Persediaan barang adalah bagian dari manufaktur dan pemenuhan pesanan pelanggan, serta sebagai pusat dari semua operasi bisnis karena sebagai sumber utama pendapatan perusahaan. Persediaan barang memiliki tujuan untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan. Memiliki persediaan barang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi pelanggan karena mereka akan puas kebutuhannya dapat ditemukan di bisnis Anda. Untuk mengetahui apa saja pentingnya inventory dan jenisnya, yuk simak pembahasannya di bawah ini!
- Apa Itu Persediaan Barang?
- Kenapa Inventory Penting?
- 13 Jenis Persediaan
- Bahan Baku (Raw Materials)
- Komponen (Components)
- Pekerjaan dalam Progress (WIP)
- Barang Jadi (Finished Goods)
- Barang Maintenance, Repair dan Operations (MRO)
- Packing dan Packaging Materials
- Stok Persediaan Aman (Safety Stock) dan Stok Antisipasi (Anticipation Stock)
- Decoupling Inventory
- Cycle Inventory
- Service Inventory
- Transit Inventory
- Theoretical Inventory
- Kelebihan Persediaan (Excess Inventory)
- Kesimpulan
Apa Itu Persediaan Barang?
Persediaan barang adalah jumlah produk atau item yang dimiliki perusahaan yang nantinya akan dibeli oleh pelanggan. Perlengkapan yang digunakan untuk memfasilitasi penjualan bukanlah persediaan, tetapi aset. Misalnya kalau Anda menjual buku online, kendaraan yang dipakai untuk mengantar buku bukanlah inventory tetapi aset dan buku merupakan persediaan perusahaan.
Bagi industri manufaktur, persediaan barang adalah bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, produk setengah jadi (work in progress) dan barang jadi yang disimpan di gudang untuk dijual ke pelanggan. Contohnya produsen roti memiliki persediaan tepung roti, ragi mentega dan bahan lainnya untuk membuat adonan roti. Setelah itu, adonan roti disimpan untuk dijadikan roti, lalu roti yang sudah jadi dibungkus dan disimpan gudang untuk dijual ke pedagang grosir, eceran maupun konsumen akhir.
Baca Juga: Management Inventory: Definisi, Tujuan, dan Model Inventorynya
Kenapa Inventory Penting?
Banyak pemilik bisnis yang memiliki persediaan dalam jumlah besar karena takut mengecewakan pelanggan yang sedang mencari barang tertentu. Pentingnya persediaan adalah bukan hanya agar bisnis Anda siap menghadapi pelanggan, tetapi juga agar bisnis Anda terlihat handal dan profesional.
Memahami Jumlah Barang yang Anda Jual
Memiliki persediaan barang dalam bisnis berarti Anda mengetahui produk apa yang dapat Anda tawarkan ke pelanggan. Misalnya, kalau Anda memiliki 10 stok dari setiap produk yang Anda jual dari persediaan barang, Anda dapat memberikan penawaran ke pelanggan berdasarkan persediaan.
Dengan alasan ini, perusahaan memiliki rasa kredibilitas dari pelanggan karena perusahaan Anda terlihat terorganisir dengan baik. Kalau memiliki persediaan barang, perusahaan bisa dinilai bagus oleh pelanggan, tetapi jika tidak pelanggan bisa mencari supplier atau bisnis lain yang menjual produk serupa dengan perusahaan Anda. Anda pun akan kehilangan pelanggan yang potensial karena tidak memiliki persediaan barang ready.
Menghemat Anggaran
Memiliki persediaan barang dapat menghemat uang perusahaan kalau Anda memiliki produk yang dikirimkan ke pelanggan dalam jumlah besar. Misalnya kalau Anda menjalankan bisnis dengan flow pemesanan sesuai permintaan pelanggan, Anda harus membayar ongkos kirim setiap pesanan dikirim. Selain itu, pelanggan harus menunggu beberapa saat sebelum produk tiba.
Memiliki persediaan barang dapat menghemat uang untuk pengiriman karena Anda bisa mengirimkan produk dalam jumlah banyak sekaligus dan produknya dapat diterima setelah pembelian.
Pelanggan Puas
Dua poin sebelumnya sudah menjelaskan keuntungan memiliki persediaan barang bagi perusahaan Anda, tetapi tidak lengkap kalau pelanggan Anda juga merasakan kepuasannya. Pelanggan dan klien Anda adalah pihak yang membuat bisnis Anda bisa bertahan dan aktif di pasar. Tujuan Anda adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Memiliki persediaan barang dapat menyenangkan pelanggan dengan cara menghemat waktu dan uang mereka. Cara ini merupakan teknik marketing tidak langsung karena orang-orang senang dengan bisnis Anda dan mereka akan senang hati mempromosikannya kepada yang lain.
Nilai Inventory
Persediaan barang yang dimiliki oleh perusahaan sering dianggap sebagai aset bisnis. Aset merupakan sesuatu yang dimiliki bisnis dan merupakan bagian dari perhitungan seluruh net worth (kekayaan bersih) bisnis.
Net worth merupakan hasil dari kewajiban (liabilitas) dikurangi dari total aset yang dimiliki perusahaan. Kalau Anda memiliki jumlah liabilitas yang besar, persediaan barang dapat menjadi aset yang bisa meningkatkan net worth bisnis.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Kartu Persediaan Barang Pakai Software
13 Jenis Persediaan
Bahan Baku (Raw Materials)
Bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat dan menyelesaikan produk. Ketika produk selesai, bahan baku biasanya tidak dapat dikenali dari bentuk aslinya, seperti minyak yang digunakan untuk membuat shampoo.
