7 Penyebab Resesi Ekonomi dan Tipsnya

Resesi ditandai sebagai periode penurunan tingkat ekonomi secara sementara dengan aktivitas di sektor perdagangan dan aktivitas industri yang kian berkurang. Resesi ekonomi juga ditandai dengan terjadinya penurunan PDB secara berturut-turut selama dua kuartal.

Simak penjelasan lebih lengkapnya mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah resesi ekonomi.

Pengertian Resesi Ekonomi

Resesi ekonomi diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Resesi ekonomi bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi.

Secara umum, resesi terjadi ketika ekonomi tumbuh negatif dua kuartal beruntun. Pada 2020 lalu dunia mengalami resesi akibat pandemi Covid-19, menyebabkan berkurangnya lapangan kerja dan banyak pegawai dirumahkan. Tanpa aktivitas dan mobilitas manusia, roda ekonomi pun macet.

Baca Juga: Pahami 4 Keunggulan dan Kelemahaan Sistem Ekonomi Pasar

Penyebab Resesi Ekonomi

Resesi sebagai periode penurunan aktivitas ekonomi yang umumnya ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam dua kuartal berturut-turut. Beruntung hingga saat ini Indonesia belum masuk ke dalam kondisi resesi, meski demikian mari mengenal lebih dekat faktor-faktor apa saja yang menyebabkan resesi ekonomi pada suatu negara:

Inflasi

Inflasi merupakan proses meningkatnya harga secara terus-menerus. Inflasi sesungguhnya bukan hal yang buruk, namun inflasi yang berlebihan masuk ke dalam kategori berbahaya sebab akan membawa dampak resesi.

Bank Central AS sendiri mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi kemudian menekan aktivitas ekonomi. Meskipun menaikkan suku bunga juga beresiko mengakibatkan resesi.

Deflasi Berlebihan

Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan resesi, deflasi dapat memberikan dampak yang lebih buruk. Deflasi merupakan kondisi saat harga turun dari waktu ke waktu dan yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.

Deflasi sendiri lebih berdampak kepada para pemilik usaha (penyedia barang maupun jasa). Ketika individu dan unit bisnis kemudian berhenti mengeluarkan uang hal ini kemudian akan berdampak pada rusaknya ekonomi.

Penyebab deflasi sendiri diantaranya terjadinya jumlah produksi yang membludak secara bersamaan dari beberapa perusahaan, juga menurunnya permintaan produksi sebuah produk, serta menurunnya jumlah uang yang ada di pasaran.

Gelembung Aset

Merupakan salah satu faktor penyebab resesi. Banyaknya investor yang panik biasanya akan segera menjual sahamnya yang kemudian memicu resesi. Hal ini disebut juga sebagai “kegembiraan irasional”.

Kegembiraan ini menggembungkan pasar saham dan real estate. Hingga akhirnya gelembung tersebut pecah dan terjadilah panic selling dapat menghancurkan pasar yang kemudian menjadi penyebab resesi.

Hal ini terjadi saat para investor yang mengambil keputusan dengan emosi. Mereka membeli banyak saham saat ekonomi sedang baik, kemudian berlomba menjualnya saat kondisi ekonomi berantakan.

Guncangan Ekonomi yang Mendadak

Guncangan ekonomi yang mendadak dapat memicu resesi serta berbagai masalah ekonomi yang serius. Mulai dari tumpukan hutang yang secara individu maupun perusahaan.

Banyak hutang yang dimiliki kemudian otomatis membuat biaya pelunasannya juga meninggi. Biaya dalam melunasi hutang tersebut lama-lama akan meningkat ke titik dimana mereka tidak dapat melunasinya lagi.

Pertumbuhan Ekonomi Merosot

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikasi yang digunakan dalam menentukan baik tidaknya kondisi ekonomi suatu negara. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka negara tersebut masih dalam kondisi ekonomi yang kuat begitu pula sebaliknya. Bruto, sebagai acuan produk. Jika produk domestik bruto mengalami penurunan maka dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan mengalami resesi.

Nilai Impor Lebih Besar dari Ekspor

Negara yang tidak dapat memproduksi kebutuhannya sendiri kemudian mengimpor dari negara lain. Sebaliknya, negara yang memiliki kelebihan produksi dapat mengekspor ke negara yang membutuhkan komoditas tersebut. Sayangnya nilai impor yang lebih besar dari nilai ekspor dapat berdampak pada perekonomian yaitu defisitnya anggaran negara.

Tingkat Pengangguran Tinggi

Tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang berperan penting dalam penggerak perekonomian. Jika suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas bagi para tenaga kerja lokal, maka tingkat pengangguran meningkat. Resikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup.

