Six Sigma: Pengertian, Prinsip Metodologi, Metode, hingga Teknik

Metode Six Sigma ternyata juga sudah dilakukan sejak dahulu oleh perusahaan-perusahaan besar untuk membantu mengembangkan bisnis mereka dan meminimalisir adanya risiko kesalahan.

Pengertian Six Sigma

Menurut American Society of Quality, pengertian Six Sigma sendiri adalah sebuah tool atau cara perusahaan untuk bisa mengembangkan kapasitas proses bisnis.

Hal tersebut membuat metode Six Sigma mampu untuk mewujudkan berbagai kegiatan di sebuah perusahaan menjadi lebih berkualitas, produk yang dihasilkan juga lebih baik, keuntungan lebih banyak, hingga bisa meningkatkan semangat karyawan.

Apa arti dari kata Six Sigma itu sendiri dan apa maksudnya? Jadi Six Sigma ini diambil dari kata “six” yang berarti enam (6) dan “sigma” yang berarti standar deviasi. Secara keseluruhan artinya adalah salah satu ukuran sebaran data dalam ilmu statistika.

Adanya metodologi ini adalah dari kurva lonceng dalam ilmu statistika. Jika kamu pernah mempelajarinya, kamu bisa melihat satu sigma bisa melambangkan satu standar deviasi dari mean atau perhitungan rata-rata.

Maka dari itu, jika ada suatu perusahaan menerapkan proses Six Sigma yang merupakan enam sigma, di mana terdiri dari tiga sigma di atas dan di bawah, maka bisa disebut tingkat kegagalannya rendah.

Lebih jelasnya, jika nilai sigma semakin tinggi maka akan semakin kecil kemungkinan cacat sebuah proses kerja di perusahaan.

5 Prinsip Dasar Metodologi Six Sigma

Nah, setelah sudah mengetahui apa itu Six Sigma, kamu bisa mengetahui prinsip dasar metodologi dari Six Sigma ini. Setidaknya, ada 5 prinsip dasar dari metodologi ini, yakni sebagai berikut:

Fokus Pada Konsumen

Buat kamu para pebisnis atau pun pelanggan, mungkin “konsumen adalah raja” sering kamu dengar. Nah, perlu kamu tahu bahwa kata-kata tersebut merupakan masuk dalam metodologi ini, bahkan sifatnya menjadi sangat penting.

Di mana metode Six Sigma harus bisa menghasilkan sesuatu yang membuat konsumen menjadi puas dan tentunya bermanfaat.

Maka dari itu setiap perusahaan atau bisnis yang menggunakan metode Six Sigma diwajibkan memahami calon pelanggannya dengan baik. Bahkan, kamu juga harus tahu apa yang menjadi kesukaan dan kepuasan mereka atas produk kamu.

Mengukur Value Stream dan Mengidentifikasi Masalah

Prinsip Six Sigma yang selanjutnya adalah melakukan pemetaan proses seperti mengukur value stream dan mengidentifikasi masalah, karena hal tersebut bisa membuatmu mengetahui potensi masalah dalam perusahaan yang mungkin terjadi.

Tidak asal memetakan, data yang kamu harus cari harus dikumpulkan dengan akurat dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah sehingga dapat segera diselesaikan.

Sebelum melakukan pemetaan, sebaiknya tentukan tujuannya terlebih dulu dari pencarian data. Agar data yang didapatkan juga tepat, sesuai dan akurat.

Eliminasi Proses yang Tidak Perlu

Jika masalah sudah ditemukan, maka kamu bisa melakukan perubahan proses dengan tujuan untuk mengurangi aktivitas atau proses yang tidak memberikan manfaat bagi produk akhir.

Perubahan proses yang cepat ini dilakukan agar proses yang baru bisa membuatnya lebih lancar dan bisa meningkatkan kualitas.

Partisipasi Semua Pihak

Untuk bisa mencapai semua tujuan dengan sukses maka strategi bisnis harus melibatkan para stakeholder. Mengapa? Karena mereka bisa membantu menyelesaikan permasalahan hingga masalah yang sedang dihadapi bisa diidentifikasi secara maksimal.

Selain itu, semua pihak yang menerapkan metode Six Sigma harus benar-benar memahami konsepnya agar hasilnya juga bisa berdampak besar bagi perusahaan.

Pemahaman konsep ini dilakukan agar meminimalisir, bahkan mencegah adanya risiko kegagalan dan melancarkan proses.

Ekosistem yang Fleksibel dan Responsif

Namanya juga metode untuk mempermudah, maka dalam menjalankan konsep Six Sigma ini perusahaan disarankan menyingkirkan segala bentuk inefisiensi atau pemborosan.

Terlebih, budaya perusahaan yang demikian yakni fleksibel dan responsif khususnya dalam melakukan perubahan harus ditanamkan dalam setiap prosedur agar proses produksi lebih efektif.

Selain itu, semua pihak di perusahaan tersebut seperti karyawan juga harus siap dengan segala perubahan proses dengan cepat.

Baca Juga : Pengertian ERP Lengkap dan Kegunaannya 

Metode Six Sigma

Ada dua metode Six Sigma yang umum digunakan, yakni DMAIC atau Define, Measure, Analyze, Improve, Control. Kedua, DMADV atau Define, Measure, Analyze, Design, Validate.

