Jangan Tertukar! Ini 5 Perbedaan UI UX yang Wajib Diketahui!

UI UX adalah dua istilah yang sering membingungkan dan digabungkan dalam desain website dan aplikasi. Itu wajar, karena biasanya dua divisi tersebut di dalam sebuah proyek atau perusahaan akan bekerja dalam satu tim.

UI dan UX juga berperan penting untuk sebuah produk dan saling berkaitan satu sama lain walaupun perannya berbeda.

Seorang UI UX adalah seseorang yang harus memahami interaksi antara pengguna dan device. Mereka akan mendesain bagaimana aplikasi dan website dapat bekerja sesuai fungsi dan mudah digunakan oleh pengguna dengan interface yang ditampilkan.

Kalau dilihat sekilas memang sepertinya UI dan UX mendeskripsikan hal yang sama dan bagi orang awam akan sulit menemukan perbedaan yang jelas pada keduanya.

Jangan khawatir, di artikel ini akan diungkap jelas mengenai UI dan UX agar Anda bisa membedakan keduanya. Yuk, disimak!

Apa Itu User Interface (UI)?

UI dalam design UI dan UX merupakan singkatan dari User Interface. Apapun yang dapat dilihat secara visual pada aplikasi yang Anda gunakan, itulah UI. Visualisasi adalah kunci dari UI dan berfokus pada interface yang menarik.

User Interface merupakan layout grafis dari sebuah aplikasi yang terdiri dari tombol yang diklik pengguna, teks yang dibaca, gambar, slides, kolom untuk memasukkan teks dan semua komponen lain yang berinteraksi dengan pengguna.

Ini termasuk screen layout, transisi, animasi dan setiap interaksi kecil yang Anda lihat di aplikasi.

Semua jenis elemen visual, interaksi atau bahkan animasi perlu didesign sebaik mungkin agar pengguna paham dan memiliki pengalaman yang menyenangkan menggunakan aplikasi Anda.

Ketika kalian mengetik pada keyboard, menggeser mouse, menggeser layar HP di mana Anda bisa mengontrol semua device yang digunakan, ini dinamakan interaksi.

Nah, itulah tugas dari para UI designer, mereka akan memutuskan seperti apa tampilan dan feel yang akan dibuat dalam aplikasi

UI designer akan memilih scheme warna dan bentuk tombol bahkan jenis font dan tebal garis fontnya dalam aplikasi. Tidak hanya tampilan aplikasi yang estetik, tetapi perlu dipastikan kalau setiap elemen visual bisa berjalan sesuai fungsinya.

Tujuan design UI adalah membimbing pengguna secara visual melalui interface produk. Jangan biarkan pengguna berpikir terlalu banyak saat menggunakan aplikasi Anda.

Design UI menampilkan kekuatan brand dan aset visual ke dalam interface produk dan memastikan design pada aplikasi konsisten, selaras dan menyenangkan secara estetika.

Berikut ini empat indikator UI dikatakan baik:

  1. Konsisten: Design yang konsisten membantu pengguna memahami aplikasi Anda dan mereka jadi lebih familiar setiap membuka aplikasi.
  2. Responsif: Tampilan aplikasi atau website harus dapat terlihat dan bergungsi baik di berbagai device pengguna.
  3. Intuitif : Desain pada aplikasi tidak membuat pengguna berpikir keras saat menggunakan aplikasi, jangan membuat mereka kebingungan.
  4. Informasi terstruktur : Selain design yang menarik, aplikasi juga harus mudah digunakan dengan informasi yang terstruktur tidak hanya sebatas gambar dan tulisan.

Baca Juga: Cloud Computing: Iaas, Saas dan Paas

Apa Itu User Experience (UX)?

UX merupakan singkatan dari User Experience atau pengalaman pengguna. User experience ditentukan oleh cara pengguna berinteraksi dengan aplikasi.

UX dalam sebuah aplikasi dimulai dari riset market sampai dengan mengimplemantasikannya ke sebuah interface. Seorang UX designer harus banyak mengeksplorasi solusi dan memecahkan masalah pengguna secara detail.

Desain UX adalah cara pertama yang perlu dilakukan ketika mendesain suatu produk. Menurut Don Norman, seorang cognitive scientist dan UX architect, UX mencakup semua aspek interaksi pengguna dengan perusahaan, layanan dan produknya.

Apakah pengguna akan mengalami perjalanan yang mulus saat menggunakan aplikasi atau malah mengalami kebingungan? Apakah navigasi aplikasinya sistematis atau semaunya?

Apakah interaksi dengan aplikasi akan membuat pengguna merasa mereka menyelesaikan tugas yang ingin dicapai secara efisien ? Atau pengguna akan merasa seperti berjuang ketika membuka aplikasi ?

UX ditentukan oleh kemudahan dan kesulitan pengguna dalam berinteraksi dengan elemen UI yang telah dibuat oleh UI designer.

Contohnya :

  • Seberapa mudah proses checkout saat berbelanja online?
  • Apakah aplikasi m-banking memudahkan Anda dalam mengelola uang?

Tujuan akhir dari design UX adalah untuk menciptakan pengalaman yang mudah, efisien, relevan dan menyenangkan bagi pengguna.

Secara teori, awalnya design UX adalah aktivitas non-digital atau ilmu kognitif tetapi saat ini sudah banyak digunakan oleh industri digital.

Design UX bukan tentang visual, tetapi fokus pada seluruh pengalaman pengguna. Jadi, seorang UX juga peduli dengan UI pada aplikasi dan ini yang sering membuat banyak orang kebingungan memahami perbedaan keduanya.

Singkatnya, UI designer akan menentukan bagaimana tampilan aplikasi dan UX yang akan menentukan bagaimana UX akan bekerja dan berfungsi sesuai tujuan.

Kalau UI dapat berfungsi dengan baik dan tanpa hambatan, pengguna akan mendapatkan pengalaman yang baik.

Tetapi jika navigasi di aplikasi terlalu rumit dan membingungkan, kemungkinan besar UX yang buruk. UX designer bekerja untuk menghindari masalah buruk ini.

Ketika mendesign UX, ada beberapa analisis berulang yang dilakukan oleh UX designer.

UX designer akan membuat wireframe dari UI dan mendapatkan feedback dari pengguna, lalu akan diintegrasikan ke dalam design UX.

Penting bagi UX designer untuk memahami mengenai bagaimana pengguna lebih memilih untuk berinteraksi dengan aplikasi.

Ada empat hal yang menentukan UX baik atau tidak, antara lain:

  1. Usability (mudah digunakan): pengguna mudah menggunakan setiap fitur yang ada di aplikasi tanpa perlu effort lebih.
  2. Valuable (bernilai): aplikasi dan fitur yang tersedia di dalamnya dibutuhkan atau memiliki nilai bagi penggunanya.
  3. Adoptability (mudah didapat): aplikasi sebaiknya mudah didapatkan dan didownload jadi pengguna bisa segera memulai menggunakannya.
  4. Desireable (kesukaan): pengguna mendapatkan perasaan menyenangkan saat menggunakan aplikasi.

Baca Juga: Pentingnya Manajemen Data Bagi Perusahaan: Fungsi dan Tantangan

5 Perbedaan UI dan UX

Dalam penjelasan sebelumnya mungkin Anda sudah melihat sekilas perbedaan antara UI dan UX. Kalau masih bingung, berikut ini beberapa aspek yang membuat UI dan UX berbeda, yaitu dari segi tujuan, proses, komponen dan tools yang digunakan oleh keduanya.

Tujuan

Hal pertama yang membedakan antara UI UX adalah tujuan dalam pembuatan design. Pada sebuah produk, UI bertujuan untuk membuat tampilan produk menjadi menarik sedangkan UX didesign untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pengguna.

