Contoh Kegiatan Produksi di Bidang Ekonomi Bisnis

Written by S Nuraini Safitri

Contoh Kegiatan Produksi

Jika dilihat dari skala kecil, secara tidak sadar contoh kegiatan produksi kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan, kegiatan produksi tersebut juga masuk ke dalam kegiatan ekonomi.

Sebut saja seperti ibu, yang selalu berbelanja ke pasar untuk membeli keperluan masak (produksi makanan/lauk), dengan budget yang sudah diperhitungkan. Setelah sampai di rumah, ibu langsung melihat daftar belanjaan beserta pengeluaran hari itu, untuk belanja bahan makanan.

Selanjutnya ibu, bisa langsung mengerjakan kegiatan produksi lauk, menggunakan bahan yang sudah dibeli di pasar. Ketika lauk pauk sudah jadi (produk jadi), keluarga (konsumen) bisa langsung mengkonsumsinya.

Lantas, bagaimana untuk contoh kegiatan produksi di skala besar, seperti kegiatan produksi di sebuah perusahaan bisnis? Yuk, simak informasi selengkapnya di sini.

Sebelum mengetahui lebih dalam terkait contoh kegiatan produksi, mari kita simak satu-satu mulai dari mengetahui, pengertian dari produksi itu sendiri.

Apa Itu Produksi?

Produksi merupakan sebuah kegiatan, yang memiliki tujuan menghasilkan produk, berupa barang dan jasa, untuk memenuhi kebutuhan.

Tidak hanya itu, bukan sekadar sebuah kegiatan pengolahan dan mengubah bahan baku menjadi barang jadi, kegiatan produksi bisa bertujuan untuk, meningkatkan nilai dari barang atau jasa tertentu.

Jadi, dengan adanya kegiatan produksi, yang awalnya hanya bahan baku mentah, yang tidak terlalu berguna, menjadi suatu barang atau jasa, bisa menjadi lebih berguna, untuk konsumen.

Bicara tentang bahan baku, dalam proses ini ada beberapa tahan bahan, yakni dari bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi. Adapun, pihak yang melaksanakan kegiatan produksi ini, disebut produsen.

Jadi, intinya kegiatan produksi itu adalah sebuah rangkaian kegiatan, yang melahirkan produk atau nilai produk.

Adapun, bisnis atau perusahaan yang melakukan proses, tentu memiliki tujuan untuk bisa mendapat profit atau keuntungan.

Tujuan Kegiatan Produksi

Sebelum mengetahui apa saja contoh kegiatan produksi, di bidang bisnis ekonomi, bisa kamu ketahui dulu tujuan utama dari kegiatan ini.

Secara umum, tujuan utama dari kegiatan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Pasalnya, dengan produk yang diproduksi sebuah perusahaan, dan jumlah persediaan barang dan jasanya mencukupi, manusia mampu mencapai kemakmurannya.

Sehingga, kegiatan produksi ini bisa dibilang, menjadi sebuah kegiatan yang memiliki peranan penting, dalam kehidupan manusia.

Meski bertujuan untuk seluruh kehidupan manusia, namun untuk operasional produksi barang dan jasa sendiri, tentu menjadi tanggung jawab pemilik usaha atau perusahaan.

Jadi, sebagai produsen, produsen bisa menjadi sesuatu yang bisa membantu kehidupan manusia secara umum, sekaligus menguntungkan pemilik usaha dari segi finansial, karena perannya sebagai produsen.

Baca Juga : Apa itu Biaya Produksi? Pengertian, Jenis dan Contoh

Faktor Pendukung Kegiatan Produksi

Tidak hanya pemilik perusahaan yang bekerja, untuk bisa menghasilkan produk-produk tersebut. Dalam proses ini, tentu terdapat banyak faktor pendukung kegiatan produksi.

Berikut faktor-faktor yang juga berperan penting:

Sumber Daya Alam

Faktor pendukung yang berperan penting dalam kegiatan produksi pertama adalah sumber daya alam. Jadi, semua hal atau yang disediakan atau terdapat di alam, bisa dijadikan sebagai bahan baku atau bahan mentah proses produksi.

