Mengenal Risiko dan Return dalam CAPM (Capital Asset Pricing Model)

Dalam kegiatan investasi, pemilikan atas suatu aset tentunya bertujuan untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Salah satu yang menjadi favorit dalam berinvestasi adalah saham. Keuntungan yang didapatkan saat berinvestasi di saham yaitu berupa return yang didapatkan. Kita dapat melakukan perkiraan untuk memprediksi keuntungan dari investasi dan trading atau jual beli saham. Ada banyak teori dan model di luar sana yang dapat memperhitungkan bagaimana saham atau aset berharga berisiko lainnya dapat memberikan keuntungan. Salah satu yang masih sering digunakan adalah CAPM atau Capital Asset Pricing Model.

CAPM adalah model pendekatan dari harga aset atau asset pricing yang bisa memprediksi keuntungan dari aset berharga berisiko. Singkatnya, dengan CAPM para investor bisa memperkirakan bagi hasil dari aset berharga berisiko yang dimiliki. Untuk memahami lebih jelas mengenai CAOM, yuk simak pembahasan di bawah ini!

Pengertian CAPM

CAPM adalah suatu model yang dikembangkan untuk memperkirakan situasi keseimbangan dari risiko yang ada pada setiap aset seimbang. CAPM dapat menjelaskan hubungan risiko dengan return yang diinginkan perusahaan.

Maksudnya, sebagai model keseimbangan harga aset modal, CAPM adalah salah satu alat ukur untuk memprediksi hasil yang diinginkan dari suatu aset berharga. Dalam model CAPM juga dikenal istilah risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik atau risiko tidak sistematik (specific risk /unsystematic risk).

Pada praktiknya, CAPM adalah salah satu model pendekatan asset pricing yang sederhana. CAPM dapat dijadikan acuan bagi para investor untuk menggambarkan kejadian di pasar aset berharga yang cukup kompleks untuk dipahami. Jadi, banyak investor memilih untuk melakukan pendekatan CAPM untuk menghitung return dari aset berharga yang ada.

Baca Juga: Penjelasan Return on Investment (ROI) dan Cara Menghitungnya

Asumsi CAPM

CAPM adalah sebuah model yang berdasarkan pada prediksi atau perkiraan. Oleh karena itu, model CAPM memiliki beberapa asumsi yang jadi ukuran atau dasar dari prediksi harga aset. Asumsi dari CAPM digunakan sebagai rujukan untuk menghitung risiko sistematis atau market risk sebagai tingkat risiko sebuah aset berharga.

  • Tanpa ada biaya transaksi, pajak penghasilan dan inflasi.
  • Investor dapat berinvestasi dalam jumlah berapapun.
  • Tidak ada pajak penghasilan baik untuk memperoleh capital gain maupun dividen dari aset berharga.
  • Harga saham atau aset berharga tidak terpengaruh dengan aktivitas jual beli investor.
  • Semua aktiva dapat diperjualbelikan.
  • Diperbolehkan praktik short sales.
  • Investor dapat menyimpan dan meminjam aset dengan tingkat bunga yang sama dengan menggunakan riskless lending dan borrowing rate.
  • Investor mengharap expected return, standar deviasi, dan koefisien korelasi antar return.
  • Diversifikasi portofolio sesuai dengan garis portofolio efisien.
  • Memungkinkan investor dengan probabilitas tingkat return masa depan yang identik.
  • Semua investor adalah price taker.
  • Pasar dalam model CAPM adalah pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).

Risiko dan Return

Model CAPM adalah pendekatan teori aset berharga yang berfokus pada risiko dan return. Pada praktiknya, model CAPM digunakan oleh para investor karena mereka ingin mengetahui keuntungan maksimal yang bisa didapatkan dengan melihat angka return.

Namun, untuk dapat memperoleh hal tersebut, ada risiko yang ditimbulkan dari keadaan dalam asset pricing. Risiko ini dikenal dengan risiko investasi yang akan selalu dihadapi oleh para investor. Berikut adalah beberapa yang termasuk dalam risiko investasi yang jadi pertimbangan CAPM.

Market Risk

Market risk adalah risiko yang ada pada pasar. Market risk juga sering diistilahkan sebagai interest rate risk. Pada praktiknya, risiko pasar akan mempengaruhi nilai investasi dari investor.

Default Risk

Default risk adalah risiko yang terjadi apabila penjual aset tidak bisa membayar bunga dan biaya pokok aset. Investor akan sangat mungkin mengalami default risk.

Inflation Risk

Risiko inflasi disebabkan oleh inflasi yang menurunkan nilai aset berharga.

Currency Risk

Risiko mata uang atau currency risk mempengaruhi nilai aset karena terjadi penurunan nilai tukar mata uang yang jadi acuan dari jual beli aset tersebut.

