Apakah benar manajemen risiko dapat berperan menghindari risiko yang terjadi bagi perusahaan?
Jawabannya sudah pasti IYA, karena risiko adalah hal yang selalu muncul dengan seiringnya perkembangan bisnis perusahaan.
Risiko ini akan muncul kapan saja dan beragam bentuknya, diperlukan metode untuk mengurangi risiko tersebut agar tidak terjadi hal yang bisa merugikan perusahaan.
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko berarti proses analisis, identifikasi, evaluasi dan mengendalikan upaya dalam menghindari dan meminimalkan risiko yang ada dalam bisnis.
Jika adanya kemungkinan risiko yang merugikan, maka bisa dihilangkan.
Adanya proses itu, perusahaan berharap bisnis tersebut bisa berjalan dengan baik dan bertahan walaupun adanya berbagai risiko dan kompetitor.
Beberapa pengertian manajemen risiko dari para ahli:
Ferry N. Idroes, (2008:5)
Menurut Ferry, Manajemen risiko ialah metode sistematik dalam identifikasi, menentukan sikap dan menetapkan solusi, dan pelaporan risiko yang berlangsung di setiap aktivitas.
Iban Sofyan, (2005:2)
Kemampuan seorang manajer dalam adanya kemungkinan variabel pendapatan dengan menekankan sekecil mungkin untuk tingkat kerugian yang diakibatkan dari keputusan diambil dalam melihat situasi yang tidak pasti.
Kasidi, (2010:4)
Suatu usaha secara rasional yang ditunjukan agar bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kerugian dan risiko yang ada.
Jenis Dari Manajemen Risiko
Ada banyaknya risiko, maka jenis manajemen dalam risiko bisa tergantung pada jenis yang dihadapi, berikut ini beberapa jenis manajemen risiko yang akan kita bahas:
Manajemen Risiko Operasional
Risiko operasional terjadi karena adanya problem bisnis yang muncul akibat faktor internal.
Contohnya adalah kinerja pegawai yang rendah, bencana alam, modal yang kurang, sumberdaya tidak berkualitas dan lainnya.
Sasaran utamanya adalah sistem, proses, manusia dan masalah eksternal yang muncul dengan sendirinya.
Risiko Strategi
Manajemen berhubungan dengan keputusan strategi. Risiko yang biasanya berkaitan pada keputusan strategi akan muncul tidak terduga dan bisa menurunkan kemampuan perusahaan menjalankan keputusan strategis.
Manajemen Hazard
Manajemen hazard berfokus pada masalah yang membuat perusahaan mengalami kebangkrutan.
Biasanya risiko yang dihadapi sangat besar dan bahaya. Beberapa cangkupan yang ada yaitu hukum, penurunan moral dan bahaya fisik.
Tiga hal itu haruslah diantisipasi jika ada kemungkinan muncul bahaya yang lebih sulit.
Risiko Finansial
Perusahaan mencari tahu cara supaya perusahaan tidak jatuh karena masalah modal, dana, pendapatan ataupun yang berhubungan dengan keuangan.
Adanya sistem tersebut, perusahaan bisa memproteksi semua aset yang penting agar keuangan tetap sehat dan berkembang di periode usaha yang akan datang.
Fungsi Manajemen Risiko
Fungsi manajemen risiko dibagi menjadi tiga langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian:
Perencanaan
Fungsi perencanaan bisa dimulai dengan menetapkan visi, misi dan tujuan berkaitan dengan manajemen risiko.
Lalu perencanaan tersebut bisa dilanjutkan dengen penetapan target, kebijakan dan prosedur yang berkaitan.
Lebih baik jika visi, misi, kebijakan dan prosedur dapat dilakukan secara tertulis untuk memudahkan pengarahan dan menegaskan dukungan manajemen terhadap program tersebut.
Pelaksanaan
Dengan melasanakan dengan baik dan benar melalui aktivitas operasional yang berkaitan dengan manajemen risiko.
Proses identifikasi atau pengukuran risiko dapat diteruskan dengan pengelolaan risiko yang merupakan aktivitas operasional utama dari manajemen risiko.
Pengendalian
Pengendalian meliputi evaluasi pelaksanaan manajemen risiko, output untuk pelaporan yang dihasilkan oleh manajemen risiko dan umpan balik.
Tahapan Manajemen Risiko
Identifikasi Risiko
Tahapan pertama yaitu identifikasi risiko. Anda harus tahu kemungkinan risiko apa yang akan muncul ketika menjalankan bisnis. Anda akan memperluas cakupan adanya risiko dengan melihatnya dari berbagai aspek yaitu aspek, ekonomi, regulasi, sosial dan lainnya.
Menilai Risiko
Setelah selesai mengidentifikasi risiko yang akan muncul, langkah selanjutnya melakukan assessment atau menilai kemungkinan risiko yang dapat dilihat dari efek yang besar dari risiko dan kemungkinan berapa kali terjadinya risiko tersebut.
Hal tersebut bertujuan agar risiko tersebut bisa diurutkan berdasarkan prioritas.
Pengelolaan Terhadap Risiko
Ketiga adalah memastikan Anda mengelola risiko yang sudah Anda analisa. Hal tersebut dilakukan untuk membentuk portofolio yang lengkap bagaimana cara merespon risiko yang muncul.
Ada beberapa cara merespon risiko tersebut:
Risk Avoidance
Respon ini berupa pengambilan tindakan untuk mengindari risiko yang terjadi.
Contohnya jika Anda khawatir bisnis Anda akan terjadi moral hazard maka Anda perlu menyeleksi dengan ketat karyawan yang berkerja di perusahaan Anda.
