Apa Itu Payback Period? Kelebihan dan Kelemahannya!

Setiap investor tentu saja menginginkan modalnya yang berasal dari investasi yang sudah dilakukan bisa kembali dalam jangka waktu yang ideal, sehingga dalam hal ini pendekatan dalam payback period adalah poin penting sebelum akhirnya mengeluarkan dana untuk investasi.

Untuk itu istilah payback period ini menjadi perhatian penting untuk Anda pahami. Payback period juga disebut dengan periode pengembalian modal. Sederhananya, payback period adalah sebuah pengembalian dari modal investasi melalui keuntungan dalam jangka waktu tertentu.

Payback period biasanya digunakan para investor yang tujuannya untuk menentukan kapan investasi yang sudah dilakukan itu diambil. Nantinya, keputusan itulah yang dijadikan sebagai penentu investasi pada suatu proyek. Jika waktu payback period time-nya terlalu lama, ini biasanya kurang disukai oleh para investor.

Maka dari itu perencanaan investasi harus dianalisis dengan matang karena dengan ini Anda bisa tahu apakah proyek ini akan berhasil atau tidak. Selain itu, setiap proyek investasi juga tentunya memerlukan dana yang cukup besar sehingga ini berefek pada keadaan finansial perusahaan jangka panjang.

Untuk lebih jelasnya, pada artikel kali ini kita akan bahas lebih lanjut mengenai pengertian payback period dan bagaimana cara menghitungnya yang baik. Yuk, simak!

Pengertian Payback Period

Seperti yang sudah dibahas di atas, secara umum pengertian payback period adalah pengembalian modal investasi dalam kurun waktu tertentu. Istilah ini merujuk pada periode atau jumlah tahun yang dihabiskan untuk bisa mengembalikan nilai investasi semula. 

Payback period diperlukan untuk bisa menunjukkan perbandingan antara investasi dan aliran kas tahunan. Hal ini diperlukan untuk bisa memastikan jika keadaan finansial perusahaan akan baik-baik saja.

Cara Menghitung Payback Period

Anda yang bergelut dunia investasi tentu saja harus paham menganalisa dan memprediksi mengenai payback period. Mengingat pengembalian modal ini adalah periode yang dibutuhkan agar bisa menutup pengeluaran jumlah investasi dari aliran kas bersih. Maka dari itu penting untuk bisa menghitung payback period.

Baca Juga: Faktor Produksi Ekonomis Bisnis yang Pelu Diketahui

Rumus Payback Period

Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

Catatan: Rumus ini diasumsikan jika nilai arus kas masuk bersih nilainya sama untuk setiap periode atau sama setiap tahunnya.

Contoh Perhitungan Payback Period

Sebuah perusahaan bernama PT. Gemilang Sukses saat ini sedang melakukan pertimbangan untuk membeli alat produksi. Harga produknya sejumlah Rp 250.000.000, maka keuntungan bersih yang didapatkan dari pembelian alat produksi adalah Rp 70.000.000 setiap tahun. Lalu, kapankah payback period time-nya?

Berikut ini cara perhitungannya dengan menggunakan rumus Payback Period:

Nilai investasi = Rp 250.000.000

Kas Masuk Bersih = Rp 70.000.000

Payback Period = Nilai Investasi : Kas Masuk Bersih

                             = Rp 250.000.000 : Rp 70.000.000

                             = 3,57

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas payback period time-nya untuk mesin produksi adalah 3,57 tahun lamanya.

Indikator Payback Period

  • Jika payback period time menjadi lebih cepat dari waktu yang ditentukan, maka perusahaan sudah layak untuk menerima suntikan dana
  • Jika payback period time lebih lama atau mungkin melebihi waktu yang sudah ditentukan, maka perusahaan tidak layak untuk mendapatkan suntikan dana atau dilakukan investasi
  • Saat perusahaan memiliki lebih dari satu proyek, maka Anda bisa memiliki payback period time yang lebih cepat

Kelebihan Payback Period

Dapat Memprediksi Waktu Pengembalian Dana Investasi

Dengan mengetahui estimasi atau kisaran waktu yang dibutuhkan untuk bisa mendapatkan kembali modal yang telah dikeluarkan maka itu bisa dijadikan investasi proyek. Setelah itu, Anda bisa mulai menghitung kapan selesainya proyek tersebut. Hal ini penting agar bisa menghitung jangka yang diperlukan untuk mendapatkan modal kembali.

