Cara Membuat dan Contoh Pembukuan Keuangan Bisnis

Written by Tika Ulfianinda

contoh pembukuan keuangan

Salah satu proses penting dalam siklus akuntansi keuangan perusahaan adalah pembukuan. Selain berfungsi sebagai pencatatan pemasukan dan pengeluaran perusahaan dalam berbagai pos, pembukuan juga memiliki peranan penting sebagai salah satu tools dalam menilai kondisi keuangan serta alat ukur dari pertumbuhan dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan. Lalu, seperti apa contoh pembukuan keuangan yang tepat bagi bisnis?

Mari menjelajah lebih dalam di artikel ini yang akan membahas mengenai pembukuan keuangan dalam akuntansi dari mulai definisi, fungsi, jenis, cara pembuatan, serta contoh pembukuan keuangan untuk usaha dan persediaan.

Apa itu Pembukuan dalam Akuntansi?

Pembukuan didefinisikan dalam Undang-Undang Nomor 08 Tahun 2007 sebagai suatu proses pencatatan yang dilaksanakan secara teratur dengan tujuan mengumpulkan data serta informasi mencakup harta, kewajiban, modal, biaya, pendapatan, serta keseluruhan harga peroleh dan penyerahan dari jasa atau barang yang ditutup dengan penyusunan laporan keuangan sederhana dalam bentuk neraca dan laporan laba rugi di periode tersebut.

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan, pengelompokkan, serta penyajian seluruh transaksi keuangan perusahaan atau bisnis.

Pembukuan berperan dalam berjalannya suatu bisnis untuk memudahkan pelacakan seluruh informasi keuangan yang dibutuhkan. Data-data transaksi, biaya, serta seluruh informasi keuangan lainnya dapat diminta pertanggungjawabannya melalui proses pembukuan.

Manajemen perusahaan mampu membuat keputusan mengenai pembiayaan dan operasional perusahaan dengan baik ke depannya dengan pembukuan.

Selain itu, dengan pembukuan dapat mempermudah pengambilan keputusan bisnis internal perusahaan seperti alokasi pendapatan yang surplus.

apa yang dimaksud pembukuan dalam akuntansi

Fungsi Pembukuan untuk Bisnis

Beberapa fungsi dari proses pembukuan keuangan yang memberi dampak dan berperan sangat penting bagi keberlangsungan suatu bisnis. Berikut penjelasan detailnya:

Memantau Arus Kas Perusahaan

Melalui pembukuan, pihak manajemen dan yang terkait dapat melakukan pelacakan dan pemantauan seluruh proses penerimaan dan pengeluaran dana secara rinci yang akan mempermudah proses pengambilan keputusan terkait keuangan perusahaan di waktu mendatang.

Pengelolaan Keuangan

Penyusunan pembukuan yang tepat akan berdampak langsung pada proses pengelolaan keuangan yang lebih efisien. Dalam hal ini mencakup pengendalian biaya, penetapan anggaran, serta evaluasi kinerja keuangan.

Kepatuhan Hukum dan Perpajakan

Tentunya dengan adanya pembukuan akan memudahkan perusahaan dalam mematuhi peraturan perpajakan dan hukum mengenai keuangan, semisal dalam pelaporan pajak dan pendapatan yang diperoleh dalam periode tertentu, sehingga bisa menghindarkan perusahaan dari sanksi atau masalah hukum.

Analisis Keuangan

Salah satu fungsi pentingnya pembukuan adalah pengumpulan data yang nantinya akan digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Manajemen perusahaan dapat mengidentifikasi tren, membuat proyeksi, serta memutuskan langkah-langkah yang bisa meningkatkan profit perusahaan. 

Setelah mengetahui fungsi-fungsi pembukuan, Anda berarti paham jika pembukuan adalah suatu proses yang tidak boleh ditinggalkan dalam pengelolaan bisnis agar operasional bisa terus berjalan dengan lancar.

fungsi pembukuan

Jenis Pembukuan dalam Bisnis

Dalam siklus akuntansi, terdapat berbagai jenis pembukuan keuangan yang sering digunakan untuk pengelolaan kas, biaya, dan utang perusahaan. Berikut akan dijelaskan jenis pembukuan keuangan utama yang wajib Anda ketahui.

Laporan Neraca

Dalam laporan neraca, informasi finansial yang tersaji mencakup total aset, kewajiban, serta modal perusahaan. Terdapat dua sisi, debit dan kredit dalam neraca yang keduanya memiliki nilai akhir seimbang atau balance.

Laporan neraca dapat berfungsi sebagai dokumen yang memberikan informasi mengenai keuangan perusahaan bagi investor, pemegang saham, atau pihak pemberi pinjaman.

