Menjalankan bisnis yang baik tentu memerlukan strategi yang tepat. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan, mulai dari strategi produksi, distribusi, hingga pemasaran. Semua strategi tersebut bisa meningkatkan keuntungan apabila direncanakan dan dijalankan dengan cara yang tepat salah satunya dengan STP. STP adalah segmenting, targeting, dan positioning.
Pada praktiknya, strategi dalam bisnis akan berfokus pada proses yang menyeluruh mulai dari tahap perencanaan hingga penerapannya. Biasanya, strategi tertentu akan dilakukan pada kurun waktu tertentu. Untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya, perusahaan akan melakukan evaluasi terhadap strategi yang dilakukan secara berkala.
Salah satu penerapan strategi marketing atau pemasaran yang lazim dikenal adalah STP atau segmenting, targeting, dan positioning. Apa sih STP itu dan bagaimana cara kerjanya? Simak ulasannya berikut ini.
Pengertian STP
STP adalah singkatan dari segmenting, targeting, dan positioning. STP merupakan salah satu bentuk strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan. Strategi ini termasuk dalam strategi yang efektif terutama dalam membuat rencana komunikasi di bidang pemasaran dalam suatu perusahaan. Artinya, dengan STP, perusahaan dapat mengeskalasi proses pemasaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Pada praktiknya, STP adalah sebuah taktik dan strategi marketing yang berfokus pada efektivitas iklan dan kampanye brand. Dengan STP, perusahaan akan terbantu dalam menentukan segmentasi bisnis secara tepat serta positioning dari brand perusahaan tersebut. Nantinya, lewat STP perusahaan dapat menciptakan bentuk komunikasi yang sesuai dengan karakteristik pelanggan.
Misalnya, strategi pemasaran dapat meningkatkan penjualan apabila direncanakan dan dijalankan dengan baik, seperti memiliki tujuan yang jelas dan proses yang efektif. Setiap elemen perusahaan yang bertugas menjalankan strategi pemasaran tersebut pun harus paham terhadap proses yang ada di dalamnya. Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan hasil maksimal dari penerapan strategi pemasaran tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Menentukan Target Pasar untuk Bisnis?
Segmenting
Proses pertama dari melakukan STP adalah dengan berfokus pada tahapan segmenting. Ya, segmenting atau segmentasi dilakukan dengan mengalokasikan sumber daya. Adapun, sumber daya yang dimaksud meliputi semua sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Dengan melakukan segmenting, perusahaan akan mampu mendapatkan informasi terkait kondisi persaingan di pasar. Selain itu, perusahaan juga dapat menentukan bagaimana cara memasarkan produk miliknya. Dalam melakukan segmenting, ada beberapa jenis yang bisa dipilih, yaitu:
Berdasarkan Geografis
Segmenting dapat dilakukan dengan memerhatikan faktor geografis. Maksudnya, perusahaan perlu mengalokasikan sumber daya berdasarkan wilayah yang potensial secara pemasaran. Perusahaan harus bisa menentukan wilayah mana saja yang mendatangkan keuntungan terbesar seperti negara, kota, dan tempat dari pelanggan.
Dengan melihat faktor geografis, perusahaan dapat mengenali budaya dan cara pelanggan berkomunikasi dan bisa menyesuaikannya dalam membuat iklan atau kampanye dari produk yang akan dipasarkan. Sebagai catatan, setiap daerah tentu memiliki ketertarikan tersendiri yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam membuat strategi pemasaran.
Berdasarkan Demografis
Demografi jadi poin penting saat melakukan segmenting. Perusahaan dapat mempertimbangkan kondisi demografi seperti umur, pendidikan, jenis kelamin, hingga pekerjaan dari target pemasaran produk. Dengan begitu, kampanye dan iklan dari produk milik perusahaan akan tersegmentasi dan dapat memberikan dampak yang maksimal terhadap pemasaran produk.
Berdasarkan Faktor Sosial
Faktor sosial yang dimaksud adalah seperti hobi, kelas sosial, hingga ketertarikan pelanggan. Dengan melakukan segmenting pada komponen tersebut, perusahaan dapat mengkustomisasi dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif.
Berbekal pada pemahaman mengenai perbedaan minat dan konteks sosial, perusahaan dapat mengumpulkan data yang tepat sebelum melakukan kampanye dan iklan terhadap brand mereka.
Berdasarkan Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal yang sulit untuk didapatkan tak terkecuali dalam proses STP. Mengapa demikian? STP adalah suatu proses yang bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan terhadap brand. Maka dari itu, saat melakukan segmenting, perusahaan perlu mengenali target audience sebelum mencapai kepercayaan terhadap produk dan brand dari perusahaan.
Dengan begitu, perusahaan akan lebih mudah mengalokasikan sumber daya untuk membuat iklan dan kampanye sesuai dengan kepercayaan yang timbul dari proses segmenting yang dilakukan.
Targeting
Langkah selanjutnya dalam proses STP adalah melakukan targeting. Pada praktiknya, targeting adalah kegiatan perusahaan untuk menentukan segmentasi mana yang akan menjadi tujuan perusahaan. Perusahaan melakukan hal tersebut dengan berdasarkan sumber daya yang dimiliki untuk menentukan segmentasi mana yang ingin dituju.
