Laporan Keuangan Konsolidasi: Syarat, Tujuan dan Cara Menyusunnya

Laporan keuangan adalah salah satu komponen penting bagi perusahaan. Mulai dari perusahaan besar hingga UMKM wajib memiliki laporan keuangan. Secara khusus, untuk setiap perusahaan yang memiliki anak perusahaan harus memiliki laporan dalam bentuk lain, yaitu laporan keuangan konsolidasi. Laporan ini akan disajikan seolah-olah perusahaan induk dan anak perusahaan adalah satu kesatuan perusahaan.

Laporan keuangan memiliki fungsi untuk mendorong perkembangan suatu perusahaan. Beberapa diantaranya sebagai indikator kondisi keuangan perusahaan, tanda kredibilitas perusahaan, bentuk evaluasi kinerja dan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan. Jadi, tak bisa dipungkiri bahwa setiap perusahaan yang ingin memiliki proses bisnis yang berkelanjutan harus memiliki laporan keuangan.

Agar lebih mengerti mengenai apa itu laporan keuangan konsolidasi, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi dapat diartikan sebagai suatu laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai posisi keuangan dan operasional bagi perusahaan dan anak perusahaan. Dalam laporan keuangan ini, bergabungnya laporan keuangan perusahaan induk dan anak berarti tidak terpisah lagi. Artinya, gambaran yang diberikan pada laporan tersebut adalah kondisi keseluruhan dari laporan keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan.

Tujuan dari penyusunan laporan keuangan ini adalah untuk menyajikan informasi posisi keuangan dan aktivitas dari kelompok induk perusahaan dan anak perusahaan.

Baca Juga: Analisis Laporan Keuangan Beserta Contohnya

Syarat Laporan Keuangan Konsolidasi

Tidak semua perusahaan memiliki laporan keuangan konsolidasi. Mengapa demikian? Pada prinsipnya bentuk laporan ini dibutuhkan ketika perusahaan induk memegang kuasa terhadap anak perusahaan. Adapun laporan keuangan ini harus memenuhi syarat berikut ini.

  • Induk perusahaan membawahi lebih dari satu atau dua entitas dari anak perusahaan dibuktikan dengan kepemilikan saham dari induk perusahaan.
  • Kepemilikan saham induk perusahaan harus lebih dari 50% saham dari anak perusahaan.
  • Induk perusahaan memiliki kendali penuh terhadap anak perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi

Pada umumnya, laporan keuangan dibuat sebagai salah satu bentuk penyajian informasi keuangan. Namun, secara khusus, laporan keuangan ini dibuat untuk melakukan konsolidasi antar perusahaan induk dan anak perusahaan. Berikut ini adalah tujuan dari dibuatnya laporan keuangan ini.

  • Menyajikan informasi kepada stakeholder terkait.
  • Memberikan informasi kepada pemilik dan manajemen perusahaan induk terkait kinerja dan situasi keuangan anak perusahaan.
  • Mempelajari dinamika dari anak perusahaan terhadap induk perusahaan dalam jangka panjang.
  • Tidak perlu membuat dokumen baru terkait laporan keuangan.
  • Mengurangi dokumen.

Kekurangan Laporan Keuangan Konsolidasi

Terlepas dari kelebihan dan keuntungan yang ada, laporan keuangan konsolidasi juga memiliki kekurangan, yaitu:

  • Karena laporan digabung menjadi satu, laporan keuangan ini menyebabkan catatan laporan keuangan anak perusahaan sangat mungkin untuk terjadi kekurangan laporan.
  • Tidak semua kinerja keuangan anak perusahaan disampaikan sehingga laporan yang disajikan kurang baik.
  • Rasio keuangan kurang mewakilkan rasio keuangan perusahaan secara induk dan anak perusahaan.

Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi

Tahap utama dalam menyusun laporan keuangan ini adalah menggabungkan laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan. Penggabungan ini menghitung tiap-tiap dari aktivitas keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini dapat dibuat dengan menjumlahkan akun sejenis mulai dari aset, modal, kewajiban, beban, dan pendapatan.

Untuk menyusun sebuah laporan keuangan konsolidasi, berikut langkah yang perlu dipersiapkan.

