Mengenal Jenis Piutang Dagang dan Non-Dagang

Tidak sedikit orang yang mengira bahwa istilah utang dan piutang memiliki makna yang sama, padahal sebenarnya keduanya memiliki makna yang berbeda dalam akuntansi, terlebih lagi banyak jenis piutang dagang dan non dagang.

Kalau Anda berkecimpung dalam bisnis, istilah utang dan piutang bukan hal asing dan harus dilunasi, karena bisa menimbulkan cash flow pada bisnis. Jenis piutang dapat berupa piutang dagang dan non-dagang.

Lantas, apa itu piutang? Sederhanya, piutang adalah tagihan yang dimiliki karena ada pihak lain yang berutang dan mempunyai kewajiban untuk membayar dalam jangka waktu tertentu. Untuk memahami lebih lanjut, artikel ini akan membahas mengenai jenis-jenis piutang. Yuk disimak!

Pengertian Piutang

Piutang dalam akuntansi sering disebut juga account receiveable. Piutang dapat diartikan sebagai salah satu jenis penagihan kepada pihak yang telah berhutang kepada bisnis Anda. Menurut KBBI, tagihan uang perusahaan kepada para pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama satu tahun sejak tanggal keluarnya tagihan.

Jadi, piutang merupakan hak milik yang masih berada di pihak lain, bentuknya bisa berupa penjualan yang belum dibayar lunas oleh pelanggan. Apabila ada pembeli yang bertransaksi dengan sistem kredit, pembeli tidak hanya membayar barang tersebut, tetapi juga ada nilai bunga karena ada waktu jatuh tempo untuk membayarnya.

Waktu atau tanggal jatuh tempo dapat diketahui dari umur piutang, bisa dalam waktu hari atau bulan. Kalau menggunakan waktu bulan, maka tanggal jatuh tempo di bulan selanjutnya sama dengan tanggal saat pembeli melakukan transaksi kredit.

Pembeli juga akan membayar nilai jatuh tempo yang berupa jumlah dari nilai transaksi utama dan beban bunga yang harus dibayarkan pada waktu jatuh tempo.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau piutang dilakukan menggunakan sistem kredit, tentu saja akan dibebankan bunga kepada pemilik utang. Bunga tersebut merupakan bentuk konsekuensi bagi pembeli karena adanya permintaan waktu pembayaran tertentu.

Piutang bagi sebuah bisnis bisa menjadi salah satu sumber keuntungan karena termasuk dalam aktiva atau aset lancar dan dapat juga menjadi modal pinjaman.

Baca Juga: Perbedaan Hutang dan Piutang dalam Bisnis dan Akuntansi

Jenis Piutang

Ada dua jenis piutang yaitu piutang dagang dan bukan dagang.

Piutang Dagang

Piutang dagang merupakan jenis piutang yang bukan menjadikannya sebagai penjamin, tetapi rekening terbuka. Umumnya memiliki tempo pembayaran yang relatif pendek yaitu 30 sampai 90 hari

Contoh piutang dagang adalah piutang usaha (accounts receivable) dan wesel tagih (notes receivable).

Piutang Usaha

Jenis piutang usaha (accounts receivable) adalah jumlah pembelian yang dilakukan secara kredit oleh pelanggan, transaksinya dapat berasal dari penjualan barang maupun jasa.

Dalam konteks perusahaan jasa, piutang ada karena pekerjaan sudah selesai dikerjakan tetapi perusahaan belum menerima pembayarannya. Uang yang dibayarkan tersebut merupakan imbal dari jasa yang sudah diselesaikan.

Sebagai contoh, PT MAS sudah mengerjakan jenis software custom ERP sesuai pesanan PT Eka Gading dengan perjanjian nilai pembayaran sebesar Rp90.000.000,-. Tetapi pihak PT Eka Gading baru membayarkan sebagian dari total harga, yaitu Rp50.000.000,-. Sisanya akan dilunasi dua bulan lagi.

Maka piutang usaha PT MAS akan dituliskan dalam jurnal umum dengan keterangan:

Kas Rp50.000.000,-

Piutang Usaha Rp40.000.000,-

Penjualan Rp90.000.000,-

Wesel Tagih

Jenis piutang wesel tagih adalah wesel yang ditagihkan kepada perusahaan lain yang memiliki utang, dapat berasal dari transaksi seperti penjualan atau pembiayaan. Berdasarkan pembebanan bunga, terdapat dua wesel tagih yaitu wesel tagih berbunga dan tanpa bunga. Nilai wesel tagih akan disesuaikan dengan besaran suku bunga bank yang digunakan dalam transaksi.

