ISO 28000 dalam Supply Chain Management

Perdagangan internasional yang semakin berkembang menjadi tantangan bagi setiap perusahaan untuk mengelola keamanan supply chain produk mereka.

Perusahaan bisa saja menghadapi kendala dalam kegiatan operasional seperti kerusakan barang dalam penyimpanan logistik atau bencana alam.

Oleh karena itu, perusahaan memerlukan manajemen keamanan untuk mengoptimalkan segala usaha agar kendala di seluruh proses supply chain dapat diminimalisir atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Bagi industri supply chain, manajemen risiko keamanan tersebut terstandarisasi dalam ISO 28000.

Apa Itu Supply Chain?

Supply chain atau rantai pasokan adalah hubungan antara perusahaan dan pemasok untuk memproduksi dan mendistribusikan produk atau jasa.

Suply chain merupakan sebuah sistem yang mencakup sumber daya, proses dan teknologi yang saling terkait dalam memproses dan memindahkan sumber daya dari bahan baku sampai ke konsumen akhir.

Dalam supply chain melibatkan produsen, vendor, gudang, perusahaan transportasi, distribusi pusat dan retail (pengecer).

Dalam supply chain, bisa saja Anda menemukan risiko ketidaksesuain dan kerusakan produk. Apalagi jika menghadapi ancaman keamanan seperti boikot, pencurian, penyelundupan atau terorisme

Organisasi atau perusahaan perlu memperhatikan aspek keamanan supply chain mereka dan mempunyai kebijakan, prosedur dan kontrol untuk mengelola risiko keamanan.

Caranya adalah dengan mengimplementasikan ISO 28000.

Baca Juga: Supply Chain Manajemen Dalam Industri Manufaktur

Apa Itu ISO 2008?

ISO menerbitkan spesifikasi ketersediaan publik (Public Available Specification) yaitu IO/PAS 28000 di tahun 2005 lalu digantikan pada tahun 2007 yang berisi standar internasional dan spesifikasi untuk manajemen keamanan supply chain.

Sehingga seringkali sering ditulis 28000:2007.

Standarisasi yang dikenal dengan supply chain security management system ini membantu Anda menyediakan standar dasar bagi sistem manajemen keamanan secara menyeluruh, baik bagi orang atau pekerja dan kargo dalam supply chain.

Sistem manajemen keamanan supply chain (rantai pasokan) berdasarkan standar sertifikasi ISO 28000 mengidentifikasi risiko yang kemungkinan dihadapi dalam proses supply chain Anda.

Keamanan supply chain menekankan pada usaha untuk meningkatkan keamanan dari transportasi hingga logistik internasional.

Selain itu, semua proses kegiatan supply chain dari tahap produksi (supply) sampai distribusi juga membutuhkan keamanan.

Sebenarnya banyak sekali aspek penting lain yang juga membutuhkan keamanan antara lain pembiayaan, manufaktur, manajemen informasi dan transportasi, penyimpanan dalam proses distribusi dan pergudangan.

Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, Anda perlu melakukan pengendalian untuk melindungi produk atau barang dari akibat yang merugikan.

ISO 28000 memungkinkan perusahaan Anda melakukan penilaian risiko keamanan dan menerapkan kontrol yang dibutuhkan dengan berbagai aspek pendukung seperti kontrol dokumen, indikator kinerja utama, audit internal dan pelatihan.

Tujuan Penerapan ISO 28000

ISO 28000:2007 berlaku untuk semua ukuran perusahaan dari kecil hingga multinasional.

Perusahaan bidang manufaktur, pelayanan, penyimpanan atau transportasi juga perlu menerapkan standarisasi ini pada setiap tahap produksi atau rantai pasokannya.

ISO 28000 bertujuan untuk:

  • Menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen keamanan proses supply chain di perusahaan
  • Memastikan semua kebijakan manajemen keamanan sesuai dengan yang sudah ditetapkan
  • Menunjukkan kesesuaian manajemen keamanan tersebut ke orang lain atau publik
  • Mengupayakan sertifikasi manajemen keamanan perusahaan oleh badan sertifikasi pihak ketiga yang terakreditasi

Baca Juga: Pengertian Manajemen Risiko Secara Lengkap Bagi Perusahaan

Manfaat Penerapan ISO 28000

Standarisasi ini memiliki manfaat besar bagi perusahaan beserta kegiatan operasional supply chain dan praktik bisnis. Manfaatnya antara lain:

  1. Mendorong perusahaan untuk mengamankan proses supply chain perusahaan
  2. Meyakinkan stakeholder tentang komitmen perusahaan Anda terhadap keselamatan dan keamanan individu, barang dan jasa.
  3. Meningkatkan kredibilitas dan brand awareness
  4. Meningkatkan ketahanan dan efisiensi kinerja supply chain
  5. Memiliki benchmark terhadap kriteria internasional
  6. Membuat lebih patuh pada proses supply chain
  7. Meningkatan jaminan keamanan pada proses supply chain
  8. Memfasilitasi perdagangan dan memperlancar pengangkutan barang
  9. Menghemat anggaran dengan meminimalisir risiko keamanan dan pengurangan asuransi perusahaan

Persyaratan ISO 28000

Sebelum mengimplementaikan ISO 28000:2007, tentu saja Anda perlu menyiapkan beberapa persyaratan agar bisa sesuai dengan kriteria.

