisi lain tentunya tahap ini menjadi yang ditunggu-tunggu karena ingin melihat bagaimana reaksi atau tanggapan konsumen terhadap produk tersebut. Apakah diterima atau malah mendapatkan tanggapan yang kurang baik.

Hal ini menjadi tantangan yang besar dan cukup menantang karena memang tujuan dari tahap pengenalan ini adalah agar bisa meningkatkan permintaan konsumen sehingga dengan harapan bisa membawa keuntungan produk semakin dikenal.

Tahap Pertumbuhan (Growth)

Sampai di tahap ini konsumen berarti sudah percaya dan rela untuk melakukan pembelian berikutnya secara terus-menerus. Dalam arti, konsep yang dibuat perusahaan bisa terbukti baik untuk meningkatkan penjualan. Maka perusahaan pun mendapatkan keuntungan karena produknya laris manis di pasaran.

Namun perlu diingat juga, persaingan semakin tinggi sehingga perusahaan diperlukan untuk bisa mempertimbangkan perubahan harga yang kompetitif di pasaran.

Tahap Kedewasaan (Maturity)

Sampai di tahap ini, penjualan semakin tinggi dan pendapatan perusahaan pun jumlahnya semakin besar. Dalam tahap maturity ini perusahaan harus cerdas dan memutar otak untuk bisa mempertahankan pangsa pasar yang telah didapatkan.

Ada ungkapan jika mempertahankan itu lebih sulit dibanding mendapatkan. Nah, oleh karena itu tahapan yang satu ini adalah tahap saat perusahaan harus bisa melakukan inovasi terbaik terhadap produknya.

Hal ini dilakukan agar bisa unggul dibanding kompetitor. Selain itu, perusahaan juga harus bijak dalam penggunaan biaya pengembangan produk. 

Tahap Penurunan (Decline)

Tahapan ini adalah dimana produk mengalami penurunan meskipun perusahaan sudah berusaha pangsa pasarnya, namun tetap saja penjualan semakin menurun. Pada tahapan ini penjualan menurun secara signifikan dan perilaku konsumen yang berubah karena kurangnya permintaan produk.

Sebab penurunan ini bisa karena faktor konsumen yang sudah mulai bosan atau jenuh atau bisa juga sudah beralih ke produk yang lain. Lalu, pada akhirnya produk ini ditarik di pasaran. Anda juga bisa mendesain ulang dan tetap menjaga relevansi pasar.

Namun tidak menutup kemungkinan, perusahaan tetap bisa mendapatkan keuntungan meskipun ada di tahap ini. Caranya adalah dengan beralih menggunakan metode produksi serta pasar lebih murah.

Contoh Product Life Cycle

Agar semakin jelas mengenai product life cycle ini, kita bisa ambil contoh dari produk yang namanya sudah tidak asing lagi. Misalnya adalah produk Coca-Cola yang sudah mulai dikenal sejak tahun 1886.

Pada tahap pengenalan produk ini mendapat respon yang baik sehingga mulai banyak dikenal dan diminati konsumen. Dengan berbagai strategi yang diterapkan, sampai akhirnya produk minuman berkarbonasi ini menjadi produk minum unggulan.

Lalu di tahap pertumbuhan, produk ini mulai mendirikan perusahaan ternama agar semakin dikenal oleh konsumennya. Selanjutnya ke tahap pendewasaan, Coca-Cola kondisinya stabil baik itu dalam produk maupun laba yang didapatkan.

Akan tetap seiring berjalannya waktu, hadirlah pesaing-pesaing baru yang memproduksi jenis minuman yang sama. Lalu dengan adanya pesaing ini terbentuklah harga yang bervariasi dan produk ini mendapatkan pesaing yang cukup ketat.

Sampai akhirnya mengalami penurunan dan perusahaan juga mengalami penurunan laba. Kejadian ini tentu saja membuat perusahaan memutar otak dan membuat strategi yang lebih efektif dan optimal dibandingkan yang sebelumnya.

Kesimpulan

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan jika product life cycle adalah merupakan poin penting dalam menjalani usaha. Namun Anda tidak boleh hanya berfokus kepada keuntungan dan siklus produk saja. Anda pun harus bisa mengelola keuangan dan membuat anggaran yang optimal untuk pemasaran produk.

Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, pada tahapan product life cycle yaitu maturity disebut jika perusahaan juga harus bijak dalam penggunaan biaya pengembangan produk. Ini artinya pengelolaan keuangan juga sangat penting.

Saat ini Anda dimudahkan untuk membuat anggaran atau pengelolaan keuangan dengan menggunakan software akuntansi. Salah satu yang canggih dan tepat karena sudah terintegrasi dengan banyak fungsi bisnis lainnya adalah MASERP.

MASERP bisa juga membantu Anda dalam membuat laporan-laporan keuangan di perusahaan. Jadi Anda pun tahu mengenai laporan kas dan laporan laba rugi. Selain itu, banyak pula fitur-fitur pendukung yang ada dalam software MASERP. 

Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Profit Margin untuk Mengetahui Keuntungan Bisnis

New call-to-action