Ciri, Kelebihan, Tahapan, dan Contoh Produksi Massal

Bagi perusahaan dengan skala industri besar, proses produksi biasanya dilakukan dalam jumlah yang besar atau biasa dikenal dengan produksi massal. Produk akhir yang dihasilkan biasanya memiliki ciri khas model, bentuk, atau rasa yang konsisten dan tidak mudah mengalami perubahan. Proses produksi massal juga dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat sehingga memberi keuntungan bagi perusahaan. Hasil akhir dari produksi massal adalah produk yang digunakan atau dibutuhkan oleh konsumen dalam jumlah yang besar. 

Agar Anda semakin paham, simak artikel ini yang akan membahas lebih dalam mengenai definisi, ciri, manfaat, kelebihan dan kekurangan, tahapan yang dilakukan dalam produksi, hingga contoh produk dari produksi massal.

Pengertian Produksi Massal

Produksi massal adalah produksi suatu barang atau produk dalam jumlah besar yang dilakukan secara berulang karena barang yang dihasilkan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam prosesnya, produksi massal tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, tetapi juga membutuhkan teknologi dan sistem yang ter-update untuk bisa memenuhi kebutuhan dan mendorong efisiensi produksi yang sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan perusahaan. 

Biasanya terdapat standar produksi yang diterapkan perharinya dan standar kualitas yang sesuai. Jadi, meskipun skala produksinya besar, produksi massal adalah kegiatan yang bertumpu pada jumlah atau kuantitas produk yang dihasilkan serta harus mengutamakan kualitas dan mutu tiap produknya. Banyak aturan dan tahapan dalam produksi massal yang harus dijalani produsen agar mampu mengoptimalkan hasil produksi. 

Ciri Produksi Massal

Dalam prosesnya, produksi massal memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dengan produksi dalam skala kecil. Adapun ciri-ciri tersebut yaitu:

Produk Dijual Bebas

Sejalan dengan tujuan dibuatnya produk dalam produksi massal adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam skala besar, produk ini biasanya diperjualbelikan secara bebas baik di pasar tradisional atau supermarket. 

Ada Stok Produk

Untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang terus meningkat, biasanya produk dalam produksi massal dibuat untuk jangka waktu yang panjang, sehingga ada stok produk jadi yang siap dijual kapan pun.

Bertujuan Menguasai Pasar 

Produksi massal menghasilkan produk dalam skala yang besar dan tentu ini bedampak pada semakin banyak dan luasnya persebaran produk tersebut di masyarakat. Cara ini bisa meningkatkan brand awareness jika dilakukan dengan strategi yang tepat.

Biaya Produk Relatif Rendah

Pada dasarnya barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan semakin menekan biaya produksi, sehingga biasanya produk dalam produksi massal adalah produk yang memiliki harga relatif lebih murah dibandingkan barang atau produk eksklusif. 

Diproduksi Berkelanjutan

Barang dalam produksi massal adahal barang yang terus-menerus diproduksi dengan standar dan bahan baku yang sama untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat. Bila produksi terkendala atau terhambat, salah satu dampaknya adalah hilangnya penjualan karena konsumen mencari produk di kompetitor Anda.

Ada Standarisasi Produk 

Dalam produksi massal sudah ada standar dalam pembuatan produk yang mencakup bahan baku, standar ukuran, mesin, dan bahan produksi lainnya. Ini bertujuan untuk menjaga kualitas produk sehingga bisa meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.

Manfaat Produksi Massal

Tentunya dengan proses produksi besar-besaran, produksi massal banyak memberi manfaat ke perusahaan terutama dalam aspek penghematan biaya. Selain itu, berikut adalah manfaat lainnya yang dirasakan oleh perusahaan. 

Proses Produksi Lebih Cepat

Dengan penggunaan alat dan mesin berteknologi tinggi, proses produksi massal mampu menghasilkan produk dalam jumlah ratusan hingga ribuan setiap harinya.

