4 Tipe dan Tips Membangun Bisnis Social Enterprise

Mau bisnis, tapi belum tahu ingin bisnis apa? Terlebih, ada banyak ide bisnis namun tidak mudah merealisasikannya, seperti social enterprise. Social enterprise adalah salah satu ide bisnis yang bisa menghasilkan profit oriented sekaligus social-oriented. 

Pengertian Social Enterprise

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, social enterprise adalah ide bisnis yang memiliki dua fokus bisnis yakni memaksimalkan keuntungan berupa income sekaligus memaksimalkan manfaatnya untuk sosial dan lingkungan. 

Umumnya, ide bisnis social enterprise juga bisa digolongkan sebagai bisnis komersial meskipun hasil dari keuntungan tersebut juga dimanfaatkan untuk kepentingan sosial dan lingkungan.  

Di mana bisnis komersial artinya tetap menjual produk atau jasa guna mencari income atau keuntungan. Akan tetapi, keuntungan inilah yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan sosial. 

Contoh Ide Bisnis Social Enterprise

Jika dari pengertiannya contoh bisnis social enterprise adalah seperti kegiatan-kegiatan amal, pelatihan ibu-ibu rumah tangga, kegiatan peduli lingkungan, atau membantu perbaikan fasilitas umum. 

Sehingga, jika kamu ingin membangun bisnis social enterprise, maka kamu tidak hanya menghasilkan keuntungan berupa dana tapi juga untuk lingkungan sekitar. 

Jika dibandingkan dengan bisnis biasa bisnis social enterprise bisa dikatakan lebih sulit dijalankan. Mengapa? Karena Kamu harus menyeimbangkan antara tujuan bisnis dan tujuan sosialnya. 

Di mana, jika kamu hanya fokus di antara kedua fokus tersebut maka salah satu tujuannya tidak akan seimbang. Misalnya, jika kamu memfokuskan hanya ke sosial, maka keuntungan bisa lebih kecil dan hal tersebut akan berbahaya untuk keuangannya atau arus kas usahanya. 

Sementara, jika kamu hanya fokus ke keuntungannya, maka kamu lebih menjalankan bisnis konvensional seperti biasa bukan bisnis social enterprise. 

Karena itu, kamu harus bisa menyeimbangkan diantara dua tujuan tersebut, yakni keuntungan dan manfaat sosial bagi lingkungan sekitar. Jika kamu memiliki jiwa pebisnis sekaligus kepedulian, maka ide bisnis social enterprise bisa jadi pilihan yang tepat. Bagaimana? Tertarik?

Namun, jika kamu tertarik dengan bisnis ini maka sebaiknya ketahui tips mendirikan social enterprise berikut ini. 

Tips Mendirikan Social Enterprise

Cari Masalah Sosial

Tips mendirikan bisnis social enterprise yang pertama adalah cari masalah sosial yang sekiranya ada di lingkungan kamu. Bahkan, dalam membuat bisnis ini juga sebenernya sama, yakni kamu harus membuat bisnis konvensional dan kamu harus menemukan masalah. 

Selanjutnya, kamu bisa memikirkan kira-kira apa yang dibutuhkan orang atau apa saja yang bisa memudahkan hidup mereka? Akan tetapi, di sini kamu juga harus bisa membedakan masalah yang terjadi sehingga kamu lebih mencari masalah sosialnya daripada masalah-masalah umum lainnya.

Sebagai contoh, di daerah rumahmu ada kelompok masyarakat yang memiliki kegiatan seperti memanfaatkan sampah untuk dijadikan kerajinan. Nah, di sini kamu bisa membantu masyarakat untuk memasarkan produk kerajinan tersebut. Di sini, bisa dilihat bahwa kamu bisa mendapat keuntungan sekaligus membantu mereka dalam memperluas jaringan pasar. 

Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Profit Margin untuk Mengetahui Keuntungan Bisnis

Cari Peminat

Tips yang kedua adalah dengan mencari peminat yang sekiranya tertarik pada jenis produk yang dijual di bisnis social enterprise. Terlebih, produk yang dijual pada bisnis ini rata-rata adalah barang lokal dan home made. Sehingga, kamu wajib memperhatikan jumlah peminatnya. 

Pasalnya, jika peminat dari masalah sosial tersebut sedikit atau masih dalam lingkup yang kecil maka kamu tidak bisa membuat ide bisnis untuk social enterprise. 

Pasalnya, target pasar bisa mempengaruhi keberhasilan penjualan, di mana tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi tapi juga untuk kepentingan masalah sosial tersebut. 

Mindset “Membantu Orang Lain”

Jika yang ada dipikiran kamu hanya cuan-cuan dan cuan mungkin kamu tidak cocok dalam membangun bisnis social enterprise ini. Karena tips untuk membangun bisnis ini adalah harus memiliki mindset “membantu orang lain’, serta kamu harus terpatri di jiwamu untuk selalu memikirkan kondisi orang lain. 

Bagaimana caranya agar tahu bahwa orang lain membutuhkan bantuan kamu dalam hal sosial? Maka, kamu harus lebih banyak berbaur dan mencari tahu tentang apa yang bisa diatasi melalui ide usaha social enterprise yang akan kamu buat.

Dengan adanya mindset tersebut, akan membuat bisnis social enterprise tidak berubah atau bahkan berhenti di tengah jalan. Kamu harus tetap bisa fokus atas dua tujuan yakni keuntungan dan manfaatnya untuk masalah sosial. 

Hargai Kritik dan Saran

Jika kamu membangun bisnis biasa, mungkin kamu punya strategi sendiri yang mungkin menjadi rahasiamu agar bisa mendapatkan banyak keuntungan. Namun, berbeda jika di bisnis social enterprise, karena kamu harus menerima banyak kritikan dan masukan dari lembaga, orang lain, rekan sesama bisnis, bahkan masyarakat yang akan kamu bantu. 

Terlebih, berbisnis itu adalah kegiatan yang sangat dinamis sehingga kamu juga perlu mengikuti perkembangan dunia. Karena kritikan dan masukan yang disalurkan bisa saja membantu kamu untuk bisa mempertahankan bisnis tersebut agar tidak ditinggal para pelanggan loyal.

Tipe Social Enterprise

Setelah membahas tips untuk membangun bisnis social enterprise, kini saat kamu mengetahui apa saja tipe-tipe social enterprise. Dilansir berdasarkan buku Berani Jadi Wirausaha Sosial yang diterbitkan DBS Foundation dan UKM Center UI, tipe social enterprise dibagi menjadi 4, yakni:

Community-based Social Enterprise (CBSE)

Tipe yang pertama dari social enterprise adalah community-based social enterprise, di mana tipe ini berawal dari terciptanya kebutuhan sekelompok orang yang memiliki permasalahan dan kondisi yang sama. 

Di mana mereka juga tinggal dalam satu lingkup sehingga bisa mengambangkan sebuah tipe usaha sosial berbasis komunitas. Tipe bisnis social enterprise ini juga menjadi salah satu tipe yang cukup banyak diterapkan dan umum dilakukan.

Contoh yang biasa ada di dalam sebuah lingkup dari tipe ini misalnya pembuatan koperasi di sebuah desa atau kampung untuk mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok.

Non-for-Profit Social Enterprise (NFPSE)

Selanjutnya, ada tipe yang kedua dari bisnis social enterprise adalah nin-for-profit social enterprise di mana bisnis benar-benar fokus pada pemberdayaan masyarakat saja. 

Adapun tipe NFPSE ini biasanya diinisiasi oleh adanya rasa peduli seseorang atau kelompok untuk mengatasi masalah di masyarakat tertentu, di mana dalam bisnis ini juga lebih berfokus pada dana sosial.