Untuk membayar transaksi jual beli menggunakan wesel tagih, wajib dibuat janji tertulis. Piutang wesel ini dapat menjadi salah satu sumber aset atau aktiva perusahaan dan akan bertambah dalam sisi debit.

Untuk tanggal jatuh tempo pembayaran wesel (due date) dihitung dari waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo wesel tagih jangka pendek, waktunya bisa dalam bentuk harian atau bulanan.

Wesel tagih digolongkan sebagai aset lancar dalam laporan keuangan neraca (balance sheet). Pihak penerima wesel tagih disebut payee (penerima pembayaran) dan yang membuat janji disebut maker.

Contoh dari wesel tagi: PT Karya Satu memiliki nilai jatuh tempo wesel Rp200.000.000,- dan ternyata mereka meminta waktu pelunasannya diperpanjang sampai bulan ke-4 sehingga ada bunga yang harus dibayarkan sebesar 10% setiap bulannya.

Jumlah yang harus dibayarkan oleh PT Karya Satu adalah:

Nilai jatuh tempo + (nilai jatuh tempo x bunga x durasi hari / 365 hari)

Rp200.000.000,- + (Rp200.000.000,- x 10% x 120/365) = Rp200.657.534,-

Piutang Non Dagang

Piutang non dagang berasal dari berbagai transaksi, contohnya :

  • piutang karyawan dan staf
  • uang muka anak atau cabang perusahaan
  • deposito untuk menutup kerugian
  • deposito sebagai jaminan transaksi pembayaran atau jasa
  • bunga dan dividen
  • bebagai klaim seperti perusahaan asuransi atas kerugian yang mendapat tanggungan, terdakwa dalam perkara hukum, badan pemerintah yang berkaitan pengembalian pajak, perusahaan pengangkutan barang rusak dan hilang, barang yang dapat dikembalikan.

Bentuk Pernyataan Piutang

Pernyataan piutang adalah formulir yang menginformasikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dengan deskripsi penjelasannya. Biasanya, pernyataan piutang dikenal dalam 4 bentuk, antara lain:

Pernyataan Saldo Akhir Bulan

Pernyataan yang pertama adalah pernyataan saldo akhir bulan. Pernyataan ini berisi tentang saldo piutang kepada pemilik utang (debitur) saat akhir bulan. Pembuatan pernyataan saldo akhir bulan relatif mudah.

Pernyataan Satuan

Selanjutnya ada pernyataan satuan yang di dalamnya berisi informasi mengenai saldo kewajiban debitur di awal bulan serta mutasi transaksi dan kredit selama satu bulan. Selain itu, juga berisi rincian tiap transaksi dan saldo kewajiban debitur pada akhir bulan.

Pernyataan Saldo Berjalan dengan Rekening Konvensional

Jenis pernyataan ini tidak jauh berbeda dengan pernyataan satuan, yang membedakan adalah hanya pada cara posting dan rincian isi catatan piutang.

Pernyataan Faktur Belum Terbayar

Pernyataan piutang terakhir ini menyajikan semua faktur yang belum dilunasi oleh debitur, isinya berupa tanggal faktur, nominal piutang dan deskripsinya.

Kesimpulan

Piutang merupakan hak milik perusahaan yang masih berada di pihak lain dan terjadi karena ada penjualan yang belum dibayar lunas oleh pelanggan. Dalam bisnis dan akuntansi, piutang biasanya terbagi menjadi piutang dagang (piutang usaha dan wesel tagih) dan piutang non-dagang.

Utang dan piutang harus dicatat jelas dalam laporan keuangan agar bisnis dapat terus berjalan lancar dan kondisi keuangan sehat. Supplier Anda perlu dilunasi tepat waktu demi menjaga relasi yang baik dengan perusahaan, sementara customer terkadang lupa membayar utang apabila telat ditagih.

Software akuntansi MASERP membantu Anda untuk menagih customer Anda secara tepat waktu. MASERP menyediakan reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya untuk penagihan tepat waktu dan meningkatkan kesehatan cash flow perusahaan.

Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda.

Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action