Apa Itu Saldo? Cari Tahu Jenis, Fungsi, dan Contohnya! 

Written by Tika Ulfianinda

Apa Itu Saldo Jenis dan Fungsi Saldo dalam Akuntansi

Ketika mengelola keuangan bisnis, pasti Anda sangat familiar dengan kata saldo, mulai dari cek saldo rekening, saldo kas perusahaan, sampai saldo akun dalam laporan keuangan. Apa itu saldo? Saldo adalah jumlah uang atau nilai bersih yang tercatat dalam rekening bank, kartu kredit, atau akun keuangan. Nilai tersebut sudah memperhitungkan seluruh transaksi debit, kredit, dan biaya terkait.

Saldo memiliki peran dalam pengambilan keputusan bisnis, pengelolaan arus kas, dan pencatatan akuntansi. Artikel ini akan membahas secara lengkap apa itu saldo, jenis-jenis saldo dalam akuntansi dan perbankan, fungsi saldo dalam pembukuan, contoh saldo akun, hingga keuntungan dan kerugian memiliki saldo bank.

Apa Itu Saldo?

Dalam konteks perbankan, e-wallet (dompet digital), atau akuntansi, saldo memiliki arti jumlah uang yang tersedia atau tersisa dalam suatu akun atau rekening. Saldo menunjukkan aset likuid yang dapat digunakan oleh pemilik rekening untuk berbagai transaksi, baik itu penarikan, pembayaran, maupun transfer.

Saldo adalah selisih antara jumlah pemasukan dan pengeluaran dalam suatu akun pada periode tertentu. Saldo menunjukkan posisi keuangan saat ini, baik itu di rekening bank, kas perusahaan, maupun akun akuntansi.

Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka saldo bersifat positif. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar, saldo bisa menjadi nol atau bahkan negatif.

Dalam akuntansi, saldo rekening memiliki peran dalam proses rekonsiliasi. Rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan catatan keuangan perusahaan dengan laporan bank. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua debit, kredit, biaya jasa, dan hasil kliring cek sudah tercatat dengan akurat.

Apa Itu Saldo dalam Akuntansi?

Dalam akuntansi, saldo merupakan selisih antara total debit dan total kredit dalam suatu periode. Selisih ini mencerminkan nilai bersih suatu akun serta kewajiban terkait.

Jika total debit lebih besar daripada total kredit, akun akan menunjukkan debit balance. Sebaliknya, jika total kredit melebihi total debit, akun akan menunjukkan credit balance.

Konsep saldo ini berhubungan erat dengan neraca saldo, karena jumlah total debit dan kredit harus seimbang. Neraca saldo yang nilainya tidak seimbang menandakan adanya kesalahan pencatatan atau perhitungan dalam buku besar.

Neraca saldo berfungsi sebagai bahan verifikasi untuk memastikan kebenaran saldo setiap akun di buku besar.

Jenis Saldo dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, saldo dibagi menjadi beberapa kategori yang masing-masing memiliki fungsi dan tujuan berbeda. Berikut penjelasan masing-masing kategori saldo akuntansi.

Saldo Normal Aset

Saldo normal aset umumnya tercatat di sisi debit (kiri) dalam buku besar. Aset mencakup berbagai sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan, seperti kas, saldo bank, piutang, persediaan, perlengkapan, dan peralatan.

Aset tetap seperti tanah, gedung, dan mesin juga termasuk dalam kelompok ini. Semua saldo aset dihitung untuk memastikan laporan keuangan menampilkan kondisi keuangan perusahaan dengan akurat.

Saldo Normal Liabilitas dan Ekuitas

Saldo normal untuk liabilitas (kewajiban) dan ekuitas (modal) dicatat di sisi kredit (kanan). Liabilitas menggambarkan utang perusahaan, sedangkan ekuitas menunjukkan modal yang dimiliki untuk menjalankan usaha. Karena keduanya bertambah di sisi kredit, pencatatannya pun berada di sana.

Jika keduanya muncul di sisi debit, itu berarti ada kesalahan atau kondisi yang tidak normal dalam laporan keuangan.

