Apa Itu Segmentasi Pasar? Kenali 6 Jenis Beserta Manfaatnya!

Tidak asal menjual produk, dalam berbisnis kamu harus tahu target pasar yang menjadi sasaran bisnis kamu sehingga perlu dilakukan segmentasi pasar sebelumnya, terlebih segmentasi pasar adalah salah satu strategi yang dilakukan untuk mengelompokkan produk berdasarkan kemiripan, minat, hingga kebutuhan konsumen.

Pengertian Segmentasi Pasar

Pengertian segmentasi pasar adalah sebuah strategi atau kegiatan dalam mempersatukan seluruh konsumen, yang sudah ditargetkan secara meluas sehingga kelompok tersebut menjadi lebih lebih heterogen. 

Bukan tanpa alasan, di mana adanya strategi segmentasi pasar ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pemasaran produk sekaligus juga bisa pemanfaatan sumber daya produksi ke depannya.

Jenis Segmentasi Pasar

Tidak hanya satu, ada banyak jenis strategi segmentasi pasar yang perlu diketahui terlebih oleh kamu yang ingin membangun bisnis baru. 

Segmentasi Lokasi

Pertama ada segmentasi lokasi di mana jenis ini menjadi jenis segmentasi pasar yag paling banyak diaplikasikan khususnya di Indonesia. 

Contohnya sangat mudah, misalnya kamu memiliki bisnis yang target utamanya adalah konsumen orang Indonesia sehingga bisnis atau perusahaan kamu lokasinya harus dibangun di Indonesia.

Mengapa? Karena bertujuan agar lebih dekat kepada konsumen kamu juga lebih mudah mereset kondisi pasar, mengetahui keinginan konsumen orang Indonesia. Di mana hal tersebut juga bisa menekan banyak biaya.

Baca Juga: Bagaimana Menentukan Target Pasar untuk Bisnis?

Segmentasi Waktu

Jenis kedua dari segmentasi pasar adalah segmentasi waktu, di mana kebalikan dari segmentasi lokasi, segmentasi waktu ini lebih jarang digunakan.

Akan tetapi, segmentasi waktu biasanya digunakan pada waktu-waktu tertentu baru segmentasi ini bisa diterapkan. 

Contohnya sangat mungkin kamu sendiri tahu, misalnya jasa fotografi mungkin lebih laku saat musim wisuda, musim nikah, lalu penjual baju muslim yang akan kebanjiran pesanan, ketika mendekati hari raya Idul Fitri, penjual pohon natal beserta dekorasinya akan laku menjelang natal, dan sebagainya.

Segmentasi Harga

Selanjutnya, ada segmentasi harga di mana bisnis yang menggunakan jenis segmentasi ini biasanya akan mempermudah pebisnis karena dalam mempertimbangkan harga dari kekuatan ekonomi masing-masing calon konsumen tentu berbeda-beda. 

Jadi, dalam menerapkan segmentasi harga, kamu bisa menerapkan harga pada setiap produk mulai dari harga rendah, menengah dan tinggi sehingga semua kalangan bisa masuk. Namun, segmentasi harga ini biasa dilakukan di jenis bisnis yang memang luas pasarnya. 

Segmentasi Demografi

Jenis yang keempat ada segmentasi demografi di mana dalam menerapkannya kamu harus menggunakan berbagai macam faktor, seperti jenis kelamin, usia, dan penghasilan, di mana hal tersebut merupakan variabel yang paling banyak digunakan pada segmentasi demografi. 

Mengapa ada pembagian segmentasi demografi? Karena tidak semua produk yang dijual bisa cocok untuk semua kalangan atau jenis kelamin tertentu. 

Karena ada banyak jenis bisnis yang memang menyasar pada jenis konsumen tertentu, khususnya produk untuk wanita seperti bisnis hijab atau gamis. 

Bahkan, ada juga produk yang hanya memang dikhususkan kepada orang dewasa saja, misalnya minuman yang mengandung alkohol, sehingga bisnis kamu harus mencantumkan kode 21+. Sehingga, segmentasi ini dibuat agar kamu tidak salah sasaran.

Segmentasi Psikografis

Berikutnya ada segmentasi psikografis, yang meliputi perilaku konsumen, terutama ketika ada tren terbaru dan stimulasi produk. 

Sebenarnya, data akurat dari segmentasi ini lebih sulit ditentukan ke dalam kelompok-kelompok. Mengapa? Karena umumnya psikografis itu memiliki anomali yang cukup besar. 

Hasil dari analisis data segmentasi ini disajikan lebih deskriptif. Berbeda dengan segmentasi lainnya, seperti demografi yang memang sangat jelas dan lebih mudah dikelompokan.

Segmentasi Sosial-Budaya

Jenis segmentasi yang terakhir ada segmentasi budaya, di mana dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa pembagian kelompok segmentasi ini berdasarkan pola sosial dan budaya konsumen. 

