Apa itu LIFO? Pada dasarnya LIFO adalah singkatan dari last in, first out, suatu istilah yang kemungkinan besar sudah sangat akrab di telinga para pebisnis yang sering melakukan stock opname. Tapi pada beberapa pebisnis, istilah ini bisa saja menjadi istilah yang asing di telinga mereka.
Beberapa istilah yang digunakan dalam dunia bisnis dan ekonomi memang terkadang mempunyai penggunaan yang sangat spesifik, sehingga untuk beberapa orang yang belum pernah melakukan kegiatan spesifik tersebut. Walaupun begitu, kegiatan LIFO sendiri sebenarnya sudah cukup sering dilakukan.
Sebagian dari Anda juga kemungkinan pernah melakukan metode LIFO ini, tapi karena belum mengerti tentang tujuan dan maksudnya, Anda jadi tidak tahu bahwa yang Anda lakukan termasuk dalam kegiatan LIFO.
Apa Itu Lifo?
LIFO alias last in first out adalah kebalikan dari FIFO. Seperti namanya, metode LIFO adalah menjual barang-barang yang masuk terakhir sebagai barang-barang yang keluar pertama. Salah satu kelompok usaha yang banyak menerapkan LIFO adalah usaha fashion.
Sederhana saja, Anda tentu akan memajang baju yang paling baru sesuai tren saat ini di manekin maupun halaman utama website (atau media sosial) daripada stok baju yang sudah lama, bukan?
Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan penjualan. Hal ini juga berlaku untuk beberapa usaha serupa lainnya seperti buku, furnitur, atau produk-produk yang sangat dipengaruhi oleh tren.
Barang-barang lama nantinya akan kembali dikeluarkan jika kembali menjadi tren atau bisa juga melalui promo cuci gudang.
Baca Juga: Jurnal Penyusutan: Ketahui Faktor dan 3 Metodenya
Jenis-Jenis Metode LIFO
Pada dasarnya, metode LIFO terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Sistem Fisik
Penilaian persediaan ditentukan melalui saldo fisik yang ada dikalikan dengan harga pokok per unit barang yang diterima di awal periode. Jika saldo fisik lebih besar dari barang yang diterima atau masuk di awal periode, maka diambilkan dari harga pokok per unit yang masuk berikutnya.
Sistem Perpetual
Penilaian persediaan di mana pencatatan persediaan rutin dilakukan dalam kartu persediaan. Setiap terjadi transaksi penjualan atau pembelian, maka langsung dicatat dalam kartu persediaan. HPP dicatat sesuai dengan harga pokok barang pertama kali diterima. Jumlah tersisa adalah nilai persediaan akhir.
Kelebihan dan Kekurangan Metode LIFO
Salah satu keuntungan dan kelebihan dari menggunakan metode LIFO adalah dapat membandingkan cost dan pendapatan saat ini. Jika harga naik maka harga barang menjadi konservatif, laba operasi tidak terganggu dengan fluktuasi harga, dan jika terdapat fluktuasi harga dapat meratakan laba tahunan.
Sementara itu kelemahan dalam metode ini adalah bertentangan dengan aliran fisik yang sesungguhnya dan tidak dapat menunjukkan potensi jasa yang sesungguhnya.
Kesimpulan
Metode LIFO ini merupakan metode yang umum dalam akuntansi. Akuntan sering menggunakan metode ini untuk menentukan dan mengatur sistem penjualan perusahaan. Tetapi metode ini adalah metode yang sulit dan memakan banyak waktu dalam pengerjaannya. Hal inilah yang menjadikan perusahaan membutuhan software ERP yang saling terintergrasi.
Software ERP dari MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan keuangan usaha Anda. MASERP merupakan software ERP yang sudah terintegrasi dengan banyak fungsi bisnis lain seperti keuangan, pembelian, manufaktur, dan masih banyak yang lainnya. Dengan MASERP tentunya akan memudahkan untuk mencatat dan memantau laporan keuangan dari mana saja dan kapan saja.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!