Hutang dan piutang merupakan dua istilah yang sudah tidak asing lagi dalam bisnis dan akuntansi. Sering disebut bersamaan, apa sebenarnya perbedaan hutang dan piutang?
Hutang dan piutang memiliki makna yang hampir sama yaitu uang pinjaman. Tetapi dari segi sudut pandang, aturan, nilai dan posisi dalam pembukuan akuntansi, keduanya memiliki perbedaan.
Pengertian Hutang
Hutang adalah uang atau barang yang dipinjam dan merupakan hak milik orang lain. Hutang dilihat dari sudut pandang orang yang meminjam uang atau barang. Peminjam wajib mengembalikan uang atau barang tersebut sesuai jatuh temponya.
Hutang dalam akuntansi sering disebut pinjaman modal, serta berupa uang pasiva dan kredit.
Ada dua jenis hutang berdasarkan jangka waktu pembayarannya yaitu hutang lancar dan tidak lancar.
Hutang Lancar
Hutang lancar adalah hutang yang memiliki jangka waktu pembayaran relatif singkat. Biasanya digunakan untuk keperluan investasi jangka pendek dan untuk keperluan operasional rutin.
Contoh dari utang lancar antara lain utang dagang, dividen, hutang wesel, pendapatan diterima di muka dan lain-lain.
Hutang Tidak Lancar
Sedangkan hutang tidak lancar adalah hutang yang memiliki kewajiban pembayaran lebih panjang bisa sampai sepuluh tahun.
Hutang tidak lancar dapat digunakan untuk membeli gedung baru atau mesin produksi. Contoh hutang tidak lancar adalah hutang hipotik dan obligasi.
Baca Juga: Accounts Receivable
Pengertian Piutang
Piutang merupakan uang atau barang yang dipinjamkan oleh seorang kepada orang lain atau perusahaan.
Piutang dilihat dari sudut pandang orang yang meminjamkan uang atau barangnya dan merupakan hak milik perusahaan yang masih berada di pihak lain.
Piutang dapat dikategorikan ke dalam aset lancar. Aset lancar adalah harta yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk tunai dan dapat dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Piutang biasanya memiliki jatuh tempo hanya satu minggu atau satu bulan. Dalam kredit, piutang dapat dilunasi paling lambat satu tahun.
Piutang memiliki makna cenderung positif dibanding hutang karena data berupa tagihan yang belum lunas atau gaji yang masih tertunda.
Baca Juga: Apa Itu Aset Lancar? Apa Bedanya dengan Aset Tetap?
Perbedaan Hutang dan Piutang
Dalam akuntansi, perbedaan hutang dan piutang tidak hanya dari sudut pandang saja tetapi juga dari aturan yang berlaku, nilainya dan posisi dalam pembukuan akuntansi.
Perbedaan Aturan
Umumnya, persyaratan hutang tidak serumit piutang. Sebagai syarat, dibutuhkan sebuah jaminan untuk hutang. Jaminan ini akan dijadikan pengikat dengan harapan hutang tersebut bisa dipertangungjawabkan dengan benar.
Pinjaman modal dalam sebuah bisnis juga membutuhkan jaminan yang nantinya dikembalikan setelah bisnis tersebut mendapatkan keuntungan.
Penawaran piutang dalam bisnis biasanya memiliki aturan dan penawaran yang lebih ketat dibanding hutang.
Individu atau perusahaan tidak bisa dengan mudah mendapatkan piutang dan ada suku bunga yang harus dibayar.
Pemberian piutang harus memenuhi syarat khusus yang ditentukan oleh pemberi piutang dan penerima piutang harus menyepakatinya.
Persyaratan antara kedua belah pihak ini akan memudahkan dalam penentuan nominal piutang yang diberikan beserta tenggat waktu pembayarannya.
Perbedaan Nilai
Perbedaan hutang dan piutang dalam nilai maksudnya adalah nilai positif dan negatif.
Hutang sering dianggap uang pasif dan bernilai negatif karena bisa dikatakan bisnis tersebut tidak produktif.
Tetapi hutang bisa benilai positif jika digunakan menjadi uang aktif seperti modal bisnis.
Sedangkan piutang lebih bermakna positif karena tergolong aset atau aktiva. Piutang dalam bisnis merupakan aset lancar yang bersifat aktif tetapi ada pada orang lain.
Baca Juga: Mengenal Aset (Aktiva) Beserta Jenis, Cara Pengukuran dan Struktur
Pembukuan Akuntansi
Perbedaan hutang dan piutang terlihat jelas dalam pembukuan akutansi. Hutang berada pada posisi kredit yang mengurangi aktiva dalam bisnis dan tergolong pasiva.
Sedangkan piutang dalam pembukuan berada pada posisi debit dan tergolong aset lancar. Bentuk piutang dapat berupa tagihan yang belum dibayar atau pendapatan yang belum diterima.
Baca Juga: Buku Besar Akuntansi Beserta Jenis, Fungsi dan Contohnya
Kesimpulan
Bagi orang awam mungkin berpikiran bahwa hutang dan piutang adalah hal yang sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan segi sudut pandang, aturan, nilai dan posisi dalam pembukuan akuntansi.
Hutang membutuhkan sebuah jaminan agar bisa dipertanggungjawabkan oleh peminjam, dan piutang harus ada syarat yang berisi nominal pemberian piutang dan tenggat waktu pembayarang. Itu harus disepakati kedua belah pihak.
Hutang sering dianggap uang pasif dan bernilai negatif, sedangkan piutang lebih bermakna positif karena tergolong aset. Hutang bernilai positif jika sebagai modal bisnis.
Dalam pembukuan akuntansi, hutang berada di posisi kredit dan piutang di posisi debit.
Hutang dan piutang harus dicatat jelas dalam laporan keuangan agar bisnis dapat terus berjalan lancar dan kondisi keuangan sehat.
Supplier Anda perlu dilunasi tepat waktu demi menjaga relasi yang baik dengan perusahaan, sementara customer terkadang lupa mebayar utang apabila telat ditagih.
Software akuntansi MASERP membantu Anda untuk menagih customer Anda secara tepat waktu.
MASERP menyediakan reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya untuk penagihan tepat waktu dan meningkatkan kesehatan cash flow perusahaan.
MASERP juga memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif.
Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.
Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda.
Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!
