10 Contoh Perusahaan Manufaktur Indonesia (Berbagai Sektor)

Industri manufaktur di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat, contoh perusahaan manufaktur yang terkenal adalah Indofood dan Unilever.

Selain dapat menyerap tenaga kerja, industri manufaktur juga memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena dapat meningkatkan ekspor dan nilai investasi negara.

Industri manufaktur yang sedang berkembang pesat ini tentu membutuhkan kerjasama dari berbagai elemen diantaranya pemerintah sebagai pembuat regulasi, pengusaha dan masyarakat.

Meningkatnya minat daya beli masyarakat terhadap bebagai jenis produk berdampak pada peningkatan produksi barang.

Secara global, manufaktur Indonesia berada di peringkat ke-9. Apa saja contoh perusahan manufaktur yang ada di Indonesia? Simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan  bisnis yang mengubah bahan mentah atau suku cadang menjadi barang jadi dalam skala besar dan menggunakan tenaga mesin dan manusia.

Barang jadi hasil produksi dapat dijual langsung ke konsumen, ke produsen lain untuk diproduksi menjadi barang yang lebih kompleks atau di jual ke pedagang grosir yang mendistribusikan barang ke pedagang eceran.

Baca Juga: Supply Chain Managemet

Karakteristik Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan industri yang fokus pada usaha menciptakan produk dari produk setengah jadi hingga produk jadi. Di bawah ini adalah karakteristik contoh perusahaan manufaktur, yang menjadi pembeda dari industri lainnya:

Kegiatan Manufaktur

Karakteristik perusahaan manufaktur yang utama adalah adanya kegiatan manufaktur yang biasa dilakukan dengan mengolah bahan mentah atau produk mentah menjadi produk setengah jadi atau produk jadi yang siap dijual ke konsumen. Bila tidak ada kegiatan produksi pada perusahaan manufaktur maka tidak mungkin suatu perusahaan manufaktur dapat berjalan.

Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Manufaktur (Sumber: Freepik)

Pendapatan dari Penjualan

Karakteristik perusahaan manufaktur selanjutnya adalah pendapatannya berasal dari penjualan. Perusahaan ini menjual berbagai produk mulai dari produk setengah jadi hingga produk jadi seperti peralatan rumah tangga, makanan dan minuman, hingga spare part otomotif. Perusahaan manufaktur memperoleh pendapatan utama dari penjualan produk.

Ada Inventaris Fisik

Perusahaan manufaktur umumnya mempunyai persediaan fisik. Perusahaan manufaktur menjual produk fisik yang dapat dilihat dan disentuh. Jadi, Anda memerlukan inventaris fisik. Persediaan barang di perusahaan manufaktur dapat berupa barang jadi yang siap dijual, bahan baku, atau bahan setengah jadi.

Perusahaan manufaktur menerapkan sistem pencatatan dengan metode tertentu untuk menghitung pembelian dan penggunaan bahan baku karena persediaan produknya tidak sedikit. Selain pengecekan persediaan dan penggunaan bahan baku, produk yang telah dihasilkan juga harus dicatat dan diperiksa.

Perusahaan harus memperhatikan pencatatan karena pendapatan perusahaan berasal dari hasil penjualan barang, bila terjadi kesalahan dalam pencatatan produk atau ada barang yang hilang maka bisa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Ada Biaya Produksi

Ciri-ciri lain yang menjadi karakteristik perusahaan manufaktur adalah adanya biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (BOP). Biaya bahan baku adalah biaya penggunaan produk mentah sebagai bahan utama yang kemudian melewati proses produksi. Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan atas pekerjaan seluruh karyawan yang terlibat dalam proses produksi, baik karyawan operasional atau manajerial.

Selanjutnya adalah biaya overhead pabrik (BOP) merupakan biaya yang dikeluarkan atas penggunaan bahan penolong atau biaya tidak langsung lainnya. Perusahaan tetap perlu membebankan biaya BOP karena biaya tersebut menunjang proses produksi, meskipun biaya tersebut tidak dibutuhkan langsung pada produk. Contoh biaya overhead pabrik adalah biaya pemeliharaan mesin, biaya komunikasi, biaya listrik, dan lain-lain.

Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia

Perusahaan atau industri manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) terbagi menjadi tiga sektor yaitu industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi dan aneka industri. Berikut contoh perusahana manufaktur dari berbagai sektor:

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia dibagi dalam delapan subsektor yang memproduksi bahan mentah dan bahan jadi berupa semen; keramik, porselen dan kaca.

Logam dan sejenisnya; kimia; plastik dan kemasan; pakan ternak; kayu dan pengolahannya; serta pulp dan kertas.

Baca Juga: Cara Kerja ERP dalam Perusahaan Manufaktur

PT Semen Indonesia (SMGR)

PT Semen Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar di bidang subsektor industri semen.

Kegiatan usaha dalam bidang produksi meliputi penambangan, penggalian atau pengolahan bahan mentah menjadi bahan pokok yang yang diperlukan dalam industri semen dan pengolahn bahan pokok tersebut menjadi berbagai macam semen atau hasil industri lainnya.

Selain itu, dalam bidang perdagangan, pemasaran dan distribusi berbagai bahan baku dan hasil produksi industri semen.

Produk PT Semen Indonesia tidak hanya dipasarkan di Indonesia tetapi juga sampai ke pasar internasional.

Perseroan yang dikenal dengan nama Semen Gresik ini berdiri sejak tahun 1953 dan sudah memiliki empat pabrik di Indonesia yang berlokasi di Gresik, Tuban, Padang dan Tonasa.

Selain itu PT Semen Indonesia juga memiliki pabrik TLCC (Thang Long Cement Join Stock Company) di Quang Ninh, Vietnam.

PT Semen Indonesia (SMGR)

Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

Perusahaan agri-food terbesar di Indonesia ini mulai beroperasi komersil pada tahun 1975 dan bergerak dalam subsektor pakan ternak.

Bisnisnya meliputi peternakan ayam, pembuatan pakan ternak (Comfeed dan Benefeed), vaksin hewan ternak (Vaqsimune) dan pengolahan unggas (Best Chicken).

Selain unggas dan ayam, JPFA juga memiliki lini bisnis pembudidayaan ikan, udang serta peternakan sapi (Tokusen Wagyu Beef).

Produk protein hewani dijual dalam bentuk makanan olahan frozen (beku) yang terkenal dengan merk So Good dan So Nice.

JPFA membagi unit bisnisnya dalam berbagai divisi yaitu divisi unggas, daging, vaksin, aquaculture dan lain-lain.

Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

TKIM didirikan sejak tahun 1972 bergerak dalam industri manufaktur produsen kertas.

Perusahaan yang memiliki pabrik di Sidoarjo dan berkantor pusat di Jakarta ini memiliki berbagai hasil produksi antara lain kertas khusus, kertas karbon, buku latihan, alat tulis, amplop dan lain-lain.

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

Sektor Industri Barang Konsumsi

Perusahaan manufaktur pada sektor industri barang konsumsi mungkin sering Anda dengar nama brandnya.

Berdasarkan produk yang dihasilkan, industri ini terbagi menjadi subsektor makanan dan minuman; rokok; farmasi; kosmetik dan barang keperluan rumah tangga; serta peralatan rumah tangga.

PT Indofood CBP Sukes Makmur Tbk (ICBP)

Anda pasti sering mendengar merk Indomie, Supermi atau Indomilk. Itu adalah sebagian merk yang dimiliki oleh ICBP.

ICBP  merupakan anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Kegiatan operasionalnya berada di 50 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Perusahaan ini memiliki enam divisi diantaranya mie instan (Indomie, Supermi, Pop Mie, Mie Telur Cap 3 Ayam, dll), dairy atau produk susu (Indomilk, Milkuat, dll), penyedap makanan (Sambal Indofood, Bumbu Racik, Kecap Indofood, dll), snack atau makanan ringan (Chitato, Cheetos, dll), nutrisi dan makanan khusus (Promina, Sun, dll) dan minuman (Ichi Ocha, Club, dll).

ICBP juga memiliki bisnis kemasan dan karton untuk mendukung kegiatan usaha utama mereka.

PT Indofood CBP Sukes Makmur Tbk (ICBP)

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM)

GGRM merupakan contoh perusahaan manufaktur ternama Indonesia di bidang industri barang konsumsi subsektor rokok.

Sebagai produsen rokok kretek sejak tahun 1958, saat ini produk GGRM sudah terkenal luas sampai mancanegara.

Variasi produknya meliputi sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT) hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM)

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM)

PT Kimia Farma (KAEF)

Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia sejak 1817.

Bergerak dalam sektor barang konsumsi dengan subsektor farmasi, KAEF menawarkan pelayanan kesehatan lengkap dan terintegrasi dari klinik, apotek dan laboratorium klinik.

Selain itu, bidang usahanya juga terdapat manufaktur farmasi, riset dan pengembangan, perdagangan, distribusi, pemasaran dan ritel.

Untuk mengurangi ketergantungan bahan baku obat (BBO) impor, KAEF membangun enam pabrik di Indonesia yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun (Jambi), Watudakon (Jawa Timur) dan Tanjung Morawa (Medan).

Enam pabrik KAEF memiliki spesialisasi produksi masing-masing yang terdiri dari etikal, obat bebas, generik, lisensi dan bahan baku.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Unilever merupakan salah satu contoh perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia yang produknya sering dijumpai sehari-hari.

Merk yang sering Anda lihat seperti Lifebouy, Dove, Sunlight, Pond’s, Pepsodent, Blue Band adalah sebagian dari  total lebih dari 400 merk di seluruh dunia yang dibuat Unilever.

Unilver memproduksi barang konsumsi berupa makanan dan minuman, personal care dan perlengkapan rumah tangga.

Perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) ini memiliki sembilan pabrik di area industri Jababeka-Cikarang, Rungkut-Surabaya dan kantor pusat di Tangerang.

Sektor Aneka Industri

Berdasarkan barang yang diproduksi, perusahaan manufaktur pada sektor aneka industri terbagi dalam subsektor mesin dan alat berat; otomotif dan komponen; tekstil dan garment; alas kaki; kabel; dan elektronika.

PT Astra International Tbk. (ASII)

Tidak hanya bisnis otomotif, ASII membagi bisnisnya menjadi enam  segmen bisnis lain yang terdiri dari jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; agribisnis, infrastruktur dan logistik; teknologi informasi; serta properti.

Berdiri sejak tahun 1957, ASII saat ini memiliki 58 anak perusahaan.

Produk yang dihasilkan meliputi minyak kelapa sawit, batu bara, kendaraa bermotor, alat berat, layanan logistik, printer hingga layanan pembiayaan dan asuransi.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

Perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara ini berlokasi di Sukoharjo.

Mungkin Anda lebih mengenal dengan nama Sritex.

Sritex memiliki empat lini produksi yang meliputi permintalan (spinning), penenunan (weaving), finishing dan busana jadi (garment).

Sritex memproduksi benang berkualitas tinggi, kain mentah dengan proses tenun, pewarnaan dan printing, serta seragam dan fashion.

Perusahaan manufaktur ini juga memproduksi seragam militer Indonesia dan 35 negara lain termasuk NATO.

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

PT Krakatau Steel adalah contoh perusahaan manufaktur baja terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi berbagai produk baja, termasuk gulungan panas dan dingin, serta pipa baja, yang melayani berbagai industri seperti konstruksi, otomotif, dan manufaktur. Fasilitas produksi terintegrasi dan komitmen Krakatau Steel terhadap inovasi telah menjadikannya pemain kunci dalam industri baja.

6 Cara Software ERP Dapat Tingkatkan Efisiensi Perusahaan Manufaktur

Data Real Time

Salah satu kunci dari efisiensi adalah pengambilan keputusan yang cepat. Dengan menggunakan ERP, manager dan supervisor dapat mengakses informasi ketika mereka membutuhkannya di modul yang tersedia, dengan data tersebut mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Bahkan dengan MASERP, mereka dapat mengecek berbagai laporan bisnis dari penjualan, pembelian hingga keuangan di waktu yang mereka inginkan, bulan ini atau bulan-bulan sebelumnya.

Setiap departemen dapat memanfaatkan modul sesuai ranah kerja mereka di ERP, akses data semakin mudah karena data yang ada di dalam ERP sudah saling terintegrasi antar departemen.

Selain itu, Anda juga dapat menarik history klien dan supplier dalam hitungan detik, sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi untuk mereka.

Umumnya, setiap pengguna ERP memahami modul mana yang harus dituju untuk mendapatkan data yang mereka inginkan.

Jadwal Produksi Lebih Cepat

Dengan penjadwalan produksi yang efektif, produsen dapat memastikan semua bahan yang masuk digunakan tepat waktu. Jika tidak, kelebihan persediaan akan menumpuk, kondisi ini tentu dapat menghambat produktivitas.

Perusahaan dapat menggunakan software ERP untuk merencanakan setiap proses produksi mereka dari mulai mengelola semua aspek pengadaan, harga, dan pembayaran bahan baku.

Selain itu, mereka dapat memeriksa jadwal staf, jadwal penggunaan mesin, dan aktivitas pemeliharaan rutin untuk memastikan semua sumber daya tersedia untuk memaksimalkan produksi.

Manajemen Persediaan Barang Lebih Optimal

Fungsi manajemen persediaan barang dalam sistem ERP adalah membantu produsen untuk menciptakan persediaan gudang yang seimbang dan terisi dengan baik. Dalam kondisi ini, mereka jarang ada kasus dengan bahan baku yang lebih banyak dari yang dibutuhkan, dan mereka jarang harus terkendala dengan kekurangan.

Pengguna dapat menggunakan data ini untuk mengelola persyaratan inventaris dan memastikan sumber daya yang tepat tersedia di waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Insight yang akurat ini mengurangi kelebihan stok karena karyawan tahu persis bahan mana yang harus diambil, bahkan itu berarti kapan perlu mengandalkan banyak supplier untuk memenuhi permintaan tersebut.

Manajemen Supply Chain Lebih Aktif

Bagi produsen skala global, mengelola operasi supply chain di berbagai lokasi, zona waktu, dan mata uang dapat menjadi tantangan tersendiri.

Menangani kondisi tersebut secara manual bisa menjadi mimpi buruk logistik dan berpeluang besar terjadi human error.

Dengan menggunakan sistem ERP manufaktur, tim dapat mengotomatiskan proses manajemen supply chain logistik ini dan membebaskan karyawan untuk proaktif menangani masalah supply chain lainnya.

Standarisasi Alur Kerja

Ketika semua orang bergantung pada software ERP yang sama untuk melakukan pekerjaan, maka alur kerja akan menjadi standar dan konsisten. Ini mengurangi jumlah tumpang tindih dan pekerjaan berulang yang terjadi dan memungkinkan anggota tim untuk berkolaborasi dengan mudah.

Dengan mengotomatiskan alur kerja beberapa departemen dengan ERP, semua orang bekerja dari kumpulan data yang sama, jadi perusahaan Anda memiliki satu sumber kebenaran. Hal ini membuat standar produksi tetap tinggi dan mengurangi konflik internal.

Meningkatkan Layanan Pelanggan

Banyak software ERP memiliki fitur pelanggan, di mana pengguna dapat masuk untuk mendapatkan data detail seperti ketersediaan produk dan harga. Kemudian, mereka dapat menggunakan data tersebut untuk melakukan pemesanan dengan cepat.

Produsen dapat menganalisa pertanyaan ini untuk merencanakan jadwal produksi yang lebih akurat yang menyederhanakan pengiriman. Kemampuan untuk menarik dan mengirimkan pesanan segera setelah pelanggan menempatkannya dapat menjadi keunggulan kompetitif. Ini dapat membangun loyalitas jangka panjang dan dapat menjadi titik penjualan utama untuk prospek.

Modul ERP untuk Perusahaan Manufaktur

Manufaktur merupakan salah satu bagian penting dalam bisnis yang di dalamnya terdapat beberapa proses antara lain kontrol bahan baku produksi, status produksi, pengecekan barang jadi, tracking pesanan dan lain-lain.

Proses produksi ini memiliki pengaruh yang luas di bagian bisnis lainnya seperti manajemen supply chain, pembelian, penjualan, persediaan barang, hingga proses pengiriman produk ke pelanggan.

Software ERP mengintegrasikan modul manufaktur yang merupakan bagian dari manajemen yang berkelanjutan untuk menangani bisnis manufaktur yang berpengaruh pada proses penjualan juga.

Inventory Control

Inventory merupakan jantung bagi setiap bisnis manufaktur. Inventory control umumnya menjadi faktor utama biaya yang perlu diurus dalam proses manufaktur. Biaya persediaan meliputi biaya penyimpanan dan biaya yang berhubungan dengan pergerakan barang (pengiriman dan pengembalian).

Forecasting atau prakiraan yang efektif tentu saja akan membantu produsen dalam memenuhi permintaan pelanggan tanpa perlu kehabisan persediaan barang. Tidak adanya persediaan barang dan keterlambatan pengiriman akan membuat pelanggan kecewa dan membuat mereka berpaling ke kompetitor Anda. Pasti hal ini tidak Anda inginkan, kan?

Tetapi, inventory juga dapat tersisa di gudang apabila kebutuhan pelanggan berubah atau barang-barang tersebut sudah memasuki tanggal kadaluarsa. Oleh karena itu, sistem management inventory di bisnis Anda harus dapat menghindari persediaan yang tidak dibutuhkan dan menghabiskan banyak biaya yang berhubungan dengan penyimpanan dan pemindahan barang.

Baca Juga: Software Inventory Terbaik: Fitur Inventory MASERP

Manajemen Produksi

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa salah satu masalah bagi bisnis manufaktur adalah barang yang tersisa.

Manajemen produksi merupakan kunci untuk memastikan produk siap sesuai jadwal dan jumlahnya tersedia ketika pelanggan ingin membelinya.

Manajemen produksi berguna untuk menjaga konsistensi kualitas produk dan efisiensi produksi. Cara ini juga membantu mendapatkan value produk yang berbeda tergantung parameter produksi yang telah ditetapkan, lalu dapat diotomatisasi di dalam modul ERP.

Manajemen Pembelian

Pembelian bahan baku merupakan cara awal untuk memulai proses pembuatan produk dalam manufaktur. Modul manajemen pembelian membantu produsen dalam memperkirakan dan membeli komponen berdasarkan pesanan pembelian dan prakiraan permintaan.

Setelah menetapkan prakiraan, modul manufaktur di ERP akan memastikan pemenuhan permintaan dari level komponen berdasarkan jadwal produksi. Jadi, pesanan pembelian yang tepat dapat dinaikkan tanpa menghentikan prosesnya.

Modul Penjualan

Software ERP sangat penting untuk bisnis Anda agar memperoleh hasil perkiraan permintaan pembelian yang akurat, begitu juga dalam penjualan.

Beberapa fitur yang perlu ada di dalam ERP antara lain dapat menyimpan data pelanggan, membuat dan melacak faktur penjualan, pengembalian barang, sampai pembuatan laporan penjualan.

Dari data yang saling terintegrasi memberikan insight bagi tim penjualan mengenai tren penjualan dalam berbagai periode dan bagaimana efek dari marketing yang dijalankan, semuanya dapat Anda peroleh di laporan.

Dengan semua data tersebut, dapat membantu Anda meningkatkan akurasi perkiraan penjualan serta dapat dijadikan sebagai feedback untuk memperbaiki kualitas maupun fitur produk yang Anda jual ke pelanggan.

Baca Juga: Rekomendasi Software Laporan Penjualan untuk Bisnis Anda

Manajemen Pesanan

Produksi sangat bergantung pada penawaran dan permintaan pelanggan. Semakin banyak permintaan pelanggan, maka Anda juga harus meningkatkan produksi barang. Dengan menggunakan ERP, tim penjualan dapat lebih efektif dalam melacak status pesanan dan melacak jumlah barang yang tersedia.

Apabila Anda memiliki data yang lengkap, maka Anda juga dengan mudah berkomunikasi dengan pelanggan seperti menginformasikan ketersediaan barang, lama pengiriman, dan lain sebagainya.

Human Resource

Software ERP biasanya juga dilengkapi dengan modul human resource. Modul ini akan digunakan untuk mengelola segala proses yang berhubungan dengan sumber daya manusia di perusahaan dari mulai penggajian, reimburse, dan lain-lain.

Manajemen Supplier

Supplier bahan baku sama pentingnya dengan value chain bagi produsen. Produsen pasti sering berurusan dengan banyak supplier, menawarkan berbagai kualitas, kuantitas dan harga.

Dengan fitur supplier/vendor di ERP, produsen akan sangat terbantu ketika ingin tracking supplier, memilih supplier mana yang menawarkan harga dan kualitas produk yang terbaik. Fitur ini dapat mengantisipasi masalah keterlambatan pesanan atau pesanan yang tidak terpenuhi.

Baca Juga: Rekomendasi Software Supplier Management Terlengkap

Kesimpulan

Ada banyak sekali jenis perusahaan manufaktur di Indonesia, baik yang masih berskala kecil maupun besar yang sudah menjual produknya di pasar global. Beberapa contoh perusahaan manufaktur di atas berperan dalam perekonomian negara karena dapat membuka banyak lapangan kerja dan meningkatkan ekspor ke pasar global.

Berdasarkan bahan baku dan produk jadi yang dijual, perusahaan manufaktur di Indonesia dibagi menjadi sektor industri bahan dasar dan kimia, bahan konsumsi dan aneka industri yang kemudian dibagi lagi menjadi 20 subsektor industri.

Perusahaan manufaktur sangat dikenal dengan produksi dan penyimpanan produk yang sangat banyak.

Apabila Anda berencana mendirikan perusahaan manufaktur, sebaiknya Anda menggunakan software terintegrasi yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan Anda seperti MASERP.

MASERP adalah software akuntansi dan manufaktur modern yang dapat membantu Anda membuat work order, pencatatan pemakaian bahan baku dan penentuan biaya produksi.

Terdapat fitur persediaan barang yang dapat melacak ketersediaan barang di gudang beserta daftar transaksinya.

Yang membedakan MASERP dengan vendor lain adalah dapat di-custom sesuai dengan bisnis flow perusahaan Anda dan memiliki customer support terbaik sebagai layanan after sales.

Segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang!

Baca Juga: Struktur Organisasi Perusahan Manufaktur