Rasio Rentabilitas: Jenis, Fungsi, dan Cara Menghitung

Written by Tika Ulfianinda

rasio rentabilitas

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan untuk menghasilkan laba sebesarnya dari kegiatan usahanya. Namun, besarnya laba belum tentu mencerminkan efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan perlu melakukan analisis rasio rentabilitas untuk mengukur kemampuan mereka dalam menghasilkan laba berdasarkan penggunaan modal atau aset yang dimiliki.

Rasio rentabilitas berperan dalam menilai kinerja keuangan secara objektif. Artikel ini akan membahas definisi rasio rentabilitas, jenis-jenisnya, dan cara menghitungnya. Simak ulasan lengkapnya di artikel ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan!

Apa Itu Rasio Rentabilitas?

Rentabilitas adalah ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari seluruh sumber daya yang dimilikinya, terutama modal dan aset.

Dalam akuntansi, konsep ini digunakan untuk menggambarkan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh dari aktivitas usaha, sehingga menjadi indikator penting dalam menilai efisiensi kinerja keuangan.

Rentabilitas tidak hanya mencerminkan seberapa besar laba yang dihasilkan, tetapi juga menggambarkan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan modal yang tersedia. Perusahaan dengan tingkat rentabilitas tinggi umumnya dianggap lebih sehat dan menarik bagi investor serta kreditur.

Untuk mengukur rentabilitas secara kuantitatif, digunakan rasio keuangan yang disebut rasio rentabilitas. Rasio ini membandingkan laba bersih dengan modal atau total aset yang digunakan dalam proses operasional. Nilai rasio tersebut memberikan gambaran mengenai seberapa besar keuntungan dapat dihasilkan dari setiap satuan modal yang digunakan.

Selain menggambarkan efisiensi internal perusahaan, analisis rentabilitas juga berfungsi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan strategis, seperti menentukan struktur pembiayaan usaha.

Rentabilitas yang tinggi bisa menjadi alasan untuk mempertahankan penggunaan modal sendiri, sementara rentabilitas yang rendah dapat mendorong evaluasi terhadap penggunaan dana eksternal.

Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kinerja keuangan perusahaan dan prospek keberlanjutannya dalam jangka panjang.

Jenis Rentabilitas

Setelah memahami pengertian rasio rentabilitas, langkah berikutnya adalah mengenali jenis-jenis rentabilitas yang umum digunakan dalam analisis keuangan perusahaan.

Secara umum, terdapat dua jenis rentabilitas yang perlu Anda ketahui, yaitu:

Rentabilitas Ekonomi (Economic Profitability)

Rentabilitas ekonomi adalah ukuran apakah perusahaan mampu menghasilkan laba dari pemakaian semua modal, baik yang berasal dari modal sendiri maupun dari sumber eksternal seperti pinjaman (utang).

Indikator ini mencerminkan efisiensi operasional secara keseluruhan dan menjadi tolok ukur apakah seluruh aset yang dikelola perusahaan mampu memberikan hasil yang optimal.

Rentabilitas Modal Sendiri (Return on Equity)

Rentabilitas modal sendiri mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal khusus dari modal pemilik (equity).

Rasio ini penting bagi pemegang saham karena menunjukkan tingkat pengembalian atas investasi mereka di perusahaan. Makin tinggi rasio ini, keuntungan yang diperoleh juga makin besar dari setiap satuan modal yang ditanamkan.

Fungsi Rasio Rentabilitas

Rasio profitabilitas merupakan alat penting dalam analisis keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya.

Rasio ini tidak hanya menunjukkan besarnya keuntungan, tetapi juga mencerminkan efisiensi, efektivitas manajemen, dan daya tarik perusahaan di mata investor. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi rasio profitabilitas.

Evaluasi Kinerja Keuangan Secara Berkala

Menghitung rasio profitabilitas membantu Anda menilai performa keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Melalui perbandingan data dari beberapa periode, perusahaan dapat mengidentifikasi tren pertumbuhan laba, seperti apakah kinerja meningkat, stabil, atau menurun. Informasi ini penting dalam mengevaluasi keberhasilan strategi bisnis yang telah dijalankan serta dalam menentukan arah perbaikan.

Perbandingan Kinerja dengan Perusahaan Lain (Benchmarking)

Rasio profitabilitas memungkinkan perusahaan melakukan perbandingan dengan kompetitor dalam industri yang sama. Dari hasil benchmarking, Anda dapat mengetahui posisi perusahaan terhadap standar industri.

