Pengertian Kegiatan Distribusi, Jenis beserta Contohnya

Pada dasarnya distribusi tidak bisa lepas dari kegiatan perdagangan. Kegiatan distribusi ini mempunyai peran penting supaya barang hasil produksi bisa sampai ke tangan konsumen dengan kondisi yang baik.

Proses ini berfokus agar penyampaian barang dari produsen ke pembeli dapat berjalan secara aman dan tepat. Selanjutnya kita akan membahas distribusi dari prespektif bisnis lalu apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses penyaluran hasil produksi ini. Yuk, simak pejelasannya di bawah ini.

Pengertian Kegiatan Distribusi

Distribusi yang artinya penyaluran meliputi penyampaian atau proses pengiriman kepada beberapa orang atau tempat.

Jika dilihat dari prespektif bisnisnya, distribusi menuju upaya dalam memudahkan proses penyampaian dan penyaluran barang atau jasa yaitu dari produsen ke konsumen.

Jadi kegiatan disribusi ini mempunyai keterkaitan dengan pemasaran. Bagi para pelaku distribusi diharuskan bisa membuat produk barang atau jasa tersebut tersebar luas kepada target pasar yang membutuhkan.

Pelaku distribusi yang bisa kita sebut distributor bertanggung jawab untuk menjadi fasilitator agar konsumen memperoleh barang atau jasa ini dari produsen.

Untuk distributor dapat membeli dahulu barang yang ada di produsen, kemudian akan dijual kembali. Pada masa proses perekonomian modern saat ini, jalur distribusi sendiri semakin singkat karena adanya teknologi berbasis digital.

Dahulu untuk memasarkan produk yang di luar pulau atau luar negeri sangat susah, tetapi sekarang berkat adanya digital prosesnya semakin mudah.

Misalnya saat ini Anda sudah bisa memesan apapun kebutuhan Anda, mulai dari yang penting sampai hanya sekedar hobi dengan berbelanja online di marketplace, tidak perlu jauh-jauh untuk mengunjungi toko.

Baca Juga : Apa Perbedaan Distribusi dan Distributor? Intip Arti, Jenis, dan Contohnya

3 Jenis Kegiatan Distribusi

Langsung

Jenis kegiatan distribusi yang pertama yaitu distribusi secara langsung, umumnya dilakukan oleh produsen kecil untuk mengurangi biaya distribusinya.

Produsen dapat menjual produknya secara langsung ke konsumen, yaitu melakukan sendiri pemasarannya, penjualan, sampai dengan proses pengiriman barang.

Dengan adanya media sosial dan online marketplace akan memberikan kesempatan bagi produsen kecil dalam memasarkan produk dengan cara digital dan bisa menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai daerah.

Tidak Langsung

Distribusi yang ke dua yaitu distribusi tidak langsung, disini produsen hanya mengandalkan jasa distributor saja yaitu grosir atau retail.

Pada umumnya distribusi ini dipakai oleh perusahaan besar dalam jangkauan pemasaran yang luas. Cara kerja ini juga sering digunakan dalam memasarkan produk yang tahan lama.

Proses distribusinya juga perlu jangka waktu tertentu, dimulai dari pengambilan barang di produsen, pendapatan stok di gudang distributor lalu menjualnya ke retailer.

Semi Langsung

Terakhir ada distribusi semi langsung yaitu kelompok yang mengacu ke jalur distributor khusus. Pada kegiatan distribusi barang yang memang diperlukan penanganan khusus.

Pada tahap ini dapat menggunakan produsen dengan mengandalkan distributor dari perusahaan Anda sendiri. Misalnya distribusi yang sifatnya barang mahal dan mewah.

Tujuan Kegiatan Distribusi

Jaminan Proses Produksi

Pada distribusi yang baik maka mereka akan menjaga keterkaitan antara proses produksi, supaya barang tersebut tidak menumpuk di gudang.