Semua hal dari alam, dan yang masuk dalam kategori ini contohnya seperti hewan dan tumbuhan, udara, air, tanah, dan sinar matahari, serta mineral dan berbagai bahan tambang.

Sumber Daya Manusia

Faktor pendukung kegiatan produksi yang kedua adalah sumber daya manusia. Di mana, tanpa penggerak, semua sumber daya alam, tidak bisa berubah menjadi barang jadi.

Sumber daya manusia di sini, adalah pihak operasional produksi. Sehingga, di sini semua yang memiliki kemampuan atau usaha manusia, secara jasmani dan rohani, akan digunakan.

Tujuannya, untuk menjalankan proses kegiatan produksi ini, dan bisa meningkatkan nilai manfaat barang. Perlu diketahui juga bahwa kelompok SDM ini juga dibagi menjadi dua, yakni:

– SDM menurut kualitas

a. Tenaga Kerja Terdidik: Tenaga kerja yang membutuhkan pendidikan formal, agar bisa menjalankan profesinya. Contohnya seperti arsitek, dokter, dan psikolog.

b. Tenaga Kerja Terampil: Tenaga kerja yang memerlukan keterampilan khusus, tidak harus melalui pendidikan, karena bisa melalui kursus, agar bisa memiliki keahlian khusus sesuai pekerjaannya, contoh penjahit, supir, dan penata rias.

c. Tenaga Kerja Informal (tidak terdidik dan tidak terlatih): Intinya, tenaga kerja ini, bisa dipilih meski tanpa pendidikan atau pelatihan khusus, sehingga tetap bisa bekerja, seperti kuli bangunan dan petugas kebersihan.

– SDM menurut sifat pekerjaan

a. Tenaga Kerja Jasmani: Tenaga kerja yang dipilih atau digunakan, karena hanya mengandalkan tenaga fisik dalam bekerja. Contoh, kuli panggul dan nelayan.

b. Tenaga Kerja Rohani: Tidak diperlukan tenaga fisiknya, dimana lebih melibatkan lebih banyak pikiran dan perasaan saat bekerja. Misalnya, guru, psikolog, dokter, dan seniman.

Sumber Daya Modal

Selain dua sumber di atas, sumber daya modal, juga sangat penting dalam proses kegiatan produksi.

Dimana modal ibarat “bahan bakar” bagi produsen, untuk menjalankan roda produksi di perusahaannya. Adapun sumber daya modal ini, juga dibagi menjadi beberapa pengelompokkan modal, yakni:

a. Sifat

Modal Tetap: Modal yang bisa dipakai berulang kali.

– Modal Lancar: Modal yang biasanya, akan habis dalam satu periode produksi.

b. Sumber

– Modal Sendiri: Modal yang berasal dari pemilik perusahaan sendiri.

– Modal Asing: Modal yang bersumber dari pihak eksternal atau luar perusahaan, seperti penaruh saham, atau sponsor.

c. Kepemilikan

– Modal Individu: Modal yang berupa modal perorangan, di mana hasilnya jadi sumber pendapatan pemilik modal.

– Modal Publik: Modal, yang bisa bersumber dari pemerintah dan hasil dipakai demi kepentingan umum.

d. Bentuk

– Modal Abstrak: Modal yang tidak terlihat nyata, namun memiliki nilai penting, seperti hak paten, izin edar, dan sertifikasi halal.

– Modal Konkret: Modal yang terlihat nyata dengan wujud fisik, misalnya mesin, kendaraan, dan bangunan.

Keterampilan dan Keahlian

Selanjutnya ada faktor keterampilan dan keahlian, agar kegiatan produksi bisa berjalan lancar.

Dengan individu yang memiliki keterampilan dan keahlian, maka perusahaan bisa dengan lebih mudah mengelola produksi. Contohnya, keahlian dalam perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan penggerakan.

