Perkembangan teknologi tak melulu mendatangkan manfaat yang positif. Perilaku konsumtif adalah salah satu dampak negatif yang timbul dari akibat perkembangan teknologi. Selain itu, peningkatan gaya hidup bisa jadi adalah penyebab berkembangnya perilaku konsumtif.
Mengapa demikian? Tuntutan gaya hidup menjadikan tindakan hedon dan perilaku konsumtif dilakukan. Gaya hidup untuk terlihat keren dan mentereng menyebabkan sebagian orang cenderung menghabiskan uangnya secara tidak terkendali. Hal tersebut bisa dikategorikan sebagai perilaku konsumtif. Parahnya, sifat dan perilaku konsumtif sering diikuti oleh orang yang mungkin memaksakan dirinya. Ya, beberapa orang sampai rela berhutang hanya untuk mengikuti tuntutan gaya hidup dan berperilaku konsumtif.
Agar lebih mengerti lagi mengenai apa itu konsumtif dan bagaimana ciri-cirinya, simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Konsumtif
Perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai sikap atau kencenderungan untuk menggunakan barang tanpa batas dan mengutamakan keinginan dibanding kebutuhan. Menurut KBBI, konsumtif berarti hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri, dan bergantung pada hasil produksi pihak lain. Singkatnya, konsumtif berarti kecenderungan untuk menggunakan barang secara ketergantungan.
Di era teknologi saat ini sudah semakin banyak orang terbiasa untuk memenuhi keinginannya. Budaya perilaku konsumtif kerap kali kita temui di manapun. Bahkan, konsumtif telah jadi kebiasaan bagi banyak orang demi memenuhi tuntutan gaya hidup.
Ciri-Ciri Konsumtif
Sifat dan sikap konsumtif disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin terlihat dari cara orang yang ditunjukkan lewat perilakunya. Berikut ciri-ciri perilaku konsumtif yang mungkin bisa kita temukan sehari-hari.
Gengsi Tinggi
Memiliki gengsi tinggi merupakan hal yang tidak baik. Apalagi untuk urusan membeli barang. Orang dengan gengsi tinggi cenderung tak mau kalah dengan orang lain untuk terlihat lebih baik, keren, dan lain-lain. Mereka akan membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu mereka butuhkan sehingga dapat dikategorikan sebagai perilaku konsumtif.
FOMO
Fear of Missing Out atau FOMO secara definisi adalah perasaan cemas dan takut yang terjadi di dalam diri seseorang akibat ketinggalan hal baru. Hal tersebut bisa berupa berita, tren, dan lainnya. Dalam budaya konsumtif, biasanya orang akan merasa FOMO apabila ketinggalan dalam memiliki barang baru. Yang menjadikan FOMO negatif ialah apabila kamu terlalu sering mengikuti tren untuk membeli suatu barang yang sebenarnya kamu nggak perlu-perlu amat.
Gaya Hidup Bermewahan
Gaya hidup bermewahan bisa jadi salah satu ciri dari perilaku konsumtif. Dengan menampilkan gaya hidup bermewahan seperti membeli barang baru dan berlibur ke tempat wisata, kemungkinan orang tersebut adalah orang yang konsumtif. Ya, kebiasaan konsumtif tersebut mungkin timbul dari keinginan untuk hidup mewah dengan berbagai kelengkapannya.
Baca Juga: Manfaat dan Tips Personal Branding
Penyebab Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin dialami dalam diri seseorang. Ya, yang menjadi penyebab dari perilaku sendiri bisa jadi adalah sifat dan cara setiap orang bersikap. Berikut ini adalah penyebab perilaku dan gaya hidup konsumtif yang mungkin sering terjadi:
Harga Murah Berarti Menguntungkan
Persepsi soal harga murah sebagian orang pasti menguntungkan. Namun, ternyata tak selalu seperti itu. Dengan semakin seringnya kita membeli barang murah, bisa jadi kita akan menjadi lebih konsumtif. Apalagi saat ini sudah banyak sekali promo barang murah seperti diskon dan cashback dimana-mana yang menjadi faktor pendorong untuk berbudaya konsumtif.
Kemudahan Teknologi
Memang kemudahan teknologi berpengaruh terhadap budaya konsumtif? Ya, dengan semakin mudahnya orang untuk membeli barang secara online, sedikit banyak mempengaruhi frekuensi belanja barang. Tak hanya itu, semakin banyaknya alat pembayaran seperti kartu kredit hingga paylater yang tak perlu banyak syarat bisa jadi salah satu tumbuhnya perilaku konsumtif.
