Apa Itu Restock? Jenis dan Cara Mengaturnya

Written by Tika Ulfianinda

Apa Itu Restock? Fungsi, Jenis, dan Cara Mengatur Restock

Restock atau pengisian ulang stok adalah salah satu proses manajemen supply chain yang bertujuan memastikan produk selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Proses ini bukan sekadar menambah barang di gudang, tapi perlu rencana berdasarkan data dan alur kerja yang efisien agar level persediaan berada di nilai optimal dan dapat menekan biaya.

Apakah Anda saat ini masih mencari strategi restock yang tepat? Apakah saat ini Anda sedang terjebak dalam masalah stockout (kehabisan barang) atau justru overstock (stok menumpuk)?

Anda berada di artikel yang tepat! MASERP akan menjelaskan mengenai restock dari mulai fungsinya dalam bisnis, berbagai jenis sistem restock yang bisa Anda terapkan, hingga cara mengatur restock bisnis online. Yuk, dibaca sampai habis!

Apa Itu Restock?

Restock adalah salah satu kegiatan rutin yang dijalankan perusahaan untuk menjaga ketersediaan bahan baku atau produk di pasar. Proses pengisian ulang stok bertujuan untuk menggantikan persediaan yang hampir habis agar stok tetap tercukupi.

Salah satu kendala bisnis yang bisa memengaruhi kelancaran operasional seperti produksi, distribusi, dan penjualan produk adalah karena terlambatnya melakukan restock. Terlambat restock ini bisa karena kesalahan dalam perhitungan dan perkiraan kebutuan persediaan.

Solusi dari kendala restock tersebut adalah Anda dan tim perlu mengetahui terlebih dahulu data dan trend persediaan dalam range waktu tertentu (misalnya di akhir bulan atau saat Hari Raya), kemudian dianalisa dan buat rencana pengisian ulang stok bahan baku atau barang jadi.

Fungsi Restock Dalam Bisnis

Restock adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan kelangsungan produksi dan ketersediaan produk di pasar. Berikut ini fungsi dan manfaat restock dalam bisnis:

Mengontrol Persediaan Lebih Akurat

Restock membantu perusahaan memantau persediaan bahan baku dan produk secara real time. Data persediaan yang selalu update membantu manajemen menilai waktu dan jumlah stok yang perlu ditambahkan.

Restock perlu perencanaan agar perusahaan terhindar dari overstock yang membebani biaya gudang dan risiko understock yang dapat menghentikan produksi.

Data persediaan yang akurat juga mendukung perencanaan jangka panjang, proyeksi permintaan pasar, dan strategi penjualan di waktu mendatang.

Efisiensi Biaya Operasional

Restock yang direncanakan secara strategis membantu perusahaan mengoptimalkan pengeluaran. Anda dan tim perlu menentukan waktu dan jumlah pengadaan sesuai analisa data agar dapat mengurangi biaya gudang, pemeliharaan stok, dan risiko kehilangan produk karena kadaluarsa atau kerusakan.

Efisiensi biaya juga dapat dialokasikan untuk investasi lain, inovasi produk, atau ekspansi bisnis.

Mencegah Kekosongan Stok dan Gangguan Produksi

Salah satu risiko utama dalam bisnis adalah kehabisan bahan baku atau produk yang bisa menghentikan produksi atau menunda pengiriman ke pelanggan. Restock berfungsi sebagai sistem pengingat atau memberi notifikasi saat stok menipis sehingga pengadaan ulang bisa segera dilakukan.

Tips untuk perusahaan agar mendapatkan data stok yang lebih akurat dan mengurangi human error adalah menggunakan sistem manajemen persediaan seperti software ERP atau software inventory.

Baca Juga: Aplikasi & Software ERP Indonesia Terbaik (Harga dan Fitur)

Menjaga Kepuasan Pelanggan

Produk yang selalu tersedia di pasar tentu membuat pelanggan loyal terhadap bisnis Anda.

Restock yang tepat waktu dapat memastikan produk yang laris selalu tersedia sehingga konsumen tidak beralih ke kompetitor.

Strategi ini juga memungkinkan perusahaan menyesuaikan stok berdasarkan tren penjualan atau permintaan musiman. Pelanggan pun tetap mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan kepercayaan terhadap brand meningkat.

Perencanaan Bisnis dan Strategi Pertumbuhan

Restock juga berperan dalam pengambilan keputusan bisnis. Data persediaan dan tren penjualan dari proses restock membantu perusahaan membuat strategi marketing yang tepat, memudahkan penentuan prioritas produksi, dan identifikasi peluang pengembangan produk.

Jenis Sistem Restock

Berikut beberapa jenis sistem restock yang umum digunakan perusahaan beserta penjelasan detailnya.

Periodic Replenishment (Sistem Restock Berkala)

Sistem ini melakukan pengisian ulang persediaan pada interval waktu tertentu, misalnya mingguan atau bulanan. Setiap periode, stok akan dicek dan jumlah barang yang habis atau hampir habis akan diisi ulang sesuai kebutuhan.

Kelebihan dari sistem ini adalah prosesnya mudah diatur dan terjadwal. Namun, risiko kekurangan stok bisa terjadi jika permintaan tiba-tiba meningkat di luar perkiraan.

Min-Max System (Sistem Restock Berdasarkan Level Minimum)

Dalam sistem ini, perusahaan menetapkan batas minimum dan maksimum persediaan untuk setiap produk. Ketika stok mencapai level minimum, otomatis dilakukan restock hingga mencapai batas maksimum.

Sistem ini efektif mencegah kekosongan stok sekaligus menghindari kelebihan barang yang dapat membebani biaya penyimpanan.

Automatic Replenishment (Sistem Restock Otomatis)

Sistem ini memanfaatkan teknologi, seperti software inventory atau ERP untuk memantau stok secara real-time. Ketika persediaan mencapai titik tertentu, sistem otomatis mengirimkan perintah restock ke pemasok.

Keunggulan sistem ini adalah sangat efektif dan efisien serta mengurangi human error dan memastikan stok selalu tersedia tepat waktu.

Sistem Just-In-Time (JIT)

Sistem JIT digunakan untuk pengisian stok ketika benar-benar dibutuhkan dan sesuai dengan jadwal produksi atau permintaan pasar.

Tujuannya adalah meminimalisir biaya penyimpanan dan mengurangi risiko barang usang atau kadaluarsa. Sistem ini membutuhkan koordinasi yang baik dengan pemasok agar stok tersedia tepat saat dibutuhkan.

Demand-Based Replenishment (Sistem Restock Berdasarkan Permintaan)

Sistem ini menyesuaikan pengadaan barang berdasarkan tren penjualan dan pola permintaan konsumen. Data historis dan analisis pasar digunakan untuk menentukan kapan dan berapa banyak stok yang harus diisi ulang.

Keunggulannya adalah persediaan lebih akurat, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan karena barang selalu tersedia.

Cara Mengatur Restock Bisnis Online

Agar stok bisnis Anda tetap terjaga, berikut cara mengatur restock untuk bisnis online yang bisa dilakukan.

Kenali Waktu Tepat untuk Restock

Anda perlu memperkirakan waktu stok barang akan habis, terutama untuk produk best seller atau saat event besar seperti Harbolnas, flash sale, atau promo khusus. 

Anda bisa melakukan restock sebelum stok benar-benar habis. Jika menggunakan software inventory, biasanya ada fitur yang memberi peringatan waktu untuk memesan produk kembali ke supplier.

Baca Juga: Tips Mudah Membuat Laporan Persediaan Barang (Beserta Software)

Catat Stok Secara Rutin

Setiap pergerakan barang masuk dan keluar dari gudang harus dicatat dengan teliti. Ini bertujuan agar data stok selalu akurat dan menghindari selisih saat stock opname.

Biasanya pencatatan dilakukan dalam buku stok atau sistem digital inventory sehingga kontrol persediaan lebih efektif dan pengelolaan gudang lebih terstruktur.

Tentukan Tingkat Minimum Persediaan

Menetapkan batas minimum stok untuk setiap produk membantu mengetahui waktu restock barang. Anda bisa membeli stok tambahan tepat waktu tanpa terburu-buru.

Cara ini juga akan menjaga kelancaran penjualan dan melayani pelanggan tanpa mengalami kehabisan stok produk.

Gunakan Stok Cadangan untuk Antisipasi Permintaan Tinggi

Saat mengikuti campaign promosi di marketplace, penting bagi Anda untuk memiliki stok cadangan. Stok cadangan membantu membatasi jumlah barang yang dijual selama promo sehingga terhindar dari overselling.

Persiapkan Biaya dan Logistik untuk Restock

Restock juga memperhitungkan biaya tambahan seperti transportasi, penyimpanan, dan pengelolaan bahan baku. Misalnya, bisnis makanan seperti ayam geprek perlu mempertimbangkan biaya pendinginan dan transportasi daging agar kualitas tetap terjaga.

Kesimpulan

Restock tidak hanya sebatas mengisi ulang persediaan, melainkan juga bagian penting dari strategi manajemen persediaan yang terencana. Perusahaan dapat memastikan produk selalu tersedia di pasar dan pelanggan tidak mengalami kekecewaan akibat kehabisan stok.

Penggunaan data penjualan serta teknologi pendukung membuat proses restock lebih efisien, hemat biaya, dan minim risiko kesalahan.

Strategi restock yang dijalankan dengan baik dapat meningkatkan kelancaran operasional bisnis, menjaga kepuasan pelanggan, serta mendukung kelangsungan pertumbuhan.

Sistem ERP memang memerlukan investasi yang lumayan, tetapi jika bisnis Anda membutuhkan solusi menyeluruh bagi operasional bisnis, menggunakan MASERP adalah solusi terbaik dalam mengoptimalkan proses ini.

Software ERP MASERP menawarkan layanan hybrid cloud, di mana Anda bisa memasang software di server kantor atau di cloud. Software tetap bisa dipakai meskipun koneksi internet mati.

MASERP dapat digunakan untuk lebih dari satu entitas perusahaan tanpa biaya tambahan. Dengan database SQL server, MASERP kuat menampung jutaan transaksi dan tidak akan corrupt.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Konsultasi dan Demo Gratis Software ERP MASERP
Jadwalkan free konsultasi dan demo fitur lengkap software ERP MASERP untuk bisnis Anda.