Perbedaan Debit dan Kredit dalam Perbankan dan Akuntansi

Apakah kamu pernah mendengar dan mengetahui perbedaan debit dan kredit? Bukan hanya sebuah jenis kartu, debit dan kredit memiliki arti yang berbeda. Yuk simak perbedaannya berikut ini.

Secara umum, istilah debit dan kredit lebih sering digunakan dalam dunia akuntansi dan keuangan.

Nah, jika dilihat dari sisi akuntansi, perbedaan debit dan kredit paling umum adalah debit sebagai pertambahan uang, sementara kredit diartikan sebagai pengeluaran uang di dalam sebuah proses transaksi.

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Istilah Perbankan

Selain sering digunakan dalam istilah akuntansi, perbedaan debit dan kredit juga akan kamu temui dalam istilah perbankan.

Jika di perbankan, kamu bisa melihat debit dan kredit sebagai dua pilihan produk kartu yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi.

Adapun salah satu perbedaannya, mencakup pada fitur yang dimiliki kedua kartu tersebut. Di mana perbedaanya bisa kamu lihat di penjelasan berikut ini:

Kartu debit merupakan kartu yang diterbitkan oleh pihak bank sebagai pelengkap rekening tabungan pada umumnya. Di dalam kartu debit tidak ada limit transaksi, akan tetapi pastikan rekening tabungan tidak kosong.

Kartu debit juga biasa digunakan untuk menerima dana masuk (dari gaji, transfer sesama debit atau untuk menabung).

Sedangkan kartu kredit merupakan kartu yang dapat digunakan untuk membayar transaksi dengan batasan jumlah kredit (limit) dan syarat tertentu.

Limit dana di kartu kredit juga tidak berasal dari rekening pemilik, melainkan dari pihak bank. Untuk syarat tiap jenis produk kartu kredit berbeda-beda, tergantung kebijakan bank.

Kartu kredit juga biasa digunakan untuk mengeluarkan uang karena fitur dari kartu kredit ini memang digunakan untuk berbelanja atau membeli sesuatu dari dana kredit yang dimiliki seseorang sesuai limit pinjaman yang diberikan bank.

Perbedaan debit dan kredit di dunia perbankan ternyata masih banyak yang belum mengetahui, sehingga masih banyak orang yang keliru saat mengartikan kartu debit dan kredit.

Pengertian Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Debit dan kredit dalam akuntansi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Di dalam kegiatan apapun yang memiliki divisi keuangan, seperti bisnis kecil maupun besar seperti perusahaan, lembaga, sekolah, dan lainnya, pasti memiliki perhitungan keuangan yang terdapat debit dan kredit di dalamnya.

Yuk, ketahui perbedaan debit dan kredit secara menyeluruh di dalam akuntansi.

Baca Juga : Buku Besar Akuntansi Beserta Jenis, Fungsi dan Contohnya

Pengertian Debit

Jika di awal debit biasa diartikan sebagai dana masuk, kini kita akan membahas lebih dalam soal debit.

Kata debit sendiri berasal dari kata debere dari bahasa latin yang berarti pencatatan akuntansi. Di mana ada dana berupa aset serta biaya yang mengalami peningkatan.

Jika ditulis atau dalam pencatatan, debit biasanya akan berada pada sisi sebelah kiri. Adapun penambahan aset, bisa berupa penambahan uang, peralatan, perlengkapan hingga aset tidak berwujud seperti sewa dan piutang.

Pengertian Kredit

Selanjutnya istilah kredit di dalam akuntansi adalah pencatatan untuk akun hutang dan ekuitas yang mengalami peningkatan.

Untuk penulisannya, biasanya kredit berada di sisi kanan dengan nama latin credere. Perlu kamu ketahui juga, jika aset atau beban ada pada posisi kredit itu artinya ada pengurangan dalam akun tersebut.

Sehingga dalam penulisan debit dan kredit dalam pencatatan digunakan dalam format transaksi dua kolom karena hal tersebut menjadi hal yang penting.

Agar lebih jelas terkait perbedaan debit dan kredit dalam pencatatan akuntansi, berikut acuan yang harus kamu pahami:

– Istilah debit lebih mengacu pada sisi kiri akun buku besar, sementara kredit berada pada sisi kanan di akun buku besar. Selain itu, jika di dalam rekening penerima maka akan tercatat dalam akun debit, sementara pemberi dalam akun kredit.