Sumber Daya Informasi

Selain itu, meski tidak terjun langsung di proses produksinya, namun faktor sumber daya informasi, juga sangat berperan penting.

Di mana, faktor ini bisa sangat bermanfaat untuk mencari tahu tren pasar, kebutuhan konsumen, sampai data pelanggan, semua akan mendukung jalannya produksi.

Tidak dikerjakan secara manual, kegiatan ini, ditunjang oleh kemajuan teknologi informasi, sehingga tim ini nantinya akan mudah, mendapatkan berbagai data penting, Agar proses produksi, bisa dilaksanakan lebih optimal.

Contoh Kegiatan Produksi

Nah, ini dia informasi yang ditunggu-tunggu bukan? Yakni tentang contoh kegiatan produksi bidang usaha ekonomi bisnis, seperti apa?

Yuk, yang penasaran dengan contoh kegiatan produk itu seperti apa, mari simak beberapa contoh dari lingkungan sekitar meski bukan dari perusahaan skala besar.

– Restoran, memproduksi berbagai jenis makanan, dengan bahan baku yang berasal dari tukang sayur di pasar, beras dari para petani, ikan-kan segar dari nelayan

– Para petani menanam padi, dari bibit, lalu mengolahnya dengan tanah atau sawah yang luas, perairan, pupuk, dan akhirnya sawah tersebut bisa untuk memproduksi beras.

– Industri rumahan, yang banyak bisa dilakukan, seperti mengolah singkong menjadi camilan keripik, camilan gorengan atau tapai dan lainnya, lalu dikemas untuk dijual di toko oleh-oleh.

– Pabrik konveksi, bisa memproduksi kaos, baju tidur, dan lainnya dengan berbagai model, dengan bahan baku kain, yang kemudian dijual di departemen store.

– Perusahaan yang memproduksi berbagai barang kebutuhan rumah tangga, seperti deterjen, sabun mandi, sabun pencuci piring, dan pewangi pakaian.

– Psikolog, bisa jadi salah satu contoh kegiatan produksi di bidang jasa. Tidak gratis, jasa psikolog memiliki keuntungan dengan membuka biro konsultasi, yang melayani rekrutmen dan asesmen karyawan.

– Sutradara memproduksi film bersama aktor, aktris, dan kru film, dan hasilnya bisa dinikmati di bioskop dengan keuntungan yang tinggi.

– Pengusaha furnitur, memproduksi dan mengubah bahan baku yakni kayu, menjadi perabotan rumah tangga, seperti meja, kursi, atau lemari.

– Sama seperti psikolog, seseorang yang pandai matematika, juga bisa menggunakan keahliannya untuk menjadi guru, dan mengajarkan matematika di kelas online berbayar.

Kesimpulan

Tanpa adanya kegiatan produksi, manusia akan sulit untuk menjalani kehidupan, hanya dengan menggunakan sumber daya alam atau modal mentah saja.

Semua harus diproses, agar menjadi produk jadi, yang siap digunakan atau dikonsumsi, para konsumen.

Seperti pembahasan awal, bahwa dalam melakukan proses produksi, sebuah instansi harus memperhitungkan budget, pembelian bahan baku dan lainnya, agar proses produksi berjalan lancar.

Adapun, jika instansi kamu kesulitan dalam memperoleh perhitungan modal, hingga bahan baku, bisa dibantu menggunakan software akuntansi modern, seperti MASERP.

Dengan begitu, semua jenis pendataan, perhitungan, dan lainnya, bisa diperoleh datanya dengan rinci dan tepat.

Software akuntansi ini, juga bisa digunakan untuk instansi, lembaga, perusahaan, dan lainnya baik skala kecil, menengah, hingga besar.

Yuk, konsultasikan terlebih dahulu dengan MASERP, untuk mengetahui kebutuhan kamu.

Baca Juga : Laporan Harga Pokok Produksi

Mengenal Produksi Beserta Jenis, Faktor, Proses dan Biayanya

Faktor Produksi Ekonomis Bisnis yang Pelu Diketahui