Contoh laporan neraca perusahaan manufaktur:

Aktiva (Aset)Jumlah (dalam juta Rupiah)Pasiva (Kewajiban & Ekuitas)Jumlah (dalam juta Rupiah)
Aset LancarKewajiban Lancar
Kas dan Setara Kas500Utang Usaha400
Piutang Usaha600Utang Bank Jangka Pendek350
Persediaan Bahan Baku300Beban Akrual100
Persediaan Barang Dalam Proses200
Persediaan Barang Jadi400Total Kewajiban Lancar850
Uang Muka Pembelian100
Total Aset Lancar2.100Kewajiban Jangka Panjang
Utang Bank Jangka Panjang600
Aset TetapLiabilitas Pajak Tangguhan150
Tanah1.000Total Kewajiban Jangka Panjang750
Bangunan2.000
Mesin dan Peralatan1.500Total Kewajiban1.600
Akumulasi Penyusutan(800)
Total Aset Tetap (Bersih)3.700Ekuitas
Modal Disetor2.000
Aset Lain-lainLaba Ditahan1.700
Investasi Jangka Panjang300Total Ekuitas3.700
Total Aset Lain-lain300
Total Aset6.100Total Pasiva (Kewajiban + Ekuitas)6.100

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi dalam siklus akuntansi perusahaan menunjukkan kinerja bisnis yang dikelola dalam periode waktu tertentu, bisa jadi per bulan, per kuartal, per tahun, atau dalam periode tertentu.

Dalam laporannya, terdapat beberapa pos yang mencakup pendapatan dan pengeluaran, sehingga dapat memberi informasi mengenai kesehatan sebuah bisnis ketika berjalan dan menjadi laporan pertama yang biasanya akan diminta oleh calon investor. 

Contoh laporan laba rugi perusahaan manufaktur:

KeteranganJumlah (Rp)
Pendapatan Penjualan1.500.000.000
Potongan Penjualan(50.000.000)
Penjualan Bersih1.450.000.000
Harga Pokok Produksi
– Bahan Baku Awal300.000.000
– Pembelian Bahan Baku600.000.000
– Bahan Baku Akhir(200.000.000)
– Biaya Tenaga Kerja Langsung250.000.000
– Biaya Overhead Pabrik150.000.000
Total Harga Pokok Produksi1.100.000.000
Laba Kotor350.000.000
Biaya Operasional
– Biaya Pemasaran50.000.000
– Biaya Administrasi & Umum70.000.000
Total Biaya Operasional120.000.000
Laba Usaha230.000.000
Pendapatan & Beban Lain-lain
– Pendapatan Bunga10.000.000
– Beban Bunga(5.000.000)
Total Pendapatan/Beban Lain5.000.000
Laba Sebelum Pajak235.000.000
– Pajak Penghasilan (30%)(70.500.000)
Laba Bersih Setelah Pajak164.500.000

Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dalam pembukuan keuangan perusahaan adalah laporan yang menunjukkan pemasukan dan pengeluaran dana perusahaan dalam periode tertentu yang telah ditetapkan.

Dari laporan ini dapat menyajikan informasi mengenai perputaran kas yang masuk dan keluar.

Contoh laporan arus kas metode langsung perusahaan manufaktur:

KategoriKeteranganJumlah (Rp)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan dari pelangganPenjualan produk manufaktur1.200.000.000
Pembayaran kepada pemasokPembelian bahan baku & komponen(500.000.000)
Pembayaran gaji karyawanGaji dan tunjangan bagian produksi & umum(200.000.000)
Pembayaran biaya operasional lainBiaya listrik, air, dan maintenance pabrik(100.000.000)
Penerimaan bungaBunga dari deposito10.000.000
Pembayaran pajak penghasilan(50.000.000)
Jumlah Arus Kas Operasi360.000.000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pembelian mesin baruMesin produksi tambahan(150.000.000)
Penjualan aset tetapPenjualan kendaraan operasional lama30.000.000
Jumlah Arus Kas Investasi(120.000.000)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Penerimaan pinjaman bankKredit investasi jangka menengah200.000.000
Pembayaran cicilan pinjamanAngsuran pokok(80.000.000)
Pembayaran dividenKepada pemegang saham(50.000.000)
Jumlah Arus Kas Pendanaan70.000.000
Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih310.000.000
Kas Awal TahunSaldo kas per 1 Januari 202490.000.000
Kas Akhir TahunSaldo kas per 31 Desember 2024400.000.000

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas atau modal dalam suatu perusahaan dalam periode tertentu.

KeteranganJumlah (Rp)
Modal Awal per 1 Januari 2025500.000.000
Penambahan:
Laba Bersih Tahun Berjalan200.000.000
Setoran Modal Tambahan Pemilik50.000.000
Total Penambahan Modal250.000.000
Pengurangan:
Prive (Pengambilan Pribadi)(30.000.000)
Total Pengurangan Modal(30.000.000)
Modal Akhir per 31 Desember 2025720.000.000

Cara Membuat Pembukuan Akuntansi

Untuk dapat melakukan proses pembukuan yang tepat dan efisien, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam siklus akuntansi, yaitu sebagai berikut:

Kumpulkan dan Analisis Seluruh Data Transaksi untuk Pembukuan

Data-data transaksi keuangan perusahaan dapat berbentuk kwitansi/nota, surat jalan, surat kontrak, wesel, surat utang piutang, dan bukti lainnya yang dapat menjadi acuan dalam pengidentifikasian dan analisis kebenaran nilai serta status transaksinya.