Selain itu, data yang didapatkan dan dianalisis juga bisa berupa; kelas sosial, suku, agama, norma masyarakat dalam lingkup pasar, hingga daur hidup komunitas.

Ciri Segmentasi Pasar yang Efektif

Jika sudah menentukan segmentasi mana yang cocok untuk bisnis kamu, sekarang intip bagaimana ciri-ciri segmentasi pasar yang sudah efektif dilakukan.

  • Ciri yang pertama adalah sudah terukur (measurable) dengan baik, dimana segmentasi pasar yang kamu terapkan dapat diukur dengan tingkat tertentu dan jelas pastinya. Nah, ketika data sudah didapat dan semua hasil penelitian dianalisis, bahkan data yang digunakan juga harus dibuktikan dengan data yang terukur dan akurat.
  • Ciri yang selanjutnya adalah terjangkau (accessible), di mana segmentasi pasar yang efektif adalah bisa dilihat dari menghilangnya dinding antara produk dengan konsumen. Sehingga, produk yang kamu jual secara jelas bisa dijangkau dengan mudah oleh konsumen.
  • Ciri berikutnya adalah bisa berpengaruh (substansial) terhadap bisnis yang sedang kamu jalankan, contohnya bisa memberikan income atau keuntungan yang sesuai dengan tujuan, bahkan bisa berpengaruh terhadap perubahan proses.
  • Yang keempat adalah bisnis jadi bisa dibedakan (differentiable), di mana segmentasi pasar yang efektif adalah setiap elemen atau kelompoknya dalam segmentasi dapat dibedakan dengan jelas.
  • Terakhir, tentunya bisnis terlihat realistis (actionable), karena segmentasi yang efektif juga bisa merealisasikan atau mewujudkan rencana bisnis kamu yang sudah punya tujuan dan target yang jelas di awal.

Manfaat Segmentasi Pasar

Online Marketplace

Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang bagus. Karena di dalamnya ada beberapa manfaat yang menguntungkan perusahaan. Ini dia manfaat-manfaat yang dimaksud:

Laju Pemasaran Produk Menjadi Lebih Jelas

Hal tersebut dikarenakan pebisnis sebelum mensuplai barang perusahaan telah mengetahui data konsumen yang sudah dianalisis, sehingga sudah tahu konsumen seperti apa yang akan membeli produk.

Pebisnis atau Perusahaan Lebih Mudah Mengatur Produk

Adanya segmentasi pasar membuat pebisnis bisa mengatur produk lebih mudah. Pasalnya, pebisnis sudah tidak perlu lagi berusaha keras promosi untuk menarik pelanggan, karena sasaran konsumen dari produk tersebut sudah ada. Sehingga, di sini pihak perusahaan hanya tinggal memasarkan produknya saja.

Menemukan Perbandingan Antar Pasar

Dengan segmentasi pasar, pihak perusahaan sudah mengetahui karakteristik konsumen berdasarkan daya beli, jenis marketing yang disukai, hingga kebutuhan pelanggan. 

Sehingga, di sini perusahaan juga menemukan perbandingan antar pasar karena setelah dilakukan segmentasi pasar, perusahaan jadi tahu bahwa konsumen memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Kesimpulan

Bagaimana? Jika kamu ingin membangun bisnis atau perusahaan, kira-kira akan menggunakan jenis segmentasi pasar yang mana? 

Apapun jenis segmentasi pasarnya, jika teori ini sudah dipahami oleh tim manajemen perusahaan maka kegiatan marketing juga bisa dijalankan dengan lebih mudah. 

Jika bisnis kamu masih belum memiliki segmentasi pasar yang matang, maka lebih baik tunda dulu pemasarannya. Mengapa? Karena sasaran pelanggan menjadi tidak tepat.

Setelah melakukan segmentasi pasar, jangan lupa perhatikan proses pembukuan laporan keuangannya pada bisnis. Hal tersebut perlu dilakukan agar arus keuangan bisnis kamu bisa terpantau dengan transparan. 

Bahkan, segala rencana-rencana ke depan bisa berjalan dengan normal. Data-data yang terkumpul juga akurat dan tepat, sehingga ketika kamu ingin melakukan evaluasi akan lebih mudah. 

Nah, agar dalam proses pembukuan hingga pembuatan laporan keuangan tidak sulit, segera tinggalkan cara manual! Karena saat ini, kamu bisa menggunakan software akuntansi yang modern dan mudah digunakan seperti MASERP. 

MASERP memiliki fitur lengkap, bahkan bisa dicustom sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Saking mudahnya, kamu yang tidak ahli dalam akuntansi dan pembukuan juga bisa menggunakannya.

Baca Juga: Program ERP untuk Bisnis: Apa Saja Jenis ERP dan Manfaatnya?

New call-to-action