Biaya Pemeliharaan: Pengertian, Jenis hingga Tujuannya

Written by S Nuraini Safitri

Biaya Pemeliharaan

Rumah saja butuh dirawat dan dilakukan pemeliharaan agar bangunan beserta isinya tetap bagus, tahan lama, dan kokoh, begitu juga di dalam sebuah tempat bisnis, di mana mereka harus menyisihkan dana untuk biaya pemeliharaan gedung, hingga peralatan. 

Bukan tanpa alasan adanya biaya tersebut akan membantu perusahaan dalam proses pengendalian aset. Tanpa berlama-lama mari kita simak penjelasan lebih detail di bawah ini.

Pengertian Biaya Pemeliharaan

Jadi jika dirincikan, biaya pemeliharaan adalah biaya rutin yang dikeluarkan oleh perusahaan yang juga masuk ke dalam biaya operasional.

Maka, jika kamu memiliki perusahaan, maka di dalam peran dunia akuntansi perusahaan, biaya pemeliharaan memang sengaja diadakan. Di mana manfaatnya untuk menjaga aset perusahaan agar tetap berfungsi dengan optimal.

Yang Termasuk Biaya Pemeliharaan

  • Biaya perawatan mesin-mesin pabrik
  • Biaya perawatan alat-alat berat
  • Biaya perawatan kendaraan logistik
  • Biaya pemeliharaan gedung asrama/ mess karyawan, dan lainnya.
  • Maintenance expense gedung atau pabrik dan lainnya.

Mengapa hal tersebut dilakukan perusahaan? Karena, kegiatan tersebut tentu akan lebih diprioritaskan dan bersifat kontinyu daripada perusahaan harus merogoh kocek yang besar untuk melakukan perbaikan alat-alat pabrik yang rusak. 

Dari situ bisa disimpulkan, lebih baik mencegah kerusakan dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan ketimbang memperbaiki. Adapun, biaya alat pabrik misalnya untuk pembelian oli mesin, belanja label kertas, upah teknisi, dan lain-lain.

Baca Juga: Apa itu Biaya Produksi? Pengertian, Jenis dan Contoh

Komponen Biaya Pemeliharaan

Seperti yang diketahui, adanya biaya tersebut tujuannya untuk meminimalisir risiko kerusakan peralatan perusahaan. Namun, perlu kamu ketahui juga bahwa biaya- biaya yang terdapat dalam kegiatan pemeliharaan, terlebih menurut Assauri (2004 : 98) adalah seperti biaya pengecekan, penyetelan, service, biaya penyesuaian, hingga biaya perbaikan atau reparasi.

Jadi, biaya perbaikan juga masuk dalam biaya pemeliharaan. Namun, dari biaya-biaya di atas dapat dibagi menjadi beberapa komponen, yakni berupa biaya langsung dan tidak langsung. Apa saja biaya-biaya yang termasuk dalam dua komponen tersebut? 

Biaya Langsung 

  • Biaya Tenaga Kerja Pemeliharaan: untuk membayar tenaga yang melakukan pemeliharaan.
  • Biaya Pembelian Komponen Penggantian: untuk memperbaiki alat atau bahkan membeli barang yang baru karena barang lama sudah tidak bisa digunakan. 

Biaya Tidak Langsung 

  • Biaya Tenaga Kerja Produksi (Operator): upah untuk operator yang tetap dibayar oleh perusahaan meski tidak bekerja karena mesin sedang mendapatkan pemeliharaan atau perbaikan kerusakan.
  • Depresiasi Mesin atau Fasilitas Peralatan: untuk depresiasi atau penyusutan yang merupakan harga modal yang hilang pada suatu peralatan karena umur pemakaian. 
  • Keuntungan yang Tidak Dapat Diperoleh: biaya tidak langsung, yakni kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan sesuai rencana.
  • Biaya administrasi dan biaya tidak langsung lainnya.

Jenis Pemeliharaan

Selain dua komponen biaya pemeliharaan di atas, pemeliharaan ternyata juga memiliki banyak jenis. Apa saja? Yuk cek di sini:

Preventive Maintenance 

Jenis pemeliharaan yang pertama adalah preventive maintenance, yakni pemeliharaan yang dilakukan secara rutin dan tetap atau pemeliharaan dengan kriteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi. 

Scheduled Maintenance 

Jenis pemeliharaan yang kedua adalah scheduled maintenance, di mana pemeliharaan ini ditujukan untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya kerusakan. Adapun perawatannya akan dilakukan secara periodik.

