PDB (Pendapatan Domestik Bruto): Komponen dan Metode Perhitungan

Perkembangan ekonomi adalah salah satu indikator kesejahteraan suatu negara. Pendapatan Domestik Bruto atau PDB adalah salah satu alat ukur perkembangan ekonomi suatu negara. Jumlah PDB dari suatu negara dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.

PDB dalam bahasa Inggris disebut Gross Domestic Product atau GDP dapat diartikan sebagai nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu.

Untuk lebih memahami apa itu PDB, komponen, dan fungsinya, simak penjelasan berikut ini.

Pengertian PDB

PDB merupakan nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu wilayah atau negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB terdiri dari dua jenis yang dapat dijadikan indikator pengukuran perkembangan ekonomi suatu negara, yaitu PDB riil dan PDB nominal.

Dalam penyajian data PDB, digambarkan dua jenis PDB yang umum digunakan, yaitu PDB riil dan PDB nominal. PDB riil dapat digambarkan sebagai kondisi nyata yang diperoleh dari total penghasilan atau pendapatan negara yang sudah memperhitungkan perubahan harga. Artinya, PDB riil diukur dengan menggunakan harga konstan dan tidak memperhitungkan dampak inflasi serta deflasi.

Sementara itu, PDB nominal tidak mempertimbangkan perubahan harga dan akan berimbas pada dampak inflasi dan deflasi. Biasanya, suatu negara menggunakan data PDB riil sebagai alat ukur utama perkembangan ekonomi negara tersebut.

Baca Juga: 5 Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro yang Perlu Diketahui

Komponen PDB

Sebagai salah satu indikator perkembangan ekonomi, PDB terdiri dari beberapa komponen, yaitu

Konsumsi

Konsumsi sebagai komponen PDB terdiri dari penghitungan belanja atau konsumsi privat dari individu dan rumah tangga dalam suatu negara, yaitu durable goods, non-durable goods, dan jasa atau services.

Investasi

Perhitungan investasi dilakukan berdasarkan pengeluaran belanja individu di suatu negara dalam mendapatkan barang modal.

Pengeluaran Pemerintah

Semua pengeluaran dan belanja pemerintah atau negara dihitung sebagai komponen PDB. Misalnya, untuk pembangunan infrastruktur dan pembiayaan pemerintah di segala bidang.

Ekspor

Kegiatan ekspor juga menjadi komponen dalam pengukuran PDB. Data ekspor yang digunakan adalah data Net Export yang didapatkan dengan menghitung selisih dari total ekspor suatu negara dikurangi total impor.

Penghitungan PDB

Nilai PDB suatu negara didapatkan dengan cara penghitungan beberapa komponen yang ada di dalamnya. PDB suatu negara dapat dihitung dengan berbagai pendekatan, diantaranya:

Pendekatan Produksi

PDB dapat diartikan sebagai pendapatan atau nilai tambah atas barang dan jasa di wilayah suatu negara. Pendapatan tersebut diperoleh dari kegiatan atau aktivitas ekonomi yang dikelompokkan dalam berbagai unit produksi.

Pendekatan Pendapatan

PDB sama halnya dengan pendapatan. Ya, PDB merupakan hasil atau nilai tambah dan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor yang menyokong unit produksi dalam menghasilkan barang atau jasa pada jangka waktu tertentu. Contohnya adalah gaji pekerja, biaya sewa, dan penghasilan pajak.

Pendekatan Pengeluaran

PDB dengan pendekatan pengeluaran terdiri dari beberapa komponen didalamnya, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan pengeluaran lain.

Metode Perhitungan PDB

Setelah mengetahui komponen dari PDB, penghitungan PDB dapat dilakukan dengan salah satu pendekatan. Salah satu metode perhitungan PDB yang lazim digunakan adalah dengan menggunakan metode pengeluaran atau expenditur method. Menurut metode ini, nilai PDB merupakan nilai total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu.

Metode perhitungan PDB berdasarkan pengeluaran dirumuskan dalam notasi berikut

PDB = C + G + I + (X–M)

Keterangan:

C = konsumsi/belanja rumah tangga

G = konsumsi/pengeluaran pemerintah

I = Investasi

X = ekspor

M = impor

(X-M) = Net Export

Fungsi PDB

Landasan Kebijakan

Fungsi pertama adalah sebagai landasan kebijakan. Data PDB diandalkan sebagai bukti keberhasilan suatu negara dari perkembangan ekonominya. Pemerintah dapat menjadikan data PDB sebagai salah satu landasan perumusan pembuatan kebijakan sebagai data pendukung.