Saldo Normal Pendapatan dan Biaya

Pendapatan menambah aset perusahaan sehingga dicatat di sisi kredit. Pencatatan ini sesuai dengan prinsip akuntansi, di mana penerimaan kas ditempatkan di sisi debit sebagai bentuk keseimbangan transaksi. Sumber pendapatan dapat berasal dari penjualan barang maupun jasa.

Di sisi lain, biaya atau beban dicatat di sisi debit karena sifatnya yang mengurangi laba perusahaan. Nantinya, beban tersebut akan dikurangkan dari pendapatan untuk mengetahui laba bersih yang sebenarnya.

Saldo Normal Beban

Saldo beban selalu tercatat di sisi debit karena merepresentasikan pengeluaran perusahaan untuk mendukung operasional dan kegiatan bisnis. Contoh beban mencakup administrasi, penjualan, promosi, sewa, dan biaya operasional lainnya.

Pencatatan yang tepat memastikan laporan keuangan mencerminkan arus kas keluar secara akurat dan mendukung pengambilan keputusan bisnis yang efektif.

Jenis Saldo Bank

Dalam konteks perbankan, istilah saldo sering dikaitkan dengan rekening bank atau giro, yang juga dikenal sebagai account balance. Saldo rekening mencerminkan jumlah uang yang tersedia dalam akun setelah dikurangi semua biaya, debit, dan kredit.

Saldo menunjukkan seberapa besar aset likuid yang dimiliki nasabah di bank. Secara umum, saldo bank dibagi menjadi tiga jenis utama, yakni:

Saldo Kredit dan Debit dalam Tabungan

Dalam praktik perbankan, pencatatan debit dan kredit dilakukan dari sudut pandang bank, bukan nasabah. Setoran dari nasabah dicatat sebagai kredit, sedangkan penarikan atau transfer dicatat sebagai debit. Pemahaman ini membantu nasabah membaca pergerakan saldo dengan benar sesuai prinsip akuntansi.

Saldo Mengendap di Tabungan

Saldo mengendap atau saldo minimum adalah jumlah dana yang wajib tetap ada di rekening sesuai ketentuan bank. Besarannya berbeda di setiap bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah.

Tujuan saldo mengendap adalah menjaga rekening tetap aktif, menutup biaya administrasi, dan mencegah saldo menjadi negatif.

Saldo Rata-Rata Harian

Saldo rata-rata harian dihitung berdasarkan perubahan dana di rekening selama satu hari penuh dan biasanya diproses otomatis oleh bank pada akhir hari.

Nilai saldo rata-rata ini digunakan sebagai dasar perhitungan bunga atau manfaat lain yang diterima nasabah. Bank dapat memberikan perhitungan finansial yang lebih adil dan akurat.

Fungsi Saldo dalam Pembukuan

Saldo memiliki peran dalam sistem akuntansi karena menjadi dasar pencatatan transaksi, pengelolaan akun, dan penyusunan laporan keuangan yang akurat.

Berikut ini adalah fungsi-fungsi saldo secara lebih rinci.

Pedoman Pencatatan Akuntansi

Saldo menjadi acuan dalam menentukan apakah suatu transaksi dicatat di sisi debit atau kredit. Akuntan dapat mencatat transaksi secara konsisten dan meminimalisirkesalahan. Contohnya, kas sebagai aset selalu bertambah di debit dan berkurang di kredit.

Menentukan Posisi Debit dan Kredit Akun

Setiap akun memiliki saldo normal yang menunjukkan bagaimana akun tersebut seharusnya bertambah atau berkurang. Aset dan beban umumnya bersaldo debit, sedangkan liabilitas, ekuitas, dan pendapatan bersaldo kredit.

Anda perlu memahami posisi debit dan kredit agar laporan keuangan seimbang dan neraca mencerminkan hubungan antara aset, kewajiban, dan modal.

Mengarahkan Prosedur Pencatatan Transaksi

Saldo membantu menentukan prosedur pencatatan yang sistematis. Setiap transaksi ditempatkan di debit atau kredit sesuai jenis akunnya, sehingga proses pengelompokan transaksi menjadi lebih tepat.

Misalnya, biaya sewa dicatat di debit sebagai beban, sementara penjualan dicatat di kredit sebagai pendapatan. Cara ini mempermudah rekonsiliasi dan audit.