Predictive Maintenance 

Selanjutnya ada jenis pemeliharaan predictive, dimana pemeliharaan ini akan dilakukan didasarkan kondisi aset.

Emergency Maintenance 

Tidak kalah penting, jenis pemeliharan aset ini memerlukan penanggulangan yang sifatnya darurat. Karena jika disepelekan maka bisa menimbulkan akibat yang lebih parah.

Breakdown Maintenance 

Berikutnya ada jenis pemeliharaan breakdown, dimana pemeliharaan ini bersifat perbaikan yang dilakukan karena aset mengalami kegagalan, bahkan bisa menuntut untuk dilakukan perbaikan darurat namun dilihat juga berdasarkan prioritas.

Corrective Maintenance 

Terakhir ada jenis pemeliharaan corrective, di mana pemeliharaan ini dilakukan karena adanya hasil produk (barang setengah jadi maupun barang jadi) yang tidak sesuai dengan rencana.

Tujuan Biaya Pemeliharaan

Jika tadi sudah membahas banyak tentang biaya pemeliharaan, kira-kira apa sih tujuan utama diadakan biaya pemeliharaan atau maintenance expenses ini?

Jadi, untuk tujuan utama sudah jelas ya, yakni untuk menjaga fungsionalitas peralatan pabrik/perusahaan hingga untuk meminimalisir kerusakannya.

Contoh kecilnya, seperti melakukan penggantian oli atau suku cadang, servis alat, perbaikan, upah teknisi/ mekanik, dan sebagainya. Di mana perusahaan akan menggunakan biaya tersebut. 

Perusahaan tentu akan mendapatkan manfaatnya jika pemeliharaan dilakukan secara rutin. Bahkan, jangan sampai mesin atau alat berat pabrik terkendala. Jika hal tersebut terjadi, bisa mengganggu aktivitas proses produksi pabrik. 

Karena mesin-mesin canggih yang digunakan pabrik bisa menghasilkan banyak produk hanya dalam hitungan detik. Bayangkan jika mesin bermasalah, bahkan hanya beberapa menit saja. Karena hal tersebut bisa mempengaruhi keseluruhan proses produksi.

Dari adanya kerusakan di beberapa menit itu tentunya akan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. 

Perbedaan Biaya Pemeliharaan dan Perawatan

Sadar nggak sih, kalau kegiatan pemeliharaan dan perawatan itu ternyata memiliki perbedaan. Terlebih, untuk biaya pemeliharaan dan biaya perawatan. Memang  apa perbedaannya?

Biaya Pemeliharaan 

Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tujuan memelihara kondisi aset atau peralatan, agar tidak mengalami kerusakan sebelum waktunya. 

Pemeliharaan juga ditujukan agar aset atau peralatan memiliki usia yang lebih panjang. Adapun kegiatan pemeliharaan adalah seperti  melakukan penyetelan, pelumasan, pemeriksaan pelumas, serta mengganti spare part yang sudah tak layak pakai.

Biaya Perawatan

Biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan tujuan untuk memperbaiki suatu aset, barang atau peralatan yang sudah mengalami kerusakan, hingga barang yang tidak berfungsi lagi.  Sehingga, kegiatan perawatan ini dilakukan setelah suatu aset atau alat mengalami kerusakan. 

Kesimpulan

Intinya, sebuah perusahaan wajib untuk menerapkan biaya pemeliharaan karena sangat berperan penting untuk meminimalisir kerusakan. 

Memang tidak mudah mencatat semua alokasi biaya terlebih alat yang digunakan banyak. Namun, ada solusi agar kelola budget bisnis perusahaan bisa dicatat dengan baik dan rapi terlebih untuk pemeliharaan yang sifatnya rutin. 

Perusahaan kamu bisa menggunakan software akuntansi modern seperti MASERP, karena tersedia fitur-fitur fungsional yang lengkap, mulai dari untuk membuat laporan keuangan, akuntansi bisnis, data upah tenaga kerja, dan lainnya.

Di mana, semua pekerjaan tersebut akan semakin lebih mudah dikerjakan. Bahkan, kamu juga bisa melakukan pemantauan stok, pembuatan invoice otomatis, rekonsiliasi bank, penghitungan aset, jadwal pemeliharaan, dan lainnya. 

MASERP juga bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga pengguna, bisa menggunakannya dengan mudah. 

Baca Juga: Revaluasi Aset Bagi Perusahaan: Manfaat dan Fungsi

New call-to-action

Pengertian Purchasing Beserta Tanggung Jawab dan Kelebihannya

Financial Statement: Pengertian, Komponen dan Tujuannya