Lebih Bisa Memilih Proyek

Sebenarnya perusahaan itu bisa saja memiliki proyek lebih dari satu. Namun, tentu saja dalam penyelenggaraannya membutuhkan modal atau budget investasi yang besar. Jadi, jika perusahaan Anda mengadakan dua jenis proyek, lakukanlah perbandingan dari penyelenggaraan dua proyek tersebut. Setelah dibandingkan maka akan mendapat gambaran proyek mana yang lebih cepat mengembalikan modal dana.

Perhitungannya Mudah

Payback period ini bisa dihitung dengan rumus yang mudah. Dengan menggunakan rumus tersebut, Anda bisa tahu berapa lama jangka waktu payback period. Perhitungan payback period adalah menggunakan rumus yang sederhana sehingga siapa saja yang bergerak di bidang usaha bisa menghitungnya.

Perhitungannya Mudah

Anda tentu saja akan memilih proyek yang waktu pengembalian modalnya dalam waktu yang relatif cepat. Untuk bisa mengetahui itu, maka Anda memerlukan rumus payback period seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya.

Dengan perhitungan rumus tersebut, Anda bisa tahu proyek mana yang lebih mampu mengembalikan dana secara cepat. Dikarenakan semakin cepat waktu pengerjaan, maka semakin kecil juga resiko yang diterima oleh perusahaan. Jangka waktu payback period yang semakin sebentar, maka resiko perusahaan merugi pun akan berkurang.

Kelemahan Payback Period

Selain memiliki kelebihan, perhitungan payback period tetap saja memiliki kelemahannya. Dikarenakan Anda akan terfokus pada waktu pengembalian modal, lalu hal-hal lainnya terabaikan.

Bentuk lalainya ini sebenarnya bisa saja membuat perusahaan mengalami kerugian meskipun tidak begitu banyak. Jadi, selama proses pengembalian modal, perusahaan mungkin saja mengalami kendala karena adanya biaya pendukung investasi yang mungkin sebelumnya tidak diperhitungkan.

Selain itu, dikarenakan perhitungan payback period untuk menghitung lama waktu pengembalian modal. Sehingga perhitungan di dalamnya tidak mencakup profit atau laba yang mungkin diterima oleh pihak investor.

Kesimpulan

Setelah membaca penjelasan mengenai payback period sampai cara perhitungannya, diharapkan Anda bisa memilih proyek investasi yang tepat untuk dipilih dan dilaksanakan oleh perusahaan Anda. Sehingga nantinya perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan pengembalian modal yang optimal dan maksimal.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas melakukan investasi sudah pasti membutuhkan dana yang besar sehingga perlu disiapkan dengan matang. Perusahaan harus bisa mengelola keuangan dengan baik agar prosesnya bisa berjalan dengan lancar.

Diperlukan juga investasi untuk software akuntansi yang bisa memudahkan tim accounting Anda agar bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dengan begitu Anda bersama tim bisa sama-sama saling berkontribusi untuk bisa membantu pengelolaan keuangan dengan baik.

MASERP adalah software akuntansi yang bisa membantu Anda mengolah data dan mengelola kegiatan akuntansi termasuk laporan keuangan. MASERP juga sudah dilengkapi dengan banyak fitur dan terintegrasi dengan banyak fungsi bisnis lainnya seperti keuangan, manufaktur, dan juga masih banyak lagi yang lainnya.

Software akuntansi MASERP bisa menjadi pilihan yang terbaik untuk segala kebutuhan akuntansi usaha Anda. Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!

Baca Juga: Lengkap! Ini 12 Jenis Utility Software yang Perlu Anda Gunakan!

New call-to-action