Mengenal Capital Budgeting, Apa Saja Tahapan Metodenya?

Apakah Anda familiar dengan capital budgeting? Nah, mungkin di antara Anda masih ada yang belum mengenal dengan istilah ini. Sebenarnya apa sih capital budgeting itu?

Pada dasarnya capital budgeting itu adalah proses menganalisa suatu proyek yang biasanya dilakukan pebisnis atau perusahaan untuk menentukan proyek mana yang termasuk dari anggaran suatu modal. Selain itu, jangka waktu pengembalian atau pembayaran dananya melebihi satu tahun.

Sebenarnya batasan satu tahun itu sendiri tidaklah mutlak. Untuk kategorinya sendiri yang termasuk dalam capital budgeting ini adalah pembelian pada setiap aset tetap, seperti tanah, mesin, bangunan, alat-alat, dan juga yang lainnya.

Agar pengeluaran untuk hal-hal tersebut tetap efektif, perusahaan butuh melakukan metode capital budgeting. Hal ini berguna untuk menyeleksi dan menganalisa untuk beberapa alternatif investasi yang lainnya.

Apakah Capital Budgeting Penting?

Anggaran modal ini tentu saja menjadi objek vital yang diperlukan oleh semua orang, baik itu untuk pemerintah, swasta, atau bahkan individu. Dikarenakan keputusan anggaran ini bersifat jangka panjang, sehingga jika tidak direncanakan dengan baik bisa saja kehilangan fleksibilitas. Selain itu, dalam hal investasi pengeluaran modal menjadi sangatlah penting.

Nah, setelah tahun mengenai pentingnya mengenai capital budgeting. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana sih proses dari capital budgeting? Untuk Anda yang ingin lebih tahu berikut ini adalah proses capital budgeting yang keseluruhan saling berkaitan.

Riset Data dan Informasi

Hal pertama yang tentu saja dilakukan adalah melakukan basic research. Rencana sebuah investasi atau proyek sangat perlu didukung oleh data dan juga informasi yang valid. Oleh karena itu, sangatlah perlu melakukan riset ke lapangan untuk bisa mendapatkan informasi atau data dalam mempersiapkan proposal proyek ini.

Membuat Proposal

Poin kedua adalah pembuatan proposal yang diperlukan untuk memberikan gambaran sebuah ide atau visi misi yang akan dijalankan oleh sebuah perusahaan. 

Menganalisa

Proposal anggaran yang dibuat ini poin utamanya adalah untuk mencapai tujuan utama dari perusahaan. Misalnya, anggaran biaya yang dibuat saat dikonversi membuat arus kas tetap sesuai.

Segala macam risiko juga sudah harus dianalisa, termasuk dengan cara penyelesaiannya. Setelah proses Analisa ini selesai, barulah data-data ini diajukan untuk membuat keputusan.  

Mengambil Keputusan

Di tahap ini masuk ke fase apakah suatu investasi ini layak atau tidak. Banyaknya dana investasi dan pentingnya anggaran modal ini menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang akan membuat keputusan anggaran itu sendiri.

Implementasi

Saat sebuah proposal dinilai sudah layak dan dananya sudah disetujui dan tersedia. Fase selanjutnya adalah implementasi. Jika anggarannya besar maka dilakukan pemantauan yang lebih ketat, dibandingkan dengan anggaran yang kecil.

Melakukan Pemantauan

Langkah selanjutkan setelah implementasi adalah memantau segala hal yang berjalan selama fase operasional proyek. Jika anggaran yang dikeluarkan melebihi dari yang sudah direncanakan, maka diperlukan tindakan segera dan mengambil mencari rencana lain yang bisa berjalan lebih baik.

Baca Juga : Apa itu Variable Cost dan Fixed Cost?

Metode Analisis untuk Capital Budgeting

Ada sebuah survei di tahun 2006 lalu yang dilakukan oleh Graham. Surveinya ini membuat para CFO dari berbagai perusahaan melakukan anilisis terhadap kelayakan investasi dari proyek yang mereka jalani dengan metode capital budgeting.

Ternyata capital budgeting sendiri memiliki beberapa metode yang meliputi poin-poin berikut ini. Yuk, kita cek ada apa saja metodenya!

Net Present Value (NPV)

Net Present Value ini adalah salah satu metode dalam capital budgeting yang fungsinya menjadi tolak ukur dari nilai  profitabilitas rencana sebuah proyek dengan faktor uang dan juga waktu. Nah, artinya NPV ini merupakan selisih dari nilai investasi aset yang ada pada saat ini dengan penerimaan kas di masa mendatang.

