Mengenal Aset (Aktiva) Beserta Jenis, Cara Pengukuran dan Struktur

Tidak sedikit pemilik bisnis yang tidak melakukan pencatatan aset, padahal aset adalah salah satu hal penting dalam sebuah bisnis.

Aset tidak hanya berbentuk uang tunai, tetapi juga bisa berupa saham, tanah, gedung, surat berharga dan lain-lain.

Aset harus didasari oleh nilai ekonomi (economic value), sumber daya (resource) dan kepemilikan (ownership).

Aset yang dimiliki oleh perusahaan berfungsi untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari dan diharapkan bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan di waktu yang akan datang.

Apa sih sebenarnya aset? Apa saja jenisnya? Di bawah ini akan diulas lengkap mengenai aset yang wajib Anda ketahui.

Pengertian Aset

Aset atau aktiva adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu yang nantinya diharapkan bisa memberi manfaat secara ekonomi bagi perusahaan di masa depan.

Aset perusahaan diperoleh dari kejadian atau transaksi di masa lalu dan biasanya melalui pengeluaran berupa pembelian atau diproduksi sendiri.

Aset atau aktiva dalam laporan keuangan dimasukkan ke dalam saldo debit, bukan kredit, karena aset adalah harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Karakteristik Aset

Dari pengertian aset di atas, dapat diperoleh karakteristik aset, antara lain:

1. Aset memiliki manfaat ekonomi di masa depan (economic value).

2. Aset dikuasai dan dikendalikan perusahaan.

3. Aset merupakan hasil kejadian atau transaksi di masa lalu.

Jenis Aset

Aset dapat dibedakan berdasarkan keberadaan fisik (physical existence), konversi (convertibility) dan penggunaannya (usage).

Berdasarkan Keberadaan Fisik (Physical Existence)

Aset yang dimiliki oleh perusahaan tidak sepenuhnya dalam bentuk barang, tetapi ada juga yang tidak berwujud seperti hak cipta dan hak paten.

Aset Berwujud (Tangible Asset)

Aset berwujud  atau tangible adalah aset yang digunakan oleh perusahaan dalam jangka waktu panjang dan bentuk fisiknya memberikan kegunaan dari aset tersebut. Fisik aset berwujud dapat dilihat dan disentuh.

Contoh aset berwujud adalah bangunan, tanah, kendaraan, emas, mesin, peralatan perusahaan, dan lain-lain.

Aset Tak Berwujud (Intangible Asset)

Aset tak berwujud digunakan karena kepemilikan aset tersebut, sehingga perusahaan atau pemilik bisnis memiliki hak untuk melakukan sesuatu.

Aset tak berwujud tidak dapat dilihat dan disentuh tetapi memberikan manfaat bagi perusahaan.

Contohnya hak cipta, royalti, hak paten, trade mark dan lain-lain.

Berdasarkan Konversi (Convertibility)

Aset berdasarkan koversinya bisa dibedakan menjadi dua yaitu aset tetap dan aset lancar. Apa yang membedakannya?

Aset Tetap

Aset tetap adalah aset yang bersifat permanen dan dapat digunakan dalam jangka panjang bagi perusahaan, diharapkan bisa mempermudah jalannya kegiatan perusahaan sesuai perencanaan dan tujuan yang diinginkan.

Menuru SAK (Standar Akuntansi Keuangan) No. 16, aset tetap adalah aset berwujud dengan kondisi siap pakai maupun dibangun terlebih dahulu dan dipakai dalam aktivitas operasi perusahaan, tidak untuk dijual kembali dalam rangka aktivitas normal perusahaan serta memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu tahun buku (lebih dari satu periode).

Aset tetap ini digunakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional sehari-hari. Nilai investasi yang diberikan aset tetap relatif besar.

Perlakuan dan cara penyajian aset tetap dalam laporan keuangan harus diperhatikan dengan benar, karena jika ada kesalahan dalam menilai aset tetap akan berakibat kesalahan material bagi perusahaan.

