Tips Mengatur Cash Flow Bisnis Saat Penjualan Menurun

Written by S Nuraini Safitri

Contoh Cash flow

Saat penjualan menurun dan daya beli masyarakat melemah, tantangan terbesar bisnis bukan hanya soal mendatangkan pembeli baru, tetapi juga menjaga agar arus kas (cash flow) tetap sehat. Cash flow yang tidak teratur bisa membuat bisnis sesak napas, bahkan berhenti di tengah jalan.

Tapi jangan panik dulu! Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan bisnis, meskipun kondisi pasar sedang kurang bersahabat. Simak 15 tips berikut yang bisa Anda praktikkan untuk mengatur cash flow.

Evaluasi Pengeluaran Rutin

Langkah pertama dan paling penting adalah melakukan audit terhadap semua pengeluaran rutin.

Cek ulang tagihan bulanan seperti listrik, sewa, langganan software, hingga biaya operasional lainnya. Cari tahu mana pengeluaran yang bisa dipangkas tanpa mengganggu jalannya bisnis.

Kadang kita tidak sadar bahwa kita membayar layanan yang sebenarnya jarang dipakai. Potong pengeluaran yang tidak berdampak langsung pada penjualan atau produktivitas.

Fokus pada Produk atau Layanan Paling Menguntungkan

Ketika cash flow mulai seret, jangan paksakan menjual semua produk. Fokus pada produk atau layanan yang memberikan margin keuntungan tertinggi dan permintaan pasar yang masih stabil.

Ini akan membantu kamu menggunakan sumber daya lebih efisien dan menjaga pemasukan tetap lancar. Prioritaskan produk best seller dan buat strategi penjualan khusus untuk meningkatkan repeat order.

Tunda Pengeluaran Tidak Mendesak

Tidak semua pengeluaran harus dilakukan sekarang. Kalau ada rencana membeli peralatan baru, renovasi toko, atau ikut pameran, sebaiknya tunda dulu.

Fokuskan dana yang ada untuk kebutuhan yang benar-benar esensial. Menunda pengeluaran bisa memberikan ruang napas agar arus kas bisnis tetap sehat sampai kondisi membaik.

Negosiasi Ulang dengan Supplier

Jangan ragu untuk berbicara dengan supplier soal skema pembayaran. Misalnya, minta tempo pembayaran yang lebih lama atau diskon pembelian dalam jumlah tertentu.

Supplier yang sudah bekerja sama lama biasanya akan lebih fleksibel karena mereka juga ingin menjaga hubungan bisnis jangka panjang. Ini bisa membantu kamu menjaga saldo kas lebih lama.

Percepat Penagihan Piutang

Cash flow sering terganggu karena piutang yang menumpuk. Segera evaluasi semua piutang yang belum tertagih dan lakukan follow up secara rutin.

Tawarkan insentif bagi pelanggan yang mau membayar lebih cepat, seperti diskon atau bonus. Sistem pembayaran digital juga bisa membantu mempercepat proses penagihan.

Pakai Software Keuangan atau Akuntansi

Kalau selama ini Anda masih mencatat keuangan secara manual, sekarang waktunya upgrade. Gunakan software keuangan atau akuntansi untuk memantau arus kas secara real-time.

Software akuntansi membantu Anda tahu kapan waktu terbaik melakukan pembayaran atau kapan harus menagih piutang. Ini sangat membantu mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

Kurangi Stok Barang Tidak Bergerak

Barang yang menumpuk di gudang sama saja dengan uang menganggur. Cek stok barang dan cari tahu mana yang perputarannya lambat.

Lakukan strategi seperti diskon, harga bundling, atau flash sale untuk mempercepat perputaran stok. Anda bisa mengubah stok menjadi uang tunai yang bisa diputar kembali.

Usahakan Penjualan Online

Saat daya beli menurun, konsumen cenderung lebih selektif. Banyak dari mereka masih aktif di platform digital. Maka, maksimalkan kanal penjualan online seperti marketplace, website, atau media sosial.

Gunakan strategi digital marketing hemat biaya seperti konten organik atau email marketing untuk menarik perhatian.

Lakukan Promosi yang Terukur

Promosi tetap penting, tapi harus cerdas. Jangan buang-buang uang untuk promosi besar-besaran yang hasilnya belum tentu sebanding.

Buat promo dengan skema terbatas, misalnya diskon hanya untuk pembelian kedua, atau bonus produk untuk loyal customer.

Gunakan data dari pelanggan lama untuk membuat promo yang lebih personal dan tepat sasaran.

Pertahankan Pelanggan Lama

Pelanggan lama jauh lebih mudah diajak belanja lagi dibanding mencari pelanggan baru. Berikan mereka penawaran khusus, ucapan terima kasih, atau program loyalitas sederhana.

