Manajemen Konflik Serta Strategi Penyelesaiannya

Tahukah Anda jika ternyata ilmu manajemen itu tidak hanya bisa diterapkan untuk mengatur manusia saja, ada berbagai masalah baik itu di organisasi bahkan perusahaan sekalipun bisa terkendali dengan menggunakan ilmu manajemen, yaitu manajemen konflik. Jika manajemennya baik, maka konflik pun bisa teratasi dengan baik. Malahan itu bisa memberikan manfaat dan pelajaran juga.

Pengertian Manajemen Konflik

Lalu apa sih arti dari manajemen konflik itu? Manajemen konflik adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mengatasi konflik yang ada di perusahaan dan itu tentu saja merugikan dengan dilakukan berbagai macam metode pendekatan. Manajemen itu sendiri pendekatannya berorientasi pada proses untuk mengarahkan dalam bentuk komunikasi dari para pelaku, pihak ketiga, dan bagaimana mereka bisa mempengaruhi kepentingan juga interpretasi.

Untuk lebih lengkap dan jelasnya, berikut ini adalah pengertian manajemen konflik menurut beberapa ahli. Yuk, simak!

  • Howard Ross

Menurut Howard Ross, manajemen konflik adalah proses yang dilakukan oleh pihak ketiga untuk bisa mengarahkan konflik yang terjadi diantara sesama anggota dalam organisasi. Hasil dari proses ini tentu saja berupa mufakat, ketenangan, dan hal-hal lain yang lebih positif.

  • Minnery

Sedangkan menurut Minnery,yaitu proses rasional yang dilakukan secara terus menerus dan selalu mengalami penyempurnaan sehingga bisa mencapai model yang representatif.

Jika disimpulkan pengertian manajemen konflik dilihat dari pendapat dua ahli tersebut, manajemen konflik adalah proses pengelolaan konflik yang dilakukan oleh pihak ketiga. Caranya dengan mengarahkan konflik agar bisa mencapai kesepakatan konflik dan itu tidak merugikan semua pihak. Dalam artian, keputusan akhirnya bisa sama-sama saling menguntungkan semua pihak yang terlibat.

Jenis-Jenis Manajemen Konflik

Dilihat dari tipe-tipe yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, manajemen konflik memiliki beberapa jenis yang bisa diterapkan. Berikut ini adalah jenis-jenisnya. Yuk, simak!

Compromising (Kompromi)

Jenis manajemen ini metodenya dengan mengumpulkan pihak-pihak yang berkonflik untuk bisa diajak berkompromi. Setelah itu dilakukan pertemuan, dalam pertemuan tersebut masing-masing boleh menyampaikan pendapatnya masing-masing.

Dari banyaknya pendapat, maka akan diambil jalan tengah yang terbaik dan tidak merugikan semua pihak. Cara ini memang cukup sulit, namun jenis manajemen ini tidak berpotensi untuk menimbulkan konflik yang baru.

Baca Juga : Enterprise Asset Management Adalah Sistem Manajemen Aset Terintegrasi

Accommodating (Akomodasi)

Model manajemen ini dilakukan dengan cara mengumpulkan pihak-pihak yang berkonflik dan semua pendapatnya. Namun, jenis manajemen ini cara mencari jalan keluarnya adalah dengan cara mengutamakan kepentingan hanya pada salah satu pihak saja. Hal ini dilakukan untuk kebaikan bersama. 

Jenis manajemen cukup berpotensi untuk menimbulkan konflik baru di masa yang akan datang.

Competing (Kompetisi)

Model manajemen yang satu ini bisa dibilang cukup sehat cara penyelesaiannya, yaitu dengan cara mengarahkan pihak yang terlibat konflik untuk bisa bersaing secara sehat demi menunjukkan bahwa kepentingannya itu memang lebih penting.

Nantinya bagi pihak yang memenangkan persaingan tersebut, maka pendapat juga kepentingannya akan digunakan. Sebaliknya jika kalah, maka pendapat dan kepentingannya tidak bisa memaksakan kepentingannya tersebut.

Avoiding (Menghindari)

Berbeda lagi dengan model manajemen yang satu ini, avoiding adalah metode dengan menghindari masalah atau hal apa saja yang sensitif oleh semua organisasi. Sebelum konflik itu muncul, maka sebisa mungkin dihindari. Sifatnya lebih untuk menghindari bukan untuk mengatasi.

