Apa Itu Marketplace? Pengertian, Jenis dan Contoh

Saat ini kegiatan jual beli online menjadi pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat. Terlebih hampir setiap orang saat ini mempunyai smartphone. Marketplace adalah salah satu platform belanja online yang sangat menjanjikan di zaman teknologi seperti saat ini.

Apakah Anda tahu apa arti marketplace? Apa saja jenisnya? Apa bedanya dengan online shop pada umumnya? Temui jawabannya di artikel ini!

Apa Itu Marketplace

Marketplace bisa diibaratkan seperti department store online. Marketplace adalah pihak ketiga antara penjual dan pembeli yang menyediakan fasilitas penjualan dan juga pembayaran online.

Istilah marketplace pertama kali muncul pada tahun 1995, saat Amazon dan eBay mulai banyak dikenal dan digunakan oleh banyak orang.

Lalu di tahun 1998, muncul PayPal yang kehadirannya memberikan banyak kemudahan untuk pembayaran online. Tahun 1999, Alibaba hadir di Cina dan ini membuat marketplace semakin berkembang hingga saat ini dengan ratusan juta pengguna di seluruh dunia.

Jenis Marketplace

Berdasarkan Kerjasama

Ada dua jenis kerjasama yang bisa terjadi di marketplace, yaitu marketplace murni dan kosinyasi.

Marketplace Murni

Marketplace murni hanya menyediakan tempat untuk berjualan dan pembayaran online. Penjual yang menjual produknya di marketplace harus menyediakan foto dan deskripsi produknya secara mandiri. Penjual juga bisa menerima penawaran harga dari pembeli.

Sebelum membayar secara online, pembeli melakukan penawaran harga hingga didapatkan harga yang cocok kemudian baru melakukan pembayaran ke rekening yang sudah disediakan marketplace.

Setelah pembeli membayar total harga, penjual harus segera mengirimkan produk pesanan pembeli menggunakan kurir yang sudah dipilih saat checkout pembelian.

Contoh marketplace dengan kerjasama murni adalah Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Amazon, Lazada dan JD.ID.

Marketplace Konsinyasi

Dalam KBBI, konsinyansi memiliki arti penitipan barang dagangan kepada agen atau orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian atau jual titip.

Markeplace konsinyasi adalah jenis kerjasama di mana penjual memberikan produk dan detail informasi mengenai produknya ke pihak marketplace sebagai perantara.

Pihak marketplace akan bertanggungjawab semua urusan harga dan alur penjualan dari foto produk, pengemasan, pembayaran dan pengiriman.

Contoh marketplace yang menyediakan kerjasama seperti ini adalah Zalora dan Berrybenka.

Berdasarkan Kategori Produk

Berdasarkan kategori produk yang dijual, ada dua jenis marketplace, antara lain:

Horizontal Marketplace

Horizontal marketplace adalah jenis marketplace yang menjual kategori produk yang berbeda-beda.

Produk yang dijual bisa berupa perlengkapan rumah tangga, fashion, make up, elektronik, perlengkapan bayi, gadget, makanan, dan lain-lain.

Marketplace horizontal bisa dibilang seperti toko serba ada (toserba).

Vertikal Marketplace 

Kalau horizontal menjual berbagai produk, vertikal marketplace adalah jenis marketplace yang hanya menjual barang khusus atau hanya satu jenis produk, misalnya fashion. Vertikal marketplace bisa dikatakan sebagai e-commerce.

Contoh dari marketplace ini adalah Berrybenka. Mereka hanya menjual produk fashion, baik pria, wanita maupun anak.

Ketika calon pembeli membuka website, mereka sudah pasti mengetahui akan membeli produk yang mereka inginkan. Anda bisa fokus bagaimana membuat produk Anda unik dan unggul dari kompetitor.

Perbedaan Marketplace, E-commerce dan Online Shop

Saat berbelanja online pasti Anda sering mendengar istilah marketplace, e-commerce dan online shop. Mungkin Anda akan mengira kalau ketiga istilah tersebut memiliki makna yang sama.

Walaupun sama-sama tempat jual beli online, namun tiga istilah tersebut memiliki makna yang berbeda.

Apa yang membedakan? Perantara adalah jawabannya

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau marketplace adalah perantara antara penjual dan pembeli, sedangkan online shop tidak memerlukan perantara.

Kalau Anda memiliki online shop, Anda tidak memerlukan perantara ketika menjual produk di platform Anda. Platform tersebut bisa berupa website atau media sosial seperti Instagram.

Anda juga menentukan alur penjualan dan harga produk secara mandiri. Bahkan, toko Anda juga harus berkomunikasi dengan pelanggan ketika mereka menanyakan harga atau info lain yang mereka butuhkan.

Membuat online shop pribadi tentu memiliki banyak manfaat, Anda bisa memaksimalkan seluruh urusan bisnis sesuai dengan kemauan Anda. Tetapi, tentu saja Anda harus membuat keputusan dengan data. Anda juga tidak perlu bergantung pada pihak lain yaitu perantara penjual.

Ketika membuat bisnis online, Anda harus memperhatikan manajemennya, dari operasional, produksi sampai sumber daya manusia. Saat ini, banyak sekali brand lokal yang sudah sukses mendirikan online shopnya sendiri.

Contoh merk yang memiliki online shop dan website sendiri antara lain Erigo Store dan Zoya.

Ketika berjualan di marketplace, secara tidak langsung Anda menggunakan pihak lain atau perantara ketika berjualan. Pihak perantara ini menyediakan lapak online yang mempertemukan pembeli dan penjual.

Alur penjualan dan pembayaran diatur oleh perantara. Pembeli akan memilih produk, cara pembayaran dan kurir yang sudah disediakan oleh pihak marketplace. Sangat jarang marketplace yang menyediakan fitur tawar-menawar harga. Tetapi, pembeli berpeluang mendapatkan banyak diskon atau promo, bahkan free ongkir.

E-commerce sendiri hampir sama dengan marketplace. Yang membedakan ada pada jenis produk yang dijual. E-commerce hanya menjual jenis produk yang sama, misalnya produk fashion atau perlengkapan ibu dan bayi. E=commerce masuk ke dalam jenis vertikal marketplace. Contohnya adalah Berrybenka.

Baca Juga: Manajemen Keuangan Secara Lengkap dan Terperinci

Marketplace di Indonesia

Meningkatnya minat masyarakat Indonesia dengan transaksi jual beli online, membuat banyak start up marketplace bermunculan, baik yang masih berskala kecil ataupun berskala unicorn sebesar Tokopedia. Di bawah ini beberapa list marketplace yang ada di Indonesia:

Tokopedia

William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison mendirikan Tokopedia pada tahun 2009. Sudah lebih dari 10 tahun beroperasi. Tahun 2017, Tokopedia menerima pendanaan dari Alibaba sebesar US$ 1,1 miliar. Marketplace unicorn ini memiliki total pendanaan sekitar US$ 1,3 miliar. Sampai sekarang, Tokopedia masih menjadi marketplace yang masih dipercaya oleh jutaan penggunanya.

Shopee

Sejak tahun 2015, Shopee memperluas pasarnya ke Indonesia. Shopee merupakan marketplace yang berasal dari Singapura dan anak usaha dari Sea Group, sebuah perusahaan publik di Singapura.

Dengan berbagai promo menariknya, saat ini Shopee menjadi salah satu marketplace terbesar di Indonesia. Bahkan Shopee bisa menjadikan Blackpink sebagai campaign marketingnya, di mana mereka adalah idola besar di kalangan anak muda.

Lazada

Lazada juga bergerak di bidang penjualan online yang menawarkan berbagai produk fashion, elektronik, peralatan rumah tangga, olahraga dan masih banyak lagi.

Lazada menyediakan pemesanan melalui telepon jika Anda menginginkan metode pembayaran bayar di tempat (COD). Lazada berasal dari Singapura dan meluncurkan websitenya pada tahun 2012 di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Blibli

Blibli didirikan pada tahun 2020 oleh PT Global Digital Niaga, anak perusahaan Djarum. Blibli menjual berbagai macam kategori produk seperti fashion, gadget, kesehatan dan kecantikan, perlengkapan rumah tangga serta otomotif.

Bukalapak

Bukalapak memerlukan waktu 7 tahun untuk bisa mencapai level start up unicorn sejak didirikan tahun 2010 oleh Achmad Zaky dkk. Awalnya, Bukalapak adalah toko online yang memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk merambah ke dunia digital atau online.

Bukalapak menjual berbagai produk dari makanan, fashion, rumah tangga, hobi dan koleksi sampai e-voucher.

Baca Juga: Pengertian UMKM: Jenis, Kriteria dan Peran Ekonomi

Marketplace di Dunia

Menjual produk secara online tentu saja memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah brand atau toko Anda bisa dijangkau lebih luas dari berbagai tempat selama masih ada internet.

Bahkan, toko Anda bisa dikenal di benua lain. Anda bisa menjual produk Anda di marketplace yang menyediakan pengiriman seluruh dunia.

Amazon

Amazon pertama kali didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1995. Saat ini Amazon dapat melayani transaksi jual beli online di lebih dari 60 negara.

Awalnya, Amazon hanya menjual buku dan kini di website mereka sudah menjual berbagai macam produk dari makanan, alat elektronik, kecantikan dan lain-lain.

Selain produk multimedia, Amazon juga memproduksi Kindle dan Alexa. Alexa adalah sebuah teknologi virtual asisten berbasis AI.

