Sering kali manager atau Anda sebagai pemilik bisnis kesulitan membuat anggaran yang sesuai dengan kondisi operasional di lapangan. Rencana dan realisasi yang tidak sesuai bisa berdampak pada efisiensi kerja dan profitabilitas bisnis. Salah satu cara untuk mengantisipasi realisasi anggaran yang tidak sesuai adalah dengan menggunakan pendekatan biaya standar.
Manajer bisa mengevaluasi kesesuaian proses terhadap target dengan membandingkan biaya standar dan aktual, sekaligus mengenali area yang perlu perbaikan.
Artikel kali ini, Anda akan mempelajari pengertian biaya standar, fungsi, cara menghitung, dan perbedaannya dengan biaya aktual. Simak sampai selesai, ya!
Apa Itu Biaya Standar Dalam Akuntansi?
Biaya standar merupakan metode pencatatan dalam akuntansi yang menggunakan estimasi biaya sebagai pengganti biaya aktual. Selisih antara estimasi dan biaya sebenarnya disebut sebagai varians. Varians ini kemudian dicatat dan dianalisis secara terpisah.
Pendekatan ini dianggap lebih efisien dibandingkan sistem pelapisan biaya seperti First In First Out (FIFO) dan Last In First Out (LIFO). Pasalnya, FIFO dan LIFO memerlukan pencatatan rinci terhadap riwayat biaya setiap item dalam persediaan.
Penerapan biaya standar biasanya dimulai dengan membuat estimasi biaya untuk sebagian atau seluruh aktivitas perusahaan. Metode ini dipilih karena menghitung biaya aktual dari berbagai produk yang memerlukan banyak waktu dan sumber daya. Biaya standar menjadi solusi praktis, meskipun nilainya hanya mendekati biaya aktual dan tidak selalu sama.
Adanya potensi selisih antara biaya standar dan biaya aktual, seorang akuntan akan secara rutin menghitung varians dan mengidentifikasi penyebabnya.
Untuk menjaga akurasi, biaya standar juga diperbarui secara berkala agar lebih mencerminkan kondisi biaya yang sebenarnya.
Fungsi Biaya Standar
Biaya standar berperan penting dalam sistem akuntansi manajemen dan pengendalian operasional perusahaan.
Secara umum, fungsi utama biaya standar adalah sebagai alat perencanaan, pengendalian, evaluasi kinerja, dan pengambilan keputusan. Berikut penjelasan detailnya.
Perencanaan Anggaran
Biaya standar digunakan untuk merencanakan anggaran produksi dan biaya operasional secara lebih sistematis. Penetapan estimasi biaya untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik, membantu perusahaan menyusun anggaran yang realistis sesuai kapasitas serta sumber daya yang tersedia. Ini membantu manajemen menentukan harga jual, volume produksi, dan target laba.
Baca Juga: Mudah dan Anti Rugi! Ini 7 Cara Menghitung Harga Jual
Pengendalian Biaya
Salah satu fungsi utama biaya standar adalah sebagai acuan untuk mengendalikan biaya aktual. Dengan membandingkan biaya yang sebenarnya terjadi dengan biaya standar yang telah ditetapkan, manajemen dapat mengidentifikasi adanya penyimpangan (varian) secara cepat.
Apabila terdapat selisih yang signifikan, segera lakukan tindakan korektif untuk mencegah pemborosan dan inefisiensi.
Evaluasi Kinerja
Biaya standar juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja departemen, tim, atau individu dalam perusahaan. Kinerja dapat diukur berdasarkan kemampuan mereka menjaga biaya aktual agar tetap sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Jika realisasi biaya lebih rendah dari standar tanpa mengorbankan kualitas, hal ini menunjukkan efisiensi yang baik.
Dasar Pengambilan Keputusan
Informasi dari perbandingan antara biaya standar dan biaya aktual dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan manajerial, terutama dalam hal pengendalian biaya, penetapan harga, hingga strategi peningkatan produktivitas.
Penetapan Harga Produk
Penetapan harga jual produk sering kali merujuk pada biaya standar sebagai dasar perhitungan. Bila Anda mengetahui biaya produksi yang akurat, perusahaan dapat menentukan harga yang kompetitif sekaligus memastikan margin keuntungan tetap terjaga.
Dengan fungsi-fungsi tersebut, biaya standar tidak hanya berguna dalam aspek teknis pencatatan akuntansi, tetapi juga menjadi alat strategis dalam mendukung efisiensi, akurasi perencanaan, dan keberhasilan operasional perusahaan secara menyeluruh.
Komponen Biaya Standar
Biaya standar disusun berdasarkan estimasi biaya yang diperlukan untuk memproduksi suatu barang atau jasa dalam kondisi efisien.
