Pengertian Biaya Modal dan Struktur Modal Bagi Bisnis Pemula

Written by S Nuraini Safitri

Biaya Modal

Biaya modal menjadi hal penting jika Anda ingin memulai bisnis atau sedang menjalankan usaha. Walaupun bisnis Anda masih berskala kecil, tetap Anda harus memiliki biaya modal untuk usaha.

Ada beberapa hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan ketika ingin memulai bisnis besar atau UMKM agar bisa memberikan yang terbaik dalam keberlangsungan bisnis nantinya.

Perusahaan harus bisa menentukan besar modal dan sumber modal yang akan digunakan. Biaya modal ini mempunyai pengaruh besar untuk penilaian perusahaan.

Untuk memahami dan meminimalkan biaya modal, Anda bisa menggunakan struktur modal supaya lebih jelas. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Biaya Modal

Biaya modal (Cost Of Capital) ialah biaya rill yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh dana untuk mendanai investasi atau operasional perusahaan. Bisa berasal dari hutang, saham dan laba yang ditahan

Besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya rill yang dikeluarkan perusahaan dalam memperoleh dana yang diperlukan.

Konsep biaya modal ini untuk menunjukan tingkat penggunaan modal perusahaan. Biaya ini diukur dengan “rate of return” dari investasi dengan asumsi yang dimiliki. Dalam meperoleh modal Anda harus membayar biaya seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran angsuran pokok.

Baca Juga: Cara Cepat Dapatkan Modal Usaha untuk Pebisnis Pemula

Tujuan Biaya Modal

  • Perusahaan bisa mengetahui seberapa banyak biaya yang dikeluarkan dalam mendanai investasi dan mendanai operasional perusahaan.
  • Memaksimalkan nilai perusahaan dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan.
  • Mempermudah penentuan keputusan penting yang dilakukan oleh perusahaan.

Jenis Biaya Modal

Ada empat jenis biaya modal dalam bisnis, antara lain:

Biaya Hutang

Biaya hutang adalah biaya yang timbul dari penggunaan dana pinjaman, seperti kredit bank atau obligasi. Perusahaan harus membayar bunga tetap kepada pemberi pinjaman terlepas dari kondisi laba.

Misalnya, jika sebuah perusahaan meminjam Rp1 miliar dengan bunga 10% per tahun, maka biaya modalnya Rp100 juta per tahun. Biaya hutang dianggap lebih murah dibandingkan ekuitas karena bunga bisa menjadi pengurang pajak.

Biaya Ekuitas

Biaya ekuitas adalah biaya yang muncul ketika perusahaan menggunakan modal sendiri atau menjual saham untuk mendapatkan dana. Investor mengharapkan imbal hasil dalam bentuk dividen atau capital gain sebagai kompensasi risiko.

Contohnya, perusahaan menerbitkan saham baru dan investor menginginkan return sebesar 15% per tahun, maka angka tersebut menjadi biaya ekuitas. Biaya ini biasanya lebih tinggi dari biaya hutang karena risikonya juga lebih besar.

Biaya Preferen

Biaya preferen adalah biaya yang timbul dari penerbitan saham preferen. Pemegang saham preferen biasanya mendapat dividen tetap, mirip seperti bunga hutang, tetapi tidak bisa dipotong pajak.

Contohnya, perusahaan menerbitkan saham preferen dengan dividen 12% per tahun dari nilai nominal Rp1 juta per lembar. Maka, setiap lembar saham membutuhkan biaya modal Rp120 ribu per tahun.

Biaya Retained Earnings

Biaya retained earnings muncul ketika perusahaan menggunakan laba ditahan untuk membiayai investasi baru, bukan membagikan laba tersebut sebagai dividen. Investor akan melihat ini sebagai biaya peluang karena mereka kehilangan potensi return jika laba ditahan dibagikan.

Misalnya, jika return investasi pasar rata-rata 10% per tahun, maka biaya retained earnings dianggap sama, yaitu 10%. Dengan demikian, penggunaan laba ditahan tetap memiliki nilai biaya modal tersendiri.

Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Laba Bersih (Rumus & Contoh Laporan)

Struktur Biaya Modal

Struktur modal ialah pertimbangan atau perbandingan pada dana jangka panjang perusahaan yang dapat ditunjuk oleh perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Perusahaan bisa memiliki dua sumber dana yaitu dari internal perusahaan dan eksternal. Sumber internal berasal dari modal saham dan laba ditahan. Sedangkan dana eksternal berasal dari hutang.