Satu hal yang perlu Anda garis bawahi adalah bahwa aturan dasar pada investasi ini adalah jika di atas angka nol. Inilah yang disebut dengan NPV Rule.

Menurut Hayes, dalam metode Net Present Value ini kelebihan dan kekurangan pada penggunaannya. Keuntungannya tentu saja terletak pada penggunaannya yang sederhana yaitu dengan nilai waktu dan uang untuk menghitung arus kas yang nantinya akan diperoleh di masa mendatang. Hal ini menjadi gambaran yang cukup real atau mendekati untuk melihat profitabilitas dari sebuah proyek.

Kelebihan selanjutnya adalah penggunakan suku bunga kredit yang dipinjam oleh investor yang dilakukan pada metode ini. Investor akan meminjam suku bunga kredit untuk membiayai proyek sebagai faktor pendiskonto.

Hal ini yang membuat metode NPV ini cukup fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan tingkat suku bunga yang kredit yang berubah-ubah dari waktu ke waktu. Namun, ternyata ada kelemahan dari metode ini yaitu di mana menghitung NPV diperlukan financial analyst sehingga penggunaannya menjadi terbatas. 

Internal Rate of Return (IRR)

Selain NPV, ada lagi metode lain yaitu Internal Rate of Return yang biasanya digunakan untuk evaluasi profitabilitas dari rencana investasi dengan cara perhitungan nilai waktu uang.

IRR adalah faktor diskonto lain yang digunakan untuk mendiskonto seluruh cash inflows yang dan salvage value. Cash inflows dan salvage value inilah yang akan menghasilkan jumlah present value yang sama dengan nilai investasi.

Dalam artian, Internal Rate of Return ini dapat menggambarkan keuntungan yang lebih spesifik yang akan diperoleh dari investasi yang akan dilakukan. Rumus dari metode IRR ini sebenarnya sama saja dengan NPV.

Keuntungan menggunakan metode Internal Rate of Return ini adalah mampu melihat investasi secara lebih jelas dari suatu perhitungan. Bahkan, bisa juga mengetahui resiko investasi yang nantinya bisa saja terjadi.

Payback Period (PP)

Metode terakhir yaitu Payback Period (PP). PP ini merupakan waktu yang memerlukan proyek investasi tersebut untuk akhirnya bisa mengembalikan seluruh dana yang telah diinvestasi.

Sebenarnya metode ini termasuk yang sederhana dalam capital budgeting untuk menentukan layak atau tidak proyek tersebut dijalani. Perhitungannya juga cepat karena umum digunakan dalam dunia bisnis.

Perusahaan yang memiliki proyek dengan nilai PP yang rendah besar kemungkinannya bisa dipilih untuk menjalankan. Hal ini dikarenakan semakin kecil nilai PP maka semakin kecil pula risiko yang akan dihadapi dalam sebuah proyek yang bisa saja berubah-ubah nantinya.

Kesimpulan

Setelah mengetahui metode-metode yang ada pada capital budgeting tentu saja Anda mulai mempertimbangkan kira-kira mana yang akan dicoba untuk dipakai. Tentunya capital budgeting memiliki banyak manfaat karena bisa mengetahui secara detail keperluan pengeluaran dana dalam jangka waktu yang lebih dari setahun.

Selain itu, dengan adanya anggaran capital budgeting ini bisa meminimalisir untuk over investment atau under investment. Pada sisi lain, capital budgeting juga bermanfaat untuk mencegah kesalahan saat mengambil keputusan.

Jika Anda kesulitan menghitung nilai investasi atau aset dalam bisnis, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pembuatan laporan keuangan dan penghitungan rasio keuangan yang lengkap.

Anda bisa melakukan pencatatan aset perusahaan beserta penyusutannya dengan menggunakan software akuntansi seperti MASERP yang sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, distributor, manufaktur dan lainnya.

Dengan MASERP Anda bisa custom kebutuhan bisnis sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan kendala yang sedang dihadapi perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang juga dengan klik gambar di bawah ini!

Setelah mengetahui apa itu capital budgeting, tahap, dan apa saja metodenya diharapkan perusahaan bisa lebih aware untuk menganalisis sebuah proyek. Hal ini tentu saja penting untuk keberlangsungan perusahaan ke depannya nanti. Semoga membantu!

Baca Juga : Penjelasan Return on Investment (ROI)