Efisiensi Proses Produksi dan Sumber Daya Manusia

Produksi massal didukung dengan mesin dan peralatan yang terus bekerja secara otomatis sehingga hanya membutuhkan sumber daya manusia di bagian pengecekan atau proses tertentu saja.

Minim Risiko Kesalahan Produksi

Mesin yang digunakan dalam proses produksi sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan dan bekerja secara maksimal. Oleh karena itu, biasanya risiko kesalahan dalam produksi biasanya minim terjadi dan dapat diminimalisir dengan pengecekan serta perawatan mesin secara rutin. 

Pengawasan Proses Produksi yang Lebih Longgar

Tentunya dengan tidak banyak melibatkan sumber daya manusia di dalam tahap produksi, penggunaan mesin produksi mempermudah dan memperlonggar pengawasan ketika prosesnya berjalan.

Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Sebagai pebisnis, Anda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan produksi massal berikut ini. 

Kelebihan Produksi Massal

  1. Dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam memenuhi permintaan akan barang atau produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
  2. Biaya produksi yang dikeluarkan relatif lebih rendah karena diproduksi dalam jumlah besar yang akan memangkas besaran biaya untuk bahan baku.
  3. Proses produksi perusahaan menjadi lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan bantuan barang produksi yang berteknologi tinggi.

Kekurangan Produksi Massal

  1. Perusahaan membutuhkan biaya dalam jumlah besar untuk membeli barang produksi dari mulai peralatan atau mesin yang tidak murah, bahan baku dalam jumlah besar, dan biaya perawatan mesin. 
  2. Adanya kecenderungan rendahnya motivasi karyawan saat bekerja karena rekan sesama pekerja yang tidak banyak. Untuk itu dibutuhkannya SOP yang tepat bagi karyawan saat bekerja agar target produksi yang tinggi dalam tercapai tiap harinya.
  3. Kurangnya fleksibilitas dalam bekerja karena proses alur kerja yang sudah ditetapkan dari awal dan sulit untuk dirombak atau diperbarui seiring berjalannya proses kerja. 

Baca Juga: Cara Membuat dan Mengecek Kode Produksi pada Barang

Tahapan Produksi Massal

Terdapat serangkaian proses yang harus dilakukan oleh perusahaan sebelum menerapkan produksi massal di perusahaannya, berikut tahapannya:

Perencanaan

Dalam tahapan pertama ini melibatkan pembuatan roadmap atau peta perencanaan produksi dari tahapan awal hingga akhir yang meliputi rencana produksi, rencana jadwal proses produksi, rencana bahan baku, jadwal operasional, dan rancangan komunikasi bersama stakeholder.

Pembuatan Product Requirement Document (PRD)

Product Requirement Document (PRD) adalah dokumen yang memuat persyaratan dalam pembuatan atau pengembangan suatu produk, sehingga orang yang terlibat mengetahui rancangan dari produk tersebut nantinya. PRD dalam proses produksi biasanya dibuat oleh manajer produksi yang mencakup data mengenai fitur yang disertakan dalam setiap produk, metrik yang perlu dipenuhi, volume produksi, rancangan biaya, dan waktu rilis produk. 

Engineering Validation and Testing (EVT)

Tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menguji coba tiap fitur yang ada dalam produk oleh tim produksi. Tentunya prosedur yang berlaku mengacu pada standar yang ada dalam PRD, tim produksi harus memastikan jika tiap fitur sudah sesuai dengan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko cacat atau rusak pada produk sebelum masuk pasar.

Design Validation and Testing (DVT)

Di tahapan ini, tim produksi memastikan tampilan akhir produk yang diinginkan sudah sesuai dan tercapai berdasarkan PRD yang dibuat. Berbeda dengan EVT yang berfokus pada fiturnya, DVT berfokus pada desain, bentuk, bahan, dan keseluruhan hasil akhirnya. 