Design UI berfokus pada tampilan yang akan menjadi kesan pertama saat pengguna melihat produk dan UX pada kepuasan pengguna saat memakai produk Anda.

Proses

Karena tujuan UI UX berbeda, maka proses saat mendesain keduanya juga berbeda.

Proses design UX didasari dengan riset market yang akan menghasilkan produk yang dibutuhkan dan disukai oleh pengguna. Setelah meriset, UX designer akan membuat sketsa wireframe dan prototype untuk aplikasi.

Designer UI pun juga memerlukan riset saat bekerja, risetnya dilakukan untuk membuat desain yang menarik dan sesuai dengan konsep serta branding perusahaan. Setelah riset, designer UI akan membuat model designnya dalam bentuk mockup sebelum benar-benar diimplemantasikan ke aplikasi.

Komponen

Anda sudah mengetahui kalau UI berfokus pada tampilan design sebuah aplikasi. Komponen yang menjadi tanggung jawab UI designer antara lain layout, buttons, media berupa gambar atau video, tipografi dan visual interaksi lain pada aplikasi.

Sedangkan UX berfokus pada komponen navigasi, fitur yang dibutuhkan pengguna, branding dan copywriting dalam sebuah aplikasi.

UI UX adalah kolaborasi yang benar-benar dibutuhkan dalam desain sebuah produk yang baik.

Tools

UI UX adalah sebuah proses yang berbeda, sudah pasti tools yang digunakan juga berbeda.

UI designer biasanya menggunakan Adobe Ilustrator, Principle dan Frames X. Mereka membutuhkan tools tambahan juga seperti UI assets and kits, easy transitions dan lain-lain.

Nah, kalau UX designer biasanya menggunakan Figma, Adobe XD, Sketch dan aplikasi lain untuk membuat prototype dan mendapatkan feedback dari pengguna.

Skill

Skill yang dibutuhkan oleh UI designer antara lain design grafis, design branding dan creative thinking untuk membuat tampilan aplikasi yang menarik.

Sedangkan untuk UX designer harus memiliki skill analytical dan critical thinking serta problem solving.

Kesimpulan

User Interface (UI) berfokus pada tampilan sebuah aplikasi agar menarik, sedangkan User Experience (UX) ditentukan oleh cara pengguna berinteraksi dengan aplikasi.

UI UX adalah dua istilah yang berbeda, dan keduanya bisa dibedakan berdasarkan tujuan, proses design, komponen yang menjadi fokus mereka, tools yang digunakan dan skill yang dibutukan untuk menjadi UI UX designer.

Bagi sebuah perusahaan, menggunakan software atau aplikasi untuk kegiatan operasional adalah hal yang penting. Sistem ERP bisa menjadi solusi untuk membantu proses bisnis Anda dengan sistem otomatis dan terintegrasi.

Secara umum, sistem ERP mengintegrasikan beberapa fungsi bisnis seperti akuntansi, inventarismanufaktur, SDM, purchasing, SCM, penjualan dan CRM.

Sistem ERP memang memerlukan investasi yang lumayan, tetapi jika bisnis Anda membutuhkan solusi menyeluruh bagi operasional bisnis, menggunakan software akuntansi MASERP adalah solusi terbaik dalam mengoptimalkan proses ini.

MASERP menawarkan layanan hybrid cloud, di mana Anda bisa memasang software di server kantor atau di cloud. Software tetap bisa dipakai meskipun koneksi internet mati.

MASERP dapat digunakan untuk lebih dari satu entitas perusahaan tanpa biaya tambahan. Dengan database SQL server, MASERP kuat menampung jutaan transaksi dan tidak akan corrupt.

MASERP menawarkan UI UX yang baik diantaranya dapat digunakan di berbagai device seperti desktop dan smartphone, tampilan yang simple dan navigasi yang jelas, color scheme yang tidak kontras sehingga tidak membuat mata Anda sakit dan setiap fiturnya memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh pemilik bisnis di berbagai divisi seperti keuangan, penjualan, produksi dan masih banyak lagi.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!