Perbedaan Tutup Buku Akhir Bulan & Tutup Buku Koreksi

Pada dasarnya Anda harus menutup buku untuk memulai lagi pembukuan yang akan datang. Tutup buku ada dua jenis, yaitu tutup buku akhir bulan dan tutup buku koreksi.

Apa saja perbedaan dua jenis tutup buku tersebut? Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Tutup Buku Akhir Bulan?

Tutup buku akhir bulan adalah semua master akun bulan ini akan dipindahkan ke bulan depan dan saldo berjalan akan dipindahkan menjadi saldo awal bulan depan.

Proses tutup buku ini dapat dilakukan tiap akhir bulan untuk menutup periode akuntansi bulanan dan memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi selama bulan tersebut telah dicatat dengan benar. Setelah selesai tutup buku, Anda memulai mengisi transaksi yang baru pada awal bulan baru.

Cara Tutup Buku Akhir Bulan

Catat Transaksi 

Sebelum tutup buku dilakukan, semua transaksi seperti penjualan, pembelian, pembayaran, dan penerimaan uang harus dicatat dengan lengkap dan benar.

Rekonsiliasi Bank

Pada tahap rekonsiliasi bank, saldo kas dalam laporan keuangan disesuaikan dengan saldo yang tercantum dalam rekening bank perusahaan. Rekonsiliasi bank memastikan tidak ada kesalahan dalam pencatatan.

Jurnal Penyesuaian  

Setelah semua transaksi dicatat, Anda perlu membuat jurnal penyesuaian untuk memperbarui saldo akun-akun yang perlu disesuaikan, seperti penyusutan aset, piutang tak tertagih, dan beban dibayar di muka.

Laporan Keuangan

Setelah jurnal penyesuaian selesai, Anda bisa mulai menyusun laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas untuk menampilkan kondisi keuangan bisnis.

Review dan Koreksi

Sebelum tutup buku akhir bulan dinyatakan selesai, penting untuk melakukan review ulang terhadap laporan keuangan yang telah disusun. Jika ada kesalahan atau ketidakcocokan, koreksi segera dilakukan.

Contoh Tutup Buku Akhir Bulan

Misalnya, perusahaan retail XYZ melakukan tutup buku pada akhir September 2024. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencatat transaksi penjualan dan pembelian, lalu melakukan rekonsiliasi saldo kas yang tercatat dalam sistem dengan laporan bank.

Jika saldo berbeda, akan dilakukan penyesuaian. Selanjutnya, perusahaan menyusun jurnal penyesuaian untuk mengakui beban penyusutan aset senilai Rp1,000,000. Setelah semua penyesuaian selesai, laporan laba rugi dan laporan neraca disusun.

Tutup Buku Koreksi

Tutup buku koreksi adalah semua master akun bulan ini yang mengalami perubahan akan dipindahkan ke bulan depan dan perubahan saldo berjalan akan dipindahkan menjadi saldo awal bulan depan.

Pada saat Anda sudah melakukan tutup buku dan ada kesalahan di bulan sebelumnya, tentunya Anda akan memperbaikinya, bukan?

Setelah memperbaikinya, di sini Anda harus tutup buku koreksi, agar data yang ada dibulan selanjutnya dapat valid dengan bulan sebelumnya.

Misalnya di bulan Februari ingin menambah nomor perkiraan baru, tetapi Anda perlu koreksi transaksi bulan sebelumnya. Dalam proses ini fitur tutup buku koreksi akan merubah saldo awal Februari nomor perkiraan neraca sesuai dengan saldo akhir nomor perkiraan neraca di bulan Januari. Semua transaksi jurnal atau nomor perkiraan baru tetap dipertahankan.

Cara Tutup Buku Koreksi

Identifikasi Kesalahan

Proses tutup buku koreksi dimulai dengan mengidentifikasi kesalahan dalam catatan transaksi. Kesalahan bisa berupa salah pencatatan angka, pengelompokan akun yang salah, atau transaksi yang terlewat.