Risk Reduction
Tindakan untuk mengurangi dampak yang terjadi dari masalah yang dihadapi. Misalnya Anda melakukan pengendalian lebih sering terhadap perusahaan.
Risk Transfer
Tindakan yang bisa mengelola risiko dengan cara mentransfer risiko tersebut ke pihak lain, contohnya adalah asuransi.
Risk Retention
Pengelolaan dengan cara menghadapi risiko.
Bagaimanapun risiko diluar kendali dan cara yang memungkinkan adalah dengan menghadapi risiko tersebut. Contohnya risiko bencana alam.
Implementasi
Setelah Anda dapat menentukan sikap untuk risiko ini, maka saatnya mengimplementasi sikap tersebut ketika risiko itu terjadi pada wirausaha Anda.
Evaluasi
Tahapan akhir adalah melakukan evaluasi.
Evaluasi ini dilakukan supaya Anda bisa memastikan apakah sikap yang diambil ketika risiko tersebut terjadi sudah tepat atau belum.
Jika ternyata belum, artinya diperlukan perumusan kembali sikap yang tepat untuk menghadapi risiko.
Contoh Manajemen Risiko
Belum lengkap rasanya jika belum mengetahui contoh manajemen risiko dalam suatu perusahaan, dibawah ini beberapa contoh yang bisa Anda ketahui.
- Korupsi dengan menggerus laba lalu membuat perusahaan keropos dan pailit.
2. Rahasia atau data perusahaan dicuri dan dijual oleh karyawan kepada pesaing.
3. Pesaing meluncurkan produk baru yang sama.
4. Manajer yang berkompeten tiba-tiba mengundurkan diri sebagai karyawan.
5. Adanya perubahan teknologi yang menyebabkan jasa atau produk tidak laku.
Selain itu banyak juga risiko yang terjadi dalam suatu perusahaan misalnya sebagai berikut ini:
Manajemen Risiko Pembukaan Cabang
Jika bisnis Anda membuka cabang baru, sudah dipastikan pada analisa apakah tempat baru ini layak, apakah lokasinya tepat dan apakah sudah banyak bisnis sejenis di daerah tersebut.
Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadi risiko pada usaha.
Manajemen Risiko Seorang Investor
Organisasi bisnis yang tumbuh dengan pesat akan terlihat bagus untuk melakukan investasi.
Tapi sebagai investor tetap harus berhati-hati dan tidak gegabah mengambil keputusan.
Karena bisnis baru yang berkembang dengan cepat bisa jadi goyah ketika terjadi masalah yang disebabkan manajemen yang tidak berpengalaman.
Manajemen Risiko Bank/Pasar
Risiko pasar ialah risiko kerugian pada posisi neraca dan pencatatan tagihan di kewajiban diluar neraca. Hal ini timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet).
Baca Juga: Cara Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
Faktor yang bisa menyebabkan adanya risiko pasar yaitu:
Risiko residual, faktor yang dapat menentukan harga pasar terkait dengan resiko pada pasar:
1. Penawaran dan permintaan
2. Likuiditas
3. Peristiwa ekonomi politik
4. Faktor indicator ekonomi
5. Arbitrase
Kegunaan Manajemen Risiko Bagi Perusahaan
Bila Anda bisa melakukan manajemen risiko dengan baik, akan ada banyak sekali keuntungan bagi perusahaan Anda.
Manajemen risiko memang memiliki banyak menfaatnya, diantaranya:
Pengambilan Keputusaan
Jika perusahaan bisa menganalisis strategi dengan risikonya, maka perusahaan bisa mentukan keputusan dengan mudah.
Keputusan tersebut bisa digunakan atau tidak strategi yang sudah dianalisis atau bisa juga mengganti strategi lain yang lebih efektif.
Ajang Analisis Strategi
Setiap perusahaan memiliki strategi khusus untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Setiap strategi yang digunakan pasti memiliki risikonya sendiri. Dengan adanya manajemen risiko ini bisa mengharuskan Anda menganalisis risiko dalam strategi.
Mampu Meningkatkan Produktivitas
Dengan peningkatan produktivitas perusahaan akan lebih berhati-hati dalam tindakannya.
Maka perusahaan dapat terhindar dari masalah atau risiko yang menyebabkan produktivitas terhambat.
Dengan adanya produktivitas yang meningkat, akan memberikan laba atau keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.
Rencana Keuangan Terjaga
Tujuan utamanya adalah untuk menjaga keuangan pemasukan dan penghasilan perusahaan.
Jika laporan keuangan bisa rapi dan terjaga, maka finansial perusahaan dapat mencukupi untuk melakukan pengembangan yang lebih besar.
Kesimpulan
Manajemen risiko adalah hal yang bisa kalian pelajari mulai sekarang karena metode tersebut sangat berguna untuk wirausaha ataupun perusahaan Anda.
Manajemen risiko menjadi satu metode untuk menghadapi dan mengidentifikasi risiko yang terjadi di masa depan.
Risiko yang besar bisa terjadi pada bisnis yang tidak mengunakan laporan keuangan dengan benar.
Tujuan utama menghindari risiko adalah laporan atau pencatatan keuangan yang baik, rapi dan terperinci.
Dengan perkembangan zaman teknologi seperti saat ini, menggunakan software akuntansi bisa menjadi pilihan Anda.
Anda tidak perlu lagi mencatat manual yang bisa mengakibatkan human error dan memakan waktu yang lama.
Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti MASERP yang bisa dimodifikasi secara spesifik sesuai kebutuhan perusahaan Anda.
Jangan lewatkan artikel terkait Manajemen lainnya. Semoga bermanfaat!