Komponen (Components)
Komponen mirip dengan bahan mentah karena merupakan bahan yang digunakan perusahaan untuk membuat dan menyelesaikan produk, kecuali bahan tersebut tetap dapat dikenali saat produk selesai, seperti baut.
Pekerjaan dalam Progress (WIP)
Persediaan WIP adalah item dalam produksi dan termasuk bahan baku atau komponen, tenaga kerja, overhead dan bahkan bahan pengepakan.
Barang Jadi (Finished Goods)
Barang jadi adalah barang yang sudah selesai diproduksi dan masuk gudang untuk siap dijual kepada pedagang grosir, eceran atau konsumen akhir.
Barang Maintenance, Repair dan Operations (MRO)
MRO adalah persediaan barang yang mendukung pembuatan produk atau maintenance bisnis.
Packing dan Packaging Materials
Dalam persediaan barang, ada tiga jenis bahan kemasan. Kemasan utama melindungi produk dan membuatnya dapat digunakan. Pengemasan sekunder adalah pengemasan barang jadi dan dapat mencantumkan label atau keterangan SKU. Kemasan tersier adalah kemasan curah untuk transportasi.
Stok Persediaan Aman (Safety Stock) dan Stok Antisipasi (Anticipation Stock)
Stok pengaman atau safety stock adalah persediaan ekstra yang dibeli dan disimpan perusahaan untuk menutupi kejadian tak terduga. Safety stock memiliki biaya penyimpanan, tetapi mendukung kepuasan pelanggan. Demikian pula, stok antisipasi terdiri dari bahan mentah atau barang jadi yang dibeli perusahaan berdasarkan tren penjualan dan produksi. Jika harga bahan baku naik atau waktu puncak penjualan mendekat, bisnis dapat membeli safety stock.
Decoupling Inventory
Decoupling inventory adalah istilah yang digunakan untuk item tambahan atau WIP yang disimpan di setiap lini produksi untuk mencegah proses kerja terhenti. Sementara semua perusahaan mungkin memiliki safety stock, decoupling inventory berguna jika bagian dari line work memiliki kecepatan yang berbeda dan hanya berlaku untuk perusahaan yang memproduksi barang.
Cycle Inventory
Perusahaan memesan siklus persediaan dalam lot untuk mendapatkan jumlah persediaan yang tepat dengan biaya penyimpanan terendah.
Service Inventory
Persediaan service adalah konsep akuntansi manajemen yang mengacu pada seberapa banyak layanan yang dapat diberikan oleh bisnis dalam periode tertentu. Misalnya sebuah hotel dengan 10 kamar memiliki persediaan service 70 menginap satu malam dalam minggu tertentu.
Transit Inventory
Juga dikenal sebagai pipeline inventory, transit inventory adalah persediaan yang bergerak antara pabrik, gudang, dan pusat distribusi. Transit inventory memerlukan waktu berminggu-minggu untuk berpindah ke tiap fasilitas.
Theoretical Inventory
Persediaan barang satu ini juga dikenal sebagai book inventory, theoretical inventory adalah jumlah stok paling sedikit yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan suatu proses tanpa menunggu. Persediaan ini digunakan sebagian besar dalam produksi dan industri makanan. Ini diukur dengan menggunakan rumus aktual versus theoretical.
Kelebihan Persediaan (Excess Inventory)
Sering disebut persediaan usang, kelebihan persediaan adalah barang atau bahan mentah yang tidak terjual atau tidak terpakai yang tidak diharapkan digunakan atau dijual oleh perusahaan, tetapi masih harus dibayar untuk disimpan.
Baca Juga: Software Inventory Terbaik: Fitur Inventory MASERP yang Terintegrasi
Kesimpulan
Persediaan barang adalah jumlah produk atau item yang dimiliki perusahaan yang nantinya akan dibeli oleh pelanggan. Inventory penting bagi perusahaan karena dapat memahami jumlah barang yang dijual, menghemat anggaran perusahaan, membuat pelanggan puas dan menjaga nilai inventory.
Berdasarkan jenisnya, inventory dapat dikategorikan menjadi 13 jenis yaitu bahan baku, komponen, work in progress, barang jadi (finished goods), MRO (maintenance, repair dan operations), packing dan packaging materials, safety stock dan anticipation stock, decoupling inventory, cycle inventory, service inventory, transit inventory, theoretical inventory dan kelebihan persediaan.
Mengelola dan memonitor persediaan merupakan hal penting bagi bisnis manufaktur dan perusahaan dagang. Jangan sampai persediaan barang salah input dan malah menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan Anda dapat menggunakan software ERP sepertI MASERP yang dapat mengintegrasikan hampir semua departemen di perusahaan seperti gudang, penjualan, pembelian, manufaktur, keuangan, pajak, dan masih banyak lagi.
Anda tidak akan kehabisan persediaan lagi saat berjualan karena di MASERP terdapat fitur warning untuk persediaan yang sudah mencapai nilai minimum. Selain itu, Anda dapat mengetahui produk best-selling dan product line yang paling memberikan profit besar dengan chart yang ada di dashboard MASERP. MASERP dapat melacak tingkat persediaan setiap waktu dengan metode biaya rata-rata.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai MASERP, segera booking konsultasi gratis dengan konsultan ahli kami dan ceritakan kebutuhan bisnis Anda, sekarang!