Analisis Dampak

Setelah kesalahan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah menganalisis dampaknya terhadap laporan keuangan. Apakah kesalahan tersebut mempengaruhi saldo akun tertentu, laporan laba rugi, atau laporan neraca?

Jurnal Koreksi 

Setelah dampak kesalahan dipahami, Anda harus membuat jurnal koreksi untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Jurnal koreksi berfungsi untuk menghapus atau mengubah catatan yang salah dan mencatat transaksi yang benar.

Laporan Keuangan yang Diperbaiki

Setelah koreksi dilakukan, laporan keuangan yang baru harus disusun kembali. Perusahaan perlu memastikan bahwa laporan yang diperbaiki ini menggambarkan kondisi keuangan yang sudah terkoreksi.

Dokumentasi dan Laporan

Dokumentasi kesalahan dan koreksi yang telah dilakukan harus disimpan dengan baik. Hal ini penting untuk keperluan audit atau pemeriksaan di masa depan.

Contoh Tutup Buku Koreksi

Misalnya, pada laporan keuangan bulan September 2024, perusahaan XYZ mencatat pembelian bahan baku senilai Rp10,000,000, namun setelah diperiksa, ternyata jumlah yang benar adalah Rp12,000,000.

Untuk memperbaiki kesalahan ini, perusahaan harus membuat jurnal koreksi dengan mendebet akun persediaan bahan baku sebesar Rp2,000,000 dan mengkredit akun utang usaha dengan jumlah yang sama.

Setelah jurnal koreksi dibuat, laporan keuangan yang baru harus disusun kembali dengan data yang sudah terkoreksi.

Perbedaan Tutup Buku Akhir Bulan dan Tutup Buku Koreksi

Beberapa perbedaan utama antara tutup buku akhir bulan dan tutup buku koreksi:

Tujuan

Tutup buku akhir bulan dilakukan untuk menyusun laporan keuangan rutin setiap bulannya, sedangkan tutup buku koreksi dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan setelah laporan keuangan dibuat.

Waktu Pelaksanaan

Tutup buku akhir bulan dilakukan secara berkala pada akhir tiap bulan, sementara tutup buku koreksi bisa dilakukan kapan saja setelah kesalahan dalam laporan keuangan ditemukan.

Fokus Utama

Fokus dari tutup buku akhir bulan adalah memastikan semua transaksi yang terjadi dalam satu bulan tercatat dan disesuaikan dengan benar, sementara tutup buku koreksi fokus pada memperbaiki kesalahan pencatatan transaksi yang sudah terjadi.

Jurnal Penyesuaian vs Jurnal Koreksi

Tutup buku akhir bulan melibatkan jurnal penyesuaian untuk mengakui transaksi yang belum tercatat atau untuk menyesuaikan saldo akun, sedangkan tutup buku koreksi melibatkan jurnal koreksi untuk memperbaiki kesalahan pencatatan.

Laporan Keuangan

Tutup buku akhir bulan menghasilkan laporan keuangan bulanan yang mencerminkan kinerja keuangan bisnis selama satu bulan, sementara tutup buku koreksi menghasilkan laporan keuangan yang telah diperbaiki setelah kesalahan ditemukan.

Pencatatan secara manual tentu saja akan membutuhkan banyak waktu dan berpeluang besar adanya human error.

Untuk memudahkan Anda memiliki laporan keuangan yang sudah sesusai dengan akuntansi, Anda sebaiknya menggunakan software ERP MASERP.

MASERP memiliki fitur Report Center di mana Anda bisa mencatat dan menghasilkan laporan keuangan secara otomatis yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Anda bisa membuat laporan keuangan dengan proses yang mudah dan bisa mengupdatenya kapan pun Anda butuhkan tanpa perlu menunggu akhir bulan atau tutup buku.

MASERP merupakan software ERP di mana semua fungsi bisnis dapat terintegrasi sehingga Anda akan lebih mudah melakukan pelacakan dan evaluasi di semua fungsi bisnis dan departemen di perusahaan Anda.

Segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami, sekarang! Gratis!