Mengukur Kemajuan Ekonomi

Kemajuan ekonomi suatu negara bisa dilihat dengan menggunakan data PDB. Pemerintah negara tersebut bisa mendapatkan informasi mengenai apa saja faktor yang mendukung perkembangan ekonominya. Selain itu, PDB dapat menjadi pembanding untuk melakukan pengukuran kemajuan ekonomi antar negara.

Menganalisis Kekurangan

Dengan melihat data riil dari PDB, pemerintah suatu negara dapat melakukan analisis ekonomi. Misalnya, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan menghambatnya laju ekonomi dan pendapatan negara tersebut.

Kelemahan PDB

Meski telah digunakan oleh banyak negara sejak lama, PDB ternyata tidak mewakilkan hal tertentu saat akan dijadikan indikator. Kelemahan menggunakan data PDB diantaranya adalah:

Pengukuran Nilai Transaksi

PDB menjadi salah satu pengukuran nilai transaksi suatu negara. Dalam perhitungan PDB, semakin meningkat nilai transaksi suatu negara, maka akan berimbas pada peningkatan nilai PDB. Namun, pengukuran nilai transaksi tersebut tidak bisa dijadikan acuan dalam ukuran lain dan hanya semata-mata menunjukkan tingkatan belanja negara.

Cakupan Wilayah Terbatas

Perhitungan PDB tidak mempertimbangkan kegiatan belanja dan laba pada suatu negara di wilayah lain. Misalnya, perusahaan suatu negara yang melakukan ekspansi ke luar wilayah atau negeri tidak dihitung sebagai angka yang mempengaruhi PDB.

Indikator Aktivitas Ekonomi

PDB adalah salah satu indikator yang dapat mewakilkan beberapa data aktivitas ekonomi. Beberapa data diantaranya adalah belanja, investasi, dan ekspor. Namun, terdapat kemungkinan besar data yang luput untuk dilakukan pencatatan.

Karena umumnya PDB mempertimbangkan data ekonomi makro, kemungkinan besar pengukuran aktivitas lain tidak tercatat, seperti kegiatan UMKM dan lainnya.

Kesimpulan

PDB atau Pendapatan Domestik Bruto merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB dikenal dalam bahasa Inggris dengan istilah Gross Domestic Product atau GDP.

Dalam praktiknya, PDB digunakan untuk mengukur perkembangan ekonomi suatu negara dengan melihat komponen yang ada didalamnya, yaitu konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, investasi, dan net export. Fungsi lain dari PDB adalah sebagai alat atau indikator untuk perumusan suatu kebijakan ekonomi dan melihat faktor-faktor penyebab didalamnya.

Utamanya, pemerintah menjadikan PDB sebagai patokan untuk perkembangan ekonomi dan sebagai pembanding melalui data-data dari aktivitas dan komponen ekonomi pada negara tersebut.

Sama seperti pemerintah suatu negara, dalam menjalankan suatu bisnis, kita perlu melihat data-data secara aktual dan terperinci dari semua kegiatan yang ada pada perusahaan. Ya, data tersebut harus tercatat dengan baik dan menyeluruh agar tidak ada kesalahan.

Dalam melakukan pencatatan tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan suatu sistem atau software yang terintegrasi dengan berbagai fitur di dalamnya. MASERP sebagai salah satu software akuntansi, bisa mengakomodasi kepentingan perusahaan maupun bisnis milikmu dalam melakukan pencatatan keuangan dari aktivitas ekonomi perusahaan.

Dengan berbagai fitur dan kelengkapan yang ada dan dibutuhkan perusahaan dalam melakukan pencatatan keuangan, perusahaan akan lebih terbantu dalam melakukan pencatatan keuangan dan memantau aktivitas ekonomi karena MASERP sudah terintegrasi dengan teknologi yang mampu memfasilitasi segala keperluan perusahaan. MASERP memudahkan perusahaan dalam membuat laporan keuangan dan kegiatan akuntansi lainnya.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang memberikan banyak kemudahan, langsung saja konsultasikan kendala yang ada kepada konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action