Hal seperti ini berlaku untuk produsen dengan skala besar dan menengah. Lalu produsen kecil bisa saja melakukan penjualan tersebut langsung ke konsumen untuk memperpendek jalur distribusinya.

Barang/Jasa Lebih Berguna

Peran produsen dalam memproduksi barang dan jasa tersebut agara dapat digunakan oleh konsumen, tetapi jika tidak didistribuskan dengan cepat dan tepat waktu, konsumen tidak akan bisa menikmati barang/jasa itu.

Memudahkan Konsumen Mendapat Barang/Jasa

Tujuannya agar distribusi mempermudah konsumen mendapatkan barang atau jasa, karena tidak semua konsumen mempunyai akses ke produsennya langsung.

Contohnya saja seperti barang yang telah diproduksi pabrik besar, distibutor harus menjembatani konsumen dan produsen tersebut agar barang/jasa ini tepat sasaran.

Contoh Kegiatan Distribusi

Sebenarnya Anda bisa menemukan contoh kegiatan-kegiatan distribusi dalam kehidupan sehari-hari, ataupun sudah ada di ligkungan sekitar.

  1. Produsen frozen food yang memasarkan produknya secara online di marketplace dan mengirimkannya langsung atau melalui kurir.
  2. Seorang memiliki peternakan ayam potong dan mereka menjual ayam potongnya kepada pedagang pasar setiap harinya.
  3. Penjual sayur membeli sayur di pasar induk yang nantinya untuk dijual kembali ke kosumen di komplek perumahan.
  4. Factory Outlet menjual pakaian kepada konsumen yang diambil dari pabrik konveksi.
  5. Mini market menjual beberapa barang dari agen besar atau distributor untuk dijual kembali kepada konsumen yang membutuhkan.
  6. Anda mempunyai kerajinan tangan kemudian menjual kerajinan tangan tersebut tetapi belum mengatahui pasarnya, maka Anda bisa langsung menjual produknya di workshop kerajinan.
  7. Pedagang membeli buah dari petani lalu buah itu dijual kepada pedagang eceran atau toko buah kecil.
  8. Agen membeli beras dari seorang petani kemudian membawa beras tersebut ke kota tujuan dan menjualnya ke para pedagang warung kelontong.
  9. Pabrik mobil menjual hasil produksinya melalui showroom di berbagai daerah.
  10. Penerbit menjual hasil cetakannya ke toko buku.

Kesimpulan

Kegiatan distribusi menjadi kegiatan ekonomi yang mengabungkan produksi dan konsumsi. Pada kegiatan distribusi ini memiliki tujuan dalam menyalurkan barang yang merupakan hasil produksi ke konsumen.

Pihak yang melakukan kegiatan distribusi ini disebut distributor. Pelaksanaan distribusi dibagi menjadi tiga macam, yaitu distribusi langsung, distribusi tidak langsung dan distribusi semi langsung.

Adanya proses saluran disrtibusi langsung bisa membantu menyalurkan barang dari produsen ke konsumen tanpa perantara. Lalu untuk distribusi tidak langsung proses barang dari produsen ke konsumen dengan melalui agen atau retailer.

Adanya kegiatan distribusi ini bukan tanpa tujuan, adanya kegiatan ini bertujuan agar jaminan pada proses produksi, lalu jaminan agar produk bisa sampai ke tangan konsumen dengan aman, dan memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk tersebut.

Jadi, bagi Anda pelaku bisnis yang ingin menjalankan semua tujuan tersebut dengan baik, dibutuhkan software akuntansi  moderen seperti MASERP.

Pada software MASERP terdapat fitur yang dapat memudahkan Anda dalam penerimaan atau pengiriman barang yaitu Barcode Scanner. Fitur lainnya yang pasti membantu bisnis Anda yaitu Sales Order dengan fitur ini Anda bisa dengan mudah melacak penjualan produk.

Baca Juga: Jenis Marketplace Berdasarkan Operasi, Model Bisnis, Kerjasama dan Produk