Apa saja syarat tersebut?

  • Manajemen perusahaan harus berkomitmen kuat.
  • Sumberdaya perusahaan untuk mengimplementasikan, mendokumentasikan, berkonsisten dalam penerapan ISO dan melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
  • Menetapkan cakupan dan batasan dalam kebijakan keamanan (security policy).
  • Memenuhi persayaratan yang tertulis di Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
  • Mengidentifikasi risiko keamanan.
  • Melaksanakan metode PDCA (Plan, Do, Check, Act).

ISO 28000 dibuat agar bisa terintegrasi dengan standar sistem manajemen lain seperti ISO 9001, ISO 27001, ISO 14001 dan strandar ISO lain dengan sistem manajemen terpadu, di mana secara bersamaan dapat mengelola dan meningkatkan standar-standar ISO tersebut.

Tahapan Sertifikasi ISO 28000

Setelah memastikan semua syarat untuk mendapatkan ISO 28000 dapat terwujud, sebaiknya Anda mengetahui tahapan dari sebelum sertifikasi diterbitkan beserta tahapan sesudahnya.

Audit Awal

Auditor dari badan sertifikasi melakukan audit awal untuk menentukan apakah persyaratan yang berhubungan dengan standar ISO 28000 sudah diterapkan di perusahaan Anda atau belum dan apa saja yang sudah memenuhi syarat.

Review Dokumen

Tim audit menentukan sejauh mana dokumentasi untuk sistem manajemen keamanan IT perusahaan Anda, apakah sudah sesuai dengan persyaratan ISO 28000 atau belum?

Audit

Auditor memantau pengaplikasian sistem manajemen keamanan di perusahaan Anda untuk menguji seberapa besar efektivitasnya.

Penerbitan Sertifikat

Jika perusahaan Anda sudah memenuhi seluruh kriteria, perusahaan Anda akan mendapatkan sertifikat yang menunjukkan kepatuhan sistem manajemen keamanan yang berlaku.

Audit Pengawasan

Setelah dinyatakan memenuhi kriteria dan mendapatkan sertifikat ISO 28000, akan ada penilaian pengawasan agar proses manajemen keamanan perusahaan terus optimal

Pembaruan Sertifikasi

Setelah tiga tahun, akan dilakukan audit lagi untuk pembaruan sertifikasi untuk memastikan proses sertifikasi berjalan sustainable.

Selain itu, pembaruan sertifikasi ini juga memiliki peran jangka panjang dalam dokumentasi ke mitra dan konsumen Anda untuk memberikan keamanan yang lebih baik.

Kesimpulan

Supply chain mencakup kegiatan yang saling berkaitan antara pekerja sebagai sumber daya manusia, proses dan teknologi untuk memproses dan memindahkan bahan baku sampai ke konsumen akhir.

ISO 28000 yang dikenal dengan supply chain security management system ini membantu Anda menyediakan standar dasar bagi sistem manajemen keamanan secara menyeluruh dalam supply chain.

Perusahaan harus memiliki manajemen dan tujuan yang kuat dan berkomitmen serta melakukan metode PDCA sebagai salah satu syarat mengajukan standarisasi ini.

Selain bisa meminimalisir ancaman keamanan dan tentunya anggaran dari ancaman tersebut, ISO 28000 juga dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dan efisiensi kerja supply chain.

Sebelum mendapat sertifikasi ISO 28000, perusahaan Anda harus memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditetapkan.

Tahapan sebelum mendapatkan standarisasi meliputi audit awal, review dokumen dan audit. Setelah itu Anda perlu melakukan audit pengawasan dan pembaruan sertifikasi setelah tiga tahun sertifikasi diterbitkan.

Peningkatan efisiensi dan produktivitas kinerja supply chain juga dapat dibarengi dengan penggunaan software yang bisa terintegrasi dengan seluruh kegiatan perusahaan seperti MASERP.

Software akuntansi dan manufaktur MASERP ini bisa memberikan kemudahan bagi Anda dalam melacak ketersediaan barang dan daftar transaksi kapan pun.

MASERP memiliki fitur Bill of Material yang berfungsi mencatat semua purchase order (PO) dan ketersediaan bahan baku produksi.

Untuk menghindari double produksi, ada fitur Batch Number yang bisa memudahkan Anda membedakan produksi di waktu yang berbeda dan mengevaluasi produk yang tidak sesuai standar.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi mengenai ISO 28000:2007 atau yang dikenal dengan sistem manajemen keamanan rantai pasokan (supply chain).

Sampai jumpa di artikel berikutnya!