Suatu aset adalah aset tetap jika memiliki beberapa karakteristik di bawah ini:

1. Berwujud fisik.

2. Tidak untuk dijual lagi seperti barang dagang dan investasi.

3. Memiliki nilai material dan ekonomi.

4. Masa manfaat ekonominya lebih dari satu tahun buku.

5. Digunakan untuk aktivitas normal perusahaan.

Aset Lancar

Aset lancar adalah aset (aktiva) yang dimiliki oleh perusahaan dan mudah dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.

Sifatnya yang likuid mempunyai peran penting dalam kegiatan operasional perusahaan seperti pembayaran biaya sewa gedung, biaya bahan baku, biaya gaji karyawan dan lain-lain.

Aset lancar akan cepat habis untuk keperluan rutin dan incidental perusahaan, tetapi akan terisi lagi dari hasil penjualan atau aset lain yang sudah dibayar. Ini membuat konversi aset lancar bersifat dinamis.

Perusahaan harus memastikan aset lancar berada dalam keadaan aman untuk bisa melakukan proses produksi.

Contoh aset lancar adalah saldo bank, deposito, piutang, saham, surat berharga dan lain-lain.

Karakteristik aset lancar antara lain:

1. Mudah digunakan dalam waktu kurang dari satu tahun atau 12 bulan.

2. Pencairan asetnya singkat.

3. Biasanya berbentuk uang tunai atau kas.

Baca Juga: 5 Perbedaan Biaya dan Beban dalam Akuntansi

Berdasarkan Penggunaan (Usage)

Aset yang dimiliki perusahaan pasti digunakan untuk menguntungkan perusahaan tersebut. Jenis aset berdasarkan penggunaannya ada dua, yaitu aset operasi (operating asset) dan aset non operasi (non-operating asset).

Aset Operasi

Aset operasi adalah aset yang digunakan untuk keperluan sehari-hari perusahaan dan pastinya dapat menghasilkan keuntungan.

Contoh aset operasi adalah mesin, uang tunai, barang dagang, dan lain-lain.

Aset Non-Operasi

Kebalikan dari aset operasi, aset non-operasi adalah aset yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari perusahaan tetapi sifatnya dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Contoh aset non-operasi adalah bunga deposito, investasi dan lain-lain.

Pengelompokkan Aset Tetap

Perusahaan memiliki aset tetap dengan tujuan dapat menunjang kegiatan operasional dan memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Aset tetap dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain:

  1. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas. Contohnya tanah tempat kantor atau pabrik didirikan, lahan perkebunan, lahan peternakan dan lain-lain.
  2. Aset tetap umurnya terbatas dan jika masa manfaatnya sudah habis bisa digantikan dengan aset lain. Contohnya bangunan, kendaraan, mesin dan lain-lain.
  3. Aset tetap yang umurnya terbatas dan jika masa manfaatnya sudah habis tidak dapat diganti dengan yang sejenis seperti hutan dan lahan pertambangan. Yang dimanfaatkan dari aset ini adalah kandungan atau isinya, sehingga hanya bisa digunakan sekali pakai dan tidak bisa diperbarui.

Baca Juga: Aktiva Tetap dan Penerapan PPN

Aset adalah
Perhitungan Aset

Pengukuran dan Penghargaan Aset

Pengukuran aset adalah jumlah rupiah yang dilekatkan pada aset yang dimiliki dan akan dijadikan dasar untuk mengikuti aliran fisik aset tersebut.

Jumlah rupiah melekat pada aset ini disebut jumlah setara tunai atau implisit dari wujud penghargaan yang diserahkan oleh pemeroleh aset.

Apabila aset diperoleh tanpa penghargaan seperti hadiah, maka harga asetnya ditentukan atas dasar harga tunai pada saat transaksi atau kejadian.