Production Validation and Testing (PVT)

Tahapan ini dilalui untuk memastikan bahwa produk dari tahapan DVT mampu diproduksi dalam jumlah dan biaya yang telah ditetapkan dalam PRD. Biasanya dalam proses PVT melibatkan pihak produsen serta supplier bahan baku. 

Proses Produksi

Setelah melewati beberapa tahapan sebelumnya dan proses pembuatan produk sudah sesuai dengan PRD, tahapan proses produksi dapat dimulai dan tanggung jawabnya berada di tangan produsen atau tim produksi untuk menghasilkan produk yang terjamin tanpa adanya pembengkakkan beban biaya dari yang sudah direncanakan.

Contoh Produksi Massal

Produksi massal banyak dilakukan di berbagai bidang industri, contohnya:

Transportasi atau Kendaraan

Perusahaan pembuat alat transportasi seperti motor dan mobil biasanya menghasilkan ratusan atau bahkan ribuan unit setiap harinya, seperti perusahaan Honda dan Yamaha yang menyalurkan ratusan unitnya ke tiap dealer di berbagai daerah.

Elektronik

Handphone adalah salah satu alat elektronik yang biasanya diproduksi dalam skala besar setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Contohnya perusahaan Samsung yang dalam satu kali produksi mampu menghasilkan ribuan unit hp yang disebar ke berbagai negara. 

Makanan dan Minuman

Perusahaan pemroduksi makanan dan minuman yang biasanya dikonsumsi secara terus-menerus oleh masyarakat biasanya menghasilkan ribuan produk setiap harinya, seperti mie instan Sedap atau Indomie.

Pakaian

Perusahaan tekstil biasa memproduksi ratusan bahkan ribuan unit pakaian tiap harinya untuk memenuhi permintaan kebutuhan akan pakaian. 

Bahan Bangunan

Pembuatan bahan bangunan seperti batu bata, semen, dan genteng biasanya diproduksi dalam skala yang besar. 

Kesimpulan

Dapat disimpulkan jika produksi massal memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan berbagai barang atau produk dalam industri sekarang. Selain mempersiapkan barang produksi yang sesuai dan tepat, perusahaan juga dapat memanfaatkan software yang dapat mempermudah proses produksi produknya agar sistem yang ada terintegrasi dan semakin mempermudah alur kerja karyawan. 

Namun, meskipun produksi massal membawa banyak keuntungan yang besar dalam pemenuhan kebutuhan, perusahaan juga harus mempertimbangkan dampak negatif yang dibawa dalam produksi skala besar ini. Perlunya tindakan berkelanjutan perusahaan yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, sehingga dibutuhkannya pemahaman yang dalam mengenai proses produksi massal.

Proses produksi bisa terhambat jika ada kesalahan dan ketidakuratan dalam data yang digunakan. Saat ini banyak perusahaan manufaktur yang mengunakan sistem ERP.

Kegiatan produksi dan berbagai departemen yang terlibat dapat terintegrasi dengan sistem ERP sehingga departemen produksi bisa mengelola dan menjalankan proses produksinya dengan cepat dan akurat.

Software manufaktur MASERP memiliki fitur Bill of Material yang mempermudah Anda melihat semua purchase order (PO) yang masuk beserta ketersediaan bahan baku produksi.

Fitur tersebut juga memudahkan Anda menentukan harga pokok produksi (HPP) sementara dan final setelah mendapatkan seluruh biaya pasti seperti tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran.

Fitur Batch Number dalam MASERP dapat membedakan produksi hari ini dan hari sebelumnya untuk menghindari double produksi dan Anda dapat mengevaluasi produk yang tidak sesuai standar.

Anda juga dapat melakukan tracking umur piutang customer Anda dengan fitur reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya agar dapat melakukan penagihan tepat waktu dan menjaga kesehatan cash flow.

Fitur Quantity Minimum akan memberikan warning kepada Anda apabila persediaan fisik sudah berada pada jumlah di bawah Qty Min yang sudah disetting.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP custom made yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami. Gratis!