Mengelompokkan Real Account (Akun Riil)

Akun riil mencakup aset dan kewajiban yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Saldo aset berada di posisi debit dan liabilitas di kredit, membantu Anda memantau perkembangan aset, perubahan kewajiban, dan kondisi likuiditas. Misalnya, persediaan bertambah di debit saat dibeli dan berkurang di kredit saat dijual.

Mengelompokkan Nominal Account (Akun Nominal)

Akun nominal berkaitan dengan pendapatan dan beban yang memengaruhi laba rugi. Pendapatan dicatat di kredit, sedangkan beban dicatat di debit.

Saat Anda mengetahu saldo akun nominal, Anda dapat menghitung laba secara akurat, mengevaluasi efisiensi biaya, dan menilai profitabilitas bisnis. Misalnya, gaji karyawan dicatat di debit karena mengurangi laba, sementara penjualan dicatat di kredit karena menambah pendapatan.

Mempermudah Analisis Posisi Keuangan

Saldo membantu manajemen membaca kondisi keuangan secara cepat. Saldo debit pada aset menunjukkan peningkatan kekayaan, sedangkan saldo kredit pada aset bisa menunjukkan pengurangan nilai.

Sementara itu, saldo kredit pada liabilitas menunjukkan kewajiban yang harus dipenuhi. Informasi ini membantu perusahaan mengatur arus kas, menentukan kebutuhan modal kerja, dan membuat keputusan investasi.

Mendukung Proses Rekonsiliasi dan Audit

Saldo yang akurat mempermudah rekonsiliasi antara buku besar dan laporan bank atau dokumen pendukung lainnya.

Bila nilai saldo beanr dan akurat, Anda dapat mendeteksi selisih atau kesalahan pencatatan lebih awal. Hal ini tidak hanya meningkatkan akurasi laporan keuangan, tetapi juga memperlancar audit internal maupun audit eksternal.

Dasar Evaluasi Kinerja Keuangan

Pemantauan saldo setiap akun membantu manajemen menilai performa keuangan secara berkala. Saldo digunakan dalam perhitungan rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas.

Data ini membantu mengambil keputusan strategis seperti ekspansi, investasi, atau penghematan biaya dapat dilakukan dengan lebih percaya diri.

Contoh Saldo Akun

Saldo akun adalah jumlah dana atau nilai bersih yang tersisa setelah semua transaksi debit, kredit, dan biaya tambahan dihitung. Berikut beberapa contoh saldo akun yang sering ditemui.

Cek Saldo Rekening Bank

Dengan layanan perbankan digital, mengecek saldo kini jauh lebih mudah. Nasabah bisa melihat saldo melalui ATM, mobile banking, internet banking, atau aplikasi digital lainnya.

Angka yang muncul adalah total dana yang tersedia setelah dikurangi biaya administrasi, pajak, atau biaya transaksi. Mengecek saldo secara rutin membantu menjaga arus kas tetap aman dan terkontrol.

Saldo Kartu Kredit

Saldo kartu kredit menunjukkan total utang yang harus dibayar pemegang kartu, bukan dana yang dimiliki. Setiap transaksi pembelian atau tarik tunai akan menambah saldo, dan saldo akan berkurang setelah pembayaran dilakukan.

Ada juga istilah available credit yaitu sisa limit yang masih bisa digunakan. Memahami keduanya penting agar penggunaan kartu tetap teratur dan tidak melebihi kemampuan bayar.

Saldo dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, saldo akun adalah selisih antara total debit dan kredit pada periode tertentu. Jika debit lebih besar, saldo disebut debit balance. Lalu, jika kredit lebih besar disebut credit balance. Neraca saldo disusun untuk memastikan semua pencatatan seimbang.

Jika tidak balance (seimbang), berarti ada kesalahan pencatatan yang harus diperbaiki agar laporan keuangan tetap akurat.

Keuntungan dan Kerugian Memiliki Saldo Bank

Dalam keuangan, saldo bank bukan sekadar angka di layar. Saldo ini menunjukkan kemampuan seseorang atau perusahaan dalam menjaga likuiditas, memenuhi kewajiban, hingga memanfaatkan peluang investasi.

Keuntungan Memiliki Saldo Bank

Likuiditas dan Pemenuhan Kewajiban

Saldo yang cukup membantu memenuhi kebutuhan rutin, seperti pembayaran gaji, tagihan supplier, hingga biaya operasional.