Jaga komunikasi tetap hangat, misalnya lewat WhatsApp Broadcast atau email newsletter. Hubungan yang baik dengan pelanggan bisa jadi sumber cash flow yang konsisten.

Jaga Saldo Kas Minimum

Selalu pastikan ada cadangan dana untuk 1–3 bulan operasional ke depan. Ini seperti tabungan darurat bisnis yang bisa digunakan saat penjualan anjlok tiba-tiba.

Hindari menghabiskan semua pendapatan untuk ekspansi saat situasi masih belum stabil. Lebih baik bermain aman sambil terus memantau perkembangan pasar.

Kurangi Freelance atau Outsourcing

Jika bisnis Anda banyak menggunakan tenaga freelance atau outsourcing, coba pertimbangkan kembali beban biayanya. Mungkin beberapa pekerjaan bisa dirangkap sementara oleh tim internal.

Ini bisa memangkas biaya rutin dan membantu menjaga arus kas tetap aman. Tapi pastikan tidak menurunkan kualitas layanan ya!

Pakai Sistem Pembayaran Bertahap ke Vendor

Untuk pembelian dalam jumlah besar, Anda bisa ajukan sistem cicilan atau pembayaran bertahap ke vendor. Ini akan sangat membantu agar pengeluaran tidak langsung besar di awal.

Vendor yang loyal biasanya terbuka untuk negosiasi, apalagi jika Anda memiliki rekam jejak pembayaran yang baik.

Pantau Cash Flow Harian dan Mingguan

Meskipun Anda laporan bulanan, cash flow sebaiknya dipantau secara harian atau mingguan. Buat laporan sederhana yang menunjukkan kas masuk dan keluar setiap minggu.

Anda jadi bisa mendeteksi potensi bocor halus sejak awal dan bisa segera melakukan perbaikan.

Cari Pendanaan Tambahan Jika Benar-Benar Perlu

Sebagai opsi terakhir, Anda bisa mempertimbangkan mencari pendanaan eksternal seperti pinjaman usaha, investor, atau mitra strategis.

Namun, pastikan Anda tahu risikonya dan punya perencanaan yang matang untuk pengembaliannya. Gunakan dana tambahan ini untuk kebutuhan produktif, bukan untuk menutup kerugian tanpa rencana pemulihan.

Contoh Metode Cash Flow

Metode Cash Flow Langsung (Direct)

Standar yang digunakan dalam laporan keuangan terdiri dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan. Nah, ada dua metode penyusunan cash flow yang tersedia, yakni langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). Perbedaan keduanya terletak pada kegiatan operasional.

Pada metode langsung, cash flow dari kegiatan operasional diperinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Lalu, kedua cash flow tersebut masih akan diperinci kembali menjadi beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.

Metode Cash Flow Tidak Langsung (Indirect)

Pada metode tidak langsung (indirect), arus kas dari operasional ditentukan dengan mengoreksi laba bersih yang dilaporkan pada laporan laba rugi dengan beberapa hal, seperti biaya penyusutan, laba/rugi karena pelepasan investasi, dan sebagainya.

Jadi, bisa dikatakan bahwa metode tidak langsung merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Metode ini menyediakan hubungan antara laporan cash flow dengan laporan laba/rugi dan neraca.

Kesimpulan

Memang menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para pengusaha untuk menghadapi masa krisis saat ini. Jagalah cash flow Anda agar tidak bocor, jagalah agar nilainya selalu positif. Cobalah ikuti tips dan contoh cash flow yang sudah dijelaskan di atas, dan terus perhatikan kondisi biaya produksi, biaya operasional, biaya pemasaran, serta biaya sumber daya manusia.

Jangan lupa, selalu siapkan rencana-rencana cadangan sebagai antisipasi. Semoga setelah masa pandemi ini berlalu, usaha Anda akan menjadi semakin kuat karena telah berhasil melalui masa-masa sulit.

Untuk memudahkan dalam perhitungan transaksi keluar masuk pada cash flow bisnis, Anda perlu menggunakan software akuntansi yang sudah terintegrasi seperti MASERP.

MASERP merupakan software ERP yang sudah terintergrasi dengan banyak fungsi bisnis seperti penjualan, pembelian, keuangan, manufaktur, dan lain-lain.

MASERP akan memudahkan Anda mencatat, memantau dan membuat laporan keuangan sepeti arus kas dan laba rugi perusahaan secara otomatis dan kapan saja tanpa harus menunggu rugi atau negatif. Pencatatan dan pengawasan laporan keuangan harus dilakukan secara rutin untuk memastikan cash flow perusahaan selalu positif.

Ada lebih dari 300 laporan siap cetak di MASERP. Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda dari program standar yang sudah ada.

Segera konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami. Gratis!

Baca Juga: Penerapan Revenue Stream untuk Tingkatkan Pendapatan