Perusahaan yang bisa memenuhi kebutuhan dana dari internal bisa dibilang cukup baik, karena perusahaan itu bisa memaksimalkan nilai perusahannya.

Perusahaan yang memperoleh biaya dari pihak eksternal dapat meningkatkan risiko perusahaan menjadi ketergantungan.

Dari besar kecilnya struktur modal yang telah digunakan oleh perusahaan bisa dipengaruhi dari beberapa faktor, antara lain:

  • Tingkat bunga
  • Stabilitas earning
  • Susunan aktiva
  • Tingkat risiko aktiva
  • Keadaan pasar modal
  • Manajemen perusahaan
  • Ukuran ataupun skala perusahaan
  • Jumlah modal yang diperlukan.

Contoh Biaya Modal di Bisnis Distribusi Minuman

Bayangkan sebuah perusahaan distribusi minuman bernama PT Sejahtera Abadi. Perusahaan ini sudah cukup sukses menjual minuman ke berbagai supermarket dan restoran, namun kini mereka ingin tumbuh lebih besar dengan membangun gudang baru. Targetnya jelas yaitu kapasitas lebih besar, distribusi lebih cepat, dan tentu saja omzet meningkat.

Masalahnya, pembangunan gudang butuh dana besar, sekitar Rp5 miliar. PT Sejahtera Abadi pun mulai mencari cara untuk mendapatkan modal. Ada dua opsi utama: pinjam dari bank atau terbitkan saham baru.

  • Jika memilih pinjaman bank sebesar Rp3 miliar, mereka harus siap membayar bunga tahunan 10%. Untungnya, bunga ini bisa mengurangi beban pajak, jadi biaya utang efektifnya hanya sekitar 7,5%.
  • Sisanya, Rp2 miliar, diperoleh dari penerbitan saham baru. Namun, investor biasanya menuntut imbal hasil lebih tinggi karena risikonya juga lebih besar. Dalam hal ini, investor meminta 15% sebagai return.

Nah, di sinilah perhitungan biaya modal masuk. Dengan kombinasi utang dan ekuitas tersebut, rata-rata biaya modal (WACC) PT Sejahtera Abadi menjadi 10,5%. Artinya, setiap proyek yang mereka jalankan harus menghasilkan keuntungan di atas angka itu.

Jika ekspansi gudang mampu memberi imbal hasil lebih tinggi dari 10,5%, maka langkah ini akan menambah nilai perusahaan dan membuat investor semakin percaya. Tapi kalau hasilnya justru di bawah 10,5%, ekspansi tersebut malah bisa menjadi beban.

Kesimpulan

Sekarang, Anda bisa memahami dan mengerti tentang biaya modal dan struktur modal agar dapat menyeimbangkan keuangan usaha Anda.

Menganalisa biaya modal dan struktur modal dapat membantu Anda dalam menilai perusahaan dan investasi yang dilakukan dengan melihat laporan keuangan.

Pengertian dan konsep-konsep biaya ini penting untuk mengetahui dimana tingkat penggunaan modal perusahaan.

Biaya modal bisa dijadikan pertimbangan dalam menentukan besar biaya sesungguhnya atau biaya rill dari penggunaan modal masing-masing sumber dana.

Ini yang nantinya bisa menentukan pada biaya modal rata-rata keseluruhan dana yang digunakan perusahaan.

Laporan keuangan sebaiknya disusun dengan baik dan benar sesuai dengan standar akuntansi, untuk memudahkan hal ini Anda dapat menggunakan software akuntansi seperti MASERP.

Dengan MASERP, Anda dapat melakukan pencatatan dan pengelolaan laporan keuangan secara real-time, kapan pun dan dimana pun.

MASERP adalah software dengan sistem ERP yang mengintegrasikan kegiatan bisnis Anda seperti penjualan, pembelian, manufaktur, distribusi, inventory dan lain-lain.

Segera konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan konsultan ahli kami, gratis!

Konsultasi dan Demo Gratis Software ERP MASERP
Jadwalkan free konsultasi dan demo fitur lengkap software ERP MASERP untuk bisnis Anda.