– Apapun seluruh transaksi keuangan yang masuk artinya masuk dalam akun debit. Sedangkan seluruh transaksi keluar, maka artinya keluar dalam akun kredit.

– Jika dilihat di dalam laporan laba rugi, maka seluruh pengeluaran dan kerugian dicatat dalam debit, sementara untuk pendapatan ditulis dalam kredit.

– Semua hal yang bersifat peningkatan debit biasanya disebabkan oleh kenaikan cash, inventaris, mesin, perlengkapan, tanah, bangunan, asuransi. Sedangkan peningkatan kredit disebabkan oleh kenaikan dana pemegang saham, biaya, laba ditahan, hutang dan lain-lain.

Penggunaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Dalam ilmu akuntansi, terdapat juga beberapa penggunaan debit dan kredit. Berikut penggunaan debit dan kredit dalam akuntansi:

Aset

Penggunaan debit dan kredit yang pertama digunakan pada akun aset. Di sini, aset atau harta terbagi menjadi dua yaitu aset tetap dan aset lancar.

Aset lancar (harta yang mudah dicairkan biasanya berupa uang atau kas, peralatan, mesin dan lainnya). Intinya, ketika aset bertambah, maka posisinya berada pada debit. Sedangkan aset berkurang, maka akan berada pada kredit. Itulah perbedaan debit dan kredit pada akun aset.

Beban

Penggunaan yang kedua adalah beban atau istilahnya adalah expense. Beban di sini bisa diartikan sebagai pembelanjaan yang harus dilakukan agar usaha atau bisnis tetap bisa berjalan.

Selain itu, beban ini juga akan ikut bertambah jika didebitkan dan akan berkurang jika dikreditkan.

Liabilitas dan Ekuitas

Perbedaan debit dan kredit juga bisa kamu ketahui dari penggunaan akun liabilitas dan ekuitas.

Kamu bisa melihat contoh pada sebuah perusahaan yang telah melakukan pinjaman pada bank sebesar Rp. 100.000.000,- untuk modal awal.

Setelah itu, perusahaan akan mencatat dalam jurnal di atas, sehingga kasnya bertambah sebesar Rp. 100.000.000,- dari pinjaman bank yang dilakukan.

Akumulasi

Penggunaan debit dan kredit pada akun yang terakhir adalah pada bagian dari aset tidak lancar, dimana nilainya bertambah jika dikreditkan yakni pada akun akumulasi.

Akun akumulasi dalam pencatatan keuangan nantinya akan mengurangi nilai aset tetap, contohnya seperti kendaraan, dan alat-alat.

Adapun dengan mencatat akumulasi kendaraan atau alat-alat, maka akan mempermudah perusahaan dalam penilaian aset tersebut.

Apakah perusahaan mengalami kerugian atau keuntungan saat aset dijual kembali.

Kesimpulan

Debit adalah pencatatan pengurangan nominal uang, sementara kredit adalah pencatatan dimana uang bertambah.

Selain itu, transaksi debit bisa diartikan sebagai aktivitas menabung di bank. Sedangkan, aktivitas kredit bisa diartikan sebagai peminjaman uang di bank.

Di dunia perbankan juga, istilah debit merupakan pencatatan mengenai berkurangnya tabungan atau deposito.

Dengan adanya aktivitas pencatatan proses debit dan kredit, maka diharapkan dapat membantu mengawasi keuangan perusahaan atau badan apapun.

Kegiatan pencatatan debit kredit juga dilakukan untuk meminimalisir dari kemungkinan adanya korupsi atau fraud dari pegawai.

Pasalnya, data debit dan kredit yang baik akan selalu disertai dengan kwitansi atau nota resmi yang bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Nah, jika kamu merasa kesulitan dalam mengelola proses keuangan, hingga kesulitan dalam pencatatan akun kredit dan debit, terlebih jika harus terperinci, maka kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP.

MASERP bisa dicustom dengan fitur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan usaha kamu. Bahkan, penggunaannya juga sangat mudah dan tampilannya sangat sederhana.

Jadi, para akuntan tidak repot lagi dalam melakukan pencatatan keuangan setiap harinya.

Evaluasi keuangan juga bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan kamu.

Baca Juga : Cara Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan