8 Cara Kerja ERP dalam Perusahaan Manufaktur

Software ERP atau enterprise resource planning merupakan software yang paling dicari saat ini oleh berbagai industri bisnis dari manufaktur, distributor, food and beverage, retail, kesehatan, pertanian, dan masih banyak lagi. ERP sangat powerful karena perusahaan manufaktur Anda bisa memiliki banyak modul dan fitur dalam satu sistem, selain itu akan lebih banyak manfaat yang didapatkan perusahaan. Lalu, bisnis manufaktur seperti apa yang membutuhkan ERP? Bagaimana cara kerja ERP untuk perusahaan manufaktur? Temukan jawabannya di bawah ini!

Siapa yang Membutuhkan ERP Manufaktur?

ERP manufaktur adalah software untuk berbagai bisnis manufaktur, dari small bisnis hingga enterprise. Bisnis manufaktur membutuhkan ERP dengan modul dan fungsi khusus untuk melakukan pengelolaan, otomatisasi, pelacakan, kolaborasi dan integrasi terhadap setiap proses manufaktur mulai dari menerima pesanan pelanggan hingga pengiriman pesanan.

ERP untuk Bisnis Kecil

ERP untuk produsen kecil tidak ada kebutuhan tools dan menyediakan sistem yang berfungsi di semua departemen perusahaan. Ini merupakan solusi dari awal hingga akhir proses terbaik untuk mengelola bisnis yang kompleks.

Banyak bisnis kecil memilih untuk menggunakan ERP berbasis cloud karena penerapannya lebih cepat, biaya implementasi lebih murah, dapat diakses di mana saja, data lebih aman dan continuous upgrades.

ERP untuk Mid-Market

Software ERP untuk perusahaan menengah umumnya menyertakan fitur analisis dari berbagai proses bisnis seperti keuangan, manajemen supply chain, akuntansi, SDM, dan masih banyak lagi. ERP membantu bisnis yang sedang berkembang untuk menjadi lebih produktif, gesit dan kompetitif.

ERP untuk Perusahaan Besar

Pabrik besar dengan aktivitas operasi yang berskala global membutuhkan ERP yang lebih powerful dengan teknologi AI, machine learning, dan analitik. Perusahaan besar membutuhkan software yang dapat secara otomatis dan cerdas mengubah proses menjadi lebih efisien. Sistem ERP bisa digunakan secara on-premise maupun cloud, atau secara hybrid seperti MASERP tergantung dari kebutuhan bisnis. Sistem tersebut dapat diintegrasikan dengan database yang sudah ada atau prefer di memory berkapasitas besar dan kuat.

Baca Juga: Perbedaan ERP dan MRP yang Perlu Anda Pahami

Cara Kerja ERP untuk Meningkatkan Proses Manufaktur

Saat ini, banyak produsen yang bergantung pada proses alur kerja yang efektif untuk memenuhi kepuasan pelanggan mereka, meningkatkan produktivitas kerja, dan memperluas bisnis mereka. Perusahaan manufaktur tidak berhenti mencari berbagai cara untuk meningkatkan efisiensi dan membuat proses kerja mereka menjadi lebih sederhana.

Cara tersebut termasuk melakukan usaha meningkatkan lead time dan kualitas produk, meningkatkan produktivitas, memperbaiki manajemen inventory, dan sebagainya. Tetapi, semua cara tersebut juga memerlukan komunikasi dan koordinasi yang efektif di semua level dan departemen di perusahaan.

Perusahaan manufaktur bekerja keras untuk mengelola persaingan yang semakin bertambah, fluktuasi permintaan yang tiba-tiba, dan masalah mengenai supply chain kalau aktivitas mereka tidak terintegrasi secara menyeluruh.

Beberapa perusahaan manufaktur memiliki banyak software yang diinstal di sistem mereka untuk keperluan manajemen operasi. Tetapi, pemilihan software tersebut juga tergantung dari vendor, perusahaan manufaktur perlu memiliki sistem yang memfasilitasi siklus khusus mereka. Biasanya kalau keperluan dan proses bisnisnya sangat spesifik, biaya yang dikeluarkan pun relatif besar.

Cara Kerja ERP

Menyederhanakan Proses Manajemen Inventory

Cara kerja ERP dalam manajemen inventory meliputi persediaan bahan dan produk. Persediaan produk terdiri dari hasil produksi manufaktur sampai produk tersebut dikirim atau diangkut ke pelanggan yang memesan. Manajemen bahan meliputi berbagai proses yang memastikan kalau perusahaan manufaktur mempunyai bahan dalam jumlah tepat untuk menyelesaikan proses produksi.