Buat Jurnal Transaksi

Setelah mengidentifikasi semua transaksi, akuntan perusahaan melakukan pencatatan ke dalam jurnal keuangan yang pada umumnya memuat informasi mengenai tanggal transaksi, nomor bukti, akun transaksi, kolom debit dan kredit, keterangan, serta saldo di tiap pos transaksi.

Saat ini, tidak banyak perusahaan perusahaan masih menggunakan proses pencatatan manual, biasanya perusahaan sudah beralih menggunakan software akuntansi yang mempermudah proses pembuatan jurnal. 

Pindahkan Jurnal Transaksi ke dalam Buku Besar

Dari data yang sudah dibuat jurnal, keterang setiap pos keuangan akan dikelompokkan dengan transaksi yang sejenis melalui pembuatan buku besar.

Dari buku besar ini dapat diketahui sisa saldo akhirnya di tiap jenis akunnya baik berupa saldo debit atau kredit. 

Buat Neraca Percobaan 

Setiap menjelang penutupan buku biasanya dibuat neraca percobaan untuk memastikan saldo debit dan kreditnya balance 

Buat Laporan Keuangan 

Terdapat empat jenis laporan keuangan utama dalam siklus akuntansi yaitu laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan neraca, dan laporan perubahan modal. 

Contoh Pembukuan Usaha Sederhana

Bagi Anda pemilik UMKM atau bisnis dengan skala yang masih tergolong kecil, penting juga dalam pembuatan pembukuan agar pengelolaan keuangan terkelola dengan baik. Berikut adalah tahapan yang dapat dilakukan dalam membuat contoh pembukuan keuangan sederhana:

Pembuatan Buku Kas Pengeluaran

Untuk mengelola dan memastikan keuangan bisnis berjalan dengan sehat, buku kas pengeluaran sangat dibutuhkan yang memuat informasi mengenai transaksi pembelian bahan baku produksi, gaji karyawan, biaya operasional usaha, dan biaya lainnya. Laporan tersebut akan memudahkan perencanaan strategi usaha. 

Pembuatan Buku Kas Pemasukan

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat buku kas pemasukan yang ditujukan untuk mengetahui seberapa besar laba yang didapat dari bisnis tersebut. 

Contoh pembukuan kas harian:

TanggalKeteranganPemasukan (Rp)Pengeluaran (Rp)Saldo (Rp)
01-07-2025Modal Awal5.000.0005.000.000
02-07-2025Penjualan Nasi Kotak750.0005.750.000
02-07-2025Beli Bahan Baku300.0005.450.000
03-07-2025Penjualan Online1.000.0006.450.000
03-07-2025Beli Kemasan & Gas200.0006.250.000
04-07-2025Bayar Gaji Harian150.0006.100.000
04-07-2025Penjualan Nasi Kotak600.0006.700.000

Pembukuan persediaan juga wajib dilakukan oleh perusahaan karena berhubungan langsung dengan pembukuan penjualan. Melalui pembukuan persediaan, perusahaan dapat memastikan ketepatan stok barang berdasarkan pelacakan real-time dari masuk dan keluarnya barang di gudang. 

Pencatatan yang dilakukan dalam pembukuan persediaan mencatat pembelian bahan baku sebagai penambahan persedian perusahaan di debit, sedangkan untuk penggunaan bahan baku sebaliknya disimpan di kredit sebagai pengurangan persediaan. 

Contoh pembukuan persediaan:

TanggalNama BarangMasukKeluarSisaKeterangan
01-07-2025Beras 25 kg25 kg25 kgPembelian awal
02-07-2025Beras 25 kg5 kg20 kgProduksi nasi kotak
03-07-2025Beras 25 kg7 kg13 kgProduksi nasi kotak
04-07-2025Beras 25 kg10 kg23 kgTambah stok

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan perusahaan dan pembuatan strategi bisnis sangat dipengaruhi dengan pengelolaan pembukuan keuangan, sehingga pentingnya penerapan pengelolaan yang tepat serta efisien.

Anda bisa mempermudah proses pengelolaannya dengan memanfaatkan software akuntansi yang akan membuat pembukuan keuangan menjadi lebih efisien, cepat, dan minim akan risiko human-error dalam penghitungannya karena berdasarkan data real-time yang ter-update secara otomatis di dalam sistemnya. 

Pembuatan laporan keuangan secara manual, tentu saja akan menyulitkan Anda karena akan menghabiskan waktu dan rentan terjadi human error. Untuk menghindari dua hal tersebut, sebaiknya Anda menggunakan software akuntansi yang sudah terintegrasi seperti MASERP.

MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif.

Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!