Biar Gak Rugi, Ini Cara Mudah Menghitung Biaya Produksi!

Bagi pelaku usaha, pentinguntuk memperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan proses produksi. Hal ini bertujuan agar proses produksi tidak mengalami hambatan sehingga bisnis bisa berjalan secara berkelanjutan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah tentang cara menghitung biaya produksi.

Biaya produksi dibutuhkan untuk setiap bisnis atau perusahaan dalam memproduksi barang atau layanan. Biaya produksi harus direncanakan sebelum proses produksi dilakukan. Penghitungan biaya produksi dilakukan perusahaan untuk memperkirakan unsur yang ada di dalamnya.

Cara menghitung biaya produksi umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan setiap biaya yang dikeluarkan pada rangkaian produksi yang ada. Maksudnya, dimulai dari menghitung biaya yang dikeluarkan saat pengolahan bahan baku hingga menjadi barang siap pakai. Semua komponen pengeluaran harus masuk dalam hitungan tersebut.

Agar lebih memahami apa itu biaya produksi dan cara menghitungnya, simak pembahasan berikut terkait produksi tersebut mulai dari pengertian, contoh, dan cara menghitung biaya produksi tersebut.

Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan komponen biaya yang dianggarkan dan dikeluarkan perusahaan selama proses produksi. Proses produksi yang dimaksud dimulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang siap pakai. Perusahaan akan menghitung biaya produksi tersebut berdasarkan komponen yang ada pada setiap proses produksi.

Menghitung biaya produksi harus dilakukan dengan matang dan teliti mengingat banyak sekali jenis komponen pengeluaran. Perusahaan harus mengakumulasikan setiap komponen biaya yang diperlukan untuk memproses bahan baku hingga menjadi produk jadi. Komponen penting dari biaya produksi yang harus dihitung meliputi 3 unsur, yaitu bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.

Komponen Biaya Produksi

Biaya produksi umumnya terbagi menjadi 3 komponen yang ada pada proses produksi secara keseluruhan mulai dari proses pengolahan hingga barang siap untuk dijual. Cara menghitung biaya produksi berdasarkan komponen tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan ketiga unsurnya. Berikut komponen biaya yang termasuk dalam biaya produksi.

Biaya Bahan Baku

Komponen pertama adalah biaya bahan baku. Komponen ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku utama yang digunakan dalam pengolahan produk. Biaya bahan baku dikeluarkan dan dicatatkan berdasarkan biaya yang dibayarkan untuk pembelian atau pengolahan bahan baku tersebut.

Biaya bahan baku juga memperhitungkan pengeluaran dalam mendapatkan bahan baku tersebut. Misalnya, biaya pengiriman bahan baku. Namun, perlu diingat biaya pemesanan terhadap bahan baku tidak perlu dihitung dan dicatatkan pada komponen biaya bahan baku.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah komponen biaya produksi yang dianggarkan perusahaan untuk membayar upah tenaga kerja. Komponen ini menghitung tenaga kerja yang merupakan karyawan perusahaan di bidang produksi. Secara khusus, anggaran biaya tenaga kerja langsung menghitung pengeluaran untuk pembayaran upah bagi tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan proses produksi.

Biaya tenaga kerja diperhitungkan dalam keseluruhan proses produksi mulai dari pengolahan bahan baku hingga barang siap dipasarkan. Upah yang dihitung dalam biaya tenaga kerja tidak hanya mencakup pada gaji pokok karyawan tetapi memperhitungkan biaya lain. Maksudnya, biaya tenaga kerja juga mencakup perhitungan tunjangan dan asuransi kesehatan bagi tenaga kerja.

Cara menganggarkan anggaran tenaga kerja secara khusus dapat dimulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja. Setelahnya, perusahaan dapat menentukan besaran yang diterima per pembagian tugasnya dalam proses produksi. Secara khusus, cara menghitung biaya produksi pada komponen biaya tenaga kerja diperhitungkan dalam biaya produksi per unitnya.

Biaya Overhead Pabrik

Overhead pabrik adalah komponen biaya yang tidak boleh dilupakan oleh perusahan. Pasalnya, pengeluaran untuk overhead pabrik berdampak langsung pada proses produksi. Biaya overhead pabrik akan timbul dari berbagai biaya yang harus dibayarkan diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Misalnya, biaya pemakaian bahan tambahan, maintenance mesin produksi, pajak, asuransi, biaya tenaga kerja tak langsung, dan biaya tambahan lainnya.

Biaya overhead pabrik akan dicatatkan dan dilaporkan pada laporan laba rugi setelah periode akuntansi perusahaan berakhir. Komponen biaya ini sangat berpengaruh dan berperan penting dalam menggenjot kegiatan produksi.

Baca Juga: Apa itu Variable Cost dan Fixed Cost? (Dengan Contoh)

Cara Menghitung Biaya Produksi

Setelah mengetahui komponen dan jenis dari biaya produksi, kita dapat menghitung biaya produksi tersebut. Perhitungan ini nantinya bisa dijadikan acuan untuk menghitung dan mengetahui harga pokok produksi dan harga pokok penjualan atau HPP yang tepat dari suatu produk. Berikut ini adalah tahapan cara menghitung biaya produksi yang bisa kamu contoh

Menghitung Bahan Baku yang Digunakan

Menghitung bahan baku yang digunakan dapat dilakukan dengan menambahkan jumlah saldo awal bahan baku dan pembelian bahan baku lalu dikurangi saldo akhir bahan baku.

Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku

Menghitung Biaya Produksi

Menghitung biaya produksi dilakukan dengan menambahkan jumlah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Biaya produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik

Menghitung Harga Pokok Produksi

Menghitung harga pokok produksi dilakukan dengan menambahkan total biaya produksi dan saldo awal persediaan lalu dikurangi saldo akhir persediaan.

Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan

Menghitung HPP

Menghitung harga pokok penjualan dilakukan dengan menambahkan harga pokok produksi dan persediaan awal barang dikurangi persediaan akhir.

Harga Pokok Penjualan = harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir

Baca Juga: Laporan Harga Pokok Produksi Beserta Cara Hitungnya

Contoh Cara Menghitung Biaya Produksi

Perhitungan biaya produksi dapat dilakukan menggunakan rumus dari biaya produksi yang dimulai dari perhitungan biaya bahan baku hingga menghitung biaya produksi itu sendiri. Tujuan dari perhitungan biaya produksi adalah sebagai acuan penghitungan harga pokok produksi. Berikut contoh dari menghitung biaya produksi sebuah perusahaan.

Diketahui PT ABC yang bergerak di industri frozen food khusus olahan udang telah mengeluarkan sejumlah biaya produksi selama satu bulan. Berhasil mencatatkan total pengeluaran sebesar 6.000 pack. Berikut ini adalah catatan dari jumlah pengeluaran dari PT ABC.

Persediaan bahan baku Rp 40.000.000

Bahan baku setengah jadi Rp. 40.000.000

Barang siap pakai Rp. 40.000.000

Pembelian persediaan bahan baku Rp.60.000.000

Biaya pengiriman bahan baku Rp.10.000.000

Biaya maintenance mesin Rp.10.000.000

Gaji tenaga kerja langsung Rp. 40.000.000

Sisa bahan baku dan sisa bahan setengah jadi Rp.30.000.000

Sisa bahan setengah jadi Rp. 25.000.000

Frozen food yang siap dijual Rp. 30.000.000

CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI

Langkah pertama adalah dengan menghitung bahan baku yang digunakan menggunakan rumus ini.

Bahan baku yang digunakan = saldo awal bahan baku + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku

Bahan baku yang digunakan = 40.000.000 + (60.000.000 + 10.000.000) – 30.000.000 = 80.000.000

Tahapan berikutnya adalah menghitung biaya produksi yang digunakan menggunakan rumus berikut.

Biaya Produksi = bahan baku + tenaga kerja langsung + biaya overhead pabrik

Biaya Produksi = 80.000.000 + 40.000.000 + 10.000.000 = 130.000.000

Hasilnya, biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi 6.000 pack frozen food adalah Rp.130.000.000

Setelah mengetahui jumlah dari biaya produksi, PT ABC dapat memperoleh jumlah biaya harga pokok produksi dengan cara berikut.

Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan

Harga Pokok Produksi = 130.000.000 + 40.000.000 – 25.000.000 = 145.000.000

Dari mengetahui harga pokok produksi, maka PT ABC dapat mencari jumlah harga pokok penjualan atau HPP dari produknya, yaitu:

Harga Pokok Penjualan = Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan akhir

Harga Pokok Penjualan = 145.000.000 + 40.000.000 – 60.000.000 = 125.000.00

Baca Juga: Penting! Ini Manfaat dan Alasan Bisnis Manufaktur Harus Pakai ERP

Kesimpulan

Biaya produksi adalah biaya yang dianggarkan dan dikeluarkan perusahaan selama proses produksi mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang siap pakai.

Cara menghitung biaya produksi umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan setiap biaya yang dikeluarkan pada rangkaian kegiatan produksi. Perusahaan akan menghitung biaya produksi tersebut berdasarkan komponen yang ada pada setiap proses produksi. Adapun komponen yang berpengaruh adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

Perusahaan perlu mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan dalam setiap komponen biaya tersebut sebelum mengakumulasikannya untuk mengetahui jumlah dari biaya produksi yang dikeluarkan per periode akuntansinya.

Cara menghitung biaya produksi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Perusahaan dapat menghitung mulai dari bahan baku yang digunakan dan biaya produksi yang dikeluarkan untuk kemudian dijadikan patokan dalam penghitungan harga pokok produksi. Setelah harga pokok produksi diketahui, perusahaan dapat menghitung harga pokok penjualan atau HPP.

Kegiatan produksi dan berbagai departemen yang terlibat dapat terintegrasi dengan sistem ERP sehingga departemen produksi bisa mengelola dan menjalankan proses produksinya dengan cepat dan akurat.

Software manufaktur MASERP memiliki fitur Bill of Material yang mempermudah Anda melihat semua purchase order (PO) yang masuk beserta ketersediaan bahan baku produksi.

Fitur tersebut juga memudahkan Anda menentukan harga pokok produksi (HPP) sementara dan final setelah mendapatkan seluruh biaya pasti seperti tenaga kerja, bahan baku dan pemasaran.

Fitur Batch Number dalam MASERP dapat membedakan produksi hari ini dan hari sebelumnya untuk menghindari double produksi dan Anda dapat mengevaluasi produk yang tidak sesuai standar.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP custom made yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan apa yang Anda butuhkan kepada konsultan ahli kami. Gratis!