2 Fakta Metode Performance Appraisal

Sebagai karyawan, kamu tentu sering mendengar istilah performance appraisal. Namun, apakah kamu tahu apa itu performance appraisal dan untuk apa penggunaannya? Proses tersebut kerap kali membuat jantung para pekerja berdebar-debar. Pasalnya, proses itu menjadi penilaian kinerja mereka serta kerap berpengaruh pada pendapatan dan karier loh.

Lantas, apa itu performance appraisal? Nah, pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara lengkap tentang performance appraisal.

Pengertian Performance Appraisal

Performance appraisal atau yang banyak dikenal dengan performance review atau performance evaluation bisa juga employee appraisal adalah salah satu pendekatan yang mana performa kerja seorang karyawan akan didokumentasikan dan juga dievaluasi.

Performance appraisal jadi salah satu bagian dari pengembangan karir yang di dalamnya terdiri dari tinjauan rutin yang dilakukan oleh karyawan dari suatu perusahaan. Penilaian tersebut akan dilakukan secara berkala, baik itu secara per empat bulan, enam bulan, ataupun per tahun. Evaluasi ini dilakukan agar mampu memberikan umpan balik atau pekerjaan karyawan, menentukan besaran tingkat kenaikan gaji dan bonus, sampai dengan keputusan pemutusan hubungan kerja.

Baca Juga: 4 Jenis Performance Appraisal 

Tujuan Performance Appraisal

Umpan Balik

Memberikan umpan balik adalah dasar paling umum bagi perusahaan untuk memiliki sistem penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang tepat memberi tahu individu seberapa baik mereka telah melakukan pekerjaan mereka dalam dua belas bulan terakhir. Dia kemudian dapat menggunakan informasi untuk meningkatkan kinerja masa depan.

Memfasilitasi Promosi

Hampir setiap orang di suatu organisasi ingin maju. Bagaimana seharusnya perusahaan memutuskan siapa yang menerima penghargaan? Penilaian Kinerja memudahkan organisasi untuk membuat keputusan yang baik sehingga posisi yang paling penting diisi oleh orang-orang yang paling cakap.

Kebutuhan Promosi

Jika semua orang ingin dipromosikan, inilah yang ingin dihindari oleh semua orang. Ketika realitas ekonomi memaksa perusahaan untuk berhemat, penilaian kinerja cenderung mempertahankan individu yang paling berbakat dan tidak mempertahankan karyawan yang tidak berkontribusi atau tidak berkontribusi pada organisasi.

Mendorong Perbaikan Kinerja

Bagaimana seseorang dapat meningkatkan kinerjanya jika dia tidak tahu bagaimana melakukan pekerjaannya sekarang? Tinjauan kinerja yang menunjukkan bidang apa yang perlu diketahui karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka.

Memotivasi dengan Kinerja Terbaik

Ini adalah alasan klasik lainnya untuk sistem penilaian kinerja. Penilaian Kinerja membantu memotivasi orang dengan berbagai cara untuk melakukan yang terbaik. Pertama, proses evaluasi membantu mereka untuk mengetahui apa yang dilihat organisasi sebagai kinerja yang unggul.

Kedua, karena kebanyakan orang ingin dilihat sebagai karyawan unggul, mereka dapat menggunakan proses penilaian kinerja untuk menunjukkan bagaimana mereka sebenarnya. Akhirnya, penilaian kinerja mendorong karyawan untuk menghindari stigmatisasi sebagai inferior.

Menetapkan dan Mengukur Suatu Tujuan

Tujuannya secara konsisten ditampilkan sebagai proses manajemen yang mengarah ke kinerja yang unggul. Proses penilaian kinerja sering digunakan untuk memastikan bahwa setiap anggota organisasi secara efektif mencapai tujuan.

Jenis Performance Appraisal

Penilaian Tradisional

Di dalam jenis performance appraisal ini, para atasan akan melakukan diskusi dengan karyawan di dalam suatu meeting tatap muka untuk membahas performa kerja pada periode sebelumnya. Periode yang biasanya digunakan adalah satu tahun sebelumnya.

Diskusi akan dilakukan dengan berdasarkan pengamatan atasan terkait kemampuan karyawan dan performa tugas sesuai dengan deskripsi pekerjaannya. Lalu, performa mereka akan dinilai, dan hasilnya nanti akan disesuaikan dengan tingkat kenaikan persentase gaji.

Self-appraisal

Self-appraisal yang digunakan di dalam proses pelaksanaan performance appraisal dilakukan agar bisa memotivasi karyawan untuk terus bertanggung jawab dalam melakukan penilaian kerja untuk dirinya sendiri.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menilai pencapaian atau kegagalan serta memotivasi manajemen dirinya. Pendekatan ini juga dilakukan agar bisa mempersiapkan karyawan saat membahas berbagai poin evaluasi yang dilakukan dengan atasannya. Cara ini bisa digunakan beriringan dengan pendekatan evaluasi lain, namun tidak bisa digunakan untuk mengganti penilaian performa karyawan oleh atasannya.

Employee-initiated Review

Dengan pendekatan ini, maka karyawan akan diinformasikan bahwa mereka bisa meminta peninjauan dari para atasan mereka. Pendekatan ini dilakukan bukan untuk mengganti proses performance appraisal, melainkan untuk mendorong sikap manajemen diri pada karyawan tersebut.