  • Setiap transaksi antara induk dan anak perusahaan harus dicatat dan direkonsiliasi.
  • Pendapatan dan beban yang ditransaksikan antara perusahaan induk dan anak perusahan harus direkonsiliasi.
  • Mengubah periode pelaporan keuangan induk dan anak perusahaan pada waktu yang bersamaan.
  • Laporan keuangan dipastikan agar sesuai dengan metode yang disusun untuk metode akuntansi yang sama atau sejenis.
  • Layaknya laporan keuangan biasa, pembuatan laporan keuangan ini terdiri dari neraca (balance sheets), laporan laba rugi (income statements), laporan perubahan modal (statement of change equity), dan laporan arus kas (cash flow statements).

New call-to-action

Cara Membuat Laporan Keuangan Konsolidasi

Sebelum membuat laporan keuangan ini, perlu dilakukan proses identifikasi. Perusahaan induk akan berupaya untuk menjangkau seluruh anak perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesalahan dan kelalaian.

  • Pastikan selisih laporan laba rugi sudah diatur dan dijelaskan.
  • Eliminasi setiap penghasilan dan dividen milik anak perusahaan.
  • Pastikan saldo awal di anak perusahaan sudah kembali ke jumlah semula.
  • Lakukan alokasi dan amortisasi ketika terjadi perbedaan nilai antar individu di perusahaan.
  • Eliminasi saldo resiprokal seperti utang dan piutang, pendapatan dan beban, dan lain-lain.

Baca Juga: Perbedaan Hutang dan Piutang dalam Bisnis dan Akuntansi

Kesimpulan

Melalui penjelasan di atas, laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai posisi keuangan dan operasional bagi perusahaan dan anak perusahaan.

Tujuan dari penyusunan laporan keuangan konsolidasi tersebut adalah untuk menyajikan informasi posisi keuangan dan aktivitas dari induk dan anak perusahaan.

Tidak semua perusahaan memiliki laporan keuangan konsolidasi. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaituI induk perusahaan membawahi lebih dari satu atau dua entitas dari anak perusahaan dibuktikan dengan kepemilikan saham dari induk perusahaan, kepemilikan saham induk perusahaan harus lebih dari 50% saham dari anak perusahaan, induk perusahaan memiliki kendali penuh terhadap anak perusahaan.

Tujuan dari pembuatan laporan keuangan ini adalah untuk menyajikan informasi kepada stakeholder terkait, memberikan informasi kepada pemilik dan manajemen perusahaan induk terkait kinerja dan situasi keuangan anak perusahaan, mempelajari dinamika dari anak perusahaan terhadap induk perusahaan dalam jangka panjang, tidak perlu membuat dokumen baru terkait laporan keuangan, dan untuk mengurangi penggunaan dokumen.

Cara menyusun laporan keuangan ini dimulai dari, mencatat setiap transaksi antara induk dan anak perusahaan, rekonsiliasi pendapatan dan beban, mengubah periode laporan keuangan perusahaan induk dan anak perusahaan, dan memastikan metode yang digunakan dalam satu kelompok bermerek sama.

Sebagai tambahan, layaknya laporan keuangan biasa, pembuatan laporan keuangan ini dilakukan dengan membuat neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas yang sama antar Ibu dan anak.

Untuk mendukung pembuatan laporan keuangan, perusahaan dapat memanfaatkan penggunaan teknologi seperti software ERP. Semua itu bisa dilakukan oleh MASERP dari MAS Software dengan berbagai fitur yang ada.

MASERP dapat mengakomodasi pembuatan laporan keuangan perusahaan untuk mendukung keberlangsungan perusahaan induk dan anak perusahaan.

Dengan fitur Report Center di MASERP, Anda bisa mencatat dan membuat laporan keuangan yang meliputi laba rugi, neraca, penjualan dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan manual tentu saja akan memakan banyak waktu dan memiliki peluang besar terjadinya human error. Ini akan menghambat efisiensi dan produktivitas perusahaan Anda.

Dengan teknologi dan fitur canggih dari MASERP, perusahaan dapat membuat dan menyajikan laporan keuangan dengan efisien dan efektif. Selain itu, MASERP juga bisa diakses di mana saja dan para pengguna dapat melakukan kustomisasi sesuai kebutuhan perusahaan.

Tertarik dengan MASERP? Segera konsultasikan masalah dan keinginan perusahaan kamu dalam melakukan pelaporan keuangan melalui konsultan ahli kami di MASERP.

New call-to-action