Mengenal Prive Beserta Karakteristik dan Tips Mengelolanya

Bagi investor dan pemilik bisnis, penarikan modal atau prive adalah bukan hal yang asing lagi. Para pemilik bisnis membutuhkan modal untuk bisa menjalankan dan mengembangkan usahanya, investor perlu melakukan penanaman modal agar investasinya bisa mendapatkan keuntungan.

Tentu saja perlu diperhatikan beberapa syarat untuk bisa menanam modal di sebuah bisnis, seperti bisnis model yang menarik dan menjanjikan serta laporan keuangan yang akurat.

Apakah Anda sudah tahu kalau seseorang menanam modal di sebuah bisnis, ternyata modalnya bisa ditarik sewaktu-waktu? Kondisi ini dinamakan prive. Tetapi, penarikan modal ini juga tidak bisa dilakukan seenaknya, perlu ada aturan dan persetujuan antara kedua belah pihak secara profesional agar tidak ada yang dirugikan.

Akun prive masuk dalam laporan perubahan modal, di mana jumlahnya bisa berkurang maupun bertambah. Untuk lebih memahami lebih dalam mengenai prive, yuk simak artikel ini sampai habis!

Pengertian Prive

Prive adalah penarikan modal atau sebagian aset yang dilakukan investor pada sebuah perusahaan untuk keperluan pribadi. Prive disebut juga dengan withdrawl. Dalam akuntansi, pasiva dapat berupa kewajiban dan modal.

Modal perusahaan biasanya diperoleh dari investor perorangan, dan para investor ini memiliki hak untuk menarik investasi yang sudah mereka berikan kepada perusahaan tersebut kapan saja. Investor dapat menyetorkan modal atau investasi dalam bentuk uang kas/bank, barang dagangan dan aktiva (tetap atau tidak tetap).

Prive disajikan dalam laporan perubahan modal, karena menyebabkan modal baik itu aset atau uang yang dimiliki perusahaan menjadi berkurang/berubah. Mengapa aset bisa ditarik juga? Karena uang juga menjadi salah satu aset perusahaan dan ini bisa juga seaktu-waktu ditarik dari bisnis oleh investor atau pemiliknya untuk digunakan secara pribadi.

Tidak hanya uang, peralatan yang dimiliki perusahaan atau produk yang tidak terjual di persediaan, bisa ditarik juga oleh pemilik. Intinya, setiap penarikan yang berdampak pada pengurangan nilai total ekuitas dapat dicatat di laporan keuangan dalam akun prive.

Akun prive umumnya terdapat pada bisnis yang tidak memiliki badan hukum seperti kemitraan atau perseorangan. Akun penarikan dibuat terpisah dari uang dan aset bisnis, serta dari uang pribadi. Ini dikarenakan antara pemilik dan bisnis bukan entitas yang terpisah.

Kalau bisnis yang berbadan hukum seperti perusahaan multinasional dan perusahaan terbuka, antara pemilik dan bisnisnya adalah entitas yang terpisah. Oleh karena itu, tidak diperlukan akun prive untuk memisahkan penggunaan uang dan aset.

Apabila pemiliki modal melakukan penarikan modal pada sebuah perusahaan, tentu bisa memberikan dampak pada ekuitas perusahaan itu. Pada perhitungan akhir tahun, ekuitas perusahaan akan terlihat berkurang di laporan keuangan. Prive termasuk dalam kategori saldo debit pada laporan keuangan.

Baca Juga: Pengertian Biaya Modal dan Struktur Modal Bagi Bisnis Pemula

Karakteristik Prive

Agar Anda tidak bingung mengenai akun prive dalam laporan keuangan, simak karakteristik dari akun prive di bawah ini:

Digunakan untuk Melacak Modal

Akun prive dalam laporan keuangan digunakan untuk melacak jumlah modal yang ditarik oleh pemilik atau investor untuk penggunaan pribadi. Tentu saja ini membantu dalam mengawasi transaksi penarikan modal dan menjaga total saldo modal yang dimiliki perusahaan.

Bukan Akun Permanen atau Berkelanjutan

Akun penarikan tidak termasuk dalam catatan permanen atau berkelanjutan, maksudnya adalah pada akhir periode akuntansi akun penarikan tersebut dibuat seimbang dengan kredit dalam buku besar. Lalu, sisa saldo ditransfer ke total modal atau ekuitas pemilik dari neraca dengan kategori akun debit.

Akun prive akan digunakan lagi di periode akuntansi selanjutnya jika ada penarikan modal dari bisnis di periode tersebut. Maka, akun ini merupakan akun sementara, bukan akun permanen atau berkelanjutan.

Baca Juga: Perbedaan Debit dan Kredit dalam Perbankan dan Akuntansi

Bukan Akun Pengeluaran

Karakteristik selanjutnya, prive adalah akun yang bukan dalam kategori pengeluaran (bukan biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasional bisnis). Prive hanya pengurangan dari total ekuitas untuk penggunaan pribadi. Apabila akun penarikan menjadi kategori pengeluaran, maka akan tercatat dalam laporan laba rugi, bukan laporan neraca (balance sheet).