Tips Menghadapi Resesi Ekonomi

Perluas Jangkauan Hingga Internasional

Ekspansi internasional menjadi salah satu cara hebat lainnya untuk mendiversifikasi bisnis Anda. Jika penjualan Anda menurun di dalam negeri, Anda mungkin dapat menutupi kekurangan pasar dengan pertumbuhan yang lebih kuat.

Melalui ekspor, ini akan mampu membuka banyak peluang bisnis yang baru. Pasar-pasar itu, pada gilirannya, dapat menjadi landasan bagi pertumbuhan pasar agar mampu berkembang lebih tinggi.

Kendalikan Arus Kas Bisnis

Banyak pemilik bisnis yang terkejut karena tidak memiliki kendali atas arus kas mereka atau bahkan mengetahui jumlahnya. Karenanya, tidak mengherankan jika 82% bisnis mengalami kegagalan karena masalah arus kas, seperti yang diungkapkan dalam sebuah studi oleh US Bank.

Pastikan Anda tahu angka-angka dalam arus keuangan bisnis Anda sekarang. Kemudian ciptakan visi dan rencana laba yang jelas untuk masa depan. Termasuk di mana Anda akan meletakan tuas poin agar mampu mendorong atau menarik kembali tergantung pada situasi ekonomi.

Bangun Hubungan dengan Klien

Investasikan secara maksimal dalam hubungan Anda bersama klien. Fokus pada pelanggan terbaik Anda saat ini daripada menginvestasikan sejumlah besar uang untuk menarik klien baru. Ketika Anda memberikan hasil dan pengalaman terbaik untuk basis pelanggan Anda yang sudah ada saat ini, maka pelanggan akan puas. Hal ini bisa menjadi sumber penting untuk memperoleh klien baru juga.

Pemilik bisnis biasanya kerap mengabaikan hal ini karena lebih fokus untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyak. Tetapi jangan pernah meremehkan hubungan Anda dengan klien yang sudah ada, yang menjadi pelanggan setia dan mempercayai Anda juga bisnis Anda.

Jauh lebih mudah untuk mendapatkan klien tetap, dengan memberikan layanan yang maksimal dan memenuhi janji Anda. Hal ini juga jauh lebih murah dibandingkan memasang iklan di media sosial atau elektronik agar bisa mendapatkan klien baru.

Bangun Beberapa Sumber Pendapatan

Salah satu cara utama untuk menghadapi resesi untuk bisnis Anda ialah dengan memiliki banyak aliran pendapatan, lebih dari satu. Gunakan berbagai cara untuk menghasilkan pendapatan dengan berbagai titik harga. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan penghasilan Anda, terlepas dari adanya masalah ekonomi.

Menggunakan hal-hal seperti afiliasi marketing, produk digital dan fisik, grup keanggotaan bulanan atau langganan, konsultasi tatap muka, pendapatan iklan, hingga konten bersponsor. Semua hal tersebut bisa sangat membantu Anda jika perekonomian mengalami penurunan.

Anda tentu tak ingin terperangkap dalam satu kondisi namun tidak mampu melakukan pergeseran atau inden. Sehingga berbagai aliran pendapatan akan mampu membantu bisnis Anda tetap fleksibel dan dapat bertahan mana kala resesi terjadi.

Buat Koneksi yang Lebih Dalam

Salah satu cara terbaik untuk sebuah bisnis dapat menghindari resesi ialah dengan menemukan cara untuk menunjukan jati diri secara unik. Misalnya saja, di luar sana banyak sekali bisnis coffee shop dan semuanya tampak sama dan standar. Bagaimana jika salah satunya kemudian mengubah beberapa hal, seperti nama brand, nama produk, menambahkan area untuk anak-anak, hal tersebut akan jadi coffee shop khusus untuk para orang tua.

Hal tersebut akan membuat bisnis berbeda dan bahkan mampu menarik minat pengunjung yang sesuai dengan identitas tertentu, dalam hal ini adalah untuk orang tua. Kebanyakan orang akan tetap menghabiskan uangnya meski di saat resesi. Namun, mereka hanya akan memilih bisnis yang sesuai dan nyambung dengan karakter mereka.

Kesimpulan

Resesi adalah bagian alami dari siklus bisnis. Walaupun mungkin menakutkan dan sulit pada saat itu, kejadian ini selalu diikuti oleh periode pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.Terapkan beberapa cara mengatasi resesi ekonomi diatas untuk mengatasi dampak resesi bagi perusahaan.

Hal tersebut tentunya akan mengarah kepada tercapainya tujuan perusahaan apabila perusahaan memiliki kinerja dan pengelolaan keuangan yang baik. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan software ERP seperti MASERP.

Di software MASERP terdapat fitur yang dapat memudahkan Anda dalam penerimaan atau pengiriman barang yaitu Barcode Scanner. Fitur lainnya yang pasti membantu bisnis Anda yaitu Sales Order dengan fitur ini Anda bisa dengan mudah melacak penjualan produk.

New call-to-action