Selain melihat berdasarkan sumber daya yang dimiliki, perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap semua segmentasi yang ada. Beberapa diantaranya adalah tujuan, daya tarik, karakteristik konsumen dan lainnya.
Selain melakukan evaluasi, perusahaan dapat melakukan target survey untuk menentukan proses pemasaran apa yang tepat agar tidak salah sasaran. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan targeting berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:
Prospek ke Depan
Targeting bisa dilakukan dengan melihat segmentasi pasar mana yang memiliki prospek menarik. Prospek yang dimaksud adalah apakah segmentasi pasar cukup menjanjikan keuntungan besar atau tidak bagi perusahaan.
Tak hanya dari keuntungan yang besar, perusahaan juga dapat melakukan targeting berdasarkan perkembangan prospek ke depannya.
Kompetitif
Iklim kompetitif jadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam melakukan targeting. Perusahaan dapat menentukan mana saja segmen yang menjadi keunggulan perusahaan.
Dengan begitu, perusahaan dapat melakukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kekuatan dan keunggulan dari perusahaan.
Persaingan Pasar
Dalam proses targeting, perusahaan juga perlu memilih segmentasi pasar yang bersaing. Artinya, perusahaan dapat membidik segmen dengan situasi persaingan pasar secara riil.
Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan karena secara langsung maupun tidak hal tersebut dapat mempengaruhi hasil dari strategi pemasaran.
Keuntungan
Faktor yang tak kalah penting adalah keuntungan. Dalam melakukan targeting, perusahaan harus memerhatikan keuntungan dan potensi pemasaran dalam segmentasi tertentu. Sebagai tambahan, selain keuntungan, perusahaan juga harus mempertimbangkan risiko jika melakukan STP pada segmen tersebut.
Dalam melakukan targeting, perusahaan tak hanya berfokus pada satu segmen, melainkan banyak segmen. Perusahaan dapat berfokus pada berbagai segmentasi pasar jika menimbang kondisi keuntungan yang didapatkan pada saat melakukan strategi pemasaran. Hal ini bisa dilakukan karena targeting dalam STP adalah menentukan segmen mana yang paling potensial bagi perusahaan.
Positioning
Setelah melakukan segmenting dan targeting, berikutnya perusahaan perlu melakukan positioning dalam proses STP. Ya, positioning dalam proses STP adalah langkah pamungkas dalam penerapan STP sebagai strategi perusahaan.
Tujuan dari positioning adalah untuk menentukan strategi yang tepat dalam memposisikan produk dan brand pada segmentasi pasar yang dituju.
Tak hanya itu, dengan melakukan positioning, perusahaan akan menentukan bagaimana marketing model yang dipilih. Maksudnya, perusahaan akan menilai bagaimana strategi dan model pemasaran dalam tahapan positioning ini. Berbagai pertimbangan juga harus dilakukan sebelum menjalankan STP secara keseluruhan.
Pada proses positioning, perusahaan juga akan melakukan identifikasi terhadap proses penjualan produk. Ada berbagai hal yang berkaitan dengan penjualan, seperti segmen mana yang berhasil dan bagaimana penjualan berlangsung.
Positioning dilakukan untuk melihat bagaimana brand dan produk dari perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dari segmentasi yang dituju.
Kesimpulan
Secara pengertian, STP adalah singkatan dari segmenting, targeting, dan positioning dan merupakan bentuk strategi pemasaran yang efektif. Dengan STP, perusahaan dapat mengeskalasi proses pemasaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Nantinya, lewat STP perusahaan dapat menciptakan bentuk komunikasi yang sesuai dengan karakteristik pelanggan dan hal lain yang berkaitan.
Dalam melakukan segmenting, perusahaan perlu memilih segmentasi pasar mana yang tepat untuk kemudian diteruskan pada proses targeting. Tahapan selanjutnya, perusahaan dapat melakukan positioning terhadap segmentasi pasar yang dituju berkaitan dengan produk dan brand dari perusahaan itu sendiri.
Ada banyak data yang dibutuhkan saat melakukan proses STP. Hal tersebut menjadi tugas dari perusahaan untuk mengolah data yang ada. Untuk menyokong hal tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan bantuan teknologi atau aplikasi yang membantu pengolahan data tersebut.
Layaknya suatu tools atau software, MASERP hadir untuk mengakomodasi pengolahan data perusahaan, khususnya pada pencatatan dan pembuatan laporan keuangan.
Sebagai software ERP Akuntansi, MASERP dapat mengakomodasi pembuatan 300+ laporan perusahaan untuk mendukung keberlangsungan proses penerapan strategi perusahaan. Selain itu, MASERP mendukung perusahaan untuk membuat kegiatan lain menjadi lebih efektif dan efisien sesuai yang dibutuhkan perusahaan.
Tak ketinggalan, MASERP dapat dikustomisasi sesuai bisnis flow perusahaan kamu, lho! Penasaran? Silakan konsultasikan masalah dan kebutuhan perusahaan kamu dengan konsultan ahli kami di MASERP.