Dalam keuangan perusahaan, pendapatan menjadi salah satu faktor penting sebagai penentu dalam penilaian keberlangsungan berjalannya sebuah bisnis yang profit. Adapun jenisnya, pendapatan terbagi ke dalam dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan di dalam perusahaan berperan untuk mengevaluasi kesehatan finansial secara keseluruhan. Pendapatan bersih adalah cerminan dari efisiensi operasional, kemampuan bisnis dalam menghasilkan keuntungan, dan kestabilan finansial keseluruhan.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara lebih mendalam mengenai pendapatan bersih, fungsinya dalam menganalisis kesehatan finansial perusahaan, perbedaannya dengan pendapatan kotor, serta langkah-langkah praktis dalam menghitungnya.
Mari kita kenali lebih dalam bagaimana konsep ini menjadi landasan penting dalam pengelolaan keuangan yang efektif dan berkelanjutan.
Pengertian Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih adalah jumlah uang yang diterima setelah dikurangi semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengan kegiatan bisnis atau kegiatan finansial lainnya. Secara sederhana, pendapatan bersih merupakan selisih antara pendapatan total dan semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Konsep ini sangat penting dalam menganalisis kesehatan finansial suatu perusahaan atau individu.
Pendapatan bersih sering menjadi tolok ukur utama dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan karena memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa efektif suatu bisnis dalam menghasilkan keuntungan setelah mempertimbangkan semua biaya yang terlibat.
Dalam konteks individu, pendapatan bersih digunakan untuk menentukan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidup, membayar utang, dan menabung untuk masa depan.
Pendapatan bersih juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu investasi. Investor akan tertarik pada perusahaan yang memiliki pendapatan bersih yang tinggi karena menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang stabil dan berkelanjutan.
Fungsi Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih memiliki beberapa fungsi penting dalam analisis keuangan:
Menilai Kinerja Keuangan
Dalam konteks bisnis, pendapatan bersih dianggap sebagai ukuran kunci dari kesehatan finansial suatu perusahaan karena mencerminkan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan setelah mempertimbangkan semua biaya yang terlibat dalam menjalankan bisnis.
Oleh karena itu, pendapatan bersih bisa dikatakan sebagai indikator utama dalam menilai kinerja keuangan suatu perusahaan. Semakin tinggi pendapatan bersih, semakin baik kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Menentukan Kemampuan Membayar Utang
Pendapatan bersih juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang dan kewajiban keuangan lainnya. Semakin tinggi pendapatan bersih, semakin besar kemampuan untuk membayar utang. Pendapatan bersih juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti pajak, bunga, dan potongan lainnya.
Pajak merupakan salah satu pengurang utama dalam menghitung pendapatan bersih karena perusahaan harus membayar pajak atas pendapatan yang mereka peroleh.
Bunga merupakan biaya tambahan yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan sumber pendanaan eksternal seperti pinjaman. Semakin tinggi bunga yang harus dibayar, semakin rendah pendapatan bersihnya.
Membuat Keputusan Investasi
Investor sering menggunakan pendapatan bersih untuk mengevaluasi keuntungan yang dihasilkan oleh suatu investasi. Pendapatan bersih yang stabil dan berkembang dapat menjadi indikator investasi yang menjanjikan.
Perbedaan Pendapatan Bersih dan Pendapatan Kotor
Pendapatan bersih dan pendapatan kotor mempunyai beberapa perbedaan, yaitu.
Tahap Pengurangan Biaya
Pendapatan kotor merujuk pada jumlah total pendapatan sebelum dikurangi semua biaya. Ini mencakup semua pendapatan yang diperoleh tanpa mempertimbangkan pengeluaran apapun yang terjadi. Di sisi lain, pendapatan bersih adalah jumlah uang yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya dari pendapatan kotor.
Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang seberapa efektif suatu bisnis menghasilkan keuntungan setelah mempertimbangkan semua biaya yang terlibat.
