Adanya persaingan dalam dunia bisnis atau usaha sudah menjadi hal yang biasa dan justru dengan adanya persaingan ini membentuk pasar yang baik, aktivitas ini sering kita tahu dengan kartel. Kartel adalah kerjasama yang dilakukan agar pihak-pihak tertentu bisa menguasai pasar.
Tahukah kamu kalau Indonesia melarang kegiatan kartel? Untuk lebih memahami kartel lebih dalam dari pengertian, ciri-ciri, jenis, karakteristik hingga dampaknya, yuk simak bahasan di bawah ini!
Pengertian Kartel
Kartel adalah pembentukan dalam suatu kerjasama antar pihak produsen untuk menetapkan harga pada tingkat yang tinggi agar bisa memberikan sebuah batasan pada suplai produk dan juga persaingan bisnis.
Hal ini akan berefek pada harga yang kompetitif dan variasi produk yang ditawarkan kepada juga akan lebih variatif. Sehingga kita sebagai konsumen memiliki banyak pilihan dan bisa memilih sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga daya beli.
Kartel bisa terjadi karena munculnya persaingan usaha pada bisnis suatu industri sehingga memicu ide bisa saling bekerjasama antar para pebisnis untuk bisa memenangkan persaingan tersebut.
Pada setiap pelaku kartel akan membuat kesepakatan agar jumlah ketersediaan barang pada produk tertentu dibatasi dan wilayah penjualannya dibagi.
Maka ini akan membuat kelangkaan produk dan para pelaku kartel bisa meningkatkan harga jual untuk bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Berikut ini pengertian kartel menurut beberapa ahli:
Richard Posner
Dalam bukunya yang berjudul “Economic Analysis of Law” Richard Posner berpendapat, kartel adalah kontrak yang terjadi di antara penjual yang saling bersaing agar bisa menetapkan harga produk yang akan dijual. Intinya para penjual ini hanya ingin menaikkan harga dan membatasi produksi.
Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus
Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus kartel adalah organisasi yang terbentuk dari sekumpulan perusahaan independen untuk memproduksi produk yang sejenis.
Nantinya sekumpulan perusahaan ini nantinya akan bekerjasama untuk menaikkan produksi. Intinya adalah untuk membatasi barang dan menaikkan harga.
Ciri-Ciri Kartel
Berdasarkan penjelasan di atas, kartel memiliki ciri-ciri:
- adanya persetujuan dari sekelompok perusahaan dengan tujuan menaikkan harga barang tertentu,
- harga produk yang tinggi dan tidak stabil,
- adanya usaha untuk melakukan monopoli pasar oleh beberapa pengusaha,
- menginginkan untuk mengurangi atau menghapus persaingan bisnis.
Jenis-Jenis Kartel
Berdasarkan ruang lingkup kerjasama yang dilakukan antar pelaku kartel. Kartel dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
Kartel Syarat
Jenis kartel syarat sangat erat kaitannya dengan penetapan suatu persyaratan dalam kegiatan bisnis atau dagang. Contohnya seperti standar keemasan, persyaratan penjualan, standar kualitas suatu barang, dan juga standar pengiriman barang.
Kartel Harga
Kartel harga adalah kegiatan penetapan suatu harga pokok produksi yang dihasilkan oleh para produsen dalam gabungan pelaku kartel. Penetapan harga dilakukan dengan mematok harga jual minimal pada suatu produk.
Seluruh produsen yang tergabung dalam kartel dilarang untuk menjual produknya di bawah harga yang lebih rendah daripada harga yang sebelumnya sudah disepakati.
Akan tetapi jika menjual di atas harga tersebut itu sangat diperbolehkan dan resikonya pun ditanggung oleh para masing-masing penjualnya.
Baca Juga : Kegiatan Ekonomi: Produksi, Distribusi dan Konsumsi
Kartel Kontingentering
Jenis kartel yang satu ini melakukan suatu penetapan dari jumlah pengadaaan barang agar menguasai ketersediaan produk yang ada di pasar.
Jika ada anggota kartel yang membuat produksi barang lebih sedikit dari jatah yang sudah diberikan maka akan mendapatkan hadiah. Berbalik jika ada yang meningkatkan produksi barang dari yang sudah ditetapkan, maka akan mendapatkan sanksi.
Kartel Rayon
Jenis kartel rayon adalah jenis kartel yang dilakukan untuk membagi wilayah penjualan suatu produk pada setiap anggota kartel.