Yuk, simak apa yang dimaksud dengan dua metode Six Sigma tersebut.

DMAIC

Metode Six Sigma yang pertama adalah DMAIC. Adapun metode ini merupakan metode yang bersifat data-driven.

Tujuan dari metode ini adalah agar perusahaan bisa mengembangkan produk atau jasa yang sudah ada dengan lebih baik demi meningkatkan kepuasan konsumen.

Perusahaan apa saja yang menggunakan metode Six Sigma DMAIC ini? Umumnya digunakan oleh perusahaan manufaktur produk atau perusahaan jasa pengiriman atau logistik.

Metode DMAIC sendiri terdiri dari dari 3 proses utama, yakni:

– Define: Proses menentukan masalah, tujuan, dan proses.

– Measure: Proses menilai masalah, kinerja yardstick, dan evaluasi sistem pengukuran.

– Analyze: Proses menganalisa efektivitas dan juga efisiensi proses demi mencapai suatu tujuan.

– Improve: Proses melakukan identifikasi cara perbaikan atau mengembangkan suatu proses.

– Control: Sebuah kegiatan atau upaya dalam mengukur kinerja implementasi pada berbagai tahapan strategi sebelumnya.

DMADV

Disisi lain, ada metode DMADV yang merupakan suatu cara yang bisa digunakan dalam hal untuk menciptakan atau membuat ulang suatu proses manufaktur produk yang baru.

Metode ini sangat cocok dipilih jika suatu proses produksi yang dilakukan perusahaan saat ini ternyata tidak mampu memuaskan pelanggan, meskipun sudah dilakukan semaksimal mungkin.

Teknik Six Sigma

Bagaimana metode Six Sigma bekerja? Jadi, Six Sigma memiliki beberapa teknik, di mana teknik-teknik ini juga merupakan campuran ilmu statistika dan analisis data untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Brainstorming

Teknik Six Sigma yang pertama adalah brainstorming, di mana teknik ini merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan tool dalam Six Sigma.

Brainstorming ini sendiri merupakan sebuah tahapan berupa pembuatan ide beserta rencana cara kreatif untuk menyelesaikan masalah.

Root Cause Analysis

Teknik selanjutnya adalah root cause analysis atau analisis akar masalah yang biasa dilakukan menggunakan 5W (why, who, when, what, where), sebagai alat untuk menganalisis dan menemukan akar permasalahan.

Suara Konsumen

Selanjutnya ada teknik suara konsumen yang bisa jadi langkah untuk mengetahui apa pendapat mereka terkait produk yang diciptakan, baik secara eksternal maupun internal.

Nah, dengan melakukan teknik ini perusahaan jadi bisa mengetahui apa yang bisa dan harus dikembangkan atau diperbaiki sesuai dengan keinginan konsumen.

Sistem 5R

Selanjutnya ada sistem 5R yang berisi kegiatan seperti ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Nah, lima langkah tersebut memiliki tujuan untuk mengeliminasi hal-hal yang tidak perlu atau penting sehingga bisa menurunkan tingkat bottleneck atau hambatan dalam proses.

Kaizen

Tak kalah penting, teknik kaizen juga menjadi langkah yang wajib dijalankan, yakni merupakan strategi untuk meningkatkan bisnis dengan cara terus memantau, mengidentifikasi, dan melakukan pengembangan secara berkelanjutan.

Benchmarking

Teknik benchmarking atau biasa disebut kegiatan untuk menentukan patokan merupakan sebuah proses menentukan standar pengukuran.

Misalnya dengan cara membandingkan bisnismu dengan kompetitor atau bisa juga dengan bisnis lain yang serupa untuk mengetahui apa kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya.

Poka-Yoke

Apa itu teknik poka-yoke? Teknik ini merupakan teknik yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dan penyusunan strategi untuk melakukannya.

Dalam menjalankan teknik poka-yoke, seorang karyawan juga harus mampu mengidentifikasi dan membuang hal-hal yang menyebabkan inefisiensi serta kesalahan dalam proses.

Value Stream Mapping

Teknik yang terakhir adalah value stream mapping yang merupakan teknik pengukuran alur material dan informasi yang berguna untuk mendesain proyek yang akan datang.

Bukan tanpa alasan, teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan pengurangan efisiensi dalam value stream dan membuat kegiatan operasi yang lebih sederhana.

Kesimpulan

Metode Six Sigma ini diciptakan tentu agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan bisa berpengaruh ke perkembangan perusahaan untuk menjadi sukses.

Nah, untuk mempermudah pekerjaanmu dalam melakukan pencatatan laba atau keuntungan perusahaan, maka kamu bisa menggunakan software akuntansi modern dari MASERP.

Apa bedanya melakukan pendataan tanpa software akuntansi modern ini? Tentu saja software ini lebih membuat pekerjaanmu lebih mudah dan praktis ketimbang dilakukan secara manual.

MASERP merupakan software akuntansi yang memiliki banyak fitur, tampilan dan desain yang sederhana, sehingga membuat kamu lebih mudah menggunakannya.

MASERP juga bisa dicustom sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jadi, tunggu apa lagi? Segera konsultasi dan jalankan bisnis bersama MASERP.

Baca Juga :  Bill of Material (BOM) Bagi Perusahaan Manufaktur