Proses Produksi: 4 Cara Tingkatkan Kuantitas dan Kualitas

Saat sebuah perusahaan menciptakan produk dan barang untuk dijual kepada konsumen, pasti akan melalui proses produksi yang ketat. Baik dari perencanaan, pengembangan, pra produksi, produksi, pasca produksi, dan distribusi. Setiap langkah akan ditangani secara serius. Pada tahap input pembuatan produk hingga tahap output saat mereka menjual ke pelanggan.

Proses produksi yang tepat untuk setiap perusahaan biasanya tergantung pada beberapa faktor seperti teknologi yang tersedia, jumlah produk yang bisa dihasilkan dan struktur organisasi.

Pengertian Proses Produksi

Proses produksi adalah sebuah kegiatan penggabungan berbagai elemen produksi dalam satu kesatuan. Penggabungan ini sendiri ditujukan untuk membuat sebuah produk yang menguntungkan dan membantu kebutuhan konsumen nantinya.

Kegiatan pembuatan atau penggabungan barang ini sendiri tidak hanya merujuk pada layanan produk.  Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan atau digunakan oleh konsumen nantinya. Proses produksi jasa atau barang ini melibatkan banyak bahan baku dan bahan pembantu.

Adapun sebuah produksi ini dapat berhasil, harus memiliki masa fisik, kimia serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti misalnya produk makanan, shampo atau kecantikan yang memiliki masa kadaluarsa.

Hal ini berbeda jika mengarah pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki pengikat secara fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa pengertian dari suatu proses produksi adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar sebagai sebuah barang atau produksi jasa. 

Baca Juga: Mengenal Produksi Beserta Jenis, Faktor, Proses dan Biayanya

Cara Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Produksi

Tidak ada proses yang berhenti. Seiring dengan perkembangan zaman, pasti banyak konsumen yang akan terus menuntut peningkatan kuantitas dan kualitas barang yang akan digunakan.

Karena itulah, proses produksi yang baik, tidak hanya harus memenuhi kuantitas, tapi juga kualitas barang tersebut. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi secara bersamaan.

Intensifikasi

Intensifikasi merupakan upaya meningkatkan hasil produksi dengan cara memperbaiki metode kerja dan meningkatkan produktivitas faktor produksi.

Misalnya, Anda melakukan kegiatan produksi di bidang pertanian, untuk meningkatkan hasil, Anda bisa melakukan pemilihan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, pemberantasan hama, pengairan yang cukup, menggunakan mesin-mesin pertanian, serta penggunaan teknologi.

Jika ini dilakukan dengan benar, bukan hanya kuantitas yang Anda dapatkan, tapi kualitas hasil panen pun bisa Anda dapatkan dengan mudah.

Ekstensifikasi

Ini menjadi cara kedua untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Dimana, hal ini bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan hasilnya dengan cara menambah faktor-faktor produksinya, misalnya dalam bidang industri tekstil, dilakukan penambahan tenaga kerja, penambahan bahan baku, atau penggantian mesin-mesin lama ke mesin yang lebih mutakhir.

Diversifikasi

Ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan cara mengembangkan atau menambah keanekaragaman jenis produksi.

Misalnya, Anda menjalankan bisnis kopi kekinian, Anda bisa menambahkan varian rasa yang awalnya hanyalah lima rasa, menjadi sepuluh rasa yang bisa menjadi alternatif ketika konsumen sudah mulai bosan.

Rasionalisasi

Hal terakhir yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas adalah rasionalisasi. Dimana, cara ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil produksi dengan menerapkan sistem manajemen yang lebih efektif dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Misalnya menghemat tenaga manusia dan digunakan lah mesin-mesin baru.

Dengan mengetahui proses kegiatan produksi dengan benar, Anda sebagai seorang pemimpin perusahaan dapat menjalankan fungsi dengan maksimal.

Kesimpulan

Proses produksi bisa terhambat jika ada kesalahan dan ketidakuratan dalam data yang digunakan. Saat ini banyak perusahaan manufaktur yang mengunakan sistem ERP.

Kegiatan produksi dan berbagai departemen yang terlibat dapat terintegrasi dengan sistem ERP sehingga departemen produksi bisa mengelola dan menjalankan proses produksinya dengan cepat dan akurat.

Software manufaktur MASERP memiliki fitur Bill of Material yang mempermudah Anda melihat semua purchase order (PO) yang masuk beserta ketersediaan bahan baku produksi.

Fitur tersebut juga memudahkan Anda menentukan harga pokok produksi (HPP) sementara dan final setelah mendapatkan seluruh biaya pasti seperti tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran.

Fitur Batch Number dalam MASERP dapat membedakan produksi hari ini dan hari sebelumnya untuk menghindari double produksi dan Anda dapat mengevaluasi produk yang tidak sesuai standar.

Anda juga dapat melakukan tracking umur piutang customer Anda dengan fitur reminder untuk piutang jatuh tempo setiap harinya agar dapat melakukan penagihan tepat waktu dan menjaga kesehatan cash flow.

Fitur Quantity Minimum akan memberikan warning kepada Anda apabila persediaan fisik sudah berada pada jumlah di bawah Qty Min yang sudah disetting.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP custom made yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami. Gratis!