Pengertian dan Jenis Biaya Logistik Bagi Perusahaan

Written by S Nuraini Safitri

Outbound Logistic Adalah

Biaya logistik adalah terdiri dari biaya yang terkait dengan pemindahan produk. Mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman pesanan ke konsumen akhir. Biaya logistik ini untuk setiap perusahaan berbeda-beda, tetapi umumnya terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.  Biaya tetap misalnya, biaya penyusutan penyimpanan, transportasi, dan pajak. Biaya variabel misalnya, biaya tenaga kerja, biaya modal yang terlibat, dan konsumsi bahan bakar. Diantara biaya tersebut, ada biaya penting yang menjadi bagian dari logistik dan rantai pasokan Anda.

Pengertian Biaya Logistik

Biaya logistik adalah faktor yang sangat memengaruhi daya saing perusahaan dan negara. Bagi perusahaan, biaya logistik akan memengaruhi harga jual produk akhir. Sementara bagi negara, biaya logistik agregat akan memengaruhi pasar ekspor dan impor. Pengurangan biaya logistik selalu menjadi perhatian, baik para manajer perusahaan maupun regulator.

Biaya logistik akan menambah harga perolehan suatu material dan produk. Dalam aktivitas inbound logistik, biaya logistik untuk aktivitas pergudangan dan transportasi material dari pemasok ke pabrik. Sementara dalam aktivitas outbound logistik, biaya logistik untuk aktivitas pergudangan, transportasi, dan distribusi dari gudang pabrik ke distributor, pengecer, sampai ke konsumen akhir.

Biaya logistik adalah mencakup semua komponen biaya untuk aktivitas pergerakan barang dalam rangkaian proses rantai pasok.  Semakin efisien biaya logistik dalam proses rantai pasok, maka harga produk akhir akan semakin kompetitif.

Biaya logistik suatu perusahaan, industri, atau biaya logistik suatu negara selalu menjadi pembahasan yang menarik. Tidak saja hasil perhitungan biaya logistik, perbandingan biaya logistik antar perusahaan, industri, negara, metodologi penghitungan biaya logistik, namun juga perbandingan biaya logistik suatu negara terhadap Produk Domestik Bruto atau Gross Domestics Product (GDP) negara tersebut.

Baca Juga: 5 Proses Warehouse Management dan Rekomendasi Softwarenya!

Jenis Biaya Logistik

Biaya Transportasi dan Pengiriman

Biaya transportasi dan pengiriman terkait dengan peralihan lokasi dan moda transportasi. Termasuk mendapatkan persediaan dari produsen ke gudang dan kemudian ke konsumen akhir. Meski kelihatannya transparan, namun ada beberapa komponen dari biaya ini yang tidak kita sadari.

  1. Biaya tambahan untuk bahan bakar. Pada dasarnya ini adalah biaya tambahan yang dibebankan karena fluktuasi harga minyak.
  2. Biaya bongkar dan muat. Ketika barang Anda berangkat atau tiba di tempat tujuan, seseorang harus melakukan bongkar muat. Anda mungkin akan mengeluarkan biaya di bagian ini.
  3. Biaya gerbang. Biaya gerbang disini terkait dengan gudang. Pergudangan adalah bisnis dan Anda akan menemukan biaya tambahan untuk parkir, perawatan, ataupun biaya lainnya yang harus dibayarkan kepada pemilik tanah tersebut.

Biaya lainnya perlu Anda siapkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga. Misalnya, manajemen gudang yang buruk menyebabkan suatu produk tidak tersedia saat konsumen memesannya. Salah satu antisipasinya adalah Anda mungkin perlu mempercepat pengiriman untuk menjamin bahwa produk tiba sesuai jadwal.

Biaya Gudang (Warehouse)

Biaya ini termasuk menandatangani sewa dan membeli tanah, yang seringkali merupakan komitmen jangka panjang. Biaya akan bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan rencana pertumbuhan Anda. Beberapa biaya gudang potensial yang mungkin tidak Anda sadari, seperti:

  1. Biaya asuransi, tetapi tidak semua menanggung asuransi untuk keamanan barang Anda.
  2. Biaya pergudangan yang lebih tinggi untuk stok yang sudah tidak laku (stok mati). Sebagian besar gudang tidak ingin stok Anda disimpan di sana selama bertahun-tahun.
  3. Biaya pemrosesan dokumentasi. Dokumentasi atau layanan tambahan apa pun yang mungkin Anda perlukan.

Biaya Inventory

Prinsipnya adalah semakin banyak persediaan maka semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan. Mengelola jumlah produk yang Anda miliki dalam produksi vs permintaan memiliki dampak langsung pada laba Anda.

Persediaan terlalu banyak maka Anda akan memakan biaya yang seharusnya dialokasikan untuk bagian lain. Namun, jika stok terlalu sedikit maka Anda beresiko kehilangan bisnis.