Kesulitan dapat muncul kalau antara manajemen inventory bahan dan produk tidak berjalan bersama. Dengan ERP, berbagai proses seperti BOM (bill of material), manajemen inventory dan tracking bahan baku bisa dilakukan secara otomatis. Untuk produsen berskala kecil, update proses tersebut umumnya masih menggunakan cara manual seperti spreadsheet. Cara ini tentu saja bisa menimbulkan human error.

ERP bisa mengantisipasi human error dan membuat proses manajemen inventory menjadi lebih otomatis. Dengan solusi ini, dapat dipastikan bahan baku selalu tiba tepat waktu dan tidak ada stock yang menumpuk di gudang.

Baca Juga: Pentingnya Bill of Material (BOM) Bagi Perusahaan Manufaktur

Menyiapkan Permintaan Pelanggan

Mengetahui tingkat persediaan untuk waktu tertentu bakan di tahun berikutnya dengan menggunakan cara manual adalah tidak mudah. Departemen forecasting dapat membuat prediksi sesuai riset, yang tergantung pada data yang mereka miliki sebelumnya. Tetapi, cara ini tidak memperhitungkan perubahan di pasar saat ini.

Menarik kesimpulan mengenai tren penjualan dengan forecasting manual tidak memperhitungkan penyimpangan yang ada di history pelanggan. Misalnya, target yang Anda capai dengan cara perkiraan akan salah kalau salah satu klien penting di perusahaan Anda tidak berlangganan lagi.

Sistem Perencanaan Sumber Daya

Software ERP seperti MASERP akan memberitahu Anda mengenai perubahan permintaan pelanggan menggunakan data yang sudah ada dan real time. Ini membuat prediksi permintaan pelanggan di masa yang akan datang menjadi sangat mudah. Selain itu, data yang dihasilkan juga lebih akurat dibandingkan dengan metode manual.

Kolaborasi antara Supplier dan Pelanggan

Cara kerja ERP adalah dapat menyederhanakan dan meningkatkan response time secara signifikan. Ini tentu saja dapat meningkatkan komunikasi internal antara semua departemen dan komunikasi dengan semua supplier. Nantinya, semua stakeholder juga dapat berkolaborasi sesuai dengan kepentingannya. Dengan kolaborasi yang baik, tujuan perusahaan juga akan lebih cepat tercapai dengan tepat waktu.

Karena software ERP dapat merespon perubahan data secara cepat dan efisien, ini sangat membantu dalam meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

Meningkatkan Produktivitas

Perusahaan yang masih mengandalkan proses manual untuk menjalankan aktivitas manufaktur biasanya memiliki lebih banyak pengeluaran tenaga kerja dibandingkan dengan perusahaan yang sudah mengotomatisasi proses kerja.

Sistem ERP dapat membantu organisasi untuk menyederhanakan proses kerja sehingga waktu yang dibutuhkan lebih sedikit untuk menyelesaikan jumlah pekerjaan yang sama. Selain itu, karena banyak waktu luang, ini bisa diinvestasikan dengan melakukan aktivitas lain yang menawarkan return lebih tinggi.

Tidak Ada Lagi Over Processing

Produksi yang berlebihan menyebabkan pemborosan tanpa ada customer value. Workflow dan supply yang rumit sering membuat proses yang berlebihan dan penundaan yang tidak perlu dalam produksi dan distribusi.

Sistem ERP membantu perusahaan manufaktur untuk menghindari kelebihan produksi barang dan memberikan solusi ke kegiatan lain yang lebih menciptakan customer value. Mulai dari bill of material hingga pengiriman produk, sistem ERP bisa digunakan untuk memastikan kalau produksi sesuai dengan tujuan konsumen dan key performance indicator (KPI).

Manajemen Sumber Daya Manusia

Meningkatkan fungsionalitas SDM dengan melacak kehadiran dan pelatihan juga berdampak baik untuk perusahaan manufaktur. Solusi terbaik adalah menggabungkan sistem ERP dengan HRM (human resources management) karena perusahaan Anda bisa membuat beberapa kegiatan administrasi berbasis kertas menjadi digital dan otomatis.

Hal ini akan menyebabkan departemen SDM lebih berfokus pada pengembangan karyawan di perusahaan. Jadi, SDM bisa lebih dioptimalkan dan menghemat waktu kerja Anda.