Baca Juga: Cara Menghitung IRR (Internal Rate of Return) untuk Berinvestasi

Manfaat CAPM

CAPM adalah salah satu metode atau model dari asset pricing yang banyak digunakan. CAPM dapat menggambarkan berbagai hal yang berkaitan dengan aset berharga dan risiko serta hubungannya. Berikut penjelasannya:

Melihat Hubungan Risiko Tiap Aset

CAPM digunakan untuk melihat gambaran risiko tiap aset. Lebih tepatnya, dengan CAPM, dapat tergambar keadaan dimana hubungan dari risiko untuk tiap aset terlihat dalam keadaan seimbang. Nantinya, dengan melihat hal tersebut, investor dapat mempertimbangkannya dalam kepemilikan aset dan risiko.

Memperkirakan Hubungan Risiko dengan Return

CAPM adalah salah satu metode paling efisien untuk melihat risiko dan return. Maksudnya, CAPM dapat menggambarkan secara jelas hubungan dan kaitan risiko dengan return yang diharapkan. Dengan CAPM, kita dapat melihat risiko dihasilkan berupa risiko sistematis dari saham atau surat berharga.

Istilah dalam CAPM

Saat menghitung return dan risk menggunakan metode CAPM, kita perlu mengetahui beberapa istilah. Penting bagi kita untuk dapat mendefinisikan apa saja yang termasuk dalam CAPM. Umumnya, CAPM terdiri dari persamaan risiko dan return. Berikut penjelasannya.

Risk Free Rate

Risk free rate adalah hasil atau return tanpa risiko. Pada praktiknya, instrumen dari risk free rate berbentuk suatu surat berharga dari pemerintah seperti surat utang dan model investasi lain. Notasi risk free rate dalam CAPM adalah Rf.

Expected Return

Expected return merupakan level hasil keuntungan yang diinginkan oleh investor pada aset berharga yang dimiliki. Notasi expected return dalam CAPM adalah Re.

Return Market

Tingkat pengembalian pasar atau return market dalam CAPM adalah tingkat pengembalian yang didasarkan pada fluktuasi indeks harga saham. Notasi return market dalam CAPM adalah Rm.

Beta

Karena model CAPM adalah salah satu pendekatan untuk memperkirakan return, maka dikenal dengan istilah beta. Beta adalah cara pengukuran return dari aset berharga terhadap return market. Apabila Beta bernilai 1, setiap satu persen perubahan return pasar maka besaran return saham akan sama dengan return pasar.

Jika perhitungan beta menunjukkan saham dengan nilai beta > 1, maka saham memiliki risiko lebih besar dibanding risiko rata-rata pasar. Alhasil, jika saham mempunyai nilai beta < 1, maka saham memiliki risiko di bawah rata-rata pasar.

Kesimpulan

Melalui pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa CAPM atau Capital Asset Pricing Model adalah model pendekatan dari harga aset atau asset pricing yang bisa memprediksi keuntungan dari aset berharga. CAPM menjadi salah satu alat ukur bagi para bisnis memperkirakan bagi hasil dan risiko dari aset berharga yang mereka miliki. CAPM dapat menentukan tingkat pengembalian atau required return atau dari suatu aset berharga seperti saham.

CAPM adalah salah satu metode asset pricing yang banyak digunakan karena dapat menggambarkan berbagai hal yang berkaitan dengan aset berharga dan risiko serta hubungannya. CAPM dapat melihat hubungan risiko dari tiap aset yang ada dan memperkirakan hubungan risiko dengan return.

Saat menghitung return dan risk menggunakan metode CAPM, kita perlu mengetahui beberapa istilah, yaitu, risk free rate, expected return, return market, dan perhitungan beta.

Perhitungan nilai return dan risiko dapat dilakukan oleh siapapun, baik itu investor dan perusahaan. Namun, untuk menghitung nilai tersebut dengan pendekatan CAPM diperlukan software atau aplikasi keuangan yang mumpuni. Sama halnya dengan proses pencatatan keuangan atau akuntansi lainnya, kini perusahaan perlu menyederhanakan semua proses tersebut dengan pemanfaat teknologi.

Salah satu software akuntansi modern yang dapat digunakan adalah MASERP. Hadir dengan berbagai fitur, MASERP dapat membantu perusahaan, khususnya para akuntan, dalam melakukan satu siklus kegiatan akuntansi dalam perusahaan.

Selain itu, dengan MASERP, perusahaan dapat membuat berbagai macam jenis laporan keuangan yang dibutuhkan dengan cara yang lebih efisien. MASERP ini akan membantu perusahaan dalam membuat laporan, dengan mudah, cepat, dan akurat tanpa kesalahan.

Jadi, jika kamu ingin merasakan dan menggunakan langsung keunggulan dari MASERP, silakan hubungi langsung konsultan ahli kami dan tentukan sendiri kebutuhan software akuntansi yang sesuai dengan perusahaanmu.

New call-to-action