Jadi, masing-masing anggota kartel memiliki daerah tertentu untuk menjual produknya dan penetapan harga yang sudah ditetapkan dari awal kesepakatan. Kesepakatan seperti ini mengharuskan para anggotanya untuk tidak menjual produk ke wilayah lain.
Kartel Pool
Jenis kartel in merupakan pembagian untuk laba dan pendapatan. Setiap anggota kartel nantinya mengumpulkan laba kotor yang diperoleh dari kas bersama. Kemudian laba bersih yang diperoleh akan dibagikan ke seluruh anggota kartel sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang dibuat sebelumnya.
Kartel Penjualan
Kartel penjualan hanya memperbolehkan anggotanya untuk menjual produk melalui kantor penjualan yang berdiri tunggal sehingga hanya ada persaingan pada setiap anggota.
Karakteristik Kartel
Dilihat secara umum karakteristik kartel adalah sebagai berikut:
- Melakukan penetapan harga dan produksi
- Terjadi kesepakatan atau persekokolan di antara para pelaku usaha
- Campur tangan dari perusahaan senior atau pejabat eksekutif perusahaan
- Terdapat distribusi informasi jumlah penjualan, produksi, dan laporan keuangan
- Adanya asosiasi agar persekokolan ini bisa tertutupi dengan baik
- Terdapat ancaman untuk anggota yang melanggar kesepakatan yang sudah ada pada perjanjian
- Kompensasi untuk perusahaan yang produksinya lebih besar maka akan diberikan saham atau uang dividen lebih besar dibandingkan yang lainnya.
Dampak Kartel pada Bisnis
Dari penjelasan mengenai pengertian dan jenis-jenisnya, pada dasarnya kartal ini bertujuan untuk mengurangi bahkan menghilangkan adanya persaingan bisnis. Selain itu, kartal juga bertujuan untuk membentuk harga, pembagian wilayah, dan jumlah produksi.
Namun efek kartel ini memiliki dampak yang positif juga negatif dalam dunia bisnis atau perdagangan.
Efek Negatif Kartel
- inovasi yang terjadi di antara para pengusaha menjadi lebih sedikit karena dengan inovasi yang tidak begitu banyak mereka sudah bisa banyak mendapatkan laba dan cenderung stabil,
- merugikan masyarakat karena bisa menguasai pasar dan akan meningkatkan harga untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya,
- tidak adanya persaingan pada setiap produsen dan itu akan berpengaruh pada daya beli konsumen,
- penguasaan produk juga akan berpengaruh pada inflasi yang akan merugikan masyarakat.
Efek Positif Kartel
- membentuk hubungan kerja antar perusahaan dan itu akan membuat para pekerja lebih kondusif karena upah akan lebih cepat meningkat,
- meminimalisir resiko kerugian karena rendahnya tingkat penjualan yang disebabkan oleh produksi,
- setiap anggotanya memiliki posisi yang lebih baik dalam persaingan bebas sehingga resiko PHK menjadi lebih sedikit.
Mengapa Kartel Dilarang di Indonesia?
Di Indonesia sendiri kegiatan kartel ini sebenarnya dilarang dan diawasi langsung oleh KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). Larangan ini pun tertulis dalam UU No.5 tahun 1999 mengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
Kesimpulan
Kartel bertujuan untuk mengurangi dan juga menghapus adanya persaingan bisnis. Praktek kartel ini sebenarnya dilarang di Indonesia karena mengakibatkan ketimpangan ekonomi di seluruh aspek kehidupan.
Kegiatan kartel ini pun pada akhirnya bisa membuat perusahaan menjadi tidak sukses karena daya beli masyarakat yang menurun.
Oleh karena itu para pengusaha diharuskan untuk bisa melakukan persaingan yang sehat agar bisa meningkatkan kualitas produk atau jasa. Selain itu jangan lupa juga untuk memiliki laporan keuangan yang baik.
Untuk memudahkan Anda para pelaku usaha melakukan manajemen keuangan dan sistem akuntansi yang baik. Kini telah tersedia software akuntansi dari MASERP. Dengan menggunakan software akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah untuk melakukan berbagai macam kegiatan akuntansi. Salah satunya adalah bisa memiliki laporan keuangan yang tercatat dengan rapi.
Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software MASERP yang akan memberikan banyak kemudahan pada perusahaan Anda, langsung saja konsultasikan kendala apa yang Anda hadapi kepada konsultan ahli kami. Gratis!
Baca Juga : Contoh Kegiatan Produksi di Bidang Ekonomi Bisnis