Aspek Pendapatan
Pendapatan kotor memberikan gambaran tentang total pendapatan yang diterima tanpa mempertimbangkan pengeluaran apa pun yang terjadi. Di sisi lain, pendapatan bersih memberikan informasi yang lebih akurat tentang seberapa efektif suatu bisnis dalam menghasilkan keuntungan setelah mempertimbangkan semua biaya yang terlibat dalam proses bisnis yaitu bunga, biaya terduga, biaya penyusutan aset, pajak penghasilan atau pajak karyawan.
Informasi atas Hasil Analisis Kinerja Keuangan
Pendapatan kotor sering kali menjadi titik awal dalam evaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan atau individu karena memberikan gambaran tentang jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. Namun, pendapatan bersih memberikan informasi yang lebih holistik dengan mempertimbangkan semua biaya yang terlibat dalam menghasilkan pendapatan tersebut, termasuk biaya operasional, pajak, bunga, dan berbagai pengeluaran lainnya. Ini memungkinkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih akurat tentang profitabilitas sebenarnya dari suatu entitas.
Cara Menghitung Pendapatan Bersih
Untuk menghitung pendapatan bersih, langkah pertama adalah mengurangkan semua biaya dan pengeluaran dari total pendapatan yang diperoleh. Berikut adalah rumus sederhana untuk menghitung pendapatan bersih:
Pendapatan Bersih = Pendapatan Total – (Biaya Operasional + Pajak + Bunga + Pengeluaran Lainnya)
Mari kita lihat contoh penghitungan pendapatan bersih dalam konteks bisnis:
Sebuah toko pakaian ABC memiliki pendapatan total sebesar Rp50.000.000 selama satu bulan. Biaya operasional toko, termasuk biaya sewa, gaji karyawan, listrik, dan lain-lain, mencapai Rp20.000.000. Pajak yang harus dibayarkan oleh toko tersebut adalah sebesar Rp5.000.000. Toko juga membayar bunga pinjaman sebesar Rp2.000.000 setiap bulan. Selain itu, ada pengeluaran lain seperti biaya promosi dan asuransi sebesar Rp 3.000.000.
Maka, untuk menghitung pendapatan bersih toko ABC, yaitu:
Pendapatan Bersih = Rp 50.000.000 – (Rp 20.000.000 + Rp 5.000.000 + Rp 2.000.000 + Rp 3.000.000)
= Rp 50.000.000 – Rp 30.000.000
= Rp 20.000.000
Jadi, pendapatan bersih dari toko pakaian tersebut selama satu bulan adalah Rp 20.000.000.
Dalam contoh ini, pendapatan bersih adalah jumlah uang yang tersisa setelah mengurangkan semua biaya dan pengeluaran yang terkait dengan operasi toko. Ini memberikan gambaran yang lebih akurat tentang keuntungan sebenarnya yang diperoleh oleh toko setelah mempertimbangkan semua faktor yang terlibat.
Kesimpulan
Dengan demikian, pendapatan bersih adalah ukuran yang penting dalam mengevaluasi kesehatan finansial perusahaan. Dengan memahami konsep pendapatan bersih lebih mendalam, mengetahui perbedaan antara pendapatan bersih dan pendapatan kotor serta cara menghitungnya, perusahaan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan memastikan keberlanjutan bisnis.
Terlebih dalam era di mana keputusan finansial memegang peran kunci dalam kesuksesan bisnis, pemahaman yang mendalam tentang pendapatan bersih adalah kuncinya. Pendapatan bersih bukan hanya tentang angka di atas kertas, tetapi juga tentang kebijaksanaan dalam pengelolaan sumber daya, ketahanan dalam menghadapi tantangan ekonomi, dan visi untuk masa depan perusahaan yang lebih stabil.
Untuk memudahkan perhitungan pendapatan bisnis, Anda dapat menggunakan bantuan software ERP seperti MASERP. Tidak hanya pendapatan, Anda pun dapat menginput dan memonitor segala hal yang berhubungan dengan penjualan, pembelian, persediaan barang, kas dan bank, pajak, laporan keuangan dan lain sebagainya.
Anda dapat mengimplementasikan software MASERP dengan sekali pembelian di awal dan sudah termasuk bundling 5 user. Apabila Anda memiliki flow bisnis yang cukup unik atau khusus, Anda dapat custom program standar MASERP.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai MASERP beserta fitur-fitur di dalamnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis Anda, segera jadwalkan demo dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!