Seperti yang diketahui, masyarakat Indonesia gemar berbaur di dalam satu kelompok, seperti pertemanan, tempat tinggal hingga komunitas.
Haus Pengakuan
Memiliki barang branded atau bisa berpergian ke luar negeri mungkin menjadi tujuan banyak orang. Namun, tak jarang mereka melakukan hal tersebut hanya karena ingin diakui. Bahkan, sebagian orang mungkin berupaya untuk terlihat keren dengan kerap kali membeli barang. Hal tersebut lah yang menjadikan mereka memiliki perilaku konsumtif.
Baca Juga: Apa Itu Paylater? Manfaat dan Tips Menggunakannya!
Cara Menghindari Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif bisa dihindari apabila kita melakukan sesuatu pada porsi dan kebutuhannya. Misalnya, kita membeli barang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai fungsinya. Selain itu, ada beberapa cara untuk menghindari perilaku tersebut. Simak penjelasannya berikut ini.
Melakukan Perencanaan
Dengan menuliskan rencana dapat membuat kita terhindar dari perilaku konsumtif. Salah satunya adalah dengan membuat rencana keuangan dan pengeluarannya. Ya, dengan menyusun anggaran belanja per bulan, dapat membantu kita lebih disiplin menggunakan uang untuk membeli kebutuhan yang benar-benar ada di daftar perencanaan.
Membuat Skala Prioritas
Sama dengan menuliskan rencana pengeluaran, membuat skala prioritas juga dapat membantu untuk mengurangi perilaku konsumtif. Tentukan barang atau kegiatan mana yang ingin kamu lakukan dan butuhkan terlebih dulu. Ya, dengan memenuhi kebutuhan tersebut, dijamin kita tidak akan tergiur untuk menambah atau membeli barang baru tanpa pertimbangan.
Menabung
Menabung jadi cara yang tepat untuk menghilangkan perilaku konsumtif. Dengan membiasakan diri untuk menabung, kita tidak akan rela untuk mengeluarkan uang untuk hal yang tak perlu. Bahkan jika dilakukan secara rutin, kita jadi punya dana tambahan kedepannya.
Hindari Utang
Semakin maraknya paylater dan kartu kredit jadi penyebab perilaku konsumtif. Sebagian orang akan lebih sering untuk melakukan pembayaran dan membeli barang dengan kemudahan yang ditawarkan. dan bentuk gaya hidup juga dipengaruhi oleh kehadiran kartu kredit. Bahkan, banyak orang yang tidak menyadari nominal kartu kredit yang dihabiskan dan hanya ingat untuk menggunakannya secara konsumtif.
Baca Juga: Manajemen Keuangan Secara Lengkap dan Terperinci
Kesimpulan
Melalui penjelasan di atas, Perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai sikap atau kencenderungan untuk menggunakan barang tanpa batas dan mengutamakan keinginan dibanding kebutuhan. Selain itu, konsumtif berarti kecenderungan seseorang untuk menggunakan barang secara ketergantungan.
Ada beberapa tanda yang menjadikan seseorang berperilaku konsumtif yaitu gengsi tinggi, FOMO, dan gaya hidup mewah. Perilaku konsumtif tersebut juga disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kemudahan teknologi hingga budaya belanja barang murah secara berlebihan.
Terlepas dari hal tersebut, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari perilaku konsumtif. Cara tersebut ialah melakukanperencanaan, membuat skala prioritas, menabung, dan menghindari utang.
Bagi sebuah bisnis, sebesar atau sekecil apapun pengeluaran uang, pengelolaan keuangan itu sangat penting. Bahkan, ketika kamu membuat laporan keuangan yang berisi transaksi pembelian menjadi penting.
Nah, agar segala pendataan tersebut tersusun rapi dari setiap periodenya, kamu bisa gunakan software akuntansi modern seperti MASERP. Kamu membutuhkan data tersebut untuk evaluasi, maka pihak akuntan atau bagian finance bisa menemukannya dengan mudah.
MASERP adalah software ERP yang sudah didukung dengan standar keuangan Multi Currency, Multi Warehouse, dan E-Faktur dan dapat diakses dimana saja dan dalam berbagai perangkat baik melalui smartphone maupun laptop milikmu.
Segera konsultasikan kebutuhan software perusahaan Anda dengan konsultan ahli kami sekarang, gratis!