Dalam akuntansi, kas termasuk aset lancar yang menjaga keseimbangan debit dan kredit sehingga posisi keuangan tetap stabil.

Mendukung Proses Rekonsiliasi Keuangan

Dengan saldo yang tercatat jelas, pencocokan antara buku besar dan laporan bank bisa dilakukan lebih cepat. Rekonsiliasi ini membantu menemukan kesalahan pencatatan dan menurunkan risiko kecurangan.

Fleksibilitas Investasi dan Perencanaan Keuangan

Saldo yang memadai memberi fleksibilitas untuk mengambil keputusan strategis, seperti membeli aset, menambah modal kerja, atau memanfaatkan peluang investasi. Dengan posisi kas yang kuat, perusahaan dapat menjalankan rencana bisnis tanpa harus bergantung pada pinjaman.

Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Pihak Ketiga

Saldo yang memadai memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mengambil keputusan strategis, seperti membeli aset, menambah modal kerja, atau memanfaatkan peluang investasi.

Kondisi ini memungkinkan perusahaan menjalankan rencana bisnis dengan lebih leluasa. Perusahaan juga tidak perlu terlalu bergantung pada pinjaman untuk membiayai aktivitasnya.

Kerugian Memiliki Saldo Bank

Biaya Administrasi dan Opportunity Cost

Saldo besar yang dibiarkan mengendap di bank bisa menimbulkan biaya administrasi atau biaya minimum saldo. Dana yang tidak digunakan untuk investasi atau proyek produktif memiliki opportunity cost. Artinya, potensi keuntungan dari instrumen investasi lain menjadi terlewat.

Risiko Fraud dan Penyalahgunaan

Saldo bank yang tinggi meningkatkan risiko pencurian, penipuan, atau kesalahan internal. Penyalahgunaan oleh karyawan atau peretasan sistem perbankan bisa terjadi. Hal ini menuntut penerapan internal control yang ketat, termasuk pemisahan fungsi pencatatan transaksi, otorisasi pembayaran, dan rekonsiliasi rutin.

Ketergantungan pada Lembaga Perbankan

Saldo yang terlalu besar di rekening bank membuat perusahaan bergantung sepenuhnya pada likuiditas bank. Dana yang tidak dialokasikan ke investasi atau proyek produktif akan menurunkan efisiensi penggunaan aset.

Akibatnya, aset lancar tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk menghasilkan keuntungan. Dalam akuntansi, kondisi seperti ini disebut manajemen kas yang tidak optimal.

Inflasi dan Penurunan Nilai Riil

Dana yang dibiarkan mengendap terlalu lama berisiko tergerus inflasi. Nilai riil kas menurun meskipun saldo nominal tetap sama, sehingga daya beli perusahaan bisa berkurang. Sebagian saldo sebaiknya dialokasikan pada deposito berjangka atau instrumen keuangan lain yang memberikan return lebih baik.

Kesimpulan

Jadi, Anda sudah mengerti dan memahami apa itu saldo, bukan? Saldo adalah jumlah uang atau nilai bersih yang tercatat dalam rekening bank, kartu kredit, atau akun keuangan lainnya setelah memperhitungkan semua debit, kredit, dan biaya terkait.

Di dunia perbankan, saldo dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk saldo debit dan kredit pada tabungan, saldo minimum atau mengendap, serta saldo rata-rata harian. Setiap jenis saldo memiliki fungsi, karakteristik, dan tujuan yang berbeda untuk membantu pengelolaan keuangan secara efektif.

Agar pengelolaan saldo bisnis tidak lagi merepotkan, Anda membutuhkan software ERP MASERP yang terintegrasi dan terpercaya. Software ERP MASERP membantu Anda mengelola saldo kas, bank, piutang, hingga utang secara real time dalam satu sistem terpusat.

MASERP membantu Anda dan tim mengelola saldo, serta meningkatkan efisiensi dan mengontrol keuangan bisnis secara menyeluruh.

Segera jadwalkan konsultasi kebutuhan bisnis Anda dan demo fitur lengkap MASERP sekarang dengan konsultan ahli kami!

Konsultasi dan Demo Gratis Software ERP MASERP
Jadwalkan free konsultasi dan demo fitur lengkap software ERP MASERP untuk bisnis Anda.

Index