Hal lain yang berpotensi untuk menambah biaya inventaris Anda adalah tidak efektifnya manajemen pergudangan Anda untuk melacak sejumlah besar data secara real time.

Alhasil, dapat menyebabkan perencanaan manajemen rantai pasok yang buruk, keterlambatan pengiriman, menaikkan biaya produksi, persediaan yang terbuang , tingkat perputaran persediaan (inventory turnover) yang rendah, kesalahan memasukkan data, dan kehilangan pelanggan.

Biaya Distribusi

Efisiensi vendor, pemanfaatan kendaraan, penjadwalan, dan waktu pengerjaan semuanya dapat menjadi kontributor besar bagi biaya logistik Anda.

Secara alami, area pengoptimalan rantai pasokan ini sudah matang untuk pelacakan di seluruh titik kontak vendor karena variabilitas biaya yang tinggi.

Faktanya, lebih banyak variabilitas berarti lebih sulit bagi bisnis Anda dalam melacak dan mengelola data untuk membuat keputusan yang tepat.

Ketika Anda tidak dapat melacak data maka layanan kepada konsumen Anda juga tidak optimal. Konsumen yang marah mungkin ingin mengetahui status pesanan mereka dan Anda tidak bisa memberikannya.

Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja sudah pasti Anda butuhkan dalam proses logistik dan rantai pasok Anda. Mulai dari personel untuk memindahkan inventaris dan melakukan pengemasan hingga untuk layanan pelanggan (customer service). Berikut adalah biaya tambahan tenaga kerja yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya.

  1. Lembur. Upah per jam tambahan mungkin diperlukan untuk tenaga kerja yang bekerja lembur.
  2. Pembayaran liburan. Jika Anda membutuhkan mereka untuk bekerja pada akhir pekan atau hari libur maka upah yang harus diberikan per jam menjadi lebih tinggi.
  3. Asuransi. Biaya ini tergantung apakah tenaga kerja Anda dianggap sebagai karyawan tetap atau kontrak.

Komponen Biaya Logistik

Setiap komponen biaya logistik berperan penting dalam menentukan efisiensi dan profitabilitas bisnis. Berikut adalah beberapa komponen biaya logistik beserta penjelasan singkat:

Biaya Transportasi

Biaya transportasi meliputi ongkos pengiriman barang dari gudang ke konsumen atau antar cabang distribusi. Komponen biaya transportasi sering menjadi porsi terbesar dalam biaya logistik, terutama jika jarak distribusi jauh.

Faktor seperti harga bahan bakar, jenis armada, dan jalur distribusi mempengaruhi total biaya transportasi. Semakin efisien rute yang dipilih, semakin hemat biaya yang bisa dicapai.

Biaya Pergudangan (Warehouse)

Pergudangan melibatkan biaya sewa tempat, tenaga kerja, serta pengelolaan persediaan. Semakin besar kapasitas penyimpanan, semakin tinggi biaya yang harus ditanggung. Biaya gudang juga meliputi perawatan, listrik, serta teknologi yang digunakan untuk monitoring stok.

Biaya Pengemasan (Packaging)

Pengemasan bertujuan melindungi produk agar tetap aman sampai ke tangan konsumen. Biaya pengemasan meliputi bahan kemasan seperti karton, plastik, atau bubble wrap, serta proses pengemasannya.

Kemasan yang kuat memang menambah biaya, tetapi sangat penting untuk mengurangi risiko kerusakan. Efisiensi pengemasan dapat menurunkan biaya tanpa mengurangi keamanan produk.

Biaya Administrasi & Manajemen

Administrasi mencakup dokumen pengiriman, perizinan, dan biaya koordinasi internal. Meskipun terlihat kecil, biaya ini bisa menumpuk jika manajemen tidak efisien.

Pengeluaran administrasi sering melibatkan biaya tenaga kerja dan sistem pendukung. Digitalisasi bisnis dapat membantu perusahaan memangkas biaya administrasi secara signifikan.

Biaya Teknologi & Sistem Informasi Logistik

Investasi pada software logistik dan sistem informasi juga menjadi bagian dari biaya. Teknologi ini membantu mengoptimalkan proses tracking, monitoring, dan manajemen supply chain.

Walau awalnya membutuhkan biaya, sistem ini dapat mengurangi pengeluaran jangka panjang. Efisiensi yang dihasilkan biasanya jauh lebih besar dibandingkan biaya implementasinya.

Biaya Tenaga Kerja

Tenaga kerja berperan penting dalam operasional logistik, mulai dari sopir, staf gudang, hingga admin. Biaya tenaga kerja meliputi gaji, tunjangan, dan pelatihan karyawan.

Jika tidak dikelola dengan baik, biaya tenaga kerja bisa membengkak. Namun, tenaga kerja yang terampil mampu meningkatkan efisiensi dan menekan biaya lainnya.