Komponen biaya standar biasanya mencakup tiga elemen utama biaya produksi, yaitu: biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Masing-masing komponen dijelaskan sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Cost)
Biaya bahan baku langsung adalah estimasi biaya atas bahan utama yang secara langsung digunakan dalam proses produksi dan menjadi bagian dari produk akhir. Penetapan biaya standar untuk bahan baku biasanya memperhitungkan dua aspek utama, yaitu:
- Kuantitas Standar (Standard Quantity): jumlah bahan baku yang secara ideal diperlukan untuk memproduksi satu unit produk dalam kondisi normal dan efisien.
- Harga Standar (Standard Price): harga satuan bahan baku berdasarkan perjanjian dengan pemasok, harga pasar rata-rata, atau analisis historis.
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
Biaya tenaga kerja langsung adalah estimasi biaya atas tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi barang. Penetapan biaya standar untuk tenaga kerja juga mempertimbangkan dua faktor utama, yaitu:
- Waktu Standar (Standard Time): jumlah waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk dengan kinerja normal.
- Tarif Upah Standar (Standard Rate): tarif upah per jam atau per satuan waktu yang berlaku bagi tenaga kerja langsung.
Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)
Biaya overhead pabrik mencakup seluruh biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Komponen ini terbagi menjadi dua, antara lain:
- Biaya Overhead Tetap (Fixed Overhead): biaya yang tidak berubah terhadap volume produksi, seperti gaji supervisor, depresiasi mesin, atau sewa gedung.
- Biaya Overhead Variabel (Variable Overhead): biaya yang berubah seiring dengan volume produksi, seperti biaya listrik, bahan penolong, dan pemeliharaan ringan.
Penetapan standar untuk overhead pabrik biasanya dilakukan berdasarkan tarif per unit produk atau per jam tenaga kerja langsung. Penetapan ini tentunya dengan mempertimbangkan kapasitas produksi yang efisien.
Varian Biaya Standar
Varians dalam biaya standar muncul sebagai hasil dari perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (biaya standar).
Melalui analisis varians ini, perusahaan dapat mengevaluasi kinerja biaya dan pendapatan secara lebih akurat. Terdapat dua jenis varians utama yang biasa dianalisis, antara lain:
Varians Volume
Varians volume menunjukkan perbedaan antara jumlah unit yang benar-benar dikonsumsi atau dijual dengan jumlah unit yang telah dianggarkan.
Varians ini mencerminkan pengaruh volume terhadap hasil pendapatan dan biasanya dihitung dengan mengalikan selisih kuantitas dengan biaya standar per unit.
Jika varians ini dikaitkan dengan penggunaan bahan baku, maka disebut sebagai material yield variance. Dalam konteks tenaga kerja dan overhead, dikenal juga sebagai varians efisiensi tenaga kerja dan varians efisiensi overhead.
Varians volume merupakan jenis varians yang sering digunakan oleh akuntan untuk mengukur efisiensi dan pelaporan pembiayaan.
Biasanya, varians ini dianalisis bersama dengan varians tarif untuk komponen biaya seperti bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Varians Tarif
Varians tarif atau dikenal juga dengan istilah varians harga. Varians ini untuk mengukur selisih antara tarif aktual yang dibayarkan dan tarif standar yang dianggarkan. Selisih tersebut kemudian dikalikan dengan jumlah unit aktual yang dibeli atau digunakan.
Jika diterapkan pada pembelian bahan baku, varians ini dikenal sebagai varians harga beli atau material price variance.
Sementara dalam konteks tenaga kerja, varians tarif menghitung selisih antara tarif upah aktual dengan tarif yang telah dianggarkan, dikalikan dengan jam kerja aktual.
Metode Perhitungan Biaya Standar
Perhitungan biaya standar atau standard costing merupakan metode yang digunakan untuk menetapkan estimasi biaya produksi berdasarkan standar efisiensi tertentu. Berikut ini langkah-langkah utama dalam menentukan biaya standar.
Menentukan Komponen Biaya Produksi
Langkah pertama adalah mengidentifikasi komponen-komponen biaya yang akan dihitung dalam standard costing. Secara umum, biaya produksi dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu:
- Biaya bahan baku langsung (direct material): mencakup semua bahan utama yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, untuk industri roti, bahan baku seperti tepung, gula, dan telur termasuk dalam kategori ini.
- Biaya tenaga kerja langsung (direct labor): biaya yang berkaitan dengan gaji atau upah karyawan yang secara langsung terlibat dalam proses produksi, seperti operator mesin atau tukang las.
- Biaya overhead pabrik (factory overhead): semua biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung, misalnya biaya listrik, penyusutan mesin, dan bahan pembantu.
Menentukan Rumus Perhitungan Biaya Standar
Setelah komponen biaya ditentukan, langkah berikutnya adalah menggunakan rumus untuk menghitung total biaya standar. Rumus umum yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
Biaya Standar = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Bahan Baku + Biaya Overhead
Penjabaran dari rumus tersebut:
- Biaya Tenaga Kerja Langsung = Tarif per jam × Jumlah jam kerja per unit × Jumlah unit yang diproduksi
- Biaya Bahan Baku = Harga bahan baku per unit × Jumlah unit yang digunakan
- Biaya Overhead = Overhead tetap + (Overhead variabel × Jumlah unit produksi)
Melakukan Analisis Varians (Variance Analysis)
Setelah biaya standar dihitung, langkah penting berikutnya adalah melakukan analisis varians. Tujuannya untuk membandingkan antara biaya standar (yang direncanakan) dengan biaya aktual (yang benar-benar terjadi).
