6 Jenis Risiko Keuangan yang Sering Ditemukan dalam Bisnis

Bagi para pengusaha, istilah risiko keuangan adalah hal yang sudah tidak asing lagi. Akan tetapi, bagi para orang awam mungkin kata tersebut masih asing di telinga mereka.

Pada dasarnya manajemen risiko keuangan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan sebagai upaya untuk mengendalikan risiko keuangan yang bisa saja terjadi pada perusahaan. Jika anda ingin tahu lebih lanjut mengenai manajemen risiko keuangan, mari simak ulasan-ulasan di bawah ini.

Definisi Risiko Keuangan

Risiko keuangan atau istilahnya financial risk adalah segala sesuatu bentuk keputusan yang berkaitan dengan keuangan yang menimbulkan kerugian. Risiko ini sangat berkaitan dan berpengaruh pada transaksi neraca, kewajiban kontrak kerja, jatuh tempo pembayaran hutang, risiko likuiditas perusahaan dan hal yang mengurangi fleksibilitas keuangan.

Identifikasi pengelolaan risiko ini biasa kita kenal manajemen risiko yang tidka hanya mengidentifikasi tetapi juga menganalisa respon risiko secara formal, konsisten dan komprehensif untuk merasakan manfaaatnya.

Baca Juga: Mengenal Risiko dan Return dalam CAPM (Capital Asset Pricing Model)

6 Jenis Risiko Keuangan

Kredit

Risiko kredit atau default risk timbul dari peminjaman uang. Hampir setiap perusahaan melakukannya untuk mendanai biaya awal atau untuk mendorong bisnisnya berkembang. Namun, perusahaan berkewajiban untuk membayar pada waktu yang telah disepakati.

Risiko kredit juga dapat disebabkan oleh pelanggan yang tidak mampu membayar barang atau jasa mereka. Sehingga ada beberapa bisnis perlu memberikan kredit kepada klien mereka. Hal ini berdampak semakin besarnya waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk pelunasan utang.

Hal ini dapat diperparah jika suatu bisnis memiliki investor atau pemegang saham, mereka akan ikut merugi karena risiko kredit ini. Perusahaan merugi karena harus membayar bunga atau pinjaman dan tidak sedikit mereka harus berurusan dengan rentenir.

Pasar

Dengan munculnya internet, cara berbisnis telah berubah. Biasanya pihak penyedia jasa dapat bertemu langsung dengan pembeli, kali ini cukup melalui layar ponsel masing-masing jual beli atau transaksi dapat terjadi.

Tidak semua pihak dapat menyesuaikan perubahan ini. Perusahaan yang gagal merencanakan dengan baik untuk perubahan pasar ini, susah payah berusaha agar tetap bertahan.

Sedangkan bisnis yang mempersiapkan diri untuk kemajuan teknologi, yang dikenal sebagai pengadopsi awal, telah berkembang sepanjang evolusi online.

Operasional

Risiko operasional mengacu pada bahaya yang dihadapi selama pengelolaan bisnis sehari-hari. Istilah ini mencakup faktor yang luas dari faktor risiko potensial, termasuk masalah hukum, masalah SDM, dan manajemen yang tidak efektif. Bahkan kekurangan peralatan teknis dapat berdampak pada keuangan perusahaan, jadi penting untuk memiliki rencana untuk menutupi semua risiko tersebut.

Secara umum, risiko operasional terdiri dari 2 kategori yaitu risiko model dan risiko penipuan. Risiko model mencakup rencana pertumbuhan dan pemasaran perusahaan yang harus disiapkan dengan cermat agar tidak menimbulkan bencana keuangan. Kedua, risiko penipuan berkaitan dengan perilaku ekonomi yang curang atau tidak kompeten dalam suatu organisasi.

Likuiditas

Manajemen arus kas yang tepat sangat penting jika bisnis ingin menghindari risiko likuiditas. Istilah ini mengacu saat perusahaan tidak mampu lagi memenuhi kewajiban keuangan dalam jangka waktu pendek karena tidak bisa mengubah asetnya menjadi uang tunai. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk bisnis musiman yang mengalami penurunan pendapatan secara teratur dari waktu ke waktu.

Ketika sebuah bisnis mendapati dirinya tidak dapat menjual aset dengan harga yang layak atau pergerakan harga yang besar pada perusahaan, itu dapat menyebabkan masalah yang signifikan. Dalam keadaan ekstrem, ini dapat mengakibatkan perusahaan gulung tikar.

Risiko Likuiditas terbagi menjadi dua jenis. Pertama, risiko likuiditas aset, ditimbulkan dari jumlah pembeli yang tidak mencukupi atau jumlah penjual yang tidak memadai. Tapi juga mengacu pada risiko dalam membeli aset yang tidak ada nilai jual kembali. Kedua, risiko likuiditas pendanaan, berlaku untuk operasi arus kas harian bisnis.

Hukum

Masalah hukum memerlukan bantuan pengacara profesional. Risiko hukum bagi perusahaan mengacu pada kerugian finansial yang timbul sebagai akibat dari proses hukum.

Ekuitas

Risiko ekuitas mengacu pada tingkat risiko pada bisnis yang diperdagangkan di pasar saham. Sumber penyebabnya bisa dari trading book dan banking book bank. Pasar yang jatuh dapat menjadi bencana bagi bisnis yang belum melakukan perencanaan keuangan.

Kesimpulan

Begitulah penjelasan tentang risiko keuangan pengertian beserta cara mengelolanya dengan baik agar anda terhindar dari risiko keuangan dan justru anda bisa mendapatkan profit yang signifikan.

 Nah, agar Anda dan pihak lain bisa melihat laporan keuangan dengan baik dan bagus, maka Anda harus membuatnya dengan rapi, jika perlu dibantu menggunakan software ERP. 

Pasalnya, jika Anda masih menggunakan pembukuan manual, mungkin akan membuatmu bekerja lebih ribet dan lama karena pembuatan laporan keuangan bisa dibilang harus teliti jadi pastinya akan memakan waktu. 

Nah, untuk meminimalisir kesalahan input dan risiko kesalahan lainnya, Anda bisa gunakan software ERP seperti MASERP. Dengan MASERP, bisa mempermudahkan pencatatan pembukuan hingga meminimalisir kesalahan dalam penginputan data. 

MASERP juga memiliki banyak fitur untuk membantu Anda membuat berbagai macam laporan keuangan. Bahkan, bisa dicustom sesuai kebutuhan perusahaan. 

New call-to-action