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Logistik

Setiap perusahaan menghadapi faktor eksternal dan internal yang memengaruhi total biaya logistik. Faktor-faktor ini seringkali sulit dikendalikan, tetapi tetap bisa diantisipasi dengan strategi yang tepat. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi biaya logistik.

Jarak dan Lokasi Distribusi

Semakin jauh lokasi distribusi, semakin tinggi biaya transportasi yang dikeluarkan. Perusahaan dengan area distribusi luas biasanya menanggung beban logistik lebih besar. Kondisi geografis juga menentukan besarnya biaya, terutama untuk daerah terpencil.

Volume dan Berat Barang

Barang dengan volume besar atau berat tinggi akan memerlukan armada khusus yang menambah biaya. Perhitungan logistik biasanya mempertimbangkan berat aktual maupun berat volumetrik. Semakin efisien dalam pengemasan, semakin kecil biaya yang perlu ditanggung. Optimalisasi volume barang dapat mengurangi beban distribusi.

Kondisi Infrastruktur

Infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandara memengaruhi kecepatan serta biaya pengiriman. Infrastruktur yang buruk menyebabkan waktu tempuh lebih lama dan ongkos tambahan. Di sisi lain, akses infrastruktur yang baik dapat memangkas biaya secara signifikan. Faktor ini sering di luar kendali perusahaan, sehingga adaptasi strategi sangat dibutuhkan.

Kebijakan Pemerintah dan Pajak

Peraturan pemerintah seperti pajak, bea cukai, dan regulasi impor/ekspor dapat memengaruhi biaya logistik. Ketika tarif pajak tinggi, harga pengiriman otomatis meningkat. Perubahan kebijakan mendadak juga sering menambah beban biaya bagi perusahaan.

Efisiensi Rantai Pasok

Rantai pasok yang panjang biasanya lebih mahal karena melibatkan banyak pihak. Koordinasi yang tidak efisien menyebabkan biaya tambahan seperti keterlambatan atau overstock. Biaya logistik dapat ditekan dengan supply chain yang lebih ramping.

Cara Menghitung Biaya Logistik

Menghitung biaya logistik dengan tepat sangat penting agar perusahaan tahu di mana pengeluaran terbesar. Perhitungan ini membantu bisnis merancang strategi efisiensi yang sesuai. Selain itu, perhitungan detail juga memudahkan analisis profitabilitas per produk atau per jalur distribusi. Berikut cara sederhana menghitung biaya logistik.

Rumus Perhitungan Biaya Logistik

Rumus umum menghitung biaya logistik adalah:

Biaya Logistik = Biaya Transportasi + Biaya Pergudangan + Biaya Administrasi + Biaya Pengemasan + Biaya Teknologi + Biaya Tenaga Kerja.


Analisis lebih detail biasanya dilakukan dengan membandingkan biaya logistik terhadap total penjualan. Semakin kecil persentase biaya logistik, semakin efisien perusahaan tersebut.

Contoh Menghitung Biaya Logistik

Untuk memahami lebih jelas, mari lihat studi kasus perhitungan biaya logistik. Misalnya, sebuah perusahaan distribusi makanan memiliki biaya transportasi Rp50 juta, pergudangan Rp20 juta, pengemasan Rp10 juta, administrasi Rp5 juta, teknologi Rp5 juta, dan tenaga kerja Rp10 juta.

Total biaya logistiknya adalah Rp100 juta per bulan. Jika total penjualan perusahaan Rp1 miliar, maka persentase biaya logistik adalah 10% dari penjualan.

Kesimpulan

Sebenarnya, biaya logistik adalah sebagian kecil dari manajemen logistik keseluruhan. Namun terlepas dari biaya apa yang Anda nilai, Anda memerlukan beberapa metode untuk menerapkan perencanaan Anda ke dalam tindakan.

Mengelola dan memonitor logistik merupakan hal penting bagi bisnis perusahaan dagang. Jangan sampai persediaan barang salah input dan malah menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan Anda dapat menggunakan software ERP seperti MASERP yang dapat mengintegrasikan hampir semua departemen di perusahaan seperti gudang, penjualan, pembelian, manufaktur, keuangan, pajak, dan masih banyak lagi.

Anda tidak akan kehabisan persediaan lagi saat berjualan karena di MASERP terdapat fitur warning untuk persediaan yang sudah mencapai nilai minimum. Selain itu, Anda dapat mengetahui produk best-selling dan product line yang paling memberikan profit besar dengan chart yang ada di dashboard MASERP. MASERP dapat melacak tingkat persediaan setiap waktu dengan metode biaya rata-rata.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai MASERP, segera booking konsultasi gratis dengan konsultan ahli kami dan ceritakan kebutuhan bisnis Anda, sekarang!

Konsultasi dan Demo Gratis Software ERP MASERP
Jadwalkan free konsultasi dan demo fitur lengkap software ERP MASERP untuk bisnis Anda.