Otomatisasi Supply Chain

Mengintegrasi sistem ERP dengan manajemen supply chain sangat membantu dalam meningkatkan komunikasi antara produsen dan supplier. Selain itu, pelanggan juga mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai aktivitas bisnis Anda. Human error adalah masalah terbesar dalam masalah kualitas produk di bisnis manufaktur. Dengan mengotomatisasi beberapa proses dengan sistem ERP, Anda bisa menghilangkan banyak kesalahan rumit dalam supply chain.

Karyawan Anda jadi memiliki waktu untuk berinvestasi di kegiatan lain yang lebih kreatif. Cara kerja ERP ini bisa mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan memangkas biaya tenaga kerja, ini akan menguntungkan perusahaan Anda.

Cara Kerja ERP Supply Chain Management Industri Manufaktur
Perusahaan Manufaktur

Fitur Manufacturing di MASERP

Di MASERP terdapat modul Manufacturing. Di master biaya modul Manufacturing, Anda dapat melakukan setting untuk segala tipe biaya produksi di perusahaan seperti biaya overhead (BOH), biaya tenaga kerja (BTK) dan biaya operasional (BOP).

Fitur Bill of Material (BoM) memudahkan perusahaan memproduksi barang jadi yang dilakukan berulang serta menentukan harga pokok produksi (HPP) sementara maupun final setelah diperoleh nilai BOH, BTK dan BOP. 

Dari BoM, selanjutnya Anda dapat menggunakan fitur Work Order (WO) untuk menginput produksi setelah diinput di Bill of Material. Di program kami juga terdapat fitur realisasi pemakaian baku sebenarnya, untuk memudahkan Anda memonitor dan menganalisa proses produksi tiap waktu.

Di dunia nyata, tidak semua pabrik akan memproduksi sebuah barang yang berasal dari bahan baku, tetapi ada juga kegiatan membongkar barang jadi menjadi bahan baku. MASERP memiliki fitur Assembly dan Disassembly untuk pabrik perusahaan Anda.

Bahkan, ketika produksi sudah berjalan, Anda bisa melakukan penyesuaian (adjust) bahan baku baik dengan menambahkan atau mengurangi bahan baku yang dibutuhkan. Fitur Adjust Biaya Produksi dapat Anda gunakan di akhir bulan untuk melakukan perhitungan ulang HPP.

Dashboard Manufaktur MASERP
Dashboard Manufaktur MASERP

Kekurangan bahan baku dalam proses produksi dapat memberikan berbagai masalah seperti barang jadi tidak sesuai pesanan, pengiriman barang jadi tertunda dan pelanggan menjadi kecewa. Untuk menghindari masalah tersebut, MASERP memiliki fitur Warning kalau ada bahan baku yang jumlahnya mencapai batas minimum maka Anda bisa segera melakukan pembelian ke supplier.

Salah satu yang dapat membuat anggaran produksi membengkak adalah adanya masalah double produksi. Di fitur Batch Number, Anda dapat membedakan barang di waktu produksi berbeda. Untuk mendata produk yang berhasil dan cacat juga dapat menggunakan batch number ini.

Kesimpulan

Software ERP ternyata tidak hanya dapat digunakan oleh perusahaan multinasional saja, tetapi juga untuk bisnis yang sedang berkembang maupun berskala kecil. Dalam perusahaan manufaktur, ERP membantu dalam manajemen inventory, menyiapkan permintaan pelanggan, sistem perencanaan sumber daya bahan baku dan produk, kolaborasi antara supplier dan pelanggan, meningkatkan produktivitas pelanggan, tidak ada lagi over processing, manajemen SDM dan otomatisasi supply chain.

Salah satu software ERP yang bisa digunakan oleh perusahaan Anda adalah MASERP yang sudah dipercaya oleh ribuan customer dalam dan luar negeri. MASERP mengintegrasikan berbagai departemen di perusahaan seperti keuangan, pembelian, penjualan, inventory, manufaktur, pajak, karyawan dan masih banyak lagi.

Dikenal dengan perusahaan pabrik, perusahaan manufaktur identik dengan produksi massal dan persediaan barang yang banyak juga. Agar tidak membingungkan karena jumlah barang yang banyak, fitur Batch Number pada MASERP bisa memudahkan Anda membedakan barang yang baru diproduksi hari ini dengan barang produksi hari sebelumnya sehingga tidak mengalami double produksi.

Anda bingung menentukan harga pokok produksi (HPP)? Formula Bill of Material pada MASERP membantu Anda menentukan HPP sementara dan final.

Fitur Lengkap Manufacturing MASERP

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan manufaktur Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami. Gratis!