Perolehan aset tidak hanya terjadi dalam satu proses kegiatan, biasanya meliputi penempatan order, penerimaan barang, pengangkutan barang, penyimpanan barang dan akhirnya barang tersebut digunakan. Pada tiap kegiatan tersebut biasanya mengorbankan ekonomi.

Dalam transaksi pertukaran aset, kesepakatan harga dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk instrumen ekonomi yang diserahkan saat perolehan aset.

Instrumen ekonomi dapat berupa uang tunai, barang, saham, obligasi dan lain-lain.

Perolehan aset dapat terjadi dari transaksi yang menggunakan kas ataupun tidak.

Kesepakatan harga harus dinyatakan dalam satuan mata uang agar dapat dicatat dalam sistem akuntansi.

Nah, penghargaan aset akan lebih mudah dilakukan jika wujudnya berupa kas.

Harga tunai adalah indikator untuk mengukur aset paling obyektif dan valid bila transaksi berada dalam mekanisme pasar bebas antara pihak independen.

Berikut ini dasar pengukuran harga aset dari transaksi atau kejadian saat peroleh aset dengan instrumen ekonomi selain dalam bentuk kas.

Baca Juga: Laporan Arus Kas Beserta Metode Mudah Pembuatannya

Nilai Aset Barter

Pertukaran aset dari barter yaitu perolehan aset yang bisanya aset berwujud dengan penghargaan berupa aset berwujud lainnya.

Pengukuran aset dalam hal ini tergantung dari apakah aset yang ditukar tersebut sejenis atau tidak.

Saham Sebagai Penghargaan

Beberapa transaksi aset bisa dalam berbentuk saham perusahaan sebagai penghargaan untuk barang dan jasa yang sudah diperoleh.

Nilai nominal atau nilai riil tiap saham tidak mempresentasikan harga sesungguhnya saat transaksi berlangsung.

Penghargaan yang tepat dalam kondisi ini yaitu jumlah uang tunai yang akan diterima perusahaan jika perusahaan menerbitkan sahamnya.

Harga Aset Reorganisasi

Jika perusahaan mengalami reorganisasi, biasanya tidak mempunyai data harga untuk menentukan harga aset yang dimiliki dan dikuasainya.

Salah satu tujuan reorganisasi adalah untuk menentukan nilai perusahaan saat itu, sehingga diperlukan taksiran nilai wajar semua aset perusahaan berdasarkan kondisi dan keadaan pasar.

Nilai Aset Hibah atau Hadiah

Tanah atau gedung yang didapat oleh perusahaan dari hibah atau hadiah adalah contoh perolehan aset tanpa biaya.

Kekayaan aset tersebut harus dicatat atas dasar harga tunai implisitnya karena digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan tanpa melihat dari mana asalnya.

Oleh karena itu diperlukan pengakuan harga yang wajar untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang biasanya ditunjukkan dalam ROI (Return of Investment).

Nilai Aset Temuan

Perusahaan bisa saja menemukan sumber daya atau sarana yang memiliki nilai ekonomi yang jauh melebihi pengeluaran untuk memperolehnya.

Industri tambang dan minyak memiliki sumber daya dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan gaji yang harus dibayarkan ke pekerjanya.

Selain itu, suatu teknik dalam industri tertentu yang mempunyai harga cukup tinggi mungkin akan dikembangkan dan didaftarkan hak patennnya dengan biaya yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali, tetapi nilai pasar temuannya lebih tinggi.

Penghargaan aset seperti ini didasarkan pada jumlah uang tunai yang diperlukan untuk memperoleh sumber daya alam atau teknik pemrosesan tersebut hingga siap dijual ke pasaran.

Perolehan aset dari temuan akan menambah modal bagi pemegang saham perusahaan.

Nilai Aset Pembelian Kredit

Dalam sistem kredit, waktu adalah nilai yang digunakan untuk mengukur harga sebenarnya.