Collaborating (Kolaborasi)

Disini pihak yang bermasalah justru diajak untuk bekerja sama agar tujuan organisasi bisa tercapai. Namun pihak yang satu lagi tetap menggunakan pendapatnya untuk bisa mencapai tujuannya. Sementara itu pihak lain menggunakan pendapatnya sebagai pelengkap dari kekurangan pendapat yang sebelumnya.

Nah, kerja sama dari dua cara yang berbeda dari pihak yang berkonflik ini justru bisa menyelesaikan masalah karena kepentingannya sudah dipenuhi sendiri-sendiri demi mencapai tujuan bersama.

Conglomeration (Pencampuran)

Nah, model manajemen yang satu ini menggunakan kombinasi ke-5 jenis manajemen yang sebelumnya sudah dijelaskan, yaitu compromising, accommodating, competing, avoiding, dan collaborating.

Meskipun memang hasilnya efektif proses manajemen konflik menggunakan cara ini membutuhkan tenaga serta yang cukup lama.

Fungsi Manajemen Konflik

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari manajemen konflik di antaranya adalah:

  1. Bisa mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi atau bahkan perusahaan
  2. Meningkatkan kinerja karyawan
  3. Bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh karyawan
  4. Bisa melatih sifat saling menghormati dan menghargai antar seluruh anggota organisasi atau karyawan
  5. Ikut melatih kemampuan seluruh anggota dan karyawan untuk bisa menyelesaikan berbagai konflik yang ada

Strategi Manajemen Konflik

Selain dibedakan dalam beberapa jenis, manajemen ini juga memiliki strategi penyelesaian yang bisa dilakukan. Tentu saja ini harus dilakukan dengan baik dan benar agar konflik pun bisa teratasi. Berikut ini adalah beberapa strategi manajemen konflik yang wajib diterapkan pihak ketiga dalam melakukan manajemen konflik.

Pengenalan

Pengenalan merupakan tahap awal dalam menyelesaikan konflik. Pihak ketiga harus tahu di mana akar permasalahannya yang menyebabkan konflik. Pengenalan menjadi bekal agar konflik bisa terselesaikan

Diagnosa

Setelah tahu akar permasalahannya, kini saatnya mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan konflik tersebut.

Kesepakatan Solusi

Beberapa jenis manajemen konflik tentu saja bisa menjadi pilihan untuk menyelesaikan masalah.  Strategi ketiga ini, harus sudah bisa ditemukan solusi untuk menyelesaikan konfliknya. Pastikan solusi tersebut tidak memihak dan sifatnya sebagai penengah.

Eksekusi

Setelah dibuat kesepakatan, kini saatnya solusi tersebut diajukan dalam diskusi yang harus dilaksanakan semua pihak. Setelah dilakukan atau dieksekusi biasanya akan terlihat konfliknya berkurang dan suasana menjadi lebih baik.

Evaluasi

Evaluasi ini dilakukan setelah proses berjalan dan menemukan hasilnya. Evaluasi ini sangat bermanfaat untuk bisa mengantisipasi konflik yang mungkin saja datang dikemudian hari. Dengan evaluasi itu bisa menjadi pembelajaran agar kesalahan tidak terulang untuk kedua kalinya.

Kesimpulan

Manajemen konflik ini sangat penting diterapkan untuk bisa menyelesaikan masalah atau konflik yang pasti akan terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Maka dari itu Anda pun perlu tahu apa saja jenis dan strategi dari manajemen itu sendiri.

Salah satu konflik yang sering muncul adalah jika pengelolaan keuangan perusahaan tidak sesuai. Nah, disinilah Anda harus bisa mencari solusinya dan menerapkan manajemen konflik ini.

Tentu saja masalah mengenai pengelolaan keuangan ini bisa diminimalisir dengan cara penerapan manajemen keuangan yang baik. Anda perlu membuat pencatatan atau laporan keuangan yang detail, rapi, jelas dan bisa dipertanggung jawabkan.

Untuk mempermudah, gunakan software akuntansi bernama MASERP yang bisa membantu Anda membuat laporan dan mencatat semua transaksi keuangan perusahaan.

Software ini akan membantu Anda dalam membuat laporan-laporan keuangan di perusahaan. Jadi Anda pun tahu mengenai laporan kas dan laporan laba rugi. Selain itu, banyak pula fitur-fitur pendukung yang ada dalam software MASERP. 

Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Baca Juga : Pentingnya Manajemen Data Bagi Perusahaan

New call-to-action