Perbedaan E-Commerce dan Marketplace yang Sering Dianggap Sama

Sering dianggap sama, ternyata ada beberapa perbedaan e-commerce dan marketplace meski sistem jual beli ini sama-sama dilakukan melalui online.

Apa kamu termasuk orang yang menganggap kedua istilah ini sama? Sepertinya kamu wajib simak informasi berikut tentang perbedaan e-commerce dan marketplace berikut ini.

Sebelum membahas lebih dalam tentang perbedaan e-commerce dan marketplace, yuk simak dulu pengertian dari masing-masing istilah sistem jual-beli online ini.

Apa Itu E-Commerce?

E-commerce sering menjadi istilah keren yang banyak dianggap sama dengan marketplace. Padahal, e-commerce dan marketplace memiliki makna berbeda.

Nih buat kamu yang belum tahu e-commerce itu merupakan platform jual-beli online yang hanya menjual produk dari website itu sendiri, contohnya seperti iBox.co.id, thebodyshop.co.id, zara.com, colourbox.co.id, dan lain-lain.

Tidak ada lebih dari satu toko online atau brand seperti di marketplace.

E-commerce sendiri merupakan sebuah website yang sengaja dibuat seseorang atau perusahaan untuk menjual sebuah brand khusus miliknya.

Tidak hanya sebagai katalog produk, kegiatan transaksi juga dilakukan melalui website yakni menggunakan shopping cart dan pembayarannya menggunakan payment gateway.

Lebih mudahnya, e-commerce merupakan toko online berupa website yang digunakan untuk menjual produk-produk dari pemilik website itu sendiri.

Produk di sini bisa terbatas pada satu brand atau bisa bermacam-macam produk dari berbagai brand. Namun, produk tersebut tetaplah dijual oleh satu penjual saja yakni si pemilik website itu sendiri.

Apa Itu Marketplace?

Setelah mengetahui apa itu e-commerce saatnya kamu mengetahui apa itu marketplace.

Marketplace merupakan sebuah website atau platform yang menghubungkan seorang penjual dengan pembeli melalui internet.

Di dalam marketplace terdapat banyak toko dan brand dari banyak perusahaan atau pebisnis.

Salah satu marketplace pertama di dunia yang mempopulerkan sistem jual-beli online adalah eBay.

eBay merupakan marketplace yang didirikan pada 1995. Di dalam website ini penjual dan pembeli bisa bertemu di dunia maya dan membuat proses penjualan lebih mudah dan efisien.

Saat ini marketplace sudah sangat berkembang, baik di dunia maupun di Indonesia.

Mungkin kamu sekarang sudah sangat mudah menemukan barang hingga jasa apa saja di marketplace, mulai dari baju, makanan, alat olahraga, peralatan rumah tangga dan lainnya.

Bahkan beberapa marketplace di Indonesia kini sudah menjadi startup paling sukses di Indonesia.

Nah, jika diibaratkan konsep marketplace sebenarnya mirip dengan pasar tradisional. Jadi, marketplace adalah tempat atau wadah bagi pelaku usaha yang ingin berjualan di website pihak marketplace

Di sini marketplace hanya menyediakan wadah, fitur, dan fasilitas. Untuk semua kegiatan, tetap pemilik produk yang menjalankan mulai dari foto produk, masukan ke gallery, memasang harga, memilih jenis pembayaran, sistem pengantaran, dan lain-lain.

Bedanya marketplace dengan pasar tradisional adalah penjual tidak perlu membayar sewa tempat karena untuk bisa berjualan di marketplace tidak memerlukan biaya alias gratis, kecuali mungkin ingin memiliki fitur-fitur tertentu.

Bagaimana? Siapa yang tidak mau berjualan secara gratis? Nah, buat kamu yang mau berjualan gratis di marketplace, cukup mendaftarkan diri saja atau membuat akun dan kamu sudah bisa mulai berjualan.

Bagaimana dengan keuntungan yang diperoleh marketplace jika penjual sama sekali tidak membayar alias gratis?

Marketplace di sini memanfaatkan jasa iklan premium sebagai cara mencari keuntungan.

Baca Juga : Jenis Marketplace Berdasarkan Operasi, Model Bisnis, Kerjasama dan Produk

Perbedaan E-Commerce dan Marketplace dari Berbagai Sisi

Biaya

E-commerce

Perbedaan e-commerce dan marketplace yang pertama dilihat dari biayanya. Untuk e-commerce, mungkin akan mengeluarkan sedikit biaya di awal.

Namun, hal ini bisa dijadikan sesuatu investasi jangka panjang untuk modal pemasaran produk.

