Faktor dan 3 Metode Jurnal Penyusutan

Dalam dunia akuntansi, kita mengenal depresiasi atau penyusutan nilai. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa suatu aset akan mengalami pengurangan nilai dari waktu ke waktu yang di sebut jurnal penyusutan.

Metode ini dikenal juga dengan sebutan straight line depreciation atau penyusutan metode garis lurus. Straight line basis tidak hanya dapat digunakan untuk menghitung depresiasi, tetapi dapat juga digunakan untuk mengkalkulasi amortisasi. 

Jika perhitungan depresiasi dikenakan pada harta yang tangible atau berwujud, amortisasi berlaku untuk intangible asset. Jadi, amortisasi adalah teknik akuntansi yang digunakan untuk menurunkan nilai aset tidak berwujud secara berkala dalam periode tertentu.

Jurnal Penyusutan

Pengertian jurnal penyusutan (depresiasi) adalah proses pencatatan untuk mengetahui umur atau nilai dari aktiva tetap pada laporan keuangan di akhir periode akuntansi. Jurnal ini dibuat agar perusahaan dapat mengalokasikan beban dan memanfaatkan nilai aset/perlalatan yang didapatkan selama sisa pemakaiannya.

Jenis aktiva apa saja yang dicatat dalam jurnal penyusutan? Aktiva tetap yang mengalami penurunan nilai adalah set yang berwujud seperti gedung, kendaraan, peralatan mesin,

Selain itu, di dalam aktiva tetap juga harga yang mengalami penurunan hanya aktiva yang memiliki wujud, yang mana aktiva tersebut terdiri dari gedung, kendaraan, mesin dan lain sebagainya, kecuali tanah. Namun, terdapat aktiva tetap yang nilainya tidak akan turun melainkan akan semakin tinggi nilainya yaitu tanah.

Baca Juga: 5 Jenis-Jenis Software Akuntansi dan Manfaatnya

Aktiva tetap dalam bentuk tanah nilainya akan semakin tinggi seiring dengan pertambahan waktu. Nilai aktiva tetap akan menjadi berkurang karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut sehingga dalam akuntansi dikenal dengan penyusutan aktiva tetap.

Faktor Adanya Jurnal Penyusutan

Harga Perolehan 

Terjadinya harga peroleh ini ketika Anda membeli aktiva tersebut, baik itu kondisi baru maupun bekas. Maka pembelian tersebut tetap dihitung menjadi harga pembelian.

Perkiraan Umur Ekonomis

Munculnya perkiraan umur manfaat ini, terjadi karena Anda memanfaatkan aktiva tersebut. Biasanya umur ini digunakan dalam satuan tahun, unit, kilometer dan lainnya tergantung keputusan manajemen perusahaan.

Nilai Residual

Nah, kali ini nilai sisa juga biasa disebut sebagai nilai residual yang merupakan nilai kas aktiva tetap pada akhir masa manfaatnya. Nilai residu ini juga memiliki estimasi, di mana perusahaan ingin memutuskan menjual aset tersebut.

3 Metode Jurnal Penyusutan

Adapun tiga metode yang perlu Anda tentukan dahulu untuk digunakan ke dalam perusahaan, yaitu sebagai berikut:

Straight Line Method

Untuk metode pertama ini memang paling sering digunakan dan menjadi favorit dikalangan pebisnis, bahkan penggunaan metode ini berguna untuk mempertimbangkan penyusutan dari waktu serta fungsinya.Namun kekurangannya metode ini hanya berdasarkan asumsi saja, dan tidak memberikan nilai secara real. Sehingga nilai ini dibuat secara konstan setiap tahunnya, dan biaya perbaikannya juga sama.

Rumus Metode Garis Lurus: Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Umur Ekonomis

Service Hour Method

Penggunaan metode ini ditentukan pada saat jam peralatan atau aset tersebut digunakan, sehingga beban penyusutan tersebut tergantung pada jam jasa pemakaian.Metode ini dianggap karena aktiva tersebut rentan rusak jika digunakan secara full time, terlebih lagi aset ini biasanya tertuju pada kendaraan yang dihitung waktu bulan atau tahun.

Rumus Metode Jam Jasa: Biaya Depresiasi = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Jam Jasa

Productive Output Method (Hasil Unit Produksi)

Hasil perhitungan dari penggunaan satuan jumlah hasil produksi ini akan memberikan efek perhitungan jurnal depresiasi yang berfluktuatif, sehingga perusahaan harus menghitung depresiasi dari tiap unit produk.

Rumus Metode Hasil Unit Produksi: Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu / Taksiran Hasil Unit Produksi

Kesimpulan

Perusahan dapat memperoleh aset tetap dari pembelian tunai, pembelian kredit, barter dengan surat berharga, hibah atau hadiah, ditukar dengan aset tetap lainnya dan bisa juga membuat aset sendiri.

Faktor yang mempengaruhi penyusutan aset tetap antara lain harga perolehan, nilai residu, masa manfaat dan nilai buku aset tersebut.

Zaman yang serba online ini, ada baiknya Anda beradaptasi dengan teknologi agar bisnis Anda bisa terus efisien dan produktif dan lebih mudah mencapai tujun bisnis.

Anda sebaiknya melakukan pencatatan aset perusahaan beserta penyusutannya dengan menggunakan seperti MASERP di mana sudah terintegrasi dengan berbagai fitur bisnis seperti penjualan, pembelian, distributormanufaktur dan lainnya.

Dalam satu software, Anda bisa menggunakan banyak fitur untuk kemudahan bisnis.

Fitur Fixed Asset di MASERP membantu Anda menghitung penyusutan aktiva tetap dengan akurat sehingga memudahhkan Anda dalam mentracking aset Anda seperti kendaraan, mesin, hardware, dan peralatan kantor.

Pada fitur Master Fixed Asset, Anda bisa mencatat informasi seperti lokasi, merek, spesifikasi dan penanggungjawab untuk history lengkap pemindahan aset dari tangan ke tangan.

Anda bisa mencustom software MASERP sesuai bisnis flow Anda. Segera konsultasikan kendala yang sedang dihadapi perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang. GRATIS!