Analisis ini membantu perusahaan mengidentifikasi terjadinya pemborosan, inefisiensi, atau penghematan dalam proses produksi.
Beberapa jenis varians yang dianalisis antara lain:
- Varians harga bahan baku: selisih antara harga aktual bahan baku dengan harga standar.
- Varians efisiensi tenaga kerja: selisih antara jam kerja aktual dengan standar waktu yang ditentukan.
- Varians overhead: perbedaan antara biaya overhead aktual dan standar, baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Contoh Kasus Penggunaan Biaya Standar
Agar pemahaman mengenai biaya standar lebih jelas, penting bagi Anda untuk melihat penerapannya melalui ilustrasi nyata. Berikut contoh perhitungan biaya standar yang dapat digunakan dalam proses evaluasi biaya produksi.
PT Maju Sentosa adalah perusahaan yang memproduksi peralatan rumah tangga. Dalam rencana produksinya, perusahaan ingin menetapkan biaya standar untuk satu unit produk blender. Berikut rincian perhitungannya:
- Biaya bahan baku: 4 kg/unit x Rp22.000 = Rp88.000
- Tenaga kerja langsung: 1,5 jam/unit x Rp 60.000/jam = Rp90.000
- Biaya overhead pabrik: Rp55.000/unit
Biaya standarnya adalah sebagai berikut:
Biaya Standar = Biaya Bahan Baku + Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead
Biaya Standar = Rp88.000 + Rp90.000 + Rp55.000
Biaya Standar = Rp233.000 per unit
Jika PT Maju Sentosa berencana memproduksi 700 unit blender dalam satu siklus produksi, biaya standarnya seperti berikut:
Biaya standar total produksi = Rp233.000 x 700 unit = Rp163.100.000
Perbedaan Biaya Standar dan Biaya Aktual
Dalam akuntansi biaya, penting bagi perusahaan untuk membedakan antara biaya standar dan biaya aktual. Biaya standar adalah estimasi atau perkiraan biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi suatu barang atau jasa dalam kondisi efisien.
Sementara itu, biaya aktual adalah biaya nyata yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung.
Anda perlu memahami perbedaan biaya standar dan biaya aktual untuk menganalisis efisiensi operasional, mengidentifikasi penyimpangan, serta membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Berikut adalah perbandingan perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual.
Aspek | Biaya Standar | Biaya Akrual |
Pengertian | Estimasi biaya yang ditetapkan sebelum produksi | Biaya yang benar-benar dikeluarkan saat produksi |
Sumber Data | Berdasarkan analisis historis dan proyeksi | Berdasarkan catatan keuangan riil |
Tujuan | Sebagai acuan untuk pengendalian biaya | Sebagai dasar pelaporan keuangan dan evaluasi kinerja |
Waktu Penetapan | Ditentukan sebelum proses produksi dimulai | Diketahui setelah proses produksi selesai |
Fleksibilitas | Bersifat tetap untuk jangka waktu tertentu | Bersifat dinamis, tergantung kondisi riil |
Manfaat | Membantu dalam penganggaran dan analisis varians | Memberikan informasi nyata untuk laporan keuangan |
Kesimpulan
Biaya standar adalah biaya yang diperkirakan perusahaan manufaktur akan dikeluarkan selama proses produksi barang atau jasa. Nilai ini mencerminkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan perusahaan selama produksi berlangsung.
Metode ini digunakan oleh manajemen untuk merencanakan produksi di masa depan, meningkatkan efisiensi, dan menilai kewajaran biaya aktual. Namun, menetapkan biaya standar bukan hal yang sederhana karena memerlukan keahlian teknis dan tanggung jawab penuh dari pihak yang menyusunnya.
Dalam proses perhitungan dan menentukan anggaran tentunya bisa dipermudah dengan menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur-fitur terbaik seperti budgeting yang dimiliki oleh MASERP. Segala proses akuntansi di perusahaan jadi lebih mudah sehingga akan memudahkan seluruh kegiatan transaksi yang ada.
Tidak hanya proses budgeting, kegiatan pencatatan segala transaksi sampai ke pembuatan laporan keuangan bisa dilakukan dengan menggunakan software akuntansi dari MASERP ini. MASERP juga akan mempermudah Anda untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan kegiatan pengelolaan keuangan dengan mudah, cepat, dan tepat.
Dengan menggunakan MASERP, seluruh proses analisis keuangan, pelaporan pajak, pembukuan, pemantauan stok, sampai ke hitungan aset semua bisa dilakukan dengan mudah, tepat, dan cepat.
Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!