Marketplace

Untuk biaya, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa marketplace adalah gratis (kecuali untuk menikmati fitur-fitur premium yang disediakan marketplace seperti fitur iklan)

Tingkatan Kesulitan Pembuatan

E-commerce

Untuk kamu yang sudah tahu proses pembuatan website, mungkin akan merasa mudah dan cepat. Mulai dari penentuan nama, layout, dan lainnya. Jadi, jika sudah terbiasa maka mengoperasikan website jadi sangat mudah.

Marketplace

Tidak perlu membuat website baru dari awal karena website sudah tersedia sehingga kamu bisa mendaftar dan langsung menggunakannya untuk berjualan.

Jenis Barang

E-commerce

E-commerce biasanya digunakan untuk barang bermerk, artisan, butik, dan barang lain yang memerlukan brand awareness tinggi.

Marketplace

Untuk marketplace, semua jenis barang yang bermerk maupun tidak, seperti perkakas dan aksesoris bisa dijual disini. Bahkan barang-barang tersebut juga bisa dibeli dalam jumlah besar atau grosir.

Promosi

E-commerce

Karena website dikelola sendiri, maka kamu harus mengupayakan promosi yang lebih fleksibel. Intinya, bisa kamu atur sendiri.

Marketplace

Untuk promosi secara keseluruhan dikendalikan oleh marketplace. Untuk promosi produkmu sendiri harus dilakukan sendiri, mungkin juga dilakukan promosi diluar marketplace agar pelanggan berkunjung ke halaman jualan kamu.

Persaingan

E-commerce

Untuk persaingan, umumnya dengan sesama website. Jadi, pemilik berusaha bagaimana untuk mendapatkan ranking pertama di hasil pencarian.

Biasanya, mereka melakukan teknik-teknik SEO agar website mereka bisa selalu muncul di pencarian google dengan keyword tertentu.

Marketplace

Tidak perlu cari persaingan antara marketplace satu dengan yang lainnya karena persaingan dalam satu marketplace juga sangat ketat.

Jumlah Penjualan

E-commerce

Dalam jumlah penjualan, di dalam website e-commerce jika menjual sedikit maka sudah bisa untung.

Marketplace

Jika ingin penjualan maksimal, maka harus jualan banyak agar bisa memuaskan bahkan hingga halaman toko kamu sering dilihat orang.

Kepercayaan

E-commerce

Lebih mudah untuk memberikan kepercayaan karena mereka hanya fokus di satu brand. Jadi, jika pemilik menerapkan strategi yang benar maka kepercayaan konsumen bisa dibangun dengan cepat.

Marketplace

Nyatanya, platformnya yang lebih dipercaya konsumen ketimbang pada pebisnis yang menjual produk. Pasalnya, marketplace juga bisa menyaring penjual yang benar atau penipu.

Kesetiaan Konsumen

E-commerce

Karena lebih fokus ke satu produk, maka konsumen cenderung bisa lebih setia. Apalagi, jika bisnis menerapkan strategi customer retention (member, poin, dsb).

Marketplace

Karena dalam satu marketplace banyak penjual maka konsumen bisa dengan mudah lari ke toko sebelah, apabila mereka tidak mendapatkan hal yang mereka inginkan. Mulai dari jarak, harga, hingga respon penjual.

Data

E-commerce

Dalam e-commerce, pengumpulan data performa bisnis bisa dilakukan secara mendalam dan jelas.

Marketplace

Berbeda dengan e-commerce data yang didapatkan di marketplace terbatas.

Kesimpulan

Jadi, sudah tahu perbedaan e-commerce dan marketplace? Meski sama-sama jualan lewat online, kedua istilah tersebut tidak bisa dianggap sama.

Sehingga, untuk kamu yang berniat jualan online pastikan lagi maksud yang diinginkan dari jualan online itu, membuat website sendiri (e-commerce), atau menggunakan platform jualan online di marketplace seperti di Tokopedia atau Bukalapak.

Apapun pilihanmu, pastikan kamu memiliki cukup pengetahuan tentang bagaimana menggunakan kedua platform tersebut. Terlebih, untuk masalah pendataan stok, pengeluaran, pemasukan, dan lainnya yang harus tercatat.

Di manapun kamu berbisnis, baik di e-commerce atau marketplace, pastikan tidak lupa untuk melakukan pendataan laporan keuangan dan sejenisnya,

Hal tersebut dilakukan agar kamu mengetahui kondisi keuangan atau bisnis kamu. Agar segala pencatatan dan pendataan lebih mudah dilakukan, maka kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP.

Dengan software akuntansi tersebut, kamu tidak akan keteteran dalam melakukan rekap data, keuangan, stok barang, dan lainnya.

Bahkan, ketika kamu ingin evaluasi dan mengatur strategi, data pun bisa disiapkan dengan mudah.

Baca Juga: Analisis Laporan Keuangan Beserta Contohnya