Harga sebenarnya saat transaksi berlangsung, bukan berapa nilai yang wajib dilunasi dalam periode angsuran.

Apabila barang atau jasa dibeli dengan sistem kredit, harga sebenarnya adalah harga tunai implisit yang ditentukan atas dasar jumlah rupiah yang diperlukan apabila hutang tersebut dilunasi saat transaksi.

Nilai Aset Potongan Tunai

Potongan yang dimanfaatkan oleh pembeli sering dianggap sebagai laba atau keuntungan. Tetapi laba tidak diperoleh dari kegiatan pembelian.

Harga yang sebenarnya adalah harga tunai bersih atau net cash.

Aset adalah
Mesin adalah Aset Perusahaan

Struktur Aset

Struktur aset adalah penentuan besar alokasi anggaran pada masing-masing komponen aset, baik itu aset tetap ataupun aset lancar.

Aset tetap yang dijadikan modal bagi perusahaan akan mengutamakan pemenuhan modal permanen yaitu dari modal sendiri.

Sedangkan aset lancar yang dimiliki perusahaan adalah jaminan pembayaran bagi kreditor terhadap pinjaman yang diberikan ke perusahaan.

Perbandingan antara jumlah aset tetap dengan jumlah seluruh aset yang dimiliki perusahaan memiliki dampak pada struktur modal perusahaan.

Semakin besar jumlah aset tetap yang dimiliki perusahaan, maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi dan mengakibatkan struktur modal perusahaan akan rendah.

Perusahaan yang mempunyai aset tetap dalam jumlah besar bisa menggunakan hutang dalam jumlah besar juga karena perusahaan besar lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana seperti investor dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Manajemen Aset

Manajemen aset dapat membantu sebuah perusahaan meningkatkan keuntungan, baik dari segi pendapatan maupun pencapaian tujuan.

Dari segi keuangan, pencatatan aset juga dapat mempermudah penyusunan anggaran perusahaan, contohnya seperti konstruksi, pembelian dan pemeliharaan barang. Pencatatan anggaran tersebut akan membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam membuat keputusan pembelian aset baru demi menghemat biaya pengeluaran. 

Ketika melakukan manajemen aset, Anda juga harus memperhatikan manajemen risiko karena perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko yang akan dihadapi di masa mendatang yang dapat mengancam asetnya.

Nilai aset-aset yang ada dan dimiliki perusahaan juga mempengaruhi penghitungan pajak penghasilan yang harus dilaporkan di akhir tahun pajak.

Kesimpulan

Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu yang nantinya diharapkan bisa memberi manfaat secara ekonomi bagi perusahaan di masa depan.

Jenis aset dapat dibedakan berdasarkan keberadaan fisik (aset berwujud dan aset tidak berwujud), konversi (aset tetap dan aset lancar) dan kegunaannya (aset operasi dan aset non-operasi).

Perbandingan antara jumlah aset tetap dengan jumlah seluruh aset yang dimiliki perusahaan memiliki dampak pada struktur modal perusahaan.

Zaman yang serba online ini, ada baiknya Anda beradaptasi dengan teknologi agar bisnis Anda bisa terus efisien dan produktif.

Anda bisa melakukan pencatatan aset perusahaan beserta penyusutannya dengan menggunakan software akuntansi seperti MASERP di mana sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, distributormanufaktur dan lainnya.

Fitur Fixed Asset di MASERP membantu Anda menghitung penyusutan aktiva tetap dengan akurat sehingga memudahhkan Anda dalam mentracking aset Anda seperti kendaraan, mesin, hardware, dan peralatan kantor.

Pada fitur Master Fixed Asset, Anda bisa mencatat informasi seperti lokasi, merk, spesifikasi dan penanggungjawab untuk history lengkap pemindahan aset dari tangan ke tangan.

Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan kendala yang sedang dihadapi perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang. GRATIS!

Jangan lupa share artikel ini dan sampai jumpa di artikel berikutnya!