Feedback 360 derajat

Feedback 360 derajat yang terdapat di dalam proses performance appraisal berfokus pada feedback terkait kinerja karyawan yang disediakan oleh atasan, rekan kerja, pelanggan, ataupun karyawan baru tersebut. Cara ini juga mampu menghasilkan umpan balik dari karyawan pada performa manajemen atau yang lebih sering disebut dengan upward appraisal. Sehingga, pihak perusahaan pun bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh, baik itu dari sisi manajerial ataupun kinerja para pegawai.

Metode Performance Appraisal

Metode Penilaian Berorientasi Masa Lalu

Ada beberapa metode untuk menilai prestasi kinerja di masa lalu, dan setiap metode berguna untuk menangani masalah-masalah yang berbeda. Dengan mengevaluasi kinerja masa lalu, karyawan dapat menerima umpan balik tentang upaya mereka. Umpan balik ini kemudian dapat mengarah pada peningkatan kinerja. Teknik penilaian ini meliputi:

1. Skala peringkat (Rating Scale) Ini adalah metode evaluasi kinerja tertua dan paling banyak digunakan. Penguji mengevaluasi pekerjaan karyawan berdasarkan skala spesifik, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.

2. Daftar pertanyaan (Checklist) Penilaian berdasarkan metode ini terdiri dari serangkaian pertanyaan yang menjelaskan berbagai tingkat perilaku dalam pekerjaan tertentu. Reviewer hanya perlu memilih kata atau pertanyaan yang menggambarkan karakteristik dan hasil pekerjaan mereka.

3. Metode dengan pilihan terarah (Forced Choice Method) Metode ini harus meningkatkan obyektivitas dan mengurangi subjektivitas penilaian. Dengan metode ini, pemeriksa harus memilih pernyataan yang paling sesuai dengan karyawan untuk diuji.

Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan

Metode penilaian berorientasi masa depan menggunakan asumsi bahwa karyawan tidak lagi menjadi item penilaian yang bergantung pada manajemen, tetapi bahwa karyawan terlibat dalam proses penilaian. Karyawan dan pemasok memainkan peran penting dalam menetapkan sasaran strategi untuk perusahaan. Karyawan tidak hanya bertanggung jawab kepada penyedia tetapi juga untuk dirinya sendiri. Kesadaran ini merupakan kekuatan besar bagi karyawan untuk terus berkembang.

1. Penilaian diri sendiri (Self Appraisal) Penilaian diri adalah penilaian yang dibuat oleh karyawan sendiri dengan harapan bahwa karyawan dapat mengenal kekuatan dan kekuranganya untuk mengidentifikasi aspek perilaku kerja yang perlu ditingkatkan di masa depan. Dalam praktiknya, perusahaan atau penyedia mengungkapkan harapan karyawan yang diinginkan, tujuan bisnis, dan tantangan yang dihadapi perusahaan terhadap karyawan. Karyawan kemudian dapat menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi masalah perilaku yang perlu diperbaiki.

2. Manajemen berdasarkan sasaran (Management By Objective) adalah suatu bentuk penilaian di mana karyawan dan penyelia bekerja sama untuk menetapkan tujuan untuk pekerjaan di masa depan. Penggunaan ini dimaksudkan terutama untuk pengembangan karyawan. Metode ini lebih terkait dengan pendekatan hasil.

3. Penilaian secara psikologis Penilaian psikologis adalah proses penilaian yang dilakukan oleh psikolog untuk menentukan potensi seseorang dalam konteks melakukan tugas-tugas seperti kemampuan intelektual, motivasi, dan lain-lain yang bersifat psikologis. Penilaian ini biasanya dilakukan melalui serangkaian tes psikologi seperti tes kecerdasan intelektual, tes kecerdasan emosional, diskusi, tes kecerdasan mental, dan tes kepribadian yang dilakukan melalui wawancara atau tes tertulis.

Kesimpulan

Nah, itu dia beberapa informasi terkait performance appraisal yang dibutuhkan setiap organisasi atau perusahaan guna mengetahui kinerja rekan kerjanya. 

Terlebih, bagi kamu yang memiliki karyawan yang banyak maka kegiatan performance appraisal ini perlu dilakukan secara rutin. Karena keberhasilan perusahaan bisa dilihat dari kinerja karyawan yang ada di dalamnya. 

Nah, karena penilaian ini juga bisa digunakan sebagai penentu gaji, jabatan, dan lainnya, maka penilaian ini harus dicatat dengan rapi dan akurat agar atasan, manajemen atau HRD bisa dengan mudah melihat perkembangan karyawan-karyawan mereka. 

Agar proses pencatatan penilaian bisa dilakukan dengan mudah, akurat, dan cepat, maka bisa menggunakan software akuntansi modern, seperti MASERP. 

MASERP juga bisa digunakan oleh tim akuntan atau finance untuk mencatat segala transaksi dan laporan keuangan perusahaan.

MASERP juga bisa digunakan oleh perusahaan dari berbagai industri seperti manufaktur dan distibutor. MASERP bisa dicustom sesuai dengan bisnis flow perusahaanmu, lho!