Sehingga, tipe bisnis sosial ini butuh pengelolaan yang lebih profesional, organisasinya pun rapi dan terstruktur. Bahkan, bisa juga sampai menggunakan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya. Nah, contoh bisnis social enterprise dalam tipe NFPSE ini seperti Dompet Dhuafa dan juga KitaBisa.

Hybrid Social Enterprise (HSE)

Tipe yang ke tiga dari social enterprise adalah hybrid social enterprise, di mana biasanya usaha ini punya target yang berkelanjutan. Selain itu, tipe bisnis HSE ini memiliki komposisi dana yang mencakup dana sosial dan semi komersial bahkan komersial. Contoh dari usaha di tipe ini adalah seperti Yayasan Cinta Anak Bangsa.

Profit-for-Benefit Social Enterprise

Tipe social enterprise yang terakhir adalah profit-for-benefit social enterprise, yang bisa menjangkau target organisasi yang lebih luas.

Yakni, mencakup terlaksananya pemberdayaan, pengembangan bisnis hingga pertumbuhan bisnisnya. Sehingga, bisnis ini juga biasa dilakukan untuk membuat targetnya menjadi lebih mandiri serta tidak mudah ketergantungan dengan penyandang dana.

Keunggulan Social Enterprise

Jika kamu memiliki niat untuk membangu bisnis ini, kira-kira apa sih keunggulannya? Jika dilihat dari tujuan dan manfaatnya terbukti bahwa bisnis ini telah membantu permasalahan sosial dan kualitas hidup yang buruk. 

Namun, kembali lagi, karena pelaku usaha ini memang memiliki misi sosial. Jika hanya ingin menghasilkan uang untuk sendiri sepertinya bisnis ini kurang cocok dan tidak menjadi unggul.

Tidak hanya itu, keunggulan lainnya dalam bisnis ini adalah memiliki orientasi yang berkelanjutan. 

Pasalnya, jika bisnis ini dibangun karena diciptakan dari sebuah masalah, maka bukan tanpa sebab usaha sosial tersebut tentunya akan berdampak secara langsung ke masyarakat maupun lingkungan. Sehingga, masyarakat akan ketergantungan dengan adanya bisnis ini.

Dengan tipe bisnis social enterprise pelaku usaha tidak mengharapkan banyak pada donor dana. Bahkan, usaha sosial seperti ini bisa menghasilkan dananya sendiri dan membantu kesejahteraan lingkungan serta sosial. Terakhir, keunggulan bisnis ini bisa membuat banyak perubahan besar di lingkungan-sosial masyarakat tersebut. 

Pasalnya, selain mendapatkan profit atau keuntungan dalam bentuk materi, kamu juga akan mendapatkan profit berupa kepercayaan dari masyarakat.

Kesimpulan 

Bagaimana? Tertarik bangun bisnis social enterprise di lingkungan masyarakatmu sendiri? Yuk, mulai cari adakah masalah yang selama ini perlu dibantu untuk menghasilkan sebua keuntungan bersama? 

Jika bisnis social enterprise ini cocok untuk diterapkan. Meski keuntungan berupa materi ini akan dibagi menjadi dua tujuan, maka kamu harus memiliki laporan keuangan yang baik. 

Nah, agar kamu tidak sulit dalam membuat laporan keuangan, maka kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP yang bisa membantu pekerjaan kamu menjadi lebih mudah, cepat, dan akurat. 

MASERP bisa digunakan sesuai kebutuhan bisnis, sehingga kamu yang tidak ahli dalam bidang akuntansi atau keuangan bisa menggunakan dengan mudah.

Yuk, konsultasikan terlebih dahulu ke pihak MASERP agar software ini menjadi alat yang juga bisa membantu menjalankan bisnis social enterprise kamu. 

Baca Juga: 7 Strategi Supply Chain Terbaik untuk Bisnis Anda. Sudah Coba?