Industri manufaktur yang semakin berkembang menuntut perusahaan untuk dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan profitnya. TPM adalah salah satu pendekatan yang bisa dilakukan.
Perawatan fasilitas atau peralatan sangat diperlukan untuk menciptakan kerja yang produktif dan menjaga mutu serta akan lebih cepat mencapai tujuan perusahaan. Kerusakan pada peralatan atau mesin bisa mengancam keselamatan pekerja dan kerugian finansial.
Apa itu Total Productive Maintenance (TPM)? Apa saja pilar yang dapat digunkan dalam penerapan TPM? Temui jawabannya pada artikel di bawah ini!
- Pengertian TPM
- Prinsip TPM
- Pilar Utama TPM
- Autonomous Maintenance (Perawatan Mandiri)
- Planned Maintenance (Perawatan Terencana)
- Quality Maintenance (Perawatan Kualitas)
- Focused Improvement (Fokus pada Perbaikan)
- Early Equipment Management (Management Awal Peralatan)
- Training and Education (Pelatihan dan Pendidikan)
- Safety, Health and Environment (Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan)
- Administration (Administrasi)
- Kesimpulan
Pengertian TPM
TPM dikenalkan di Jepang oleh Sechi Nakajima yag dikembangkan dari Preventive Maintenance System dari USA.
Total Productive Maintenance atau TPM adalah metode untuk menciptakan suasana kritis (critical mass) dalam lingkungan industri agar bisa mencapai zero defect dan breakdown.
TPM adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan memaksimalkan efisiensi penggunaan alat dan memanfaatkan sistem perawatan preventif yang dirancang untuk keseluruhan peralatan dengan mengimplementasikan aturan dan memberikan motivaasi kepada seluruh elemen perusahaan.
Terdapat kata total dalam TPM, maksudnya adalah melibatkan seluruh karyawan perusahaan. Total berarti Total Maintenance System yang meliputi:
- Maintenance dan maintenability
- Preventive maintenance
- Maintenance prevention
- Maintenability improvement
Proses perawatan merupakan hal yang sangat penting pada seluruh lini kegiatan manufaktur.
Banyak industri manufaktur yang menggunakan sistem manusia dan mesin jadi perlu dilakukan cara yang tepat dalam proses produksi beserta perawatan fasilitas industri.
Dalam menerapkan TPM, perusahaan manufaktur memerlukan pondasi dan pilar untuk meningkatkan kehandalan mesin dan peralatan produksi agar bisa digunakan secara efisien.
Apabila kerusakan bisa dihilangkan, perusahaan akan mengalami peningkatan operasi alat, penurunan biaya dan penguragan inventory.
Ketika sebuah peralatan atau mesin mengalami breakdown dalam proses produksi, maka akan berdampak pada seluruh proses produksi. Mesin akan mengalami breakdown dari waktu ke waktu dan salah satu tujuan TPM adalah menghilangkan breakdown tersebut.
Baca Juga: Apa itu Biaya Produksi? Pengertian, Jenis dan Contoh
Prinsip TPM
Setelah mengetahui pengertian TPM, Anda perlu mengetahui prinsip apa saja yang ada dalam pelaksanaan TPM di perusahaan.
- Meningkatkan keefektifan dan efisiensi perlatan secara menyeluruh dengan OEE (Overall Equipment Effectiveness). OEE merupakan matriks untuk mengevaluasi kemajuan TPM dalam menghitung availability, performance dan quality.
- Memperbaiki sistem perawatan yang terencana yang meliputi breakdown maintenance, preventive maintenance dan improvement maintenance.
- Memfungsikan operator secara baik dan mereka juga bertanggung jawab terhadap kondisi peralatan produksi.
- Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas perawatan.
- Membangun keterlibatan setiap karyawan dalam lintas fungsi.
Pilar Utama TPM
Apa saja 8 pilar TPM? Berikut ini penjelasannya.
Autonomous Maintenance (Perawatan Mandiri)
Metode pertama adalah perawatan rutin yan dilakukan oleh pekerja atau operator. Perawatan ini dapat berupa pembersihan mesin, pemberian minyak atau lubrikasi dan inspeksi mesin.
Ketika melakukan perawatan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai peralatan yang digunakan.
Dengan cara ini, peralatan bisa dijamin kebersihannya dan bisa mengantisipasi kerusakan sebelum muncul kerusakan yang lebih parah.
Planned Maintenance (Perawatan Terencana)
Perwatan terencana merupakan salah satu cara yang harus dilakukan perusahaan manufaktur agar bisa meminimalisir kerusakan secar menddak dan bisa mengendalikan tingkat kerusakan peralatan atau komponen produksi.