Jika rasio lebih tinggi dari rata-rata sektor, hal ini menunjukkan perusahaan memiliki daya saing yang kuat. Sebaliknya, jika lebih rendah, perlu dilakukan evaluasi terhadap efisiensi dan strategi operasional.

Dasar untuk Pengambilan Keputusan Manajerial

fungsi rasio rentabilitas

Rasio profitabilitas memberikan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen untuk menilai efektivitas kebijakan operasional. Jika margin laba menurun, manajemen dapat melakukan penyesuaian terhadap harga jual, struktur biaya, atau metode produksi.

Rasio ini juga berguna dalam mengevaluasi kinerja lini produk, departemen, atau divisi tertentu secara lebih objektif.

Pemantauan Efisiensi Operasional Secara Menyeluruh

Analisis rasio margin laba kotor dan laba bersih, margin laba operasional, ROA, dan ROE, agar dapat mengevaluasi apakah penggunaan sumber daya sudah efektif atau belum.

Misalnya, margin laba kotor yang rendah bisa mengindikasikan tingginya biaya produksi, sedangkan ROA yang menurun bisa menunjukkan kurang optimalnya pemanfaatan aset.

Menarik Kepercayaan Investor dan Kreditur

Investor dan lembaga pembiayaan sangat memperhatikan rasio profitabilitas dalam menilai kelayakan suatu perusahaan. Rasio seperti ROE dan ROA menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari modal dan aset yang dimiliki.

Rasio yang tinggi mencerminkan potensi imbal hasil yang menarik serta risiko yang lebih rendah sehingga meningkatkan kepercayaan pihak eksternal terhadap kinerja perusahaan.

Cara Menghitung Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas merupakan alat analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari berbagai aspek keuangannya.

Berikut ini terdapat lima jenis rasio rentabilitas yang umum digunakan, lengkap dengan penjelasan dan rumus perhitungannya, ya.

Profit Margin

Profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan dari total penjualan. Rasio ini mencerminkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba pada setiap satuan nilai penjualan.

Profit margin biasanya ditampilkan dalam laporan laba rugi pada bagian paling akhir (bottom line), dan juga bisa dianalisis melalui laporan common size. Rumus profit margin seperti di bawah ini:

Profit Margin = (Total Penjualan – Harga Pokok Penjualan) / Total Penjualan

Dengan menggunakan rumus ini, Anda dapat mengetahui persentase laba kotor dari total penjualan yang dihasilkan perusahaan.

Gross Profit Margin

Gross profit margin atau margin laba kotor, adalah rasio yang membandingkan laba kotor perusahaan dengan total pendapatan penjualan.

Rasio ini menunjukkan besaran keuntungan yang diperoleh sebelum dikurangi biaya operasional dan beban usaha lainnya. Angka ini menggambarkan efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya langsung produksi. Rumus gross profit margin, yaitu:

Gross Profit Margin = Laba Kotor / Penjualan Bersih

Untuk menghitung rasio ini, Anda perlu menghitung terlebih dahulu laba kotor (gross profit), yaitu selisih antara penjualan bersih dan Harga Pokok Penjualan (HPP).

Net Profit Margin

Net profit margin merupakan rasio yang mengukur seberapa besar laba bersih yang dihasilkan dari total penjualan, setelah dikurangi seluruh beban seperti pajak, bunga, dan biaya operasional.

Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi keseluruhan dari operasi bisnis perusahaan. Rumus net profit margin adalah sebagai berikut:

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan Bersih

Rasio ini sering menjadi perhatian utama investor, karena mencerminkan keuntungan akhir yang dapat dibagikan kepada pemilik modal atau ditanam kembali ke dalam perusahaan.

Net profit margin juga menjadi indikator utama dalam menilai prospek profitabilitas perusahaan ke depan.

Return on Investment (ROI)

Return on Investment atau ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar laba yang diperoleh dibandingkan dengan total dana yang diinvestasikan. Rasio ini menunjukkan efisiensi dalam penggunaan investasi untuk menghasilkan laba. Rumus ROI sebagai berikut:

ROI = (Total Penjualan – Investasi) / Investasi × 100%

Dalam praktiknya, ROI menggunakan laba bersih setelah pajak (EAT atau Earning After Tax) sebagai komponen utama. Makin tinggi ROI, nilai efisien perusahaan dalam mengelola investasinya juga menjadi lebih besar.

Return on Assets (ROA)

Return on Assets atau ROA, sering juga disebut rentabilitas ekonomis, adalah rasio yang mengukur seberapa besar laba yang dihasilkan perusahaan dari seluruh aset yang dimiliki.

ROA mencerminkan efisiensi manajemen dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan keuntungan. Rumus ROA adalah sebagai berikut:

ROA = Laba Setelah Pajak / Total Aset

Sebagai alternatif, beberapa analisis menggunakan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) sebagai pembilang dalam rumus untuk memberikan gambaran yang lebih netral terhadap pengaruh struktur pembiayaan.

Perbedaan Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas

Dalam dunia akuntansi dan analisis keuangan, terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, yaitu rentabilitas dan profitabilitas. Meski keduanya sama-sama berfokus pada laba, pendekatan dan indikator yang digunakan memiliki perbedaan mendasar.

Rentabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari total aset atau modal yang dimilikinya.

Rasio rentabilitas menekankan pada efisiensi penggunaan kekayaan perusahaan secara keseluruhan untuk memperoleh keuntungan.

Dalam perhitungannya, rentabilitas sering menggunakan laba sebelum pajak atau sebelum bunga dan pajak (EBIT) sehingga fokusnya berada pada hasil dari keseluruhan aset atau modal yang digunakan.

Dengan demikian, rentabilitas menggambarkan seberapa optimal perusahaan memanfaatkan sumber dayanya, baik yang berasal dari pemilik maupun dari pinjaman.

Sementara itu, profitabilitas lebih berfokus pada pengukuran laba itu sendiri. Profitabilitas menunjukkan tingkat efisiensi manajemen dalam menghasilkan laba bersih maupun laba kotor dari aktivitas operasional selama periode tertentu.

Rasio profitabilitas mempertimbangkan berbagai sumber daya internal perusahaan, seperti jumlah karyawan, jumlah cabang, modal kerja, kas, dan aktivitas penjualan. Rasio ini membantu Anda menilai seberapa efektif perusahaan menjalankan operasional untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Profitabilitas biasanya diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu:

  • Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Mengukur efisiensi dalam mengelola biaya langsung produksi sebelum dikurangi beban usaha lainnya.

  • Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin)

Menggambarkan efisiensi keseluruhan, termasuk pengelolaan biaya operasional, bunga, dan pajak.

Kedua jenis rasio tersebut dihitung menggunakan rumus yang berbeda dan menyampaikan informasi efisiensi dari aspek yang lebih spesifik.

Gross profit margin berfokus pada efisiensi produksi, sedangkan net profit margin menilai keseluruhan profitabilitas setelah seluruh beban dikurangkan.

Rentabilitas memberikan gambaran kapasitas perusahaan dalam menghasilkan laba dari seluruh kekayaan atau aset yang dimiliki, dan biasanya menggunakan laba kotor atau EBIT sebelum dikurangi pajak.

Kesimpulan

Jadi, rasio rentabilitas adalah ukuran yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penggunaan modal atau aset yang dimilikinya.

Ada dua jenis rentabilitas yaitu rentabilitas ekonomi (mengukur laba dari seluruh aset perusahaan) dan rentabilitas usaha atau modal sendiri (fokus pada laba dari modal pemilik). Rasio ini dipakai dalam menilai efisiensi manajemen dalam mengelola sumber daya keuangan perusahaan.

Perhitungan rasio rentabilitas mencakup lima indikator utama, yaitu profit margin, gross profit margin, net profit margin, Return On Investment (ROI), dan Return On Assets (ROA).

Masing-masing rasio memberikan gambaran tentang efektivitas operasional, pengelolaan biaya, dan kemampuan menghasilkan laba dari investasi atau aset yang dimiliki.

Perlu dipahami, laba yang besar belum tentu menunjukkan efisiensi kerja. Melalui analisis rasio ini, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangan secara menyeluruh dan mengambil keputusan strategis yang lebih tepat.

Jika selama ini Anda kesulitan menghitung nilai investasi atau aset dalam bisnis, ada baiknya Anda menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pembuatan laporan keuangan dan penghitungan rasio keuangan yang lengkap.

Anda bisa melakukan pencatatan aset perusahaan beserta penyusutannya dengan menggunakan software ERP akuntansi MASERP yang sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, distributor, persediaan barang, manufaktur dan lainnya.

Fitur Fixed Asset di MASERP membantu Anda menghitung penyusutan aktiva sehingga memudahhkan Anda dalam melacak aset Anda.

Pada fitur Master Fixed Asset, Anda bisa mencatat informasi seperti lokasi, merk, spesifikasi dan penanggungjawab untuk history lengkap pemindahan aset dari tangan ke tangan.

Segera konsultasikan kendala yang sedang dihadapi perusahaan Anda dan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang juga dengan klik gambar di bawah ini!