Alibaba

Alibaba sebagai marketplace terbesar di China sudah memiliki ratusan juta pelangggan. Jack Ma mendirikan Alibaba Group pada tahun 1999. Tujuannya adalah untuk membantuk pelaku bisnis agar bisa lebih efisien danmudah dalam menjangkau konsumen dengan adaptasi teknologi.

Unit usaha Alibaba Group yang memiliki operasional di Indonesia antara lain Alibaba.com, Lazada, Alibaba Cloud dan UC.

eBay

Salah satu marketplace terbesar di dunia adalah eBay. Didirikan oleh Pierre Omidyar tahun 1995, tiga tahun kemudian eBay mulai go public.

Tidak hanya proses jual beli, Anda juga bisa melakukan lelang di eBay.

Manfaat Berjualan di Marketplace

Banyak keuntungan yang diperoleh oleh penjual dan pembeli ketika melakukan transaksi di marketplace. Manfaat bagi penjual antara lain:

Jangkauan Lebih Luas

Penjual yang menjual produknya secara online bisa dijangkau oleh calon konsumen di kota atau bahkan negara lain.

Begitu juga dengan calon konsumen yang mencari produk yang mereka inginkan, mereka bisa mendapatkan toko dari kota lain.

Penjual bisa menjangkau pasar tanpa batas selagi lokasinya memiliki koneksi internet.

Hemat Biaya

Berjualan di marketplace bisa menghemat biaya sewa tempat (toko offline) berjualan dan operasional lain. Selain itu, Anda tidak perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk penyimpanan dan pemeliharaan barang karena Anda bisa langsung mengirimkannya setelah ada order dari konsumen.

Dari segi pemasaran, penjual juga tidak perlu mencetak brosur serta materi cetak lainnya karena semua pemasaran sudah dalam bentuk digital. Anda perlu kreatif dalam membuat materi promosinya.

Baca Juga: Strategi Pemasaran 4P: Product, Price, Promotion dan Place

Bertinteraksi 24 Jam

Ketika berjualan di marketplace, Anda bisa menerima pesanan dari konsumen kappa saja dalam waktu 24 jam. Walaupun bisa 24 jam, Anda juga berhak menggunakan fitur toko libur, kemudian bisa memproses pesanan konsumen di hari kerja.

Skalabilitas

Saat Anda ingin menambahkan produk lebih banyak, Anda tidak perlu membutuhkan biaya besar karena Anda hanya perlu mengupload gambar dan informasi lengkapnya di toko marketplace Anda.

Bagi konsumen, marketplace juga memberikan banyak manfaat antara lain bisa mendapatkan banyak informasi mengenai produk yang akan mereka beli, bisa mengehmat waktu untuk berbelanja dan bisa menghemat total pembayaran dengan berbagai promo yang ditawarkan oleh penjual.

Kesimpulan

Marketplace adalah pihak ketiga antara penjual dan pembeli yang menyediakan fasilitas penjualan dan juga pembayaran online.

Marketplace dapat dibedakan berdasarkan sistem kerjasama dan produk yang dijual. Berdasarkan kerjasamanya ada marketplace murni dan konsinyasi. Sedangkan berdasarkan kategori produk yang dijual, ada marketplace horizontal dan vertikal.

Di Indonesia sendiri, pasti kita semua sudah sering mendengar Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada dan Blibli. Sedangkan di pasar dunia, marketplace raksasa seperti Amazon, Alibaba dan eBay menjadi pelopor munculnya banyak marketplace saat ini.

Apabila Anda adalah pelaku bisnis, sebaiknya perhatikan mengenai manajemen keuangan dan pembukuan keuangan bisnis walaupun bisnis Anda masih berskala kecil. Banyak usaha bisnis yang collapse karena keuangannya tidak tercatat dengan benar dan rapi.

Anda bisa mencatat laporan keuangan dengan menggunakan software akuntansi seperti MASERP di mana sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, distributormanufaktur dan lainnya.

Pencatatan laporan keuangan secara manual tentu saja memakan banyak waktu dan rentan terjadi human error.

Dengan MASERP, Anda bisa mencatat laporan keungan secara akuntansi dan bisa ditracking dari mana saja dan kapan saja tanpa harus menunggu tutup buku apalagi sampai mengalami kerugian.

Laporan keuangan yang baik bisa menjadi bahan analisis Anda dalam menentukan keputusan bisnis Anda ke depannya.

MASERP adalah software dengan sistem ERP dan bisa dicustom sesuai dengan bisnis flow Anda. Tunggu apalagi? Segera konsultasikan kebutuhan Anda dengan konsultan ahli kami. Gratis!

Jangan lupa share artikel ini dan sampai jumpa di artikel berikutnya!

New call-to-action