Kategori Prive

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa prive tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga bisa berbentuk aset tetap dan tidak tetap. Umumnya, transaksi yang termasuk kategori prive terbagi menjadi:

  • modal yang ditarik oleh sekutu aktif atau pasif,
  • gaji yang diberikan untuk sekutu aktif maupun pasif yang modalnya tidak dibagi dalam saham,
  • pembagian keuntungan dalam bentuk apapun,
  • pengeluaran yang digunakan oleh anggota perseroan komanditer untuk keperluan pribadi.

Prive dapat ditarik kapan saja dengan persetujuan dari kedua belah pihak, dan sangat disarankan untuk menggunakan faktur yang isinya detail. Pada akhir tahun periode akuntansi, akan dihitung pengurangan pendapatan bersih dan modal yang dimiliki perusahaan.

Baca Juga: Investasi Saham? Kenali 4 Jenis Saham dan Manfaatnya!

Tips Mengelola Prive

Prive merupakan salah satu sumber aset yang penting bagi perusahaan, dan tentu saja dibutuhkan pengelolaan yang tepat agar tidak memberikan dampak yang kurang baik bagi perusahaan. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengelola prive.

Siapkan Dana Darurat

Tips pertama yang perlu dipersiapkan dalam mengelola prive adalah dengan menyiapkan dana darurat. Dana darurat berfungsi memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak dan tidak terduga. Laba ditahan dapat berfungsi sebagai dana darurat atau cadangan untuk perusahaan. Dana ini dapat menjadi backup apabila pemilik atau investor sewaktu-waktu melakukan penarikan modal pada bisnis.

Buat Aturan Mengenai Prive

Tips selanjutnya, sebaiknya Anda sebagai pemilik bisnis membuat aturan mengenai nominal penarikan modal. Penarikan modal atau prive adalah hak bagi para owner atau investor. Sebagai contoh, Anda bisa membuat aturan atau kesepakatan kalau penarikan modal yang boleh dilakukan tidak boleh melebihi 50% dari modal awal yang disetorkan.

Pisahkan Dana Pribadi dan Bisnis

Ini merupakan nasihat yang sudah tidak asing lagi, jangan pernah menjadikan satu urusan pribadi dan bisnis atau perusahaan, khususnya urusan keuangan. Sebaiknya Anda memisahkan keuangan pribadi dan modal bisnis. Komunikasikan dengan para investor untuk tidak melakukan penarikan modal dalam jumlah banyak hanya untuk membeli keinginan dan gaya hidup.

Penarikan Prive Tidak Melebihi Laba

Masih berhubungan dengan pembuatan aturan prive di poin sebelumnya, sebaiknya Anda sebagai pemilik bisnis membuat aturan unutk penarikan modal tidak boleh melebihi laba yang diterima oleh bisnis, agar tidak mengalami kerugian.

Laba merupakan harga jual dikurangi dengan harga pokok penjualan, dan laba harus menjadi perhatian saat investor akan melakukan penarikan modal. Biasanya, investor sudah mengantongi laba tersendiri saat menanamkan modal di awal.

Lakukan Evaluasi Prive

Aturan dan persetujuan mengenai prive yang dibuat antara pemilik bisnis dan pemberi modal bertujuan untuk menjaga saldo debit agar tetap aman. Setelah itu, sebaiknya dilakukan evaluasi berkala dan bertahap untuk memastikan para investor menarik modalnya tidak melebihi persetujuan. Anda dapat melihat prive dalam laporan perubahan modal perusahaan, apakah jumlahnya berkurang atau bertambah, dan nantinya bisa dijadikan sebagai pembuat keputusan bisnis untuk ke depannya.

Kesimpulan

Prive adalah penarikan modal atau sebagian aset yang dilakukan investor pada sebuah perusahaan untuk keperluan pribadi. Investor dapat menyetorkan modal atau investasi dalam bentuk uang kas/bank, barang dagangan dan aktiva (tetap atau tidak tetap).

Prive disajikan dalam laporan perubahan modal, karena menyebabkan modal baik itu aset atau uang yang dimiliki perusahaan menjadi berkurang/berubah. Ada tiga hal yang menjadi karakteristik akun prive dalam laporan keunagan yaitu akun ini digunakan untuk melacak modal, bukan akun permanen dan bukan akun pengeluaran.

Yang termasuk kategori prive adalah modal yang ditarik oleh sekutu aktif atau pasif, gaji yang diberikan untuk sekutu aktif maupun pasif yang modalnya tidak dibagi dalam saham, pembagian keuntungan dalam bentuk apapun, serta pengeluaran yang digunakan oleh anggota perseroan komanditer untuk keperluan pribadi.

Untuk memudahkan mencatat keuangan perusahan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti MASERP yang bisa terintegrasi dengan fungsi bisnis lain seperti manufakturditribusi, penjualan, pembelian dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda. Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow perusahaan. Segera konsultasikan dengan konsultan ahli kami. Gratis!

New call-to-action