Perawatan ini didasarkan pada tingkat rasio kerusakan yang sebelumnya pernah dialami atau prediksi kerusakan yang mungkin muncul di waktu mendatang.
Quality Maintenance (Perawatan Kualitas)
Perawatan kualitas adalah cara untuk memastikan peralatan produksi dapat mendeteksi kesalahan selama proses produksi.
Ketika mesin bisa mendeteksi kesalahan, proses produksi bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan standarisasi produk awal.
Mencegah kesalahan atau kegagalan produksi bisa menekan biaya produksi menjadi lebih rendah.
Focused Improvement (Fokus pada Perbaikan)
Focused improvement pada perusahaan manufaktur bisa dilakukan dengan membentuk kelompok kerja.
Mereka nantinya akan mengenali masalah pada peralatan produksi dan memberikan solusi untuk perbaikannya sehingga perusahaan akan lebih cepat mencapai targetnya.
Early Equipment Management (Management Awal Peralatan)
Pilar TPM ini menggunakan pengalaman-pengalaman dari berbagai aktivitas perbaikan dan perawatan sebelumnya.
Pengalaman tersebut digunakan untuk memastikan mesin bisa bekerja dengan optimal pada waktu yang singkat sehingga proses produksi bisa berjalan efisien.
Training and Education (Pelatihan dan Pendidikan)
Pelatihan yang memadai untuk pekerja dapat meningkatkan kemampuannya dalam merawat mesin, mengetahui cara pencegahannya dan analisis terhadap kerusakan yang muncul.
Pengetahuan yang kurang dapat menyebabkan rendahnya produktivitas kerja yang bisa saja merugikan perusahaan.
Tidak hanya pekerja atau operator peralatan, pihak manajerial pun juga perlu mendapatkan pelatihan agar mampu membimbing dan mendidik tim dalam menerapkan TPM.
Safety, Health and Environment (Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan)
Semua pekerja berjhak mendapatkan lingkungan yang aman dan sehat dalam menjalankan fungsinya. Tujuan dari pilar TPM adalah mecapai target tempat kerja yang bebas dari kecelakaan (accident free).
Administration (Administrasi)
Pilar terakhir dalam TPM adalah administrasi. Tujuan dari administrasi ini adalah agar semua individu di dalam perusahaan memiliki persepsi yang sama dalam proses serta kegiatan perusahaan.
Kesimpulan
TPM adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan memaksimalkan efisiensi penggunaan alat dan memanfaatkan sistem perawatan preventif yang dirancang untuk keseluruhan peralatan dengan mengimplementasikan aturan dan memberikan motivaasi kepada seluruh elemen perusahaan.
Banyak industri manufaktur yang menggunakan sistem manusia dan mesin jadi perlu dilakukan cara yang tepat dalam proses produksi beserta perawatan fasilitas industri.
Dalam menerapkan TPM, perusahaan manufaktur memerlukan pondasi dan pilar untuk meningkatkan keoptimalan mesin dan peralatan produksi agar bisa digunakan secara efisien dan pekerja menjadi produktif.
Proses produksi bisa terhambat jika ada kesalahan dan ketidakuratan dalam data yang digunakan. Saat ini banyak perusahaan manufaktur yang mengunakan sistem ERP untuk membantu proses quality control.
Kegiatan produksi dan berbagai departemen yang terlibat dapat terintegrasi dengan sistem ERP sehingga departemen produksi bisa mengelola dan menjalankan proses produksinya dengan cepat dan akurat.
Software manufaktur MASERP memiliki fitur Bill of Material yang mempermudah Anda melihat semua purchase order (PO) yang masuk beserta ketersediaan bahan baku produksi.
Fitur tersebut juga memudahkan Anda menentukan harga pokok produksi (HPP) sementara dan final setelah mendapatkan seluruh biaya pasti seperti tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran.
Fitur Batch Number dalam MASERP dapat membedakan produksi hari ini dan hari sebelumnya untuk menghindari double produksi dan Anda dapat mengevaluasi produk yang tidak sesuai standar.
Anda juga dapat melakukan tracking umur piutang customer Anda dengan fitur reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya agar dapat melakukan penagihan tepat waktu dan menjaga kesehatan cash flow.
Fitur Quantity Minimum akan memberikan warning kepada Anda apabila persediaan fisik sudah berada pada jumlah di bawah Qty Min yang sudah disetting.
Fitur stock control pada software akuntansi dan manufaktur MASERP bisa melacak apakah barang sudah dikirim atau barang apa saja yang belum dikirim.
Selain itu, Anda juga akan merasakan kemudahan melacak tingkat dan nilai stock setiap hari agar tidak terjadi kesalahan yang bisa menyebabkan